HYPOPARATIROID
KELOMPOK 6
FIRMANSYAH
KARTIKA PUTRIANI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipoparatiroid adalah hipofungsi kelenjar paratiroid sehingga tidak dapat mensekresi hormon
paratiroid dalam jumlah yang cukup. (Guyton).
Hipoparatiroidisme adalah keadaan berkurangnya kerja dari pada kelenjar paratiroid yang di
sertai penurunan kadar kalcium dalam serum hingga menyebabkan tetani. Hipoparatiroid juga
merupakan gabungan dari gejala produksi hormon paratiroid yang tidak adekuat.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hipoparatiroid hipofungsi dari kelenjar
paratiroid sehingga hormon paratiroid tidak dapat disekresi dalam jumlah yang cukup,
dengan gejala utamanya yaitu tetani.
Penyebab spesifik dari penyakit hipoparatiroid belum dapat diketahui secara pasti. Adapun
etiologi yang dapat ditemukan pada penyakit hipoparatiroid, antara lain :
Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat congenital atau didapat (acquired)
TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Penulisan
2. Tujuan umum
Dapat menjelaskan tentang bagaimana konsep dan pendekatan asuhan keperawatan pada
klien dengan hipoparatiroid.
2. Tujuan khusus
3. Dapat menjelaskan definisi hipoparatiroid
BAB II
RINGKASAN TEORITIS
DEFINISI
Hipoparatiroid adalah kondisi dimana tubuh tidak membuat cukup hormone paratiroid atau
paratiroid hormone (PTH). Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormone
paratiroid yang tidak adekuat keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering di
sebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjer paratiroid pada saat operasi paratidoid.
Hipertiroid adalah kombinasi dari gejala karena produksi kormon paratiroid (PTH) tidak
memadai (Hipoparatiroid) hipoaratiroid adalah penurunan fungsi dari kelenjer paratiroid
,yang mengarah ke tingkat penurunan hormone paratiroid (PTH ).
Hipoparatiroid adalah gangguana pada kelenjer paratiroid yang disebabkan karena hipo
fungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjer paratiroid ( Hotman rumahorbo,tahun1999 ;
1).
Hipoparatiroid terjadi akibat hipo fungsi paratiroid atau kehilangan funsi kelenjer paratiroid
sehingga meneyebabkan gangguan metabolisme kalsium forfor . serum kalsium
menurun ( sampai 5 ml %) fosfor meningkat (9,5-12,5) keadaan ini jarang sekali di
temukan dan umumnya sering di sebabkan oleh kerusakan atau pengkatan kelenjer paratiroid
pada saat operasi paratiroid atau tiroid , dan lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjer
paratiroid (congenital).
ETIOLOGI
Kondisi nyang paling sering menyebabkan hypoparatyroid adalah sekresi hormone paratoroid
yang tidak adekuat setelah gangguan suplai darah atau pengangkatan jaringan kelenjer
paratiroid selama tindakan tiroidektomi , paratiroidektomi , atau di seksi leher radikal. Atrofi
kelenjer paratiroid yang etiologinya tidak diketahui merupakan penyebab yang jarang di
jumpai. Gejala di sebabkan oleh difisiensi parathormon yang meneyebabkan peningkatan
forfatase darah ( hyferfosfatemia). Dan penurunan kalsium darah ( hypokalsemia).
Penyebab paling umum dari hipoparatiroid adalah luka pada kelenjer paratiroid hilangnya
jaringan paratiroid . terdapan 3 penyebab yang paling utama dari pasien paratiroid.
Lebih dari 99% dari semua pasien dengan paratiroid di sebabkan karena sekresi hormone
paratiroid yang adekuat. Hipoparatiroid yang terjadi selama operasi leher mungkin bersifat
sementara dan permanen tergantung pada tingkat cidera kelenjer paratiroid
2. Ideokatik, penyakit ini jarang dan dapat konginetal atau di dapat( acquiret)
Kekurangan sekresi PTH tanpa alasan yang pasti di sebut dengan hipoparatiroid ideopatik
penyakit ini jarang dan dapat di karenakan bawaan dan di peroleh penyebab terbesar
hipoparatiroid bawaan terjadi pada bayi yang baru lahir dari ibu yang telah hiperparatiroid
delam kehamilan,kalsium serum pada janin akan persis sama pada ibu ,dan jika kalsuim
terlalau tinggi selama kehamilan , biasanya membuat sel-sel tiroid pada bayi akan tinggi dan
akan memutuskan untuk tidak tumbuh dan berkembang biak.
3. Ketidak mampuan ginjal untuk merespon hormone paratiroid yang diproduksi oleh
kelenjer paratiroid normal penyakit ini ditandai dengan hypocalcemia dan
hyperphosphatemia tatapi mereka memproduksi hormone paratiroid dengan normal.
Masalah terjadi pada tulang dan ginjal yang tidak merespon dengan baik. Bahkan jika
hormo paratiroid normal di berikan melalui pembuluh darah tubuh tidak menggapi
4. MANIFESTASI KLINIS
2. Tetanus raten : kebas,kesemutan dank ram di ekstremitas ; kaku di tangan dan dikaki
3. Tetanus jelas : bronkospasme, spasme laring, spasme karpopedal, disfagia, foto fobia,
distrimia jantung dan kejang
4. Gejala lain : ansietas, iritabilitas, depresi, dan delirium. Perubahan EKG dan hipotensi
juga dapat terjadi.
Kelumpuhan otot-otot
Aritmia jantung
Gangguan pernapasan
Epilepsi
1. Kulit kering dan permukaan kasar, mungkin terdapat pula vesikula dan bulla.
Pada anak-anak badan tumbuh kurang sempurna, tumbuhnya gigi-gigi tidak baik dan keadaan
mental bisa tidak sempurna. Juga agak sering terdapat katarak pada hipoparatiroidisme.
ANATOMI FISIOLOGI
Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus ketiga dan
keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus pharyngeus keempat cenderung bersatu
dengan kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid dibagian kranial.
Kelenjar yang berasal dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian
kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub bawah tiroid. Akan tetapi, sering kali posisinya
sangat bervariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada posterolateral
kutub bawah kelenjar tiroid, atau didalam timus, bahkan berada dimediastinum. Kelenjar
paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid. (R. Sjamsuhidajat, Wim
de Jong, 2004, 695). Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang
terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan
dua di kutub inferiornya. Namun, letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup
bervariasi, jaringan paratiroid kadang-kadang ditemukan di mediastinum.
Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya
dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar
paratiroid orang dewasa terutama terutama mengandung sel utama (chief cell) yang
mengandung apparatus Golgi yang mencolok plus retikulum endoplasma dan granula
sekretorik yang mensintesis dan mensekresi hormon paratiroid (PTH). Sel oksifil yang lebih
sedikit namun lebih besar mengandung granula oksifil dan sejumlah besar mitokondria dalam
sitoplasmanya Pada manusia, sebelum pubertas hanya sedikit dijumpai, dan setelah itu
jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian besar binatang dan manusia muda,
sel oksifil ini tidak ditemukan.Fungsi sel oksifil masih belum jelas, sel-sel ini mungkin
merupakan modifikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi mensekresi sejumlah hormon.
KLASIFIKASI
1. Hipoparatiroid neonatal
Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sedang
menderita hiperparatiroid. Aktivitas paratiroid fetus sewaktu dalam uterus ditekan oleh
maternal hiperkalsemia.
Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa. Terjadinya sebagai akibat
pengaruh autoimun yang ada hubungannya dengan antibodi terhadap paratiroid, ovarium,
jaringan lambung dan adrenal. Timbulnya gangguan ini dapat disebabkan karena menderita
hipoadrenalisme, hipotiroidisme, diabetes mellitus, anemia pernisiosa, kegagalan ovarium
primer, hepatitis, alopesia dan kandidiasis.
1. Hipoparatiroid pascabedah
Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid atau sesudah operasi
radikal karsinoma faring atau esofagus. Kerusakan yang terjadi sewaktu operasi tiroid,
biasanya sebagai akibat putusnya aliran darah untuk kelenjar paratiroidisme karena
pengikatan arteri tiroid inferior. Hipoparatiroid yang terjadi bersifat sementara atau
permanen. Karena itu kadar kalsium serum harus diperiksa sesudah melakukan operasi-
operasi tersebut, tiga bulan kemudian dan sewaktu-waktu bila ada kelainan klinis walaupun
tak khas yang menjurus pada diagnosis hipoparatiroid.
PATOFISIOLOGI
Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat, yakni
kalsium serum menurun (bisa sampai 5 mgr%) dan fosfat serum meninggi (bisa sampai 9,5-
12,5 mgr%).
Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi hormon paratiroid karena
pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. Operasi yang pertama adalah untuk
mengatasi keadaan hiperparatiroid dengan mengangkat kelenjar paratiroid. Tujuannya adalah
untuk mengatasi sekresi hormon paratiroid yang berlebihan, tetapi biasanya terlalu banyak
jaringan yang diangkat. Operasi kedua berhubungan dengan operasi total tiroidektomi. Hal
ini disebabkan karena letak anatomi kelenjar tiroid dan paratiroid yang dekat (diperdarahi
oleh pembuluh darah yang sama) sehingga kelenjar paratiroid dapat terkena sayatan atau
terangkat. Hal ini sangat jarang dan biasanya kurang dari 1 % pada operasi tiroid. Pada
banyak pasien tidak adekuatnya produksi sekresi hormon paratiroid bersifat sementara
sesudah operasi kelenjar tiroid atau kelenjar paratiroid, jadi diagnosis tidak dapat dibuat
segera sesudah operasi.
Pada pseudohipoparatiroidisme timbul gejala dan tanda hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH
dalam darah normal atau meningkat. Karena jaringan tidak berespons terhadap hormon, maka
penyakit ini adalah penyakit reseptor. Terdapat dua bentuk: (1) pada bentuk yang lebih sering,
terjadi pengurangan congenital aktivitas Gs sebesar 50 %, dan PTH tidak dapat meningkatkan
secara normal konsentrasi AMP siklik, (2) pada bentuk yang lebih jarang, respons AMP siklik
normal tetapi efek fosfaturik hormon terganggu
WOC
Defisiensi parathormon
Peningkatan kadar fosfat darah &
Tetanus kejang
Rr resiko cedera
Laten nyata
Ekstremitas kaku
Hr intoleransi aktivitas
Bronkospasme disfagia
PENATALAKASANAAN
1. Penatalaksanaan medis
3. Apabila hipokalsemia dan tetanus terjadi setelah tindakan tiroidektomi, segera berikan
kalsium glukonat per IV. Sedative (pentobarbital) dapat diberikan Parathormon
parenteral dapat diberikan, pantau reaksi alergi dan peruban kadar kalsium serum
6. Hipoparatiroid kronis ditangani dengan diet tinggi kalsium dan rendah fosfor pasien
harus menghindari susu, produk susu, kuning telur, dan bayam.
7. Tablet kalsium per oral dan sedian vitamin D serta aluminum hidroksida atau
aluminum karbonat dapat diberikan.
8. Penatalaksanaan keperawatan
11. Lakukan pemantauan jantung secara kontinu dan lakukan pengkajian yang cermat,
kalsium dan digitalis meningkat konstraksi sistolik dan juga memperkuat kerja satu
sama lain kondisi ini dapat menimbulkan distrimia yang berpotensi fatal
12. Jelaskan kepada pasien mengenai medikasi dan terapi diet, rasional perlunya asupan
tinggi kalsium dan rendah fosfat, dan gejala hipokalsemia serta hiperkalsemia
14. KOMPLIKASI
1. Hipokalsemia
Keadaan klinis yang disebabkan oleh kadar kalsium serum kurang dari 9 mg/100ml. Kedaan
ini mungkin disebabkan oleh terangkatnya kelenjar paratiroid waktu pembedahan atau
sebagai akibat destruksi autoimun dari kelenjar-kelenjar tersebut.
Pada keadaan ini kalsium serum rendah, fosfor serum sangat tinggi, karena retensi dari fosfor
dan ureum kreatinin darah meninggi. Hal ini disebabkan tidak adanya kerja hormon
paratiroid yang diakibatkan oleh keadaan seperti diatas (etiologi).
BAB III
ASKEP TEORITIS
1. PENGKAJIAN
1. Identitas
Tanggal pengkajian :
Ruangan :
1. Identitas klien
2. Nama :
3. MR :
4. Umur :
5. Pekerjaan :
6. Agama :
7. Jenis kelamin :
8. Alamat :
9. Tanggal masuk RS :
14. Obat :
15. Makanan :
16. Dll :
Nadi : 80 x/i
TD : 120/80 mmHg
Pernafasan : 24 x/i
Suhu : 36,5 0 C
3. Riwayat kesehatan
4. Keluhan utama
Biasanya Klien merasa ada kelainan bentuk tulang , pendarahan yang sulit berhenti , kejang-
kejang , kesemutan dan klien merasa lemas / lemah .
Biasanya klien pernah megalami tindakan operasi khususnya pengangkatan kelenjar tiroid
atau kelenjar paratiroid dan penyinaran pada leher.
Biasanya klien kesemutan disekitar mulut atau ujung jari tangan atau ujung jari kaki, disfagia
dan disartria, kelumpuhan otot-otot, aritmia jantung, gangguan pernapasan, epilepsi,
gangguan emosi seperti mudah tersinggung, emosi tidak stabil, gangguan ingatan dan
perasaan kacau, perubahan kulit rambut, kuku gigi, dan lensa mata, kulit kering dan bersisik.
1. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya anggota keluarga yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang,
yaitu riwayat keluarga dengan Hipoparatiroid.
4. Pemeriksaan fisik
5. Kepala
Rambut hitam, rambut jarang dan tipis, tidak ada ketombe,rontok,rambut bersih,dan tidak ada
oedema.
2. Wajah
3. Mata
Kedua mata simestris, reflek cahaya norma pupil mengecil, sclara normal tidak ikterik,
conjunctiva norma pink muda tidak anemis.
4. Hidung
Tidak ada luka pada septum, hidung tidak ada secret dan darah, pernapasan normal tidak ada
cuping hidung.
5. Bibir
Tidak ada mukosa mulut,tidak ada oedema,bibir kering, warna bibir pucat, mulut tidak
berbau, adanya parestesis
6. Gigi
7. Lidah
8. Leher
Adanya pembesaran kelenjer paratyroid,tidak ada kelenjer getah bening,dan tidak ada
pembengkakan JVP.
9. Thorak
Inspeksi
Bentuk dada simetris ki/ka, pergarakan dada simestris kiri-kanan, pernapasan tidak normal,
tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak bekas luka.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
10. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
11. Abdomen
Inspeksi
tidak ada pembesaran rongga abdomen,tidak ada bekas luka dan operasi.
auskultasi
palpasi
terdapat nyeri pada abdomen, tidak ada pembesaran hepar, keadaan normal berada dibelakang
arcus corta, tidak ada pembesaran linen
perkusi
13. Ekstremitas
NUTRISI
TIDUR / ISTIRAHAT
C
-Waktu tidur 6-7 jam 6-7 jam
-Nyeri dada
-Olahraga teratur
AKTIVITAS & LATIHAN -Aktivitas terganggu.
-Istirahat teratur
D -Kesulitan / keluhan dalam -Mudah merasa
-Pola nutrisi teratur
hal : kelelahan
-Ibadah teratur.
-Selalu gelisah.
1. DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. INTERVENSI KEPERAWATAN
respiratory monitoring
v monitor rata-rata,
kedalaman, irama, dan usaha
respirasi
Menyatakan
merasalemah
Ketidakseimbangan
antara suplei dan kebutuhan
oksigen
Imobilitas
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Hipoparatiroid adalah hipofungsi kelenjar paratiroid sehingga tidak dapat mensekresi hormon
paratiroid dalam jumlah yang cukup. (Guyton).
Hipoparatiroidisme adalah keadaan berkurangnya kerja dari pada kelenjar paratiroid yang di
sertai penurunan kadar kalcium dalam serum hingga menyebabkan tetani. Hipoparatiroid juga
merupakan gabungan dari gejala produksi hormon paratiroid yang tidak adekuat.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hipoparatiroid hipofungsi dari kelenjar
paratiroid sehingga hormon paratiroid tidak dapat disekresi dalam jumlah yang cukup,
dengan gejala utamanya yaitu tetani.
Penyebab spesifik dari penyakit hipoparatiroid belum dapat diketahui secara pasti. Adapun
etiologi yang dapat ditemukan pada penyakit hipoparatiroid, antara lain :
2. Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat congenital atau didapat (acquired)
1. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah yang
kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Rumarhobo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin.
Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Ed.8. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 12. Jakarta : EGC
DOSEN PEMBIMBING :
DIII KEPERAWATAN