Ansietas (anxiety), Etiologi : Delirium sebagian besar menyelesikan tgs msi
Pemberian pelayanan kesehatan Ketidakberdayaan (Powerlessness), disebabkan dari gangguan berorientasi dgn org dan t4. Klien mental pada seting non spesialis Risiko penyimpangan perilaku sehat fisiologis, metabolik, atau kehilngn kemmpuan (rumah sakit umum dan komunitas). (Risk for prone health behavior), serebral atau intoksikasi obat yg independenya dn membutuhkan Fokus utama : menigktkan kes Gangguan citra tubuh (body image dpt diidentifikasi. bntuan. mentl, sehat mental, mslh disturb), Koping tidak efektif Penanganan dan prognosis : 3. Severe/Berat : Terjadi perubahan psikososial. (infective coping), Koping keluarga Penanganan utama pada delirium kepribadian dan emosional. Klien Ciri2 mslh psiko : Cemas, kawatir tidak efektif (Disable family coping), adalah identifikasi dan menangani dpt mengalami delusi, wandering, berlebihan, takut, Mudah Sindroma post trauma, Penamnpilan penyebab atau yang terkait dgn lupa pada pasangan, anak, dan tersinggung, Sulit konsentrasi, Ragu- peran tidak efektif (ineffective role kondisi medis. Kecuali, bbrp perlu bantuan dalam ADL. ragu/merasa rendah diri, Kecewa, performance), HDR Situasional penyebab seperti cedera kepala, Penyebab dimensia : Penyebabnya Pemarah dan agresif, Reaksi fisik: (Situational Low Self Esteem) encephalitis kemungkinan klien bervariasi walaupun gejala klinis jantung berdebar, otot tegang, Sakit Intervensi krisis : Membantu individu tetap mengalami gangguan kognitif, hampir sama pada demensia. Jenis kepala. mendapatkan makna dari kondisi perilaku dan emosional meskipun dimensia : alzheimer (gg otk Tindakan : Membantu individu patologis yang dialami, Melakukan faktor penyebabnya telah ditangani. progresif, penurunan fungsi: bicara, mendapatkan makna dari kondisi promosi mental health, Mendorong Pengkajian : riw penykit dan obt2, motorik, kepribadian dan perilaku patologis yang dialami, Promosi ekspresi perasaan negative, penmpilan umum dan perilaku (paranoid, delusi, halusinasi,dsb) mental health, Mendorong ekspresi Memfasilitasi adaptasi positif, motorik, mood dan afek, proses dan atrofi neuron serebral. Pembesaran perasaan negatif, Memfasilitasi Empower individu dalam konten, proses intelektual. ventrikel otak 3 dan 4. onset 8-10 adaptasi positif, Empower individu meningkatkan motivasi klien . Diagnosa utama : risk for injury and thn. Demensia Vaskuler: gejala dalam meningkatkan motivasi klien CLMHN pd kom : krisis untervensi acute confusion . serupa dgn Alzheimer, namun untuk sembuh. akut, intervensi kep (pencghan mslh Kriteria hasil : klien bbs dri cidera, onset secara mendadak. Lesi pd psikososial, menagement stress, klien akan menunjukan peningktan korteks serebral penurunan supply problem solving), after care. orientasi dan kontak realitas, klien darah ke otak. Picks Disease: CLMHN adalah upaya keperawatan akan mempertahankan penyakit otak degeneratif yg kesehatan jiwa di RSU dan keseimbngan aktivitas dan istirahat mempengaruhi lobus temporal dan Masyarakat, Identifikasi adanya yag adekuat, klien akan frontal. onset pada usia 50-60 th, masalah psikososial di RSU, Berikan memperthnkan keseimbngan cairan kematian dlm 2-5 thn. Creutzfeldt- pelayanan kesehatan yang holistik. dan nutrisi, klien akan kmbli pd Jakob disease: ggn SSP. Ggn GANGGUAN KOGNITIF ! fungsinya pd tingktan optimal. penglihatan, koordinasi dan gerakan Delirum : fungsi kognitif yg kacau, Dimensia : gangguan mental yang abnormal serta demensia progresif ditandai oleh kesadaran berkabut melibatkan defisit kognitif, cepat. Infeksi HIV. Parkinson: ggn yg dimanifestasikan oleh jangka gangguan memori dan salah satu neurologis progresif pelan yg waktu konsentrasi/perhatian yg gangguan kognitif : Aphasi, ditandai dgn tremor, rigiditas, Alasan diperlukan CLMHN : rendah, persepsi yg salah, Apraxia, Agnosia, Gangguan pada bradikinesia, ketidakstabilan postur. Pelayanan Liaison berkontribusi gangguan pikiran. timbul dalam executive functioning. kerusakan neuron di basal ganglia. sebagai upaya preventif masalah jangka waktu pendek, kadang Tahap dimensia : bersift progresif Demensia trjdi pada 20-60%. gangguan jiwa. Individu yang dalam jam, fluktuatif, atau 1. Mild/Ringan: Pelupa merupakan Huntington: peny genetik yang mengalami masalah kesehatan fisik berubah. tanda awal demensia. Melebihi mencakup atropi serebral. Trauma akan mempengaruhi kesehatan Kesulitan dalam memberi batas normal sebagai proses kepala: tergantung pada derajat dan mental. perhatian, mudah terdistraksi dan penuaan. Kesulitan menemukan jenis ggn kognitif. Fungsi CLMHN : membrikan disorientasi, mungkin mengalami kata, kehilangan benda, cemas Penangan dan prognosis : Bila konsultasi terkait kes mentl, gangguan sensori: ilusi, atas sifat mudah lupa dimungkinkan maka penyebab memberikan aaskep terkait mslh misinterpretation, halusinasi, gg 2. Moderet/ sedg : kebingungan demensia diidentifikasi dan fisik. pola tidur, perubhn aktivitas smkin jelas, sjln dgn kehilngan ditangani, mislanya pd demensia Diagnosa kep : Berduka (grieving), motorik, mslh emosional. memori progresif. kesulitan vaskular: diet, aktivitas, kontrol HT Keputusasaan (Hopelessness), atau DM; peningkatan aliran darah Krisis Kesehatan Akibat Bencana, menanggungnya. Sehingga Tekni permainan : pasif, aktif motrik, ke otak mungkin dpt menghambat Peningkatan Kapasitas Petugas Tim mengkibtkan : Re-experience(seperti motorik kasr. demensia. Pada demensia Reaksi Cepat. mengalami kembali, terbayang, Intervensi kritis : debriefing degeneratif, tdk ada terapi langsung Pemantauan dan informasi : ketegangan psikologis terus paikologis (suatu alat/strategi untuk untuk menghambat proses. Peningkatan kapasitas SDM dalam menerus), melakukan Recovery, Ventilasi & Pemberian terapi neurotransmitter. pengelolaan informasi dan Avoidance(Penghindaran), Hyper- Identifikasi kebutuhan Spesifik. Pengkajian : riw peny :teman komunikasi, Peningkatan sarana aurosal(Keterjagaan), Bentuknya Bukan menghilangkan PSTD, keluarga, penampilan umum dan pengelolaan data dan informasi berupa khayalan, mimpi, halusinasi, wktunya 48-72 jam, stlh itu 3 perilaku motorik, mood dan afek, (Pusat dan Regional), Peningkatan dan flash back. Seolah peristiwa minggu di koreksi ulang). proses pikir dan konten, proses jaringan komunikasi link selama 24 tersebut sungguh terulang kembali. ASKEP INTENSIF PSIKIATRI ! intelektual dan sensori, konsep diri, jam, Pengembangan penyajian Korban akan bereaksi panik. Lama- Pengkajian : demografi, GAF, RUFA peran dan hub. informasi berbasis web site, kelamaan tekanan batin tersebut Diagnosa : intensif 1 (rufa 1-10), Diagnosa : Terganggu Pola Tidur, Pengembangan penyampaian dapat memengaruhi kehidupan intensif 2 (rufa 11-20), intensif 3 Risiko Volume Cairan Kekurangan, informasi melalui SMS-Gateway. sehari-hari seseorang, Pada anak: (rufa 21-30). Risiko untuk tidak seimbang Nutrisi: Upaya saat bencana : memori traumatis, murung, susah Tindakan : intensif 1 2 3 kurang dari kebutuhan tubuh, menyelenggarakan kegiatan tidur (insomnia), dan nafsu makan Monitoring dan evaluasi : intensif 1 Kebingungan kronis, Gangguan kesehatan oleh trc (tim reaksi cepat) berkurang. 23 Interpretasi Lingkungan Syndrome, untuk, (hidupkan sistem pelayanan Malash di pengungsian : Tempat: Skala GAF untuk pasien intensif: Gangguan Memory, Gangguan kesehatan, koordinasi para pelaku basah, dingin, panas, berdebu, 30-21 Perilaku sangat dipengaruhi Interaksi Sosial, Gangguan kesehatan di lapangan dan posko bising, penuh sesak. Tidur: berjejal, oleh delusi atau halusinasi OR Komunikasi Verbal, Kinerja Peran pb, rapid health assesment, alas seadanya. Fasilitas mandi kakus gangguan serius dalam komunikasi yang tidak efektif. hidupkan sistem komunikasi dan tidak memadai. Makanan, air, atau penilaian OR ketidakmampuan JIWA PADA BENCANA (PTSD) ! informasi kesehatan, hidupkan pakaian, obat-obatan, dll. Kondisi: untuk berfungsi di hampir semua Upaya pra bencana : Pencegahan, networking kesehatan, koordinasi kesakitan, luka, kehilangan harta daerah. Mitigasi dan Kesiapsiagaan: rujukan korban, koordinasikan benda, suami, istri, anak, saudara. 20-11 Beberapa bahaya menyakiti Penyusunan Rencana Kontinjensi, bantuan kesehatan). Reaksi emosional : Terkejut, terpaku, diri sendiri atau orang lain atau Penguatan Jejaring dalam Pasca bencana : pemulihan/ tidak percaya/ menyangkal, kalut, kadang-kadang gagal untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan , rehabilitasi (Penggantian sarana putus asa, malu, marah, cemas, mempertahankan minimal orang Penyusunan Peta Rawan Krisis yang rusak (alkes, obat dan bhn merasa bersalah, kehilangan minat kebersihan OR penurunan gross Kesehatan, Bimbingan Teknis habis pakai, sarana transportasi dan akan kesenangan. dalam komunikasi. Pelaksanaan Standar Sumber daya, penunjang lainnya, Rehabilitasi fisik Reaksi kognitif : Mimpi buruk, 10-01 bahaya Persistent dari berat Pelayanan Kesehatan, Pedoman dan fasilitas kesehatan, Antisipasi konsentrasi buruk, menyalahkan diri menyakiti diri sendiri atau orang lain Protap, Sosialisasi dan Advokasi munculnya KLB penyakit menular, sendiri, bingung, disorientasi, tak atau ketidakmampuan gigih untuk Penyusunan Rencana Kontijensi, Pemulihan paska trauma (PTSD), dapat mengambil keputusan, menjaga kebersihan pribadi minimal Pengembangan Sistem Peringatan PTSD : Suatu keadaan yg timbul kehawatiran. Reaksi fisik : Kelelahan, OR tindakan bunuh diri yang serius Dini Kesehatan, Memperkuat sebagai respons berkepanjangan sulit tidur, tegang, nyeri, palpitasi, dengan clearexpectation kematian. kapasitas Kesehatan Daerah dalam terhadap suatu peristiwa yang mual, perubahan selera makan, Rufa ( respon umum fungsi upaya PB (SDM, alat, perlengkapan, sangat traumatik, menakutkan, dan perubahan libido. Reaksi adaptasi ) utuk mennetukan tgkt dll). cenderung menyebabkan interpersonal : Konflik, ketidak intensitas gg jiwa pasien. Menyelenggarakan Pelatihan penderitaan pada hampir semua percayaan, masalah pada pekerjaan, Menentukan tindakan yg harus Teknis/Workshop : Radio Komunikasi, orang. berkurangnya keintiman, penarikan diberikan kpd pasien. Rapid Health Assesment (RHA), peristiwa traumatik : Suatu diri, mengasingkan diri. Diagosa : PK dan RPK, halusinasi, Operasional Perahu Karet untuk peristiwa yang sangat menyakitkan, Prinsip penanganan : kembgkn sikp waham, risiko bnh diri, ansietas Yankes, Pengelolaan RS Lapangan, mengancam kehidupan dan caring, tenangkan suasana, jgn berat, putus zat/intoksikasi, DPD. Operasionalisasi dan Pemeliharaan melampaui ambang kemampuan menambh mslh. JGN LUPA HAFAL RUFA !. Sarana Penunjang Penanggulangan rata rata orang untuk RECOVERY AND ENVIRONMENT pasien dan keluarga dalam Aktifitas Kelompok) pada klien keperawatan pada pasien gangguan SUPPORT IN MENTAL HEALTH memelihara kesehatan jiwa dengan masalah psikososial dan jiwa yang ada di masyarakat Pencegahan Tersier dilakukan Aplikasi CMHN : gangguan jiwa, Melakukan Pencghan primer : mencgh terjdinya melalui kegiatan yang disebut 1. Basic course (BC) CMHN : ssran pendampingan perawat skit jiwa, dan memperthnkan kes rehabilitasi, yang membantu sso perwt [uskesmas kegiatan prwt kesehatan jiwa dalam jiwa. Membrikan pendidikan kes. kembali ke tingkat fungsi yang diberikan pltihan cr membrikan mengembangkan rehabilitasi Pencghn sekunder : perfkus pd paling maksimal. Rehabilitasi askep (7dx kep) pd klien dan untuk pasien gangguan jiwa. deteksi dini dan penangan segera, Psikiatri merupakan kombinasi dari keurga gg jiwa. c. Tingkt advence : Mengelola Pencghan tersier : Berfokus pada pelayanan berbasis sosial, 2. Intermediate course (IC)CMHN: pelayanan keperawatan peningkatan fungsi dan sosialisasi intervensi: edukasi, okupasi, ssran kader desa dan prwt kesehatan masyarakat pada serta pencegahan kekambuhan perilaku serta kognitif yang puskesmas, kegitan mmebntuk tingkat kabupaten atau kota, pada pasien gangguan jiwa bertujuan dalam pemulihan dssj, merekrut dan meltih utnk bekerjasama dengan dinas Tindkan yg dilakukan : program jangka panjang dan skrening, mltih perwt keswa kesehatan, rumah sakit, dukungan sosial dgn menggerakan memaksimalkan kecukupan-diri. intervensi klien. puskesmas dan masyarakat smber2 di masy, program Rehabilitasi psikiatri berkembang 3. Advence course (AC) CMHN : untuk mengimplementasikan rehabilitasi, program sosialisasi, berdasar kebutuhan untuk ssran individu, kelurga, staf upaya pelayanan prevensi program mencgh stigma. menciptkan kesempatan bagi puskesmas, klmpk formal dan primer, sekunder dan tersier, ODGJ untuk hidup, belajar dan informal, kegiatan manajemen Memberikan pendidikan NAPI DGN PK ! bekerja di komunitasnya. kep kes jiwa, kerjasama lintas kesehatan pada kelompok formal Nara pidana : orang hukuman Rehabilitasi psikiatri menggunakan sektoral. . dan informal (tenaga kesehatan, (orang yang sedang menjalani person-centered (berpusat pada pengobatan tradisional, toma hukuman karena tindak pidana) ; klien), pendekatan individu-individu Peran perawt : toga, guru dan security, terhukum. yang membedakannya dengan a. Tingkt dasr : Memberikan Pendidikat kesehatan lanjut pada Hak : Melakukan ibadah sesuai model tradisional. pelatihan perawat keswamas di kader kesehatan jiwa, Melakukan dengan agama atau Recovery/Pemulihan merupakan tingkat puskesmas untuk dan melatih perawat CMHN kepercayaannya, Mendapat proses perubahan-hidup mengajarkan klien gangguan jiwa memberikan pendidikan perawatan baik rohani maupun seseorang yang dipilih oleh orang dan keluarganya agar mampu kesehatan untuk mengantisipasi jasmani. Mendapatkan pendidikan tsb untuk memulai penyembuhan merawat dirinya sendiri dirumah, masalah psikososial pada dan pengajaran. Mendapatkan apapun yang membuat sakit (bisa Melakukan supervisi perawat masyarakat, Melakukan advokasi pelayanan kesehatan dan makan berupa patah tulang, kecanduan, puskesmas dalam melakukan pada stake holder terkait dengan yang layak. Menyampaikan keluhan. atau kondisi kesehatan mental) pelayanan kesehatan jiwa tingkat pengembangan pelayanan Mendapatkan bahan bacaan dan yang memerlukan perawatan diri dasar melalui pendampingan, kesehatan jiwasehingga tercapai mengikuti siaran media massa dan bantuan dari orang lain. Memberikan asuhan keperawatan kebupaten/kota sehat jiwa. lainnya yang tidak dilarang. COMMUNITY MENTAL HEALTH pada klien dan keluarga yang Keperawatan kesehatan jiwa PK : suatu keadaan dimana NURSING (CMHN). tidak dapat ditangani oleh komunitas adalah pelayanan seseorang melakukan tindakan yang pelayanan keperawatan yang perawat keswamas, Melakukan keperawatan yang komprehensif, dapat membahayakan secara fisik, komprehensif, holistik dan paripurna rujukan ketingkat pelayanan holistic, dan paripurna yang baik pada dirinya sendiri maupun berfokus pada masyarakat yang kesehatan umum atau rumah berfokus pada masyarakat yang orang lain, disertai dengan amuk sehat jiwa, rentan terhadap stress sakit jiwa. sehat jiwa, rentan terhadap stress dan gaduh gelisah yang tidak dan dalam tahap pemulihan serta b. Tingkt intermediate: Memberikan (risiko gangguan jiwa) dan dalam terkontrol. pencegahan kekambuhan. pelatihan pada perawat keswa tahap pemulihan serta pencegahan Fktor predisposisi : psikologi, Tujuan : Meningkatkan kesehatan untuk melakukan pengkajian dan kekambuhan (gangguan jiwa) sosbud, biologis. preispitasi : klien, jiwa, mencegah terjadinya intervensi (pemberian asuhan BC CMHN : Serangkaian kegiatan interaksi, lingkungan. gangguan jiwa, mempertahankan keperawatan kepada klien, pembelajaran untuk perawat Pern perwt di lapas : promotif, dan meningkatkan kemampuan pendidikan kesehatan pada komunitas agar memiliki kompetensi preventif, kuratif , rehabilitatif. keluarga dan pelaksanaan Terapi untuk melaksanakan Asuhan TTRAFICKING ! Tindakan perekrutan, 2. Eksternal : kelurga, tmen, bertindak, rasa tidak berdaya, masyarakat, tdk ada pencegahan, pengangkutan, atau penerimaan kesemptan, lingkungan. dan/atau penderitaan psikis berat peran hukum lemah). seseorang dengan ancaman Rentng respon gg penggunaan zat : pada seseorang Pencegahan : pendidik, penegakan kekerasan, penggunaan kekerasan, eksperimental (pengguna thp awal e.g: menghina, kritik terus-menerus, hkum dan keamanan, media massa, penculikan, penyekapan, dikrnakan ingin thu). Rekreasional ancaman, posesif, Pengendalian, pel kes. pemalsuan, penipuan, (pengguna zat adaktif wktu kumpul manipulasi Akibat: Gg pasca trauma, Peran pel kes : Prevensi primer, penyalahgunaan kekuasaan atau dgn temn). Situasional, ketakutan, sulit tidur, depresi, bunuh yaitu promosi orang tua dan posisi rentan, penjeratan utang atau penyalahgunaan, ketergntungan. diri. keluarga sejahtera. Prevensi memberi bayaran atau manfaat, Akbit penylah gunaan : bagi diri Kekerasan Seksual, menurut pasal sekunder, yaitu diagnosis dan sehingga memperoleh persetujuan sendiri tergnggunya fungsi otak dan 8 meliputi : Pemaksaan hubungan tindakan bagi keluarga yang stres. dari orang yang memegang kendali perkembngan moral, keracunan, seksual yang dilakukan terhadap Prevensi tertier, yaitu edukasi ulang atas orang lain tersebut, baik yang overdosis, dan kematian. Bagi orang yang menetap dalam lingkup dan rehabilitasi keluarga. dilakukan di dalam Negara maupun kelurga org tua merasa malu, mersa rumah tangga tersebut, Pemaksaan Peran perawt dlm kasusu KDRT : antar Negara, untuk tujuan berslh, stres keluarga, mrsa putus hubungan seksual terhadap salah Memeriksa kesehatan korban sesuai eksploitasi atau mengakibatkan asa, bagi pendidikan : sekolah akan seorang dalam lingkup rumah dengan standar profesi (anjurkan orang tereksploitasi. putus. Bagi bngsa dan negr. tangganya dengan orang lain untuk segera lakukan pemeriksaan visum). Penyebab : kurangnya kesdran Permasalahn yg muncul : ancaman tujuan komersial dan/atau tujuan Melakukan konseling untuk ketika mencri pekerjaan, kehidupan, kondisi intoksikasi, tertentu e.g: pelecehan verbal, menguatkan dan memberikan rasa kemiskinan, kultur budaya, sindrom putus zat, pasca detoksikasi gurauan porno, siulan, julukan, aman bagi korban. Memberikan lemahnya pencatatan/ dokumentasi (rehbilitasi mental emosional ), meraba, pemaksaan hub. Sexual, informasi mengenai hak-hak korban klhiran anak/penddk, lemahnya KDRT ! hubungan sexual yang menyakitkan, untuk mendapatkan perlindungan aparat penegak hukum. UU No. 23 tahun 2004 Pasal 1 dll dari kepolisian dan penetapan Jenisnya : buruh migran (org yg Setiap perbuatan terhadap Akibat: rasa jijik, mual, terhina, perlindungan dari pengadilan. migrasi kesuatu tmpt ), seseorang terutama perempuan, kehamilan yang tidak diinginkan, Mengantarkan korban ke rumah perdagangan nak, tindakan yang berakibat timbulnya depresi, cedera, dll aman atau tempat tinggal alternatif prostitusi, perbudakan berkedok kesengsaraan atau penderitaan Kekerasan Ekonomi, menurut (ruang pelayanan khusus). pernikahan. secara fisik, seksual, psikologis, pasal 9 yang meliputi berbagai Melakukan koordinasi yang terpadu Gejala korban :depresi, cemas, dan dan atau penelantaran rumah tindakan yang dilakukan untuk dalam memberikan layanan kepada permusuhan. tangga termasuk ancaman untuk mempertahankan kekuasaan dan korban dengan pihak kepolisian, NAPZA ! melakukan perbuatan, pemaksaan, kendali atas keuangan, seperti: dinas sosial, serta lembaga sosial JNIS NAPZA : narkotika ( narkotika atau perampasan kemerdekaan melarang pasangan mereka untuk yang dibutuhkan korban. Sosialisasi alami :gnja tidp perlu secara melawan hukum dalam mendapatkan atau tetap UU KDRT kepada keluarga dan difermnetsikan. Sintetis : biasa lingkup rumah tangga. mempertahankan pekerjaan, masyarakat. untuk pengobtan amfetamin, Kekerasan Fisik, Pasal 6 kekerasan membuat pasangan mereka harus metadon. Semi sintetis ) fisik adalah perbuatan yang meminta uang untuk setiap Psikotropika : gol stimulansi sraf mengakibatkan rasa sakit, jatuh pengeluaran, membatasi akses simpatis membuat srf mnjdi sngt sakit atau luka berat. e.g: pasangan mereka terhadap aktif. Zat adiktif lainnya (minuman mendorong, memukul, keuangan dan informasi akan keras ) meninggalkan di tempat berbahaya keadaan keuangan keluarga, dan Faktor penyebab penyalhgunaan akibat: cedera, cacat, lumpuh, Gg mengendalikan keuangan pasangan. napza : kehamilan dll e.g: pelacuran, perampasan, 1. Faktor internal Kekerasan Psikologis/Emosional, penelantaran (kepribadian,inteligensi, usia, pasal 7 kekerasan psikis adalah Etiologi : Biologi (perubahan dorongan kenikmatan dan perbuatan yang mengakibatkan neurotransmitter), Psikologi perasaan ingin tahu, pencghan ketakutan, hilangnya rasa percaya (frustasi, korban kdrt sebelumnya, mslh. diri, hilangnya kemampuan untuk dll), Sosial Budaya (Penerimaan
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita