3 Uji Threshold
3 Uji Threshold
Oleh :
Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan,
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya
rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan
dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan
dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif.
menimbulkan kesan. Rangsangan yang terlalu rendah tidak akan cukup untuk
menimbulkan kesan dan sebaliknya rangsangan yang terlalu tinggi juga akan
Adanya indera yang cacat atau sakit tidak dapat melakukan proses penginderaan
dengan baik dan tidak dapat menghasilkan kesan yang wajar. Intensitas
atau tingkatan rangsangan terkecil yang mulai dapat menghasilkan respon disebut
ambang rangsangan.
ambang batas (terminal threshold). Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang
terkecil yang sudah mulai menimbulkan kesan. Ambang pengenalan sudah mulai
yang sudah dikenali dan ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar
dan analisis distribusi normal. Cara-cara analisis ini pada umumnya berdasarkan
pada uji rangsangan tunggal, dimana tiap uji menggunakan sejumlah panelis semi
terlatih. Panelis dipilih dari mereka yang dapat mengenali atau mengetahui sifat
Dalam uji rangsangan tunggal pada setiap uji, tiap panelis diminta
menyatakan ada atau tidak ada sifat inderawi yang diujikan. Data responnya
berupa data binomial yang kemudian dapat dianalisis secara statistika. Karena
demikian sederhana, maka pada analisis ambang dapat disajikan sejumlah contoh
pada tiap pengujian. Namun untuk mencapai kondisi atau lingkungan uji
Tujuan percobaan dari uji threshold adalah untuk melatih kepekaan indera
dari panelis dalam mendeteksi adanya rangsangan yang terendah yang mulai
threshold). Biasanya substansi yang mau dikaji dilarutkan dalam air murni.
Panelis diminta untuk menilai sampel mana yang berbeda dengan air, dalam hal
simpan suatu produk agar sifatnya dapat tetap diterima secara organoleptis
(Anonim, 2010)
II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
adalah larutan garam dengan kosnsentrasi (0), (0,1), (0,2), (0,3), (0,4), (0,5), (0,6),
Alat - alat yang digunakan dalam percobaani uji threshold adalah sendok
Seri sampel larutan gula disajikan dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu
mulai dari konsentrasi 0% sampai dengan konsentrasi 0,9%, kemudian diberi nilai
0 (nol) untuk contoh yang sama dengan kontrol dan nilai 1 (satu) untuk contoh
1. Metode Grafi
reaksi positif
100%
panelis
% reaksi positif =
Nilai AT (Absolute Threshold) = 50% panelis dapat mendeteksi dengan benar.
rangsangan.
2. Metode Interpolasi
b a
RT d (e d )
c a
x=
100
80
% Reaksi Positif 60
40
20
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0.5
threshold (AT) dan recognition theshold (RT) dari pengujian threshold terhadap
larutan garam ini. Dengan metode grafik, absis (X) adalah konsentrasi dari larutan
garam dan ordinat (Y) adalah persentase reaksi positif dimana akan didapatkan
konsentrasi 0,05% dan yang dapat dideteksi oleh 75 % panelis adalah pada
konsentrasi 0,078 %.
tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang dapat dideteksi atau perubahan
konsentrasi terkecil dari suatu substansi yang dapat dideteksi. Biasanya substansi
threshold). Biasanya substansi yang mau dikaji dilarutkan dalam air murni.
Panelis diminta untuk menilai sampel mana yang berbeda dengan air, dalam hal
larutan satu macam substansi, tetapi dalam makanan, rasa campuran sebagai rasa.
penggunaan metode linier regresi dan juga metode interpolasi (Kartika, 1987).
fisik, mekanik dan kimiawi. Rangsangan tersebut menggertak atau mengenai alat
indera dengan besaran atau intensitas tertentu. Besarnya rangsangan dapat diukur
yang lain tidak dapat diukur dengan satuan fisik dan harus dinyatakan dalam
dimensi psikologik. Beberapa dimensi dari tanggapan atau kesan, yaitu jenis
kesan, intensitas kesan, luas daerah kesan, lama kesan dan kesan hedonik
(Soekarto, 1985).
Jenis kesan yang dihasilkan dari rangsangan garam ialah asin buah pisang
menghasilkan kesan warna kuning. Satu benda perangsang, misalnya buah tomat
dapat menghasilkan beberapa jenis kesan misalnya rasa asam, warna merah halus
pada permukaannnya.
garam 30% memberi intensitas rasa asin yang lebih tinggi dibandingkan
Luas daerah kesan yang juga disebut sensation magnitude adalah kesadaran
kristal garam diujung lidah akan dirasakan satu daerah sempit di tempat butir
kristal diletakkan. Sebaliknya berkumur dengan larutan garam akan dirasakan asin
ditempat yang lebih luas, meskipun tidak diseluruh permukaan rongga mulut.
Lama kesan berbeda-beda tergantung pada jenis rangasangan dan jenis alat
indera. Kesan dapat tertinggal lama dirasakan oleh indera tetapi dapat juga
sebentar. Rasa pahit dapat lebih lama dirasakan oleh pangkal lidah sebaliknya rasa
manis akan cepat hilang segera setelah benda perangsangnya hilang. Kesan
atau tidak senang. Lama kesan dapat diukur dengan satuan waktu, sedang dimensi
yang lain hanya dapat diukur secara psikologik. Hubungan antara rangsangan
tidak selalu mudah mengukurnya. Hal ini disebabkan oleh karena besaran
seorang panelis.
spesifik. Kemampuan ini antara lain berguna untuk mengetahui ambang mutlak
(AT). Kemampuan mengenal atau recognition (RT) yaitu suatu kemampuan untuk
dapat mengenali suatu jenis kesan atau mengenali dengan sadar adanya kesan
spesifik dan dengan tepat dapat menghubungkan kesan itu dengan adanya jenis
rangsangan tertentu. Kemampuan ini antara lain berguna untuk mengenali suatu
yang terkecil dari larutan daram yang dapat dibedakan rasanya dari cairan
pelarutnya yaitu air murni. Ambang mutlak berbeda menurut jenis benda
menyangkut dua tingkat kesan rangsangan yang sama. Perhatian kita tertuju pada
perbedaan dua rangsangan tersebut. Dua rangsangan yang terlalu kecil bedanya
maka akan menjadi tidak dapat dikenali perbedaannya. Sebaliknya jika dua
tingkat rangsangan itu terlalu besar akan dengan mudah dikenali. Perbedaan
terkecil dari dua rangsangan yang masih dapat dikenali yang disebut juga suatu
Cita rasa dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu bau, sentuhan dan rangsangan mulut
(panas dan dingin). Dua faktor yang disebutkan terakhir dapat dideteksi oleh sel-
sel sensorik pada lidah dan dikecap sebagai rasa (Anonim, 2011).
Sampai dengan saat ini telah dikenal 4 rasa utama, yaitu asin (salty), asam
(sour), pahit (bitter) dan manis (sweet), ditambah suatu rasa terbaru, yaitu umami,
ternyata berbeda-beda. Rasa asin, misalnya dihasilkan oleh aliran masuk ion-ion
natrium (Na+) melalui kanal-kanal pada membran terluar sel reseptor rasa
(Anonim, 2013).
pengalaman serta pengujian yang waktunya tidak tentu, maka minat sebagai
penguji tampil secara spontan, sedangkan bila pengujian dilakukan terus menerus
sering terjadi minat akan menurun karena kebosanan. Satu faktor penting yang
dapat membantu tumbuhnya motivasi yang baik ialah dengan mengusahakan agar
dan pembauan. Dalam periode waktu satu hari sensitivitas physiologis seseorang
akan berfluktuasi sehinggga setiap pengujian perlu dipikirkan saat yang paling
tepat serta hal-hal yang dapat mencampuri fungsi normal indera perasa
dan pembauan.
yang kurang paham dalam tipe pengujian dan bahan yang diuji sering terjadi
nilai tengah pada skala nilai yang ada dan ragu-ragu memberi nilai tertinggi.
b. Contrast Effect. Hal ini sering terjadi akibat posisi sampel yang dinilai, dimana
suatu sampel dinilai lebih tinggi ataupun lebih randah dari kenyataannya dan
secara acak.
apa yang diharapkan oleh pemberi instruksi. Kesalahan jenis ini disebut
expectation error.
d. Pada sampel-sampel yang tidak seragam sering terjadi panelis dipengaruhi oleh
sifat-sifat yang tidak relevan. Misal ; harus membedakan dua sampel dalam hal
tingkat kemanisannya, panelis terpengaruh pada sifat yang lain seperti bentuk,
e. Pada pengujian yang perintahnya kurang jelas, sering terjadi penilaian terhadap
satu sifat dihubungkan dengan sifat lain yang secara logis selalu berkaitan dengan
sifat yang dinilai. Misal suatu jenis makanan yang berwarna hitam akan selalu
warna, rasa pada suatu saat hasilnya mungkin berbeda bila dibandingkan
bersamaan.
(Soekarto, 1985).
atau 50% dari jumlah panelis dapat mengenal atau dapat menyebutkan dengan
tepat akan sifat sensoris yang dinilai. Pengukuran ambang pengenalan didasarkan
Salah satu sebab yang menyebabkan panelis memberikan nilai 1 pada suatu
lebih tinggi adalah sebelum panelis melakukan pengujian, panelis tidak berkumur
bahwa kesan sudah dirasakan. Kemudian pada saat dia melakukan pengujian
pengujian pada sampel yang sebenarnya dapat memilki konsentrasi gula sebesar
(Kartika, 1987).
adanya perbedaan dari masing-masing orang dalam hal ketepatan dan kemampuan
mengadakan pengujian dalam suatu saat, tingkat kemampuan dan kepekaan dalam
Jika pada uji threshold ada 60 panelis positif maka tidak termasuk kedalam
kecil.
Penggunaan dua cara yang berbeda dalam penentuan ambang mutlak dan
pada dasarnya adalah sama yaitu menggunakan % reaksi positif yang dapat
dihasilkan dari pembagian jumlah panelis dan dikalikan 100%. Namun, kemudian
ketiga cara ini menghasilkan hasil yang berbeda pula (Soekarto, 1985).
dari larutan daram yang dapat dibedakan rasanya dari cairan pelarutnya yaitu air
murni. Ambang mutlak berbeda menurut jenis benda perangsang dan jenis
picogram atau 10-12 gram. Disini ada perbedaan bahan pelarut bagi benda
pengenalan dapat dikacaukan dengan ambang mutlak. Jika pada ambang mutlak
mengenai kesan yang mulai diperoleh atau dirasakan maka pada ambang
pengenalan meliputi pengenalan atau identifikasi jenis kesan. Dalam hal ini jika
kesan itu berupa rasa asin, misalnya rasa asin itu betul-betul mulai dapat
diidentifikasi oleh pencicip. Pada ambang mutlak mungkin rasa asin itu belum
diidentifikasi dengan tepat, baru dapat diketahui adanya rasa yang berbeda dengan
menyangkut dua tingkat kesan rangsangan yang sama. Perhatian kita tertuju pada
perbedaan dua rangsangan tersebut. Jika dua rangsangan itu terlalu kecil bedanya
maka akan menjadi tidak dapat dikenali perbedaannya. Sebaliknya jika dua
tingkat rangsangan itu terlalu besar akan dengan mudah dikenali. Perbedaan
terkecil dari dua rangsangan yang masih dapat dikenalai disebut ambang
pembedaan.
Ambang batas disebut juga terminal treshold. Jika pada ketiga ambang
tersebut diatas ditetapkan batas terendah maka pada ambang batas ditetapkan
Pada ambang batas dicapai tingkat kesan tertinggi yang berarti diatas
ambang batas tersebut intensitas kesan tetap besarnya. Mengetahui ambang batas
penting misalnya dalam rangka penghematam bahan pemanis atau pemakaian zat
4.1. Kesimpulan
konsentrasi larutan gula terendah yang mulai dirasakan atau dideteksi oleh 50%
terendah yang mulai dapat dikenal oleh 75% panelis adalah pada konsentrasi
0,078 %.
4.2. Saran
dilakukan pada pengujian ini, seperti meminum air putih ketika akan berganti
mencicipi sampel berikutnya. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh valid
Bogor, Bogor.
1. Apakah nilai ambang mutlak / pengenalan untuk larutan gula, garam dan asam
Jawab :
Ambang mutlak untuk larutan gula, garam dan asam masing-masing berbeda
pembedaan menyangkut dua tingkat kesan rangsangan yang sama. Jika dua
rangsangan tersebut terlalu kecil bedanya maka akan menjadi tidak dapat dikenali
perbedaannya. Sebaliknya jika dua tingkat rangsangan itu terlalu besar akan
dengan mudah dikenali. Ambang mutlak untuk gula, yaitu 1 bagian gula/200
bagian air atau 0,005. Ambang mutlak untuk garam, yaitu 1 bagian garam/400
bagian air atau 0,0025. Sedangkan ambang mutlak untuk asam, yaitu 1 bagian
Jawab :
terbesar yang jika kenaikan tingkat rangsangan tidak dapat menaikan intensitas
yang sama. Jika dua rangsangan tersebut terlalu kecil bedanya maka akan menjadi
Jawab :
batas fortifikasi besi pada susu yang akan dipasarkan. Dengan mengetahui
agar cita rasa susu tidak terpengaruh oleh penambahan tersebut, sehingga
dengan tepat
Ambang Pembeda (Difference Threshold) adalah Perbedaan terkecil dari dua
1
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,0) = = 5,8 %
16
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,1) = = 94,1 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,2) = = 100 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,3) = = 100 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,4) = = 100 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,5) = = 76,19 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,6) = = 100 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,7) = = 100 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,8) = = 100 %
17
x 100%
17
% Reaksi Positif (0,9) = = 100 %
Berdasarkan grafik hasil pengujian daerah di dapat :
b a
AT d x e d
c a
50 5,8
0 (0,1 0)
94,1 5,8
AT =
= 0,05 %
ba
RT d x e d
c a
75 5,8
0 (0,1 0)
94,1 5,8
RT =
= 0,078 %