Anda di halaman 1dari 19

1

LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO II BLOK 21
KEDOKTERAN KELUARGA

Dosen Pembimbing :
dr. Ahmad Syauqi, M.Biomed

Kelompok Tutorial 4 :

Hafid Rezando G1A111007


Nevi Triayu Juwita G1A111009
Indasil Isin Addala G1A111044
Widia Pinasthika G1A111064
Legina Aromatika G1A111065
Krisna Adhitya Wilantara Yusuf G1A111066
Clinton Franda Markus G1A111067
Chyntia Granita Ikramia G1A111068
Gita Milati Azka G1A111079
Yodi Wijaya G1A111081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015

SKENARIO

Dr. Ramona adalah seorang dokter keluarga di Kabupaten Kerinci, dr. Ramona
dikenal ramah karena sering memberikan advice serta konseling pada pasiennya. Praktek dr.
Ramona selalu ramai dikunjungi oleh pasien bukan hanya untuk berobat tetapi juga untuk
berkonsultasi karena selain banyak memiliki pengalaman medis ia juga pandai dalam
2

berkomunikasi. Selama lima tahun dr. Ramona membuka praktek sudah banyak keluhan
yang ditemui seperti ISPA hingga gejala berat seperti Eklamsia yang harus dia rujuk ke
sarana pelayanan kesehatan yang lebih memadai.

Praktek dokter keluarga dr. Ramona telah didatangi cukup banyak pasien dari
berbagai kelompok umur dengan kondisi kesehatan yang khas untuk masing-masing
kelompok umur tersebut. dr. Ramona melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lebih
lanjut berdasarkan panduan dan alur penanganan yang telah dimilikinya, misalnya MTBS.
Penanganan dan penatalaksanaan yang diberikan pun berbeda-beda sesuai dengan kondisi
kesehatan.

I. Klarifikasi Istilah

1. Advice

Saran/nasehat yang disampaikan dokter kepada pasien.

2. Konseling

Proses komunikasi yang terdiri dari konselor dan konsili yang peduli terhadap
masalah kesehatan secara vertikal, dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan
yang berbeda stratanya atau serta horizontal, dalam arti antar sarana pelayanan
kesehatan yang sama stratanya

3. Konsultasi

Pertukaran pikiran atau perundingan antara pemberi dan penerima layanan


kesehatan yang bertujuan mencari penyebab timbulnya penyakit dan menentukan
cara pengobatannya.

4. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

Suatu pendekatan keterpaduan dalam tata laksana bayi dan balita sakit yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar.
3

II. Identifikasi Masalah

1. Apa manfaat dan tujuan konseling ?


2. Bagaimana langkah-langkah melakukan konseling ?
3. Apa saja jenis-jenis konseling ?
4. Apa saja hambatan dari konseling ?
5. Apa saja teknik-teknik konseling ?
6. Apa saja perbedaan antara konseling dan konsultasi ?
7. Bagaimana langkah-langkah dalam konsultas ?
8. Apa saja teknik-teknik konsultasi ?
9. Bagaimana cara berkomunikasi dokter-pasien yang baik ?
10. Apa saja manfaat dari konsultasi ?
11. Bagaimana cara merujuk pasien ?
12. Apa saja jenis-jenis rujukan ?
13. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi dokter-pasien ?
14. Apa saja kegunaan dari MTBS ?
15. Bagaimana proses manajemen MTBS ?
16. Apa saja cakupan dalam MTBS ?
17. Apa manfaat dari terjalinnya hubungan dokter-pasien yang efektif ?
18. Bagaimana cara menghadapi pasien yang tidak kooperatif ?
19. Bagaimana cakupan dokter keluarga berdasarkan kelompok umur serta
bagaimana makna klinis dari tiap-tiap kelompok umur ?

III. Analisis Masalah


1. Apa manfaat dan tujuan konseling ?
Jawab :
- Tujuan konseling
Agar pasien dapat memahami dan menerima keadaan dirinya sendiri dan
lingkungannya serta membantunya untuk menyesuaikan diri secara positif
agar tercipta kehiduan yang lebih baik.
- Manfaat konseling

a. Meningkatkan pemahaman pasien tentang dirinya sendiri serta masalah


kesehatan yang sedang dihadapinya

b. Meningkatkan kepercayaan dokter pasien dalam menghadapi masalah


kesehatannya
c. Meningkatkan kemandirian pasien dalam menghadapi penyakit yang
sedang dideritanya

2. Bagaimana langkah-langkah melakukan konseling ?


4

Jawab :
Tata cara pelayanan konseling adalah :
Menyampaikan salam (greet)

Mengajukan pertanyaan dan menilai (ask and assess)

Menyampaikan uraian sesuai dengan kebutuhan pasien (tell)

Membantu pasien mengambil keputusan (help)

Menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang berbagai aspek yang terkait


dengan keputusan yang telah diambil (explain)

Menyelenggarakan pelayanan kedokteran yang sesuai dengan cara penyelesaian


masalah yang telah diputuskan oleh pasien (refer ataupun return)

3. Apa saja jenis-jenis konseling ?


Jawab :
a. Konseling langsung (direct counceling)

Situasi dimana seorang konselor berperan sebagai pihak yang berwewenang


untuk menawarkan kepada kliennya suatu evaluasi dari masalah tertentu dan
mendefinisikan tahap-tahap tindakan yang patut dilaksanakan (Thorne,
1950).Konselor lah yang mengarahkan keputusan apa yang harus diambil.

b. Konseling tidak langsung (nondirect counceling)

Konselor berperan sebagai pihak yang membantu klien mengeluarkan dan


mengekpresikan perasaan sendiri yang mungkin belum begitu dipahaminya, dan
membantu menindak lanjutinya. Konselor memfasilitasi pengambilan keputusan,
dan klien yang membuat keputusan.

4. Apa saja hambatan dari konseling ?


Jawab :

Sering hadir dengan penyakit sepele

Terdapat beberapa gejala

Bermusuhan atau marah


5

Menghadiri beberapa konselor

Pasien yang manipulatif

Pendiam dan tidak komunikatif

Pasien yang sok tahu

5. Apa saja teknik-teknik konseling ?


Jawab :

Teknik konseling yang dibutuhkan dalam pelayanan primer yaitu :

Background (mecari hal-hal yang menjadi latarbelakang masalah pasien)


Affect (menanyakan hal-hal yang mungkin mempengaruhi kondisi pasien)
Troubling (mencari prioritas masalah pasien)
Handling (menanyakan bagaimana cara pasien selama ini dalam
mengahadapipermasalahan yang sulit)
Empahty (mengekspresikan bahwa konselor memahami kondisi/masalah pasien
danmenunjukkan kepedulian konselor pada konseli)

Beberapa hal yang dapat membantu konselor saat melakukan konseling dengan
teknik BATHE pada pasien dengan masalah emosional dan psikologis :

Support (memberikan dukungan dengan menyatakan bahwa banyak orang yang


mampu menghadapi masalah yang sama sperti pasien)
Objectivity (mendorong pasien untuk bisa melihat masalahnya secara realistis)
Acceptance (tidak menghakimi tapi siap menerima segala kemungkinan)
Present Focus (mendorong pasien untuk lebih focus pada hal-hal yang telah
ada,membantu untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengevaluasi
perubahan perilaku yang lebih bermanfaat serta mendorng untuk selalu optimis).

6. Apa saja perbedaan antara konseling dan konsultasi ?


Jawab :
Perbedaan Konseling dan Konsultasi
KONSULTASI KONSELING

Dapat dilakukan dalam bentuk tatap Dilakukan dalam bentuk tatap


muka langsung atau pun tidak langsung muka langsung
(misalnya via telepon)
6

Hubungan dokter-dokter yang lebih ahli Hubungan dokter-pasien


ataudokter-pasien

7. Bagaimana langkah-langkah dalam konsultasi ?


Jawab :
1) Mencari alasan yang membuat pasien datang

2) Menggali masalah lain yang dimiliki pasien

3) Memilih prioritas permasalahan pasien jika masalahnya lebih dari satu.

4) Berikan penjelasan atau pemahaman pada pasien tentang masalah yang


dihadapinya.

5) Melibatkan pasien dalam pengelolaan masalahnya dan mendorongnnya


untuk bisa menerima segala kemungkinan yang terjadi.

6) Gunakan waktu dan fikiran untuk memberikan yang terbaik pada pasien.

7) Bangun atau pertahankan hubungan dengan pasien untuk membantunya


mengahadapi masalah lainnya.

8. Apa saja teknik-teknik konsultasi ?


Jawab :
1) Memulai sesi konsultasi
Membangun hubungan/komunikasi awal

Mengidentifikasi alasan pasien berkonsultasi

2) Mengumpulkan informasi

Eksplorasi masalah pasien

Memahami masalah dari perspektif pasien

Memberikan struktur dari proses konsultasi

3) Membangun hubungan
Membangun rasa saling pengertian dan komunikasi yang baik
Melibatkan pasien
7

4) Menerangkan dan Menyusun Rencana


Memberikan informasi yang cukup dan benar

Mendorong pasien mengingat dan memahami informasi yang disampaikan

Memperoleh pemahaman yang sama antara dokter-pasien

Menyusun rencana : bersama pasien

Menerangkan dan merencanakan tata laksana pasien

5) Menutup sesi konsultasi

9. Bagaimana cara berkomunikasi dokter-pasien yang baik ?


Jawab :
Langkah-langkah Komunikasi Efektif
a. Sikap dokter yang penting dan positif pada kontak pertama kali
Tegurlah pasien itu dengan nama yang lebih ia sukai

Buatlah pasien itu merasa nyaman

Janganlah tergesa- gesa dan santai saja

Pusatkan perhatian kepada pasien itu

Gunakan pertanyaan terbuka bilamana memungkinkan

Buatlah sikap menentramkan hati yang pantas

b. Pendengar yang aktif


Mendengar meliputi empat unsur pokok,yaitu : memeriksa fakta, memeriksa
perasaan, memeriksa dorongan, dan refleksi pemikiran

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3


Fokus pasien Fokus dokter Fokus bersama
8

Perkenalan Pemeriksaan Diskusi manajemen


Keluhan sekarang Penyelidikan Tindaklanjut
Kronologis medis lain Pengakhiran/penuntasan
Kronologis keluarga
Kronologis sosial

c. Sikap-sikap
Perhatian

Empati

Menghargai

Minat

Merasa prihatin

Yakin

Kompeten

Tanggung jawab

Percaya

Kepekaan

Cepat mengerti

Ketekunan

d. Strategi- strategi berkomunikasi


Memodifikasi bahasa

Menghindari bahasa golongan tertentu

Memberikan penjelasan yang jelas

Berikan instruksi perawatan yang jelas


9

Evaluasi pemahaman pasien

Ringkas dan ulangi

Hindarkan ketidakpastian

Hindarkan penentraman hati yang tidak pantas

Susunlah perjanjian konsultasi

Pastikan pasien tersebut puas

Capailah persetujuan yang di beri tahu langsung

e. Tindak lanjut
Sediakan waktu untuk bertelepon

Pastikan bahwa pasien tersebut mendapatkan hasil dari penyelidikan itu,


termasuk pap smear

Pastikan setiap tindak lanjut yang sudah di janjikan, dapat terlaksana

Telepon pasien tersebut apakah anda anda masih memiliki urusan yang
belum selesai- selesai

Buat janji konsultasi apabila tidak ada cukup respon terhadap pengobatan.

Bertindak seperti advokat jikaperlu, misalnya dengan mendesak untuk


memberikan izin masuk rumah sakit.

10. Apa saja manfaat dari konsultasi ?


Jawab :
Terciptanya hubungan dokter dan pasien yang baik serta tujuan dari pengobatan
masyarakat dapat dijalankan. Dan masyarakat makin sadar akan pentingnya
mencegah penyakit dari pada mengobati penyakit itu sendiri.

11. Bagaimana tata cara merujuk pasien ?


Jawab :
Tata cara merujuk :

1. Jelaskan pada pasien alasan dilakukannya rujukan untuk mendapatkan second


10

opinionatau untuk mendapatkan penatalaksanaan yang spesifik.


2. Siapkan mental pasien dan finansialnya terutama pasien yang dirujuk untuk
operasi.
3. Coba sesuaikan keterampilan dan keahlian spesialistis untuk kondisi pasien
dankemampuan finansialnya.
4. Jangan merujuk pasien ke teman dekat tanpa alasan yang tepat.
5. Coba lah untuk membuat janji kepada pasien
6. Buatlah / tulislah surat rujukan yang baik, benar dan tepat, mencakup
riwayatperjalanan penyakit yang relevan, hasil pemeriksaan laboratorium, X-Ray,
USG,CT-Scan dan terapi yang telah diberikan serta berikan opini anda.
7. Hubungi secara langsung via telepon untuk kondisi - kondisi emergency.

12. Apa saja jenis-jenis rujukan ?


Jawab :
Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) , :

1. Rujukan Medis Untuk masalah kedokteran.


Tujuan utama :menyembuhkanpenyakit dan atau memulihkan status kesehatan
pasien.
a. Rujukan pasien
b. Rujukan ilmu pengetahuan pengiriman dokter atau tenaga kesehatan
untukmengikuti pendidikan dan pelatihan.
c. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium pengiriman bahan-
bahanpemeriksaan laboratorium.

2. Rujukan kesehatan Untuk masalah kesehatan masyarakat


Tujuan utama : untuk meningkatkan derajat kesehatan dan ataupun mencegah
penyakit yang ada di masyarakat.
Rujukan tenaga Pengiriman dokter atau tenaga kesehatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang ditemukan, atau
sebaliknya untuk memperoleh pendidikan dan latihan.
Rujukan sarana Rujukan berbagai peralatan medis dan ataupun
nonmedis untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang
ditemukan, atau sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut yang
diperlukan.
Rujukan operasional Penanggulangan masalah kesehatan masyarakat
untuk pelayanan tindak lanjut yang diperlukan.
11

Secara umum, menururt Mc Whinney (1981), pembagian wewenang dan


tanggungjawab antara dokter keluarga dan dokter konsultan dapat dibedakan
atas :

1. Rujukan Interval

Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggungjawab


penanganan penderita sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka
waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter keluarga tidak
ikut menanganinya untuk penyakit yang cukup serius dan jangka waktu
yang lama.

2. Rujukan Kolateral

Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggungjawab


penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja.
Misalnya,penanganan penyakit chronic glaucoma yang dilimpahkan
kepada dokter spesialis mata.

3. Rujukan Silang

Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan


tanggungjawabpenanganan penderita sepenuhnya kepada dokter lain
untuk selamanya.

4. Rujukan Terpecah

Dokter keluarga, sesuai dengan masalah kesehatan yang ditangani,


menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita
sepenuhnyakepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu
pelimpahan tersebut, dokter keluarga tidak ikut campur.

13. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hubungan dokter-pasien ?


Jawab :
Etika Profesi : Bagaimana dokter memperlakukan pasien dalam
rangka menegakkan diagnosis dan melakukan terapi terhadap pasiennya.
Kewajiban Profesi : Bagaimana dokter untuk bekerja sesuai dengan
12

kompetensinya.

14. Apa saja tujuan dari MTBS ?


Jawab :
Menilai tanda tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi dan
pemberian vitamin A
Membuat klasifikasi
Menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi dan memutuskan apakah
perlu dirujuk
Memberikan pengobatan pra rujukan yang penting seperti dosis pertama
antibiotik, vitamin A, suntikan kinin dan perawatan anak untuk mencegah
turunnya gula darah serta merujuk
Melakukan tindakan difasilitas kesehatan (kuratif dan preventif ) : oralit,
vitamin A dan imunisasi
Mengajari ibu cara memberi obat tertentu dirumah
Memberikan konseling kepada ibu mengenai pemberian makan dan kapan
harus kembali ke fasilitas kesehatan
Melakukan penilaian ulang dan memberikan perawatan yang tepat pada saat
anak datang kembali sesuai jadwal pelayanan pelayanan tindak lanjut

15. Bagaimana proses manajemen MTBS ?


Jawab :
Menilai anak berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Membuat klasifikasi berarti membuat sebuah keputusan mengenai
kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat keparahan . Klasifikasi
merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan, bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit.
Menentukan Tindakan dan Memberi Pengobatan, yaitu menentukan tindakan
dan memberi pengobatan di fasilitas kesehatan sesuai dengan klasifikasi,
memberi obat untuk diminum dirumah dan juga mengajari ibu tentang cara
memberikan obat serta tidakan lain yang harus dilakukan dirumah.
Memberi konseling bagi ibu , juga termasuk menilai cara pemberian makan
anak,memberi anjuran pemberian makan yang baik untuk anak serta kapan
13

harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan


Memberikan Pelayanan Tindak Lanjut, yaitu menentukan tindakan dan
pengobatan pada saat anak datang untuk kunjungan ulang.
Manajemen Terpadu Bayi Muda ( MTBM ) meliputi menilai dan membuat
klasifikasi , menentukan tindakan dan Fember pengobatan, konseling dan
tindak lanjut pada bayi umur kurang dari 2 bulan baik sehat maupun sakit.
Dalam MTBM, penilaian dilakukan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Penanganan bayi muda dibawah umur 2 bulan diutamakan pelaksanaannya
oleh bidan desa pada saat kunjungan neonatal.
Penerapan MTBS akan efektif hanya jika ibu atau keluarga segera membawa
balita sakit ke petugas kesehatan yang terlatih sehingga mendapatkan
pengobatan yang tepat.
Pesan mengenai kapan ibu perlu segera mencari pertolongan bila anak
sakit merupakan bagian yang penting dari MTBS.

16. Apa saja cakupan dalam MTBS ?


Jawab :
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) mencakup upaya perbaikan manajemen
penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, DBD, infeksi
telinga, malnutrisi serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan
penyakit seperti imunisasi, pemberian vit. K dan Vit A dan konseling pemberian ASI
atau makan.

17. Apa manfaat dari terjalinnya hubungan dokter-pasien yang efektif ?


Jawab :
Dokter dapat menjalankan kewajiban sebagai dokterdan mendapatkan biaya

sebagai penyedia jasa (meningkatnya keputusan dokter dan pada akhirnya


dapat mengurangi risiko malpraktik).
Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan (meningkatkan kesehatan jiwa,
pasien lebih patuh pada pengobatan, meningkatkan kepuasan pasien).

18. Bagaimana cara menghadapi pasien yang tidak kooperatif ?


Jawab :
d. Tetap tenang
e. Jangan menghindar
f. Pasien duduk kita duduk dan bicarakan baik-baik
g. Gunakan panggilan yang tepat untuk pasien
h. Perhatian
14

i. Gunakan bahasa yang baik tidak dengan emosional


j. Dengarkan baik-baik
k. Jangan ikut marah, ketika pasien marah
l. Jangan menyentuh pasien atau keluarga pasien
m. Menolak pasien jika pasien tidak bisa diatasi
n. Jangan menghakimi
o. Tunjukkan bahwa kita yang memiliki kekuasaan

19. Bagaimana kondisi kesehatan khas pada setiap kelompok umur ?


Jawab :
15
16
17
18

Kerangka Konsep

Dr. Interval
Ramona

Collateral

Silang
Pelayanan
dokter Rujukan
Terpecah
keluarga
Umur :

Neonates
Bayi
Masyaraka Pasien Masalah Balita
Usia Sekolah
t Kesehatan
Remaja
Usia Produktif
Usia Lanjut

Komunikas
i

Jenis kelamin :
Konsultasi
Laki-laki
Advice
Perempuan
Konseling

Verbal
Non verbal

Hipothesis
Dr. Ramona adalah dokter keluarga yang mampu memberikan pelayanan medis dan non
medis berupa pengobatan penyakit, konseling, serta rujukan.
19

DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar, Azrul dkk. 1983. Dokter Keluarga, Kelompok Studi Dokter Keluarga. Bunga
Rampai: Jakarta
2. Azwar, Azrrul. 1995. Program Menjaga MutuPelayanan Kesehatan. Yayasan Penerbitan
IDI: Jakarta
3. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 1989. DEPKES RI. Jakarta
4. Gan, Goh Lee dkk. 2004. A Primer on Family Medicine Practice. Singapore
5. McWhinney, Ian R dkk. Textbook of Family Medicine. 2009. Oxford University.(PDF
File)
6. Sudjoko, Kuswadji. 1996.Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga. Widya Medika:
Jakarta
7. Sulastomo. 1984. Pelayanan Kesehatan. Bunga Rempa: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai