Resep Asli
dr.Rian
Jl. Undata No.108 Palu
SIP. 139/Kanwil/Nakes90
No.11 Tgl. 25/03/17
S.tdd.C.I.a.c
Da 60ml
Pro: Antonio (17tahun)
Alamat: Jl. Hangtua No.09
c. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak
jelas. Zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kejiwaan
(stress), pemasukan makanan ke dalam lambung kosong,
kekosongan lambung dapat menyebabkan erosi pada lambung
akibat gesekan antara dinding-dinding lambung, kondisi demikian
dapat mengakibatkan peningkatan HCl yang akan merangsang
terjadinya asam lambung, sehingga rangsangan di medula
oblongata membran impuls muntah sehingga infake tidak kuat baik
makanan maupun cairan (Mansjoer, 2000)
d. Manifestasi klinis
Menurut Mansjoer (2000) , manifestasi klinis dari penyakit
dispepsia adalah :
- Nyeri perut
- Rasa perih di uluhati
- Mual, kadang sampai muntah
- Nafsu makan berkurang
- Rasa lekas kenyang
- Perut kembung
- Rasa panas di dada dan perut
- Regirgutasi
Inscriptio
Nama Dokter dr.Rian
Alamat Dokter Jl. Undata No 108 Palu
SIP 139/Kanwil/Nakes90
NO II
Tgl 25/03/17
Invocatio
R/ Recipe; Ambillah
Praescritio
Nama Obat Mg. Hidroksida, Al. Hidroksida, CMC
Komposisi Mg. Hidroksida = 1,6 gram, Al. Hidroksida =
1,6 gram, CMC = 1,5%
Da 60ml da 60ml ; Serahkan 60ml
Signatura
S.tdd Signa ter di die ; tandai 3 kali sehari
C.I Cochlear unum ; 1 sendok makan
a.c Ante coenam ; sebelum makan
Subscriptio
Paraf Dokter
Pro Antonio (17 tahun)
Alamat Pasien Jl. Hangtua No. 09 Palu
V. Uraian Bahan
a. Magnesium Hidroksida ( FI IV, 1995:513)
17 tahun
x ( 1 gram)
DL untuk 17 tahun = 20 tahun
= -/0,85 gram
Berdasarkan Resep : 1 x p =1 x 0,4 gram =0,4 gram
: dd =3 x 0,4 gram =1,2 gram
1,2 gram
x 100 =146,34
% DL dd = 0,85 gram
b. Aluminium Hidroksida
DL= -/1 gram
DM= -/-
1,6 gram
=0,4 gram/sendok
15 ml
17 tahun
x ( 1 gram)
DL untuk 17 tahun = 20 tahun
= -/0,85 gram
Berdasarkan Resep : 1 x p =1 x 0,4 gram =0,4 gram
: dd =3 x 0,4 gram =1,2 gram
1,2 gram
x 100 =146,34
% DL dd = 0,85 gram
1,5 gram
x 60 ml=0,9 gr=3 =0,927 gram+10 =1,029
10 ml
X. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol 6o ml
3. Ditimbang masing-masing bahan Mg(OH)2 1,6 gram dan Al(OH)3
1,6 gram dan Na CMC 0,9 gr
4. Dimasukan Mg(OH)2 dan Al(OH)3 ke lumpang lalu di gerus hingga
halus dan sisihkan
5. Dibuat muchilago dengan cara diasukan 0,9 gram Na CMC ke
dalam lumpang dan digerus, lalu dimasukan air panas 10 ml ke
dalam lumpang dan digerus hingga terbentuk muchilago
6. Dimasukan Mg(OH)2 dan Al(OH)3 ke dalam lumpang yang berisi
muchilaho sedikit demi sedikit
7. Dimasukan campuran tersebut dalam botol coklat yang sudah
ditara 60 ml, lalu ditambahkan aquadest hingga 60 ml
8. Diberi etiket putih
XI. Etiket
No :11 tgl:25/03/17
Nama : Antonio (17 tahun)
Sebelum/sesudah makan
XII. Indikasi Berdasarkan Diagnosa
a. Aluminium Hidroksida (ISO Farmakoterapi, 434)
Indikasi : Dispepsia, Hiperfosfatmia
XIII. Pembahasan
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa
(Syamsuni, 2006).
Peracikan resep dilakukan dengan cara menimbang bahan-bahan
yang akan digunakan lalu untuk serbuk aluminium dan magnesium
hidroksida dibuat terlebih dahulu dengan digerus halus lalu disisihkan.
Kemudian dibuat muchilago dengan cara Na CMC ditambahkan
aquadest panas sambil digerus cepat hingga terbentuk konsentrasi
menyerupai gel, lalu dimasukan sedikit demi sedikit demi sedikit
serbuk aluminium dan magnesium hidroksida dan digerus lagi hingga
terbentuk massa lembek. Dimasukan sediaan kedalam botol coklat dan
beri etiket putih untuk pemakaian dalam. Penggunaan botol coklat
digunakan agar terlindung dari cahaya matahari sehingga obat tidak
bereaksi dan mengalami penurunan efikasi.
Resep ditujukan bagi pasien dengan diagnosa dispepsia yang
menunjukan gejala klinik berupa nyeri epigastrium seperti tambahan
disertai nyeri pada dada. Penggunaan obat aluminium hidroksida dan
magnesium hidroksida yang menjadi komponen antasida dapat
menetralkan asam lambung. Bentuk sediaan suspensi dengna ukuran
partikel-partikel yang lebih real yang dapat cepat diabsorbsi dan
menurunkan asam lambung.
Aluminium Hidroksida adalah obat antasid, dimana antasid adalah
senyawa yang menetralisir asam lambung dan digunakan dalam
menangani gangguan pencernaan yang berhubungan dengan
hiperacidity lambung seperti dispepsia, refluks gastrofagus dan unus
peptikum. Menurut Tjay dan Rahardja (2008), mekanisme kerjanya
yakni menciutkan selaput kompleks antara lain protein. Juga dapat
menutupi tukak lambung suatu lapisan pelindung.
Magnesium Hidroksida sering diberikan dengan Aluminium
Hidroksida yang menangani efek pencaharnya efek samping dari
Magnesii Hidroksida dapat menyebabkan diare dan hipermagnemasia
(tergantung dosis yang diberikan). Magnesium Hidroksida diberikan
secara oral bereaksi relative cepat dengan asam klorida dan air, sekitar
20% dan ion Magnesium Hidroksida diserap usus kecil (Martindale
36th, 2009;1706).
Pada percobaan kali ini, sesuai dengan perhitungan resep yang
telah dihitung maka diberikan 0,4 gram untuk dosis sekali pakai, dan
dosis 1,2 gram untuk dosis sehari pakai. Hal ini telah sesuai dengan
literatur yang ada, Menurut Tjay dan Rahardja (2006) Dosis untuk
Magnesium Hidroksida sehari pakai 1 gram. Dosis yang diberikan
kepada pasien Antonio, tidak melebihi dosis lazim (DL) untuk anak
dengan bobot badan 50 kg.
Aturan pakai yang diberikan pada pasien adalah 3 kali sehari 1
sendok makan (15 ml) sebelum makan, karena menurut Martindale
36th (2009:1692) Magnesium Hidroksida dan Aluminium Hidroksida
berarti cepat dengan asam klorida pada lambung untuk menetraliris
asam lambung pada waktu pengosongan lambung dan juga
mengurangi keluhan muntah pada penderita saat makan.
Kemudian diberi etiket putih untuk penggunaan oral, dan pada
etiket harus tertera Kocok Dahulu dan disimpan di tempat yang
sejuk. Agar suspensi tetap memenuhi karakteristiknya (Syamsuni,
2006).
XIV. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat
tidak larut yang terdispersi dalam fase cair
2. Magnesium Hidroksida indikasinya sebagai radang pada
lambung
3. Aluminium Hidroksida indikasinya sebagai penetral asam
lambung
4. Na CMC indikasinya sebagai muchilago (suspending agent)
DAFTAR PUSTAKA