Anda di halaman 1dari 30

TUGAS 2

STATISTIK PENDIDIKAN

Disusun oleh :

Nama : ELSE YUSNAINI

NIM : 06101381419052

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.

Dr. Effendi Nawawi, M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan frekuensi!
Jawab :
Kata frekuensi yang dalam bahasa inggrisnya adalah frequency berarti:
kekerapan, keseringan, atau jarang-kerapnya. Dalam statistik, frekuensi
mengandung pengertian: Angka (bilangan) yang menunjukkan seberapa kali suatu
variabel (yang dilambangkan dengan angka-angka itu) berulang dalam deretan angka
tersebut; atau berapa kalikah suatu variabel (yang dilambangkan dengan angka itu)
muncul dalam deretan angka tersebut.
Contoh:
Nilai yang berhasil dicapai oleh 10 orang siswa SMA dalam Tes Hasil Belajar
bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam adalah :
60 50 75 60 80 40 60 70 100 75

Jika kita amati, maka dalam deretan nilai hasil tes tersebut, nilai 60 muncul
sebanyak 3 kali; atau bahwa siswa yang memperoleh nilai 60 itu banyaknya 3 orang.
Maka di sini dapat kita katakan bahwa nilai 60 itu berfrekuensi 3.
Nilai 70 hanya muncul sebanyak 1 kali saja; ini berarti bahwa nilai 70 itu berfrekuensi
1. Nilai 75 dicapai oleh 2 orang siswa, atau nilai 75 itu ada sebanyak 2 buah; di sini
kita katakan bahwa nilai 75 berfrekuensi 2. Demikianlah seterusnya.

2. Jelaskan juga pengertian dan macam Tabel Distribusi Frekuensi!


Jawab:

Tabel adalah: alat penyajian data statistik yang berbentuk (dituangkan dalam
bentuk) kolom dan lajur. Dengan demikian Tabel Distribusi Frekuensi dapat kita beri
pengertian sebagai : Alat penyajian data statistik yang berbbentuk kolom dan lajur,
yang di dalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan
pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi objek
penelitian.

Dalam suatu tabel distribusi frekuensi akan kita dapat : (1) variabel (2)
frekuensi (3) jumlah frekuensi. Dalam contoh di muka, angka-angka 100, 80, 75, 70,
60, 50, dan 40 adalah angka yang melambangkan variabel nilai tes, angka 1, 1, 2, 1, 3,
1, dan 1 adalah angka yang menunjukkan frekuensi, sedangkan angka 10 adalah
jumlah frekuensi. Patut kiranya ditambahkan di sini bahwa istilah Tabel Distribusi
Frekuensi itu acapkali disingkat menjadi Tabel Frekuensi saja.

Tabel Distribusi Frekuensi dan Macamnya


Dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel Distribusi
Frekuensi; namun dalam buku ini hanya akan dikemukakan sebagian saja, yang
dipandang penting dan relevan, yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal, Tabel
Distribusi Frekuensi Data Kelompokan, Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif (Tabel Persentase).

a. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal

Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik
yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka; angka yang ada itu tidak
dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).

Contoh :

Tabel 2.1 Distribusi frekuensi Nilai Hasil Tes THB Bidang Studi
Pendidikan Moral Pancasila dari 40 Orang Siswa MTsN.

Nilai Frekuensi
(X) (f)

8 6
7 9
6 19
5 6
Total 40 = N

Dalam Tabel 2.1 itu, nilai hasi THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40
orang siswa MTsN berbentuk Data Tunggal, sebab nilai tersebut tidak dikelompok-
kelompokkan (ungrouped data).

b. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan

Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu jenis tabel
statistik yang di dalamnaya disajian pencaran frekuensi dari data amgka, di mana
angka-angka tersebut dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat sekelompok
angka).Data yang disajikan melalui Tabel 2.2 berbentuk Data Kelompokan (Grouped
Data). Adapun huruf N yang terdapat pada lajur Total (baik yang terdapat pada
Tabel 2.1 maupun tabel 2.2) adalah singkatan dari Number atau Number of Gases,
yang berarti jumlah frekuensi atau jumlah hal yang diselidiki, atau jumlah
individu

Contoh :

Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Tentang Usia dariSejumlah 50 orang

Guru Agama Islam yang Bertugas Pada Sekolah Dasar Negeri.

Usia Frekuensi

(f)

50 54 6

45 49 7

40 44 10

35 39 12

30 34 8

25 29 7

Total 50 = N

c. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif

Dimaksud dengan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah salah satu jenis
tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat
atau: selalu ditambah-tambahkan, baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.

Contoh:

TABEL 2.3. Distribusi Frekuensi Kumulatif Nilai-nilai Hasil THB Bidang Studi PMP
Dari 40 Orang Siswa MTsN.

Nilai (X) f fk(b) fk(a)


8 6 40 =N 6

7 9 34 15

6 19 25 34

5 6 6 40 = N

Total: 40 = N - -

Tabel 2.4. Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru Agama Islam
yang Bertugas pada Sekolah Dasar Negeri

Usia f fk(b) fk(a)

50 54 6 50 =N 6

45 49 7 44 13

40 44 10 37 23

35 39 12 27 35

30 34 8 15 43

25 29 7 7 50 = N

Total: 50 = N - -

Tabel 2.3 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Tunggal,
sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-
kelompokkan. (lihat kolom 1). Pada Kolom 2 dimuat frekuensi asli (yakni frekuensi
sebelum diperhitungkan frekuensi kumulatifnya). Kolom 3 memuat frekuensi
kumulatif yang dihitung dari bawah (fk(b)), dimana angka-angka yang terdapat pada
kolom ini diperoleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut: 6 + 19 = 25; 25 +
9 = 34; 34 + 6 = 40. Hasil Penjumlahan akhir frekuensi kumulatif akan selalu sama
dengan N (disini N = 40). Kolom 4 memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari
atas (fk(a)), dimana angka-angka yang terdapat pada kolom ini diperoleh dengan
langkah-langkah kerja sebagai berikut : 6 + 9 = 15; 15 + 19 = 34; 34 + 6 = 40 = N.
Adapun Tabel 2.4 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data
Kelompokan, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data kelompokan.
Tentang keterangan atau penjelasan lebih lanjut pada pokoknya sama seperti
keterangan yang telah dikemukakan untuk Tabel 2.3 di atas.

d. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif

Tabel Distribusi Frekuensi Relatif juga dinamakan Tabel Persentase.


Dikatakan frekuensi relatif sebab frekuensi yang disajikan di sini bukanlah
frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka
persenan.

Contoh :

1. Jika data yang disajikan pada Tabel 2.1 kita sajikan kembali dalam bentuk Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif atau Tabel Tabel Persentase, maka keadaannya adalah
sebagai berikut :

TABEL 2.5. Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase)


Tentang Nilai-nilai Hasil THB Dalam Bidang Studi PMP dari
Sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.

Nilai f Persentase
(X) (p)
8 6 15,0
7 9 22,5
6 19 47,5
5 6 15,0
Total 40 = N 100,0 = p

Keterangan :
Untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) sebagaimana tertera pada kolom
3 Tabel 2.5, digunakan rumus :
f
p= N x 100 %

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya


N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
p = angka persentase
Jadi angka persentase sebesar 15,0 itu diperoleh dari :
6
x 100 = 15,0; p sebesar 22,5 diperoleh dari
40

9
x 100 = 22,5; demikianlah seterusnya. Jumlah persentase (P) harus selalu
40

sama dengan 100,0.


2. Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas, data yang tertera pada
Tabel 2.2. dapat kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Relatif atau
Tabel Persentasenya. Adapun wujud fisik tabel tersebut dapat dilihat seperti pada
Tabel 2.6.

TABEL 2.6. Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase)


Tentang Usia dari Sejumlah 50 Orang Guru Agama Islam yang
Bertugas Pada SD Negeri.
Nilai f Persentase
(X) (p)

50 54 6 12,0

45 49 7 14,0

40 44 10 20,0

35 39 12 24,0
30 34 8 16,0

25 29 7 14,0

Total 50 = N 100,0 = p

e. Tabel Persentase Kumulatif


Seperti halnya Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Persentase atau Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif pun dapat diubah ke dalam bentuk Tabel Persentase
Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif).
Jika data yang disajikan pada Tabel 2.5 dan Tabel 2.6 kita ubah ke dalam bentuk Tabel
Persentase Kumulatif, hasilnya adalah (lihat Tabel 2.7).
Penjelasan tentang bagaimana cara memperoleh pk(b) dan pk(a) adalah sama
seperti penjelasan yang telah dikemukakan pada Tabel 2.3.

TABEL 2.7 Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi


Relatif Kumulitif) Tentang Nilai Hasil THB Dalam Bidang Studi
PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.

Nilai P PK(b) PK(a)


(X)
8 15,0 100,0 = p 15,0
7 22,5 85,0 37,5
6 47,5 62,5 85,0
5 15,0 15,0 100,0 = p
Total : 100,0 = p - -

TABEL 2.8 Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi


Relatif Kumulatif) Tentang Nilai Hasil THB Dalam Bidang Studi
PMP dari Sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai P PK(b) PK(a)
(X)
50 54 12,0 100,0 = p 12,0
45 49 14,0 88,0 26,0
40 44 20,0 74,0 46,0
35 39 24,0 54,0 70,0
30 34 16,0 30,0 86,0
25 29 14,0 14,0 100,0 = p
Total : 100,0 = p - -

3. Jelaskan langkah yang sebaiknya ditempuh dalam membuat Tabel Distribusi


Frekuensi Data Tunggal!
Jawab:
Sebelum dikemukkan tentang cara pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data
Tunggal,terlebi dahulu perlu dikemukakan bahwa Tabel distribusi Frekuensi Data
Tunggal yang semua sekorna berfrekuensi 1, dan Tabel Distribusi Frekuensi Data
Tunggal yang sebagian atau seluruhan skornya berfrekuensi lebih dari satu.
a. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua
Skornya Berfrekuensi 1
Misalnya dari 10 Mahasiswa yang menempuh Ujian Ulangan secara
Lisan dalam mata kuliah Statisti Pendidikan, diperoleh nilai sebagai berikut:

No Nama Nilai
1 Syamsuddin 65
2 Margono 30
3 Abdul Wahid 60
4 Dimyati 45
5 Sulistyani 75
6 Fathonah 40
7 Nur Kholis 70
8 Hamdani 55
9 Listiorini 80
10 B. Pramono 50
Apabila kita perhatikan data diatas, maka dari 10 orang mahasiswa
yang menempuh ujian ulangan lisan tersebut, yang berhasil menc Pai nilai 80
sebanyak 1 orang, yang memperoleh nilai 75=1 orang;demikian juga
mahasiwa yang mencapai nilai 65 60 55 50 45 40 dan 30, masing-masing
sebanyak 1 orang. Kalu demikian maka kita dapat mengatakan bahwa semua
skor atau semua nilai yang sedang kita hadapi itu masing-masing berfrekuensi
1.
Jika data diatas kita tuangkan penyajiannya dalam bentukk Tabel
distribusi Frekuensi Data Tunggal, Wujudnya adlah sepeti pada Tabel 2.8.

Tabel 2.9. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ujian Ulangan Lisan Dalam
Mata Kuliah Statistik Pendidikan yang Diikuti 10 Orang Mahasiswa

Nilai (X) f
80 1
75 1
70 1
65 1
60 1
55 1
45 1
50 1
40 1
30 1
Total 10=N
Karena semua skor (nilai) hasil uji tersebut berfrekuensi 1 dan semua skor
(nilai) yang ada itu berwujud Data Tunggal, maka tabel diatas dianamakan: Tabel
Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1.

b. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua


Skornya Berfrekuensi Lebih Dari 1
Misalkan dari jumlah 40 orang murid Madrasah Ibtidayah yang
menempuh ulangan harian dalam mata pelajaran matematika, diperoleh nilai
hasil ulangan sebagai berikut (nama murid tersebut tidsk dicantumkan disini)

5 8 6 4 6 7 9 6 4 5
3 5 8 6 5 4 6 7 7 10
4 6 5 7 8 9 3 5 6 8
10 4 9 5 3 6 8 6 7 6
Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi
Frekuensi, maka langkah yang perlu ditempuh adalah:

Langkah pertama

Mencari Nilai Tertinggi (Skor Paling Tinggi (Higbest score) H) dan Nilai
Terendah (Skor Paling Rendah (Lowest Score) L). Ternyata H= 10 dan L=3.
Dengan diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur
nilaihasil ulangan harian itu, dari atas kebawah, mulai dari 10 berturut-turut
kebawah sampai dengan 3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang
kita persiapkan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 2.10.

Langkah kedua

Menghitung frekuensi Masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan jari-jari


(tallies); hasilnya dimasukan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi
yang kita persiapkan (Lihat Kolom 2 Tabel 2.10).

Langkah Ketiga

Mengubah jari-jari menjadi angka biasa, dituliskan pada kolom 3 (Lihat


Kolom 3 Tabel 2.10).Setelah Selesai, keseluruhan angka yang menunjukan
frekuensi masing-masing nilai yang ada itu lalu kita jumlahkan, sehingga
diperoleh jumlah frekuensi ( f) atau Number of Cases =N.

Tabel 2.10. kita sebut Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang
seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu,sebab disamping seluruh skor
(nilai)nya merupakan data yang tidak dikelompokan, maka seluruh skor ada
itu masing-masing berfrekuensi lebih dari satu.

Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ulangan Harian Dalam Mata
Pelajaran Matematika yang Diikuti oleh 40 Orang Murid Madrasah Ibtidayah.

Nilai Tanda/jari-jari/Tallies F
(X)
10 II 2
9 III 3
8 IIII 5
7 IIII 5
6 IIII IIII 10
5 IIII II 7
4 IIII 5
3 III 3
Total 40=N

Catatan:

1. Untuk melambangkan Variabel (dalam contoh diatas adalah variabel nilai), pada
umumnya dipengaruhi lambang huruf X,Y, dan Z.
2. N adalah singkatan dari Number of Cases, yang meninggalkan lambang ( f=
jumlah frekuensi), karena dipandang lebih singkat.

4. Apa yang dimaksud dengan Frekuensi Kumulatif?


Jawab:
Frekuansi Kumulatif adalah jumlah frekuensi untuk sejumlah data, baik secara
keseluruhan atau sebagian. Frekuensi kumulatif menunjukkan seberapa besar jumlah
frekuensi pada tingkat kelas tertentu.frekuensi kumulatif diperoleh dengan
menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas selanjutnya.
Frekuensi kumulatif dibedakan dalam dua bentuk yaitu frekuensi kumulatif bawah
dan frekuensi kumulasi atas.
Frekuensi kumulasi bawah : kumulasi frekuensi yang dihitung mulai dari data
terkecil secara bertahap ke data yang terbesar
Frekuensi kumulasi atas : kumulasi frekuensi yang dihitung mulai dari data
terbesar secara bertahap ke data yang terkecil.

Contoh :

Nilai (X) f fk(b) fk(a)


8 6 40 = N 6
7 9 34 15
6 19 25 34
5 6 6 40 = N
Total : 40 = N - -

5. Apa pula yang dimaksud Frekuensi Relatif?


Jawab:
Dikatakan frekuensi relatif sebab frekuensi yang disajikan di sini bukanlah
frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka
persenan. Frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati
dengan banyaknya percobaan.
Contoh :

Nilai (X) f Persentase (p) %


8 6 15,0
7 9 22,5
6 19 47,5
5 6 15,0
Total 40 = N 100,0 = p

6. Sebutkan langkah yang perlu ditempuh dalam rangka penyajian data statistik melalui
Polygon Frekuensi?
Jawab:
Sebelum dikemukakan tentang cara melukiskan distribusi frekuensi dalam
bentuk Grafik Poligon, terlebih dahulu perlu dipahami bahwa Grafik Poligon dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) Grafik Poligon Data Tunggal, dan (2)
Grafik Poligon Data Kelompokan.
1. Contoh Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon Data
Tunggal.

Misalkan data yang berupa nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi
Matematika yang diikuti oleh 40 orang Murid Madrasah Ibtidaiyah seperti tertera
pada Tabel 2.10 di muka tadi kita sajikan kembali dalam bentuk Grafik Poligon,
maka langkah yang perlu dilakukan berturut-turut adalah:

a. Membuat sumbu horizontal (abscis), lambangnya X.


b. Membuat sumbu vertikal (ordinal), lambangnya Y.
c. Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y.
d. Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi Matematika pada abscis
X, berturut-turut dari kiri ke kanan, mulai dari nilai terendah sampai dengan
nilai tertinggi.
e. Menempatkan frekuensi pada ordinal Y.
f. Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya seperti dapat dilihat pada Grafik2.2.
GRAFIK 2.2.
Poligon Frekuensi Tentang Nilai-nilai Hasil Ulangan Harian Bidang Studi
Matematika Dari Sejumlah 40 Orang Murid Madrasah Ibtidaiyah
Nilai-nilai Hasil Ulangan Harian Bidang Studi Matematika
12

10

8 Nilai-nilai Hasil
Ulangan Harian Bidang
6 Studi Matematika

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Contoh Cara Melukiskan Distribussi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon


Data Kelompokan
Misalkan data tentang Nilai Hasil EBTA dalam bidang studi Biologi dari sejumlah
80 orang siswa Kelas III Jurusan Fisika seperti yang disajikan pada Tabel 2.11,
akan kita sajikan dalam bentuk Poligon Frekuensi. Maka langkah yang perlu
dilakukan secara berturut-turut adalah:
a. Menyiapkan sumbu horizontal atau abscis (X).
b. Menyiapkan sumbu vertikal atau ordinal (Y).
c. Menetapkan titik nol (perpotongan X dengan Y).
d. Menetapkan atau mencari nilai tengah (midpoint) masing-masing interval
yang ada (Lihat Tabel 2.12.).

TABEL 2.12. Perhitungan Nilai Tengah untuk Masing-masing Interval,


dari Data yang Tertera Pada Tabel.

Interval Frekuensi (f) Midpoint (X)


78-80 2 (78+80) : 2 = 79
75-77 2 (75+77) : 2 = 76
72-74 3 (72+74) : 2 = 73
69-71 4 (69+71) : 2 = 70
66-68 5 (66+68) : 2 = 67
63-65 10 (63+65) : 2 = 64
60-62 17 (60+62) : 2 = 61
57-59 14 (57+59) : 2 = 58
54-56 11 (54+56) : 2 = 55
51-53 6 (51+53) : 2 = 52
48-50 4 (48+50) : 2 = 49
45-47 2 (45+47) : 2 = 46
Total: 80 N -
e. Menempatkan Nilai-nilai Tengah dari masing-masing interval, pada abscis
(X).
f. Menempatkan frekuensi dari masing-masing interval, pada ordinal (Y).
g. Membuat garis pertolongan (koordinat).
h. Melukiskan grafik poligonnya.
Adapun wujud grafik poligonnya adalah sebagaimana tergambar pada
Grafik 2.3

GRAFIK 2.3.Poligon Frekuensi Tentang Nilai Hasil EBTA dalam Bidang Studi Biologi, yang
diikuti oleh Sejumlah 80 Orang Siswa Kelas III SMA Jurusan Fisika

Nilai Hasil EBTA dalam Bidang Studi Biologi


18
16
14
Nilai Hasil EBTA
12
dalam Bidang Studi
10
Biologi
8
6
4
2
0
46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79

7. Terangkan apa yang dimaksud dengan Histogram Frekuensi?


Jawab:
Data yang telah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dapat
disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram, yaitu diagram kotak yang
lebarnya menunjukkan interval kelas, sedangkan batas-batas tepi kotak merupakan
tepi bawah dan tepi atas kelas, dan tingginya menunjukkan frekuensi pada kelas
tersebut.
Apabila titik-titik tengah sisi atas dari histogram dihubungkan satu sama lain
oleh ruas-ruas garis maka diperoleh poligon frekuensi. Untuk lebih memahami
mengenai histogram dan poligon frekuensi, perhatikan contoh berikut.

Berikut ini upah karyawan (dalam ribuan rupiah) per minggu dari sebuah perusahaan.

Langkah-langkah dalam membuat histogram dan poligon frekuensi dari tabel


distribusi frekuensi di atas adalah sebagai berikut.

1. Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan.


Untuk menyajikan data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi
menjadi diagram, seperti biasa dipakai sumbu datar untuk menyatakan kelas
interval dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi.

2. Menyajikan frekuensi pada tabel ke dalam bentuk diagram.


Setelah sumbu datar dan sumbu tegak dibuat pada langkah 1, buat diagram
yang menyatakan frekuensi data. Bentuk diagramnya seperti kotak (diagram
batang) dengan sisi-sisi dari batang-batang yang berdekatan harus berimpitan.
Pada tepi masing-masing kotak/batang ditulis nilai tepi kelas yang diurutkan
dari tepi bawah ke tepi atas kelas. (Perhatikan bahwa tepi kelas terbawah
adalah 99,5 199,5).
3. Membuat poligon frekuensi.
Tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dihubungkan oleh ruas-ruas garis
dan titik-titik tengah sisi-sisi atas pada batang pertama dan terakhir di sisi
terakhir dihubungkan dengan setengah jarak kelas interval pada sumbu datar.
Bentuk yang diperoleh dinamakan poligon frekuensi (poligon tertutup).

Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi
frekuensi di atas dapat dilihat pada gambar berikut.

8. Langkah apa sajakah yang perlu ditempuh dalam rangka melukiskan data statistik
melalui Histogram Frekuensi?
Jawab:
I . CARA MELUKIS FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK HISTOGRAM
(HISTOGRAM FREQUENCY)
Seperti halnya Grafik Poligon,Grafik Histagram juga dapat dibedakan menjadi
2 macam,yaitu: (1) Grafik Histogram data Tunggal

1. Contoh Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Data Tunggal Bentuk Grafik


Histogram Data Tunggal
Kita ambil kembali data yang berupa hasil nilai ulangan harian dalam bidang
studi matematika , yang diikuti oleh 40 orang Murid Madrasah Ibtidayah seperti
tertera pada Tabel 2.10.Jika Dikehendaki data tersebut untuk disajikan dalam
bentuk Grafik Histogram, maka langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai
berikut:
c. Menyiapkan sumbu horizontal atau absic (X)
d. Menyiapkan sumbu vertikal atau ordinal (Y)
e. Menetapkan titik nol (perpotongan X dan Y)
f. Menetapkan atau Menghitung Nilai Nyata (True Value) tiap-tiap interval yang
tertera pada Tabel 2.10. (Lihat Tabel 2.13)
g. Menempatkan Nilai Nyata masing-masing skor (nilai) yang ada, pada abcis
(X)
h. Menempatkan frekuensi tiap-tiap skor (nilai) yang ada, pada ordinal (Y)
Tabel 2.13 Perhitungan Nilai Nyata untuk Masing-masing Skor (nilai) Data
yang Tertera Pada Tabel2.10.

(X) f Nilai Nyata


10 2 9,50-10,50
9 3 8,50-9,50
8 5 7,50-8,50
7 5 6,50-7,50
6 10 5,50-6,50
5 7 4,50-5,50
4 5 3,50-4,50
3 3 2,50-3,50

GRAFIK 2.4.Histogram Frekuensi Tentang Nilai Hasil Ulangan Harian Bidang Studi
Matematika dari Sejumlah 40 Orang Murid Madrasah Ibtidaiyah

Nilai Hasil Ulangan Harian Bidang Studi Matematika


12
10
8
6
4
JUmlah Murid 2
0

Nilai Murid

Catatan:
Dalam membuat Grafik Histogram perlu ditetapkan Nilai Nyata masing-masing skor
dan juga Nilai Nyata masing-masing interval yang ada. Demikian karena Grafik
Histogram itu memiliki dua buah kaki; kaki kiri kita tempatkan pada Batas Bawah
Nyata (lower limit) dan kaki kanan kita letakan pada Batas Atas Nyata (upper limit).
i. Membuat garis pertolongan (koordinat)
j. Melukiskan Grafik Histogramnya
2. Contoh cara Melukiskan Distriusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Histogram
Data kelompokan
Kita ambil kembali Data Nilai Hasil EBTA dalam bidang studi Biologi,
yag diikuti oleh sejumlah 80 orang Siswa Kelas III SMA Jurusan Fisika seperti
tertera pada Tabel 2.10. Untuk melukiskan Grafik Histogramnya, diperlukan
langkah kerja sebagai berikut:
a. Menyiapkan sumbu horizontal atau abcis (X)
b. Menyiapkan sumbu vertikal atau ordinal (Y)
c. Menetapkan titik nol (perpotongan X dengan Y)
d. Mencari atau menempatkan Nilai Nyata dari masing-masing interval yang
terdapat pada Tabel 2.11.
e. Menempatkan Nilai Nyata masing-masing interval, pada sumbu mendatar
atau abcis X
f. Menempatkan frekuensi masing-masing interval, pada sumbu vertikal atau
ordinalY.
g. Membuat garis pertolongan (koordinat)
h.Melukiskan Grafik Histogramnya (Lihat Grafik 2.5)
Tabel 2.14. Perhitungan Nilai Nyata Masing-masing Interval Untuk Data
yang Tertera Pada Tabel 2.11.

Interval f Nilai Nyata


78-80 2 77,50-80,50
75-77 2 74,50-77,50
72-74 3 71,50-74,50
69-71 4 68,50-71,50
66-68 5 65,50-68,50
63-65 10 62,50-65,50
60-62 17 59,50-62,50
57-59 14 56,50-59,50
54-56 11 53,50-56,50
51-53 6 50,50-53,50
48-50 4 47,50-50,50
45-47 2 44,50-47,50
total 80=N -
Grafik 2.5.

Histogram Frekuensi Tentang Nilai Hasil EBTA Dalam Bidang Studi Biologi, yang
Diikuti Oleh Sejumlah 80 Orang Siswa Kelas II SMA Jurusan Fisika
Nilai Hasil EBTA dalam Bidang Studi Biologi
20
15
10

Jumlah Siswa 5
0

Nilai Siswa

9. Sebutkan dan lukiskan sehingga menjadi jelas tentang bagian-bagian utaa dari sebuah
grafik!
Jawab:
Bagian bagian Utama Grafik
Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga
belas bagian dimaksud adalah:

a. Nomor Grafik. i. Abscis (Sumbu Horisontal =


b. Judul Grafik.
Sumbu Mendatar = Garis Nol =
c. Sub- Judul Grafik.
d. Unit Skala Grafik. Garis Awal = Garis Mula).
e. Angka Skala Grafik. j. Titik Nol (Titik Awal).
f. Tanda Skala Grafik. k. Lukisan Grafik (Gambar
g. Ordinat atau Ordinal atau Sumbu
Grafik).
Vertikal. l. Kunci Grafik (Keterangan
h. Koordinat (Garis-garis
Grafik).
pertolongan = Garis kisi-kisi). m. Sumber Grafik (Sumber Data).
10. Data II.A: Nilai Hasi ULANGAN Harian dari sejumlah 60 orang siswa Madrasah
Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

7 5 8 3 6 4 6 7 5 9
4 6 8 6 8 5 7 5 9 7
3 4 6 5 5 4 8 6 5 6
9 7 5 8 6 4 6 7 8 10
7 6 3 9 5 7 6 3 8 7
10 8 7 6 6 5 7 7 6 6

Soal: Aturlah (susunlah) dan kemudian sajikanlah data tersebut dalam


bentuk:

a. Tabel Distribusi Frekuensi, dengan mengindahkan persyaratan tertentu


sehingga dapat disebut Tabel Distribusi Frekuensi yang baik.
b. Tabel Persentase
c. Tabel Persentase Kumulatif

Jawab:

a. Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai (X) Frekuensi (f)
3 4
4 5
5 10
6 15
7 12
8 8
9 4
10 2
Total 60 = N

b. Tabel Persentase

Nilai (X) Frekuensi persentase (p)


3 4 6,667%
4 5 8,333%
5 10 16,667%
6 15 25,000%
7 12 20,000%
8 8 13,333%
9 4 6,667%
10 2 3,333%
Total 60=N 100,000% = p

c. Tabel Persentase Kumulatif

Nilai (X) Frekuensi (f) Persentase(p) pK(b) pK(a)


3 4 6,667% 6,667% 100,000%
4 5 8,333% 15,000% 93,333%
5 10 16,667% 31,667% 85,000%
6 15 25% 56,667% 68,333%
7 12 20% 76,667% 43,333%
8 8 13,333% 90,000% 23,333%
9 4 6,667% 96,667% 10,000%
10 2 3,333% 100,000% 3,333%
Total 60=N 100,000% - -
11. Lukiskan Data No. II.a diatas dalam bentuk Histogram Frekuensi!
Jawab :

Nilai (x) Frekuensi (f) Nilai Nyata


3 4 2,5 3,5
4 5 3,5 4,5
5 10 4,5 5,5
6 15 5,5 6,5
7 12 6,5 7,5
8 8 7,5 8,5
9 4 8,5 9,5
10 2 9,5 10,5
Total 60=N -

Histogram frekuensi

16

14

12

10

2,5-3,5
8 3,5 - 4,5 4,5 - 5,5 5,5 - 6,5 6,5 - 7,5 7,5 - 8,5 8,5 - 9,5

12. Sejumlah 75 orang calon, menempuh tes seleksi dalam Bidang Studi Bahasa Inggris.
Setelah Tes Berakhir,diperoleh skor tes seperti pada Data II.B.

Data II.B.57 53 57 60 54 57 56 61 57 54
59 53 60 57 57 58 54 57 55 56
62 59 55 56 60 56 56 60 53 57
60 56 57 54 63 57 56 58 63 58
57 58 56 58 56 58 59 54 57 58
55 60 58 57 57 55 58 59 55 56
58 57 61 55 61 62 55 62 61 59
61 59 62 59 59
Soal: Susun/aturlah dan kemudian sajikanlah data No.II.B diatas,dalam bentuk:
a. Tabel Distribusi Frekuensi
b. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
c. Polygon Frekuensi

Jawab:

diketahui: 11
i = 10 20
H = 63
11
L = 53
11 =i

R =HL+1
i =1
= 63 53 + 1 = 11
a. Tabel distribusi frekuensi sejumlah 75 orang calon menempuh tes seleksi dalam
bahasa inggris

Nilai Frekuensi
63 2
62 4
61 5
60 6
59 8
58 10
57 15
56 10
55 7
54 5
53 3
Total 75

b. Tabel distribusi frekuensi kumulatif

Nilai Frekuensi fk(b) fk(a)


63 2 75 = N 2
62 4 73 6
61 5 69 11
60 6 64 17
59 8 58 25
58 10 50 35
57 15 40 50
56 10 25 60
55 7 15 67
54 5 8 72
53 3 3 75 = N
Total 75 - -
c. Polygon frekuensi
16
14
12
10
8
6
4
2
0
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

13. Data II.C.59 48 53 47 57 64 62 62 65 57 57 81 83


65 76 53 61 60 37 51 51 63 81 60 77 48
71 57 82 66 54 47 61 76 50 57 58 52 57
40 53 66 71 61 61 55 73 50 70 59 50 59
69 67 66 47 56 60 43 54 47 81 76 69 50

Soal: Lukiskan data tersebut diatas dalam bentuk Poligon Frekuensi, dengan
ketentuan bahwa kelas intervalnya ditetapkan sebesar 3

Jawab:

diketahui : H = 83
L = 37
R = 83 37 + 1
= 47
47
i = 15,16

i =3

Interval Frekuensi Mid point (x)


83 - 85 2 84
80 - 82 3 81
77 - 79 1 78
74 - 76 3 75
71 - 73 3 72
68 - 70 3 69
65 - 67 6 66
62 - 64 4 63
59 - 61 10 60
56 - 58 8 57
53 - 55 6 54
50 - 52 7 51
47 - 49 6 48
44 - 46 0 45
41 - 43 1 42
38 - 40 1 39
35 - 37 1 36
Total 65 -

Poligon Frekuensi
12

10

0
36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81 84

14. Sajikan Data NO.II.C. itu dalam bentuk Histogram Frekuensi,dengan catatan bahwa
interval kelasnya (i)ditetapkan sebesar 5

Jawab :
Interval Frekuensi Nilai nyata
81 85 5 80,50 85,50
76 80 4 75,50 80,50
71 75 3 70,50 75,50
66 70 7 65,50 70,50
61 65 10 60,50 65,50
56 60 14 55,50 60,50
51 55 9 50,50 55,50
46 50 10 45,50 50,50
41 45 1 40,50 - 45,50
36 40 2 35,50 40,50
31 35 0 30,50 35,50
Total 65 -

Histogram frekuensi

16

14

35,5 - 40,5
12
40,5 - 45,5
10 45,5 - 50,5
50,5 - 55,5
8 55,5 - 60,5
60,5 - 65,5
6 70,5-75,5
75,5 - 80,5
4
80,5 - 85,5

15. Data II.D.43 62 52 48 46 65 43 48 52 51 57 48 48

38 42 44 46 43 35 42 42 45 44 46 40 40

47 52 38 51 45 38 51 40 46 45 54 55 41

50 59 42 39 56 44 43 47 51 43 50 34 40

53 42 31 44 51 43 48 41 43 48 41 55 40
Soal: Lukiskan data tersebut diatas dalam bentuk Poligon Frekuensi, dengan
ketentuan bahwa kelas intervalya ditetapkan sebesar 3.

Jawab:

Diketahui : H = 65
L = 31
R = 65-31+1
= 35
i=3

Interval Frekuensi Mid point (x)


65 67 1 66
62 64 1 63
59 61 1 60
56 58 2 57
53 55 4 54
50 52 10 51
47 49 8 48
44 46 11 45
41 - 43 15 42
38 40 9 39
35 37 1 36
32 34 1 33
29 31 1 30
Total 65 -

Poligon frekuensi

16

14

12

10

0
30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66

Anda mungkin juga menyukai