Anda di halaman 1dari 2

CONTOH KASUS KEPERAWATAN TRANSKULTURAL-sm1

Yanto, seorang perawat di bangsal bedah VIP sebuah Rumah Sakit Islam dikotanya. Hari ini
dia shift pagi dan merawat kamar A sampai dengan kamar E. Tuan Burhan (50 tahun),
seorang pasien post operasi ileus hari ke-3 yang dirawat di kamar C. Tuan Burhan
sudah diperkenankan makan makanan lunak ( bubur ) dengan lauk-pauk dan sayur
yang juga lunak.
Siang ini, Yanto mengantar makan siang kekamar C, kamar Tuan Burhan. Sesampainya
disana, Tuan Burhan mengatakan bahwa beliau ingin sekali makan bubur yang disiram kuah
kaldu babi. Beliau mengatakan bahwa itu makanan favoritnya.
Yanto terkejut mendengar pernyataan Tuan Burhan. Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa
memenuhi permintaan Tuan Burhan karena instansi tempat dia bekerja adalah sebuah Rumah
Sakit Islam. Tetapi Tuan Burhan tetap memaksa dan meminta ijin untuk membawa sendiri
makanan tersebut dari rumah. Tetapi Yanto tetap tidak mengizinkan. Bahkan tanpa
menjelaskan apapun, dia meninggakan Tuan Burhan sendiri. Keesokan harinya, Tuan Burhan
minta pulang paksa dengan alasan perlakuan perawat yang kurang menyenangkan.

PERTANYAAN DISKUSI
1. Identifikasi dari setiap kasus Anda, apakah kasus Anda termasuk ke
dalam keperawatan transkultural? Berikan alasannya!
2. Identifikasi dari setiap kasus anda, konsep dasar transkultural keperawatan apa saja yang
termasuk didalamnya? Jelaskan pendapat anda!
3. Hubungkan kasus anda dengan konsep sentral dalam transculture nursing!
4. Jenis budaya apa yang ditunjukkan perawat dalam kasus tersebut jika dilihat dari jenis-
jenis budaya dimiliki perawat? Jelaskan alasannya!

JAWABAN DISKUSI
1. kasus ini termasuk dalam keperawatan transkultural, karena adanya faktor agama dan falsafah
hidup. tentang perbedaan budaya antara pasien dan perawat Perawat Yanto tidak bisa
memenuhi permintaan Tuan Burhan untuk makan bubur yang di siram kaldu babi, karena
perawat Yanto bekerja dalam Rumah Sakit Islam dan tidak memberikan askep dan konsep
yang jelas terhadap pasien.
2. Konsep dasar keperawatan
a). Perbedaan Kebudayaan
Kebudayaan Islam melarang memakan segala bentuk makanan dalam bentuk yang haram
seperti babi atau sejenisnya. Karena budaya tersebut adalah budaya yang diturrunkan atau
diajarkanNYA kepada manusia dari generasi ke generasiberikutnya karena Kebudayaan
Islam melarang memakan makanan yang haram.
b). Etnis
Budaya makan babi menurut Tuan Burhan adalah kebiasaan yang lazim. dan biasa
menjadi makanan faforitnya.
c). Care
Menurut Tuan Burhan untuk meningkatkan kondisi dan kualitas hidupnya. Alasan Tuan
Burhan hanya diperkenankan makan makanan lunak , lauk-pauk lunak, serta sayur yang
lunaksedangkan kita ketahui bahwa daging babi itu mengandung unsure panas yang tinggi. .
d). Care Imposition
Perawat menganggap budaya yang dimiliki perawat lebih tinggi. Dan memaksakan
kepercayaan yang dimilikinya sekalipun itu didapat lewat jalur formal tetapi pasien tersebut
malah justru meninggalkanpasien.
e). Etnosentris
persepsi dari perawat yanto tersebut bahwa babi itu haram dimakan sedangkan
sebaliknya pasien burhan menganggap itu sebagai hal yang biasa dia lakukan.
3. Konsep Central dalam Transkultural Nursing
1). Manusia : klien yang dirawat di rumah sakit harus belajar budaya yang baru.
Kasusnya yaitu Tuan Burhan tidak menaati aturan rumah sakit tersebut.
2). Kesehatan : Asuhan dari perawat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien. Tetapi
malah justru meninggalkan pasien, dan pasien harus makanan makanan yang dianjurkan oleh
rsi tersebut guna mencapai askep yang tepat dan benar.
3). Lingkungan : Lingkungan simbolik ( rumah sakit ) tempat pasien dirawat adalah lingkungan
Islam. Jadi, seharusnya mengikuti aturan tersebut
4). Keperawatan : Perawat tidak menegosiasi, mengstrukturlisasi budaya klien tetapi
meninggalkan klien tanpa askep.
4. Termasuk etnocaring.
Budaya perawat diturunkan oleh orangtuanya termasuk kepercayaan yang
diperolehnya sejak kecil. Tetapi seiring waktu budaya tersebut bisa saja berubah tergantung
ilmu yang dipelajari.
Profesional caringnya ; disini perawat tidak menunjukan profesional caring karena
tidak menjelaskan alasan yang jelas mengapa pasien tidak diperbolehkan memakam air kaldu
babi, sehingga pasien dan perawat tidak mencapai kesepahaman yang mengakibatkan klien
meminta pulang paksa dengan alasan perawat melakukan keperwatan yang tidak
memuaskan. dan memungkinkan untuk menjadikan citra yang tidak bagus bagi kalangan
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai