2. Visi
a. Ciri2
Visi haruslah memberi ilham, tidak hanya berupa sasaran
sasaran kuantitatif untuk dicapai tahun depan. Oleh karena
itu, visi biasanya tidak ditulis dalam angka kuantitatif
Visi harus jelas, menantang dan mengarah ke pelayanan
yang prima
Visi harus bermakna untuk pihak yang terkait, luwes, dan
berlaku untuk suatu periode waktu
Visi dapat mengalami perubahan dan harus selalu ditantang
terus
Visi merupakan lampu pengarah yang harus dicapai oleh
seluruh anggota rumah sakit
Visi harus dapat memberi kekuatan dan pemberdayaan bagi
semua pihak
Visi bersifat mempersiapkan masa depan tanpa
meninggalkan pengalaman masa depan tanpa
meninggalkan pengalaman masa lalul
Visi haruslah dapat terukur secara detail, bukan sesuatu
yang abstrak. Dengan syarat ini maka pencapaian visi
merupakan sesuatu yang nyata dan terukur
Sumber: Aspek Strategi Manajemen RS dr Laksono Trisnantoro.
3. Misi
a. Sifat misi
Merupakan pernyataan tujuan rumah sakit secara luas,
tetapi jelas batasannya. Misi dikomunikasikan ke seluruh
SDM RS dan stake holders
Pernyataan misi sebaiknya bersifat tahan lama tetapi dapat
berubah. Tujuan organisasi yang tercakup dalam misi dapat
berubah tetapi tidak terlalu sering berganti.
Misi sebaiknya menggarisbawahi keunikan lembaga
Pernyataan misi sebaiknya mencantumkan jangkauan
pelayanan, kelompok masyarakat yang dilayani dan pasar
penggunanya.
Sumber: Aspek Strategi Manajemen RS dr Laksono Trisnantoro.
1) Langkah-langkah
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan
strategi, yaitu:
a) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di
masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi
yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
c) Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors)
dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d) Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai
alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
e) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
(Hariadi, 2005).
2) Proses
Pengembangan sebuah visi dan misi :sebuah visi/misi akan
menentukan aktivitas2 masa depan organisasi dan garis-garis besar
haluannya. Dan pada prinsipnya visi/misi adalah menetukan tujuan-
tujuan yang dikehendaki oleh organisasi pada posisi bisnis
Menentukan objektif : untuk merubah misi organisasi ke dalam bentuk
target kerja yang lebih spesifik, dan ini mengandung unsure yang
menantang yaitu usaha untuk menetapkan seperangkat output yang
diinginkan dan membutuhkan waktu untuk mencapainya serta perlu
didukung oleh usaha-usaha yang penuh kedisiplinan.
Merangkai sebuah strategi : penyusunan strategi perlu menekankan
pada isu-isu menajerial tentang bagaimana mencapai hasil hasil
yang telah ditargetkan dengan memperhatikan prospek dan situasi
organisasi yang ada.
Aspek strategi Manajemen RS, dr.
Laksono Tristnantoro
3) Aspek
Mengenali lingkungan rs
Mengidentifikasi permasalahan
Memperioritaskan
Mengumpulkan data yang relevan
Menyusun program
Dilakukan menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasiimplementasi
Evaluasi
Aspek strategi Manajemen RS, dr.
Laksono Tristnantoro
4) Tahapan
a. Commitment building
b. Membentuk tim analisa, misi, visi, value, tujuan, sasaran
c. Desiminasi
d. Pelatihan cara menyusun renstra
e. Penyempurnaan Rentra
f. Pengesahan renstra
Langkah2 perencanaan renstra
kesehatan, dr. Soedarmono Soejitno,
MSc
Tahap2 Manajemen Strategis:
a. Perumusan Strategipengembangan misi bisnis, mengenali
peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapkan objektif jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk
dilaksanakan
b. Implementasi strategi (tahap tindakan manajemen
strategis)menetapkan objektif tahunan, melengkapi dengan
kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber
daya shg dpt dilaksanakan, menusun budaya organisasi,
menciptakan struktur organisasi yang efektif,
c. Evaluasi Strategi
meninjau faktor2 eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi sekarang
mengukur prestasi
mengambil tindakan korektif
Aktivitas manajemen strategis terjadi di 3 tingkat, yaitu korporasi,
divisi atau unit bisnis strategis dan fungsional
b. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai
strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika
posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak
ditingkatkan.
c. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik,
horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun
masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk
atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada
disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang
tidak disebut diversifikasi konglomerat.
d. Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga
dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan
restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan
kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut
sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi
biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar
organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja
dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para
pemegang saham, karyawan dan media.
Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi.
Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya
akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut.
Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya
menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak
menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok
dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual
semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset
tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa
merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun,
barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita
kerugian dalam jumlah besar.
e. Strategi Umum
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya,
diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan
biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap
perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat
produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan
ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap
perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa
yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
6) Tujuan
Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara
efektif dan efisien
Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi
serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika
terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
Senantiasa memperbaharui stratgei yang dirumuskan agar
sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman bisnis yang ada
Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai
dengan selera konsumen
Langkah2 perencanaan renstra
kesehatan, dr. Soedarmono Soejitno,
MSc
7) Manfaat
Menyadarkan organisasi tentang pemahaman masa depan
Mendisiplinkan organisasi
Menekankan pilihan keputusan
Mengkondisikan para pemimpin berpikir mengelola lembaga
Manfaat manajemen strategis menurut David
(2002:15) adalah
Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik
dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis,
logis, rasional pada pilihan strategis.
Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen.
Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan
komitmen dari semua manajer dan karyawan.
Proses menyediakan pemberdayaan individual.
Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian
karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan
menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
Mendatangkan laba
Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
Meningkatnya produktivitas karyawan
Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi
penghargaan
8) Mengapa perlu rencana strategis
Perubahan yang cepat reaktif atau proaktif
Kompleksitas di dalam dan di luar organisasi
Tuntutan akuntabilitas dan peningkatan kinerja (Good governance:
akuntabilitas, transparansi, hukum ditegakkan, perlakuan yang adil)
Tuntutan customer
Pengambilan keputusan yang mengandung resiko
Langkah2 perencanaan renstra
kesehatan, dr. Soedarmono Soejitno,
MSc
9) Faktor- faktor yang berpengaruh
a. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat
Akibat hasil pembangunan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia,
kondisi sosial ekonomi bangsa berangsur-angsur meningkat.
Dampaknya terhadap rumah sakit adalah rumah sakit akan berusaha
meningkatkan mutu pelayanan di segala bidang (termasuk menyiapkan
kamar untuk VIP).
c. Perkembangan penyakit.
Keadaan penyakit di Indonesia pada saat ini dalam periode transisi,
ialah penyakit infeksi telah menurun, tetapi belum habis, sedangkan
penyakit degeneratif, penyakit akibat keganasan, penyakit akibat
kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja sudah semakin meningkat.
Akibatnya rumah sakit harus menata kembali komposisi tempat tidur
serta polikliniknya.