Anda di halaman 1dari 10

MANAGEMENT AND CONTROL akan dilakukan agar dapat berkompetisi dengan organisasi lain diindustri

yang sama. Sebaliknya, dalam menyelesaikan issue management control,


A. Management And Control para manajer akan berfokus pada masalah-masalah internal perusahaan,
SPM merupakan fungsi penting dalam organisasi, kegagalan dalam SPM yaitu bagaimana para manajer dapat mempengaruhi perilaku para
akan mengarah kepada kerugian financial, rusaknya reputasi bahkan pegawai organisasi untuk senantiasa berperilaku seperti yang
kegagalan atau kebangkrutan organisasi. Tipe masalah umum dalam diharapkan.
pengendalian adalah pencurian, fraud dan errors. Memperketat B. Causes Of Management Control Problems
pengendalian juga tidak selalu menjadi solusi dalam SPM. Aksi inovasi, Lack Of Direction : para pegawai organisasi berkinerja buruk karena
kreatifitas dan inisiatif masih memegang peranan penting dalam mereka tidak memahami apa yang organisasi inginkan dari mereka. Hal
organisasi. Dalam arti yang sempit SPM diartikan sebagai simple ini bisa terjadi karena kurangnya CASCADING IDE dari Top Mgt.
cybernetic system yang memiliki feedback loop. Dalam SPM, manajer akan Motivational Problems : Meskipun telah memahami apa yang harus
mengukur kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan dilakukan, banyak pegawai yang tidak berkinerja baik karena masalah
mengambil tindakan korektif apabila diperlukan. Dalam arti yang lebih motivasi, ketika tujuan individu dan tujuan organisasi tidak selamanya
luas pengendalian manajemen meliputi juga pengawasan secara proaktif selaras. Mau enaknya saja sudah merupakan standar pegawai
(preventif->pemisahan fungsi, komputer password, persetujuan budget dimanapun, bahkan tindakan kriminal dalam organisasi terjadi karena
dll) ketimbang reaktif. Jadi, SPM adalah seluruh alat/cara dan sistem masalah motivasi.
yang digunakan manajer untuk memastikan bahwa perilaku dan Personal Limitation : Mereka tahu apa yang diinginkan organisasi,
keputusan para pegawainya konsisten dengan tujuan dan strategi mereka sangat termotivasi untuk bekerja dengan baik, tetapi karena
organisasi. Kata kuncinya mempengaruhi perilaku dalam rangka keterbatasan pribadinya, seperti kurangnya pengalaman, pengetahuan,
meningkatkan probabilitas (not certainty) bahwa tujuan organisasi akan tingkat kecerdasan, training, dan stamina, juga merupakan masalah
tercapai. Sistem Pengendalian Manajemen, menitikberatkan kepada bagi organisasi.
elemen-elemen dalam manajemen by prosses (Penentuan tujuan- C. Characteristics Of Good Pengendalian manajemen
>Perumusan Strategi->Pengendalian). Berikut perbedaan ketiganya: Pengendalian yang baik (good control) mengandung makna bahwa
Penetapan tujuan (objective setting) management memiliki cukup keyakinan bahwa hal-hal signifikan yang
Penetapan tujuan merupakan prasyarat dalam merancang SPM. tidak diharapkan, tidak akan terjadi. Istilah out of control, biasanya
Tujuan (objectives) tidak selalu dalam bentuk kuantitatif atau digunakan untuk menjelaskan situasi di mana kemungkinan besar
finansial (agak beda dgn pelajaran yg lalu). Umumnya di setiap terjadinya kinerja buruk, baik secara keseluruhan maupun area kinerja
organisasi, para pegawai harus memahami tentang apa yang ingin tertentu, walaupun organisasi telah menerapkan strategi yang memadai.
dicapai oleh organisasi tersebut meski tidak harus aklamasi, Pengendalian manajemen yang baik masih memberikan kemungkinan
namun secara umum ada kesepakatan mengenai keman arah nan terjadinya kegagalan (failure), sebab perfect control tidak pernah ada
hendak dituju oleh organisasi. kecuali dalam keadaan yang tidak biasa (unusual circumstances). Kondisi
Perumusan strategi (strategy formulation) ideal seperti ini akan berakibat kepada biaya organisasi yang tinggi. Biaya
Strategi mengandung makna bagaimana organisasi menggunakan yang timbul karena ketiadaan perfect control disebut control loss. SPM
sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan (objectives) yang telah yang lebih baik hanya dapat diimplementasikan apabila pengurangan
ditentukan. Strategi yang disusun dengan baik, umumnya dihasilkan control loss lebih besar dari biayanya.
dari hasil analisis SWOT organisasi, yang akan memberikan panduan Optimal control dapat dicapai apabila control losses yang diharapkan
kepada para manajer untuk meraih tujuan organisasi. Strategi bisa lebih kecil dari cost untuk menerapkan pengendalian manajemen. Oleh
usang, oleh karenanya dalam rangka menyusun SPM strategi sebisa karena control cost dari perfect control itu hampir tidak pernah
mungkin detail dan spesifik dgn catatan mudah difahami dan up to menghasilkan outcome yang optimal, maka pengertian optimal di sini
date (adjustable). adalah control yang cukup baik dengan biaya yang masuk akal
Pengendalian manajemen vs strategic control (reasonable). Untuk menilai apakah control yang baik itu telah dicapai,
Dalam arti yang luas, control systems memiliki 2 (dua) fungsi dasar : maka penilaiannya harus bersifat future-oriented dan objectives-driven.
Strategic Control yang melibatkan para manajer untuk namun demikian, menilai apakah control yang baik telah dicapai atau
senantiasa bertanya karena lingkungan (environment) organisasi belum memang sangat sulit dan subjektif.
yang dinamis : apakah strategi perusahaan masih valid? Dan D. Control Problem Avoidance
apabila tidak : apakah strategi organisasi harus diubah? SPM tidak selalu merupakan cara dalam mengelola resiko, berikut
Management Control melibatkan para manajer untuk senantiasa alternatif lainnya:
bertanya : apakah para pegawai organisasi telah berperilaku Activity elimination or limiting Risk : dengan cara menyerahkan
layak/pantas sesauai tujuan/strategi org?->(memahami tugasnya, potential risk (bersama dengan potential profits) kepada pihak ke 3
berperilaku sesuai tujuan organiasi, mampu untuk bekerja). Jika melalui mekanisme subcontracts, licencing agreements, atau
jawabannya IYA. Pengendalian tidak diperlukan wong sudah divestments.
cocok, seringya kan TIDAK (baik sengaja maupun tidak). Aautomation: menggunakan komputer, robot, expert systems, dan alat
Para manajer, dalam menyelesaikan issue strategic control, akan otomasi lainnya untuk mengurangi masalah pengendalian, perlu
berfokus pada masalah-masalah eksternal organisasi. Analisis SWOT diingat mesin memiliki keterbatasan (no intuition) dan mahal.
Centralization of decision making : pengambilan keputusan yang memaksimalkan potensinya. RC juga akan memacu seluruh pegawai agar
penting hanya dilakukan oleh pimpinan puncak. Hal seperti ini biasa lebih giat belajar, meningkatkan rasa percaya diri karena yang berkinerja
dilakukan pada perusahaan yang relatif kecil dengan pemimipin yang dihargai.
memiliki strong leadership. C. Elements Of Results Controls
Risk sharing : menyebar atau membagi resiko dengan pihak lain, Untuk mengimplementasikan result controls diperlukan 4(empat)
membayar asuransi utk melindungi jenis potensi kerugian tertentu, tahapan :
membeli fidelity bonds atau membentuk joint venture. Defining performance dimension. Tujuan yang ditetapkan dgn baik
E. Control Alternatives dan diikuti oleh pengukuran, dapat membentuk cara pandang para
Masalah pengendalian yang tidak dapat dihindari, atau apabila keputusan pegawai tentang apa yang penting, what you measure is what you
telah diambil bahwa masalah pengendalian memang somehow tidak akan get,what we measure affect what we do Apabila dimensi kinerja ini
dihindari, maka para manajer harus menerapkan satu atau lebih control tidak didefinisikan dengan tepat, (artinya tidak selaras dengan tujuan
mechanisms atau alat-alat control yang biasanya disebut pengendalian organisasi atau tidak sesuai dengan strategi), result controls akan
manajemen. Kumpulan dari control mechanisms yang digunakan mendorong para pegawai untuk melakukan hal-hal yang keliru. (akan
diistilahkan sebagai Sistem Pengendalian Manajemen. Contoh2nya bisa dibahas di chapter 5 dan 11).
merefer misalnya activity controls by COSO dll. Measuring performance. Pengukuran (measurement), yang pada
hakekatnya merupakan penetapan angka-angka kepada obyek
RESULTS CONTROLS tertentu, merupakan elemen result controls yang penting. Obyek
tertentu tersebut adalah kinerja (performance) dari pegawai (atau
NO DOUBT, cara yang paling efektif untuk mempengaruhi perilaku di kelompok dari para pegawai) dalam periode waktu tertentu. Berbagai
dalam organisasi adalah pay-for-performance. Pay-for performance hasil pengukuran yang berbeda kemudian dapat dihubungkan dengan
adalah satu contoh yang jelas dari tipe pengendalian manajemen yang penghargaan (rewards), baik yang bersifat finansial maupun non-
diistilahkan dengan result control, sebab berhubungan dengan finansial.
pemberian hadiah (reward) untuk mencapai hasil yang baik, atau Setting performance targets. Dalam result control system, target
pemberian hukuman (punishment) atas hasil yang buruk. Reward harus dirinci untuk setiap aspek dimensi kinerja yang diukur.
memang tidak hanya berupa kompensasi dalam bentuk uang saja, Performance targets dapat mempengaruhi perilaku melalui 2 cara : (1)
melainkan juga dalam bentuk yang lain seperti jaminan pekerjaan (job performance targets mendorong tindakan dan meningkatkan motivasi,
security), promosi, otonomi, dan pengakuan (recognition). Result controls melalui pemberian tujuan jelas yang harus dicapai oleh pegawai, dan
menciptakan Meritocracies, penghargaan diberikan kepada para pegawai bukan pernyataan yang kabur. (2) performance targets menyediakan
yang bekerja paling keras dan memiliki talenta ketimbang kepada mereka para pegawai untuk mengartikan kinerja mereka sendiri. Setiap orang
yang memiliki masa jabatan paling lama atau tingkat koneksi sosial. pada dasarnya tidak akan merespon umpan balik, kecuali mereka
Result controls tidak menitikberatkan organisasi untuk mendikte para mampu untuk memahami artinya. you cant manage, what you cant
pegawai tentang tidakan apa yang harus dilakukan, tetapi mereka measure
diberdayakan (empowering) untuk mengambil berbagai tindakan yang Providing rewards (or punishment). Penghargaan umumnya berupa
sesuai karena meyakini akan ada imbalan yang layak dari setiap aksi. kenaikan gaji, bonus, promosi, jaminan pekerjaan, penugasan
Result controls akan efektif ketika result yang diinginkan dapat pekerjaan, kesempatan training, kebebasan, pengakuan dan kekuasaan.
sepenuhnya (atau sebagian besar) dikendalikan oleh para pegawai serta Dalam banyak case nonfinnacial reward justru paling memotivasi.
area-area result yang dapat dikendalikan tersebut bisa diukur secara Hukuman (punishment) adalah kebalikan dari penghargaan, seperti
efektif. demosi, tidak adanya approval dari atasan, public embarrassment,
A. Prevalence Of Results Controls kegagalan untuk memperoleh penghargaan atau kehilangan pekerjaan.
Result control sangat diperlukan dan konsisten dengan implementasi D. Conditions Determining The Effectiveness Of Results Controls
konsep desentralisasi organisasi, yang umumnya berbentuk pusat-pusat Result controls akan bekerja secara efektif jika:
pertanggungjawaban yang otonom. Manajer diberikan tanggung jawab Organization can determine what result are desired in the areas
yang lebih besar dan dituntut untuk menciptakan perilaku being controlled
entrepreneurship, sebab para manajer diberikan kompensasi Agar result controls ini bekerja dengan baik, para manajer harus
berdasarkan kinerja dan resiko yang dihadapi. memahami hasil yang diinginkan di area yang mereka kendalikan, serta
Di level menengah juga dapat diimplementasikan melalui Manajemen by mengkomunikasikan keinginan dimaksud secara efektif dengan para
Objective (MBO). Result controls juga dapat diterapkan sampai ke level pegawai yang bekerja di area yang dikendalikan tersebut. Tujuan
organisasi yang paling bawah di ch 5 nanti menceritakan untuk low level utama organisasi tidak selalu dikenal atau diketahui oleh para pegawai
manajemen, uang masih menjadi reward yang paling disukai. di berbagai jenjang organisasi, baik tingkat menengah (intermediate
B. Results Controls And The Control Problems level) maupun tingkat bawah (low level).
Tipe pengendalian preventif untuk hampir seluruh permasalahan Tiga area hasil (result areas)-> (quality, cost, schedule) sering saling
pengendalian, hasil yang terdefinisikan dengan baik akan memacu menghilangkan (trade-off) satu sama lain, dan tujuan organisasi yang
pegawai melakukan yang mereka mampu dalam mencapai tujuan umum berupa memaksimalkan nilai pemangku kepentingan tidak
(mengurangi lack of direction). RC juga dapat mengatasi permasalahan banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan trade-off tersebut.
motivasional, tanpa perlu supervisi pegawai akan bekerja dengan
The employees whose behaviors are being controlled have tertentu yang bermanfaat (atau membahayakan) bagi organisasi.
significant influence on the results for which they are being held Kategori pengendalian yang lain adalah Personnel Controls, yakni
accountable pengendalian yang berisi segala tindakan yang dilakukan oleh para
Kondisi kedua yang diperlukan agar result controls dapat diterapkan manajer untuk menjadikan para pegawainya melaksanakan tugas secara
secara efektif adalah pegawai yang perilakunya sedang dikendalikan mandiri dengan memuaskan dengan inisiatif mereka sendiri. Cultural
harus mampu mempengaruhi hasil-hasil (results) dengan cara Controls disisi lain, muncul pada saat para manajer mengambil berbagai
sedemikian besar (in a material way) dalam jangka waktu tertentu. tindakan untuk membentuk norma perilaku organisasi dan mendorong
Artinya target2 tersebut ada dalam control manajemen, dalam situasi para pegawainya untuk memonitor dan mempengaruhi perilaku satu
dimana berbagai pengaruh yang uncontrollable mempengaruhi sama lain.
pengukuran hasil yang tersedia secara signifikan, result controls Action Controls
menjadi tidak efektif Direct form of manajemen. Action controls memiliki 4 (empat) bentuk
Organization can measure the results (yang terkendali tadi) dasar yaitu:
effectively Behavioral Constraint, merupakan bentuk negatif dari action
Kemampuan untuk mengukur hasil yang dapat dikendalikan controlyang dimaksudkan agar menjadi tidak mungkin, atau lebih sulit,
(controllable results) secara efektif merupakan kondisi terakhir dari bagi pegawai untuk melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
penerapan result controls secara feasible. Seringkali hasil yang dapat Behavioral constraints dapat diterapkan secara fisik (password, limited
dikendalikan, yang benar-benar diinginkan organisasi, tidak dapat acces, fingerprint etc) atau administratif (decision making
diukur secara efektif. Untuk mengarahkan pengukuran pada perilaku authority,pemisahan fungsi dll). Ada juga kombinasinya berupa Poka-
yang benar, pengukuran hasil harus: Yokes semacam SOP paten yang harus dilakukan step by step.
Precise, Ketepatan merupakan kualitas pengukuran yang penting, Preaction Reviews: meneliti rencana tidakan (action plans) dari para
sebab tanpa ketepatan maka ukuran akan kehilangan banyak nilai pegawai yang dikendalikan. Peneliti akan menyetujui atau tidak
informasi. Ukuran yang tidak tepat mengakibatkan para manajer menyetujui rencana tindakan yang diajukan, kemudian meminta untuk
memiliki risiko yang tinggi dalam melaksanakan pengukuran disesuaikan atau meminta rencana yang lebih cermat lagi sebelum
kinerja yang keliru, dan berakibat kepada timbulnya reaksi persetujuan akhir diberikan. Lebih rinci nanti di chapter 8.
negatif dari para pegawai.( 100-presisi, 100-200 kurang presisi) Action Accountability: menyangkut pembebanan kepada para
Objective, Obyektivitas, yang bermakna bebas dari bias, adalah pegawai suatu tanggung jawab atas tindakan-tindakan yang mereka
kualitas pengukuran lainnya yang patut untuk diperhatikan. Salah ambil. Penerapan action accountability controls memerlukan langkah-
satu contoh obyektivitas yang rendah adalah self-reported atau langkah : (1) mendefinisikan tindakan-tindakan apa yang diterima
manajer memiliki diskresi yang tinggi untuk memilih metode (acceptable) atau yang tidak diterima (unacceptable), (2)
pengukuran. Para manajer memiliki 2 alternatif untuk mengkomunikasikan definisi dimaksud kepada para pegawai, (3)
meningkatkan obyektivitas pengukuran yaitu: (1) para manajer melakukan observasi atau penyelidikan tentang apa yang terjadi, dan
dapat memperoleh hasil pengukuran yang dilakukan oleh pihak (4) memberikan penghargaan untuk tindakan-tindakan yang baik atau
independen, seperti controller. (2) para manajer memperoleh menjatuhkam hukuman kepada mereka yang melakukan
pengukuran yang telah diverifikasi oleh pihak lain yang penyimpangan. Bentuknya->ceklist, rules n procedures, SOP,prof
independen, seperti auditor. judgment seringya menggunakan negatif reinforcment (hukuman).
Timeliness, Ketepatan waktu menunjukkan jarak waktu (lag) Redundancy: meliputi penunjukan lebih banyak pegawai (atau, atau
antara kinerja pegawai dan pengukuran hasilnya (penyiapan paling tidak menyiapkan tambahan pegawai (atau mesin), untuk
penghargaan). Konsisten, jangka pendek biar muncul tekanan pelaksanaan tugas yang sangat perlu (backup system). Redundancy
supaya tetap kencang semangatnya dan bisa ada tindakan korektif umumnya diterapkan pada computer facilities, security functions dan
secepatnya. critical operations lainnya. Namun bentuk control ini tdk diterapkan di
Understandable. Terdapat 2 (dua) aspek tentang pentingnya area lainnya karena sangat mahal.
understandability : (1) para pegawai yang kinerjanya A. Action Controls And The Control Problems
dikendalikan harus memahami tentang apa yang mereka harus Action control, sebagaimana bentuk control yang lain, ditujukan untuk
pertanggungjawabkan->perlu komunikasi, training dll (2) para menghilangkan satu atau lebih dari 3 (tiga) control problems :
pegawai yang terlibat memahami tentang apa yang harus
dilakukan untuk mempengaruhi hasil pengukuran (in a good way
bukan ngakalin IKU).
RC biasanya tidak digunakan di organisasi yang kecil.

ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS

Selain RC dalam rangka mempengaruhi perilaku pegawai sejalan dengan


tujuan organisasi adalah Action Control, yakni terkait dalam memastikan
bahwa para pegawai melaksanakan (atau tidak melaksanakan) tindakan
B. Prevention Versus Detection dibebankan dapat dilakukan sebaik-baiknya. Training yang berhasil
seringya juga yang dilakukan secara informal,seperti magang dan
mentoring.
Job design and provision of necessary resources. Cara lain agar
para pegawai bertindak secara layak adalah adanya jaminan bahwa
pekerjaan dirancang sedemikian rupa sehingga para pegawai yang
memiliki kualifikasi tinggi serta termotivasi, kemungkinan besar
dapat meraih sukses. Beberapa perusahaan tidak memberikan ruang
bagi pegawainya untuk meraih sukses dengan banyak masalah
C. Conditions Determining The Effectiveness Of AC, PC dan CC administrasi ketimbang substansinya (kurikulum 2013?)
Action controls Cultural controls
Action controls akan efektif setidaknya kedua kondisi berikut ini ada : Cultural controls dirancang untuk mendorong pemantauan timbal-balik
Knowledge of desired actions (can determine what actions are (mutual monitoring), yaitu bentuk tekanan kelompok (group pressure)
desirable or undesirable yang sangat kuat terhadap individu yang menyimpang dari norma dan
Kurangnya pengetahuan tentang tindakan apa yang diinginkan nilai kelompok. Cultural controls sangat efektif ketika para anggota
merupakan keterbatasan dari penerapan action controls. Pengetahuan kelompok memiliki hubungan emosional satu sama lain. Upaya untuk
seperti ini sulit didapat. Pengetahuan tentang tindakan-tindakan yang menciptakan dan mengarahkan budaya organisasi (organizational
diinginkan dapat diperoleh atau dipelajari melalui dua cara : (1) cultures) antara lain:
dengan menganalisis pola-pola tindakan/hasil pada situasi tertentu Codes of conduct melalui apa yang disebut dengan codes of
atau situasi yang serupa sepanjang waktu untuk mempelajari tindakan- conduct, codes of ethics, corporate credos, atau statement of mission,
tindakan apa yang memberikan hasil terbaik. (2) dengan cara vision, atau management philosophy. CoC gagal karena sering tidak
diberitahu orang lain (seperti konsultan), khususnya untuk didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen.
pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Group-based rewards. Pemberian rewads didasarkan kepada
Ability to ensure that desired actions are taken. pencapaian kolektif juga mendorong cultural controls. Perencanaan
Agar action controls berjalan secara efektif, para manajer tidak cukup rewards berdasarkan pencapaian kolektif ini bisa dalam berbagai
hanya mengetahui tentang tindakan yang diinginkan, tetapi mereka bentuk seperti bonus, profit-sharing yang menyediakan kompensasi
juga harus memiliki kemampuan untuk meyakini atau meneliti bahwa berdasarkan kinerja perusahaan atau divisi.berbeda dengan RC GBR
tindakan yang diinginkan tersebut terjadi. Kemampuan ini tentunya menitikberatkan kepada kerjasama, komunikasi dan hubungan
akan sangat beragam untuk berbagai action controls. sosialnya.
Personnel controls Pendekatan lain sepeti ->Intraorganizational transfers/mutasi dan
Personnel controls membangun kecenderungan alamiah para pegawai rotasi. Pemindahan (transfer) cenderung untuk memperbaiki
untuk mengendalikan dan atau memotivasi diri mereka sendiri. Personnel pergaulan di dalam organisasi, dan dengan demikian, dapat
controls memiliki 3 (tiga) tujuan dasar : (1) personnel controls mencegah ketidaksesuaian perspektif dan tujuan. Physical and social
mengklarifikasi ekspektasi, karena pengendalian dimaksud membantu arrangements.-> Pengaturan-pengaturan fisik seperti office plans,
pemahaman kepada setiap pegawai tentang apa yang diinginkan architecture, dan interior decor, serta pengaturan-pengaturan yang
organisasi. (2) personnel controls dapat meyakinkan setiap pegawai bersifa sosial seperti seragam, perbandaharaan bahasa, dapat juga
mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai kapabilitas dan SD mengarahkan budaya organisasi. Tone at the top-> Pernyataan-
yg diperlukannya. (3) personnel controls dapat meningkatkan pernyataan para manajer harus konsisten dengan budaya yang
kecenderungan setiap pegawai untuk melakukan self-monitoring. Self- mereka sedang ciptakan, dan yang lebih penting, perilaku mereka
monitoring ini sangat efektif karena hampir seluruh pegawai memiliki konsisten dengan pernyataannya. Para manajer adalah role models,
kesadaran yang mengarahkan untuk melakukan hal yang benar serta yang akan menjadi suri tauladan bagi para pegawai lainnya.
mampu menghasilkan perasaan positif dari self-respect dan self- D. Personnel/Cultural Controls And The Control Problems
satisfaction pada saat mereka melakukan pekerjaan dengan baik dan
melihat keberhasilan organisasi.
Implementasi dari personnel controls ini dapat dilakukan melalui 3
metode:
Selection and placement. Memperoleh pegawai yang tepat dalam
melakukan pekerjaan tertentu, dengan diberikannya lingkungan
kerja yang baik serta alat-alat yang dibutuhkan, akan meningkatkan
kemungkinan bahwa pekerjaan tersebut akan dikerjakan dengan
E. Effectiveness Of Personnel/Cultural Controls
baik pula.
But, the degree to which personnel/cultural controls are effective can
Training. Training merupakan metode yang umum untuk membuat
vary significantly across individuals, groups, and societies. Some people
para pegawai melakukan pekerjaannya dengan baik, karena training
are more honest than others, and some groups and societies have
menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat mengenai hasil
stronger emotional ties among their members.
(results) dan tindakan yang diharapkan serta bagaimana tugas yang
CONTROL SYSTEM TIGHTNESS ambigu. Keterkaitan secara pasti (definite link) antara results dan
rewards mengandung arti bahwa tidak ada pengecualian yang
Manfaat dari setiap SPM diperoleh dari adanya peningkatan ditolerir.
kemungkinan bahwa tujuan perusahaan bisa dicapai, relatif terhadap B. Tight Action Controls
ekspektasi apabila SPM tidak diterapkan. Manfaat (efektifitas) ini Secara keseluruhan, action control systems dikatakan ketat, jika para
diistilahkan dengan ketatnya atau longgarnya pengendalian (tightness or pegawai senantiasa terlibat di seluruh tindakan (actions) yang kritis
looseness), karena semakin ketat SPM akan dapat memberikan tingkat secara konsisten dalam upaya untuk kesuksesan operasi, dan tidak
kepastian yang lebih tinggi bahwa para pegawai akan bertindak seperti mengambil tindakan yang membahayakan organisasi. Karena buanyak
yang diharapkan organisasi. Konsep pengendalian yang ketat secara pasti tipenya klasifikasinya pake contoh sbb:
dapat diterapkan pada result controls. Sebagai contoh, result controls Behavioral constraints baik bersifat fisik maupun administratif, dapat
yang ketat dapat diterapkan terhadap kinerja-kinerja penting melalui menghasilkan pengendalian yang ketat di beberapa area organisasi.
review budget yang rinci (line by line) dengan periode yang lebih pendek Mulai yang sederhana seperti mengunci meja kerja sampai kepada
(bulanan). bentuk perangkat lunak komputer dan sistem pengamanan elektronik.
A. Tight Results Controls Demikian pula halnya,. Pembagian tugas yang sensitif kepada beberapa
Pencapaian result controls yang ketat (EFEKTIF) bergantung kepada pegawai dapat mengurangi kegiatan yang membahayakan, dan oleh
karakteristik dari definisi area hasil yang dinginkan, performance karena itu pengendalian dapat dikatakan lebih ketat.
measures, dan reinforcements/incentives provided. Preaction reviews dapat menyebabkan SPM lebih ketat jika review
Definition of desired results dimaksud dilaksanakan secara sering dan rinci, serta dilakukan oleh
Dimensi hasil (result) harus selaras (congruent) dengan tujuan orang yang memiliki pengetahuan dan tekun.
organisasi; target kinerja (performance target) harus spesifik, Action accountability yang ketat dipengaruhi oleh hal-hal yang relatif
dengan umpan balik (feedback) dalam waktu yang singkat; hasil sama dengan yang mempengaruhi result controls-> karakteristik dari
yang diinginkan harus secara efektif dikomunikasikan dan definisi desirable (atau undesirable) actions, efektivitas dari action-
diinternalisasi kepada siapa saja yang perilakunya yang sedang tracking system, dan penyiapan reinforcement (rewards atau
dikendalikan; dan jika result control digunakan secara terpisah dari punishments).
yang lain (exclusive), pengukuran-pengukurannya harus lengkap. Cara perusahaan penerbangan komersial melakukan pengendalian
Congruence. kepada para pilot (pake ceklist) merupakan contoh yang baik dari
Merupakan salah satu faktor utama dari result controls yang efektif. penerapan action accountability control system yang ketat.
Result control systems bisa bermasalah pada keselarasan, karena C. Tight Personnel/Cultural Controls
para manajer tidak memahami secara baik tujuan organisasi yang SPM yang sebagian besar didominasi oleh personnel/cultural control
sebenarnya, atau dimensi kinerja (performance dimension) yang dapat pula dikatakan ketat. Pada organisasi sukarela (voluntary
dipilih para manajer untuk diukur hasilnya, tidak mencerminkan organizations), personnel controls biasanya memegang peranan penting,
tujuan organisasi, memang challanging menyusun IKU itu. seperti kebanyakan sukarelawan memiliki rasa kepuasan yang tinggi
Specificity and timeliness. hanya untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan mereka termotivasi
Result control yang ketat juga bergantung kepada apakah organisasi karenanya. Dalam bisnis biasanya pada perusahaan keluarga yang relatif
memiliki target kinerja (performance targets) yang digambarkan kecil (small family-run business), individual personnel controls mungkin
dengan terminologi yang spesifik dalam jangka waktu yang relatif akan sangat efektif, sebab individu-individu (anggota keluarga) dan
singkat. keinginan-keinginan organisasi saling melengkapi dan leadership sangat
Communication and internalization. Result control yang ketat juga dihormati. Perlu diingat bahwa PC dan CC berkaitan dengan manusia dan
memerlukan komunikasi dan internalisasi yang efektif mengenai relatif tidak stabil, mereka bisa rapuh, patah, berubah dengan cepat tanpa
target-target kinerja (performance targets) kepada siapa saja yang kata dan tanda sebelumnya.
memiliki beban untuk pencapaiannya. D. Multiple Forms Of Controls
Completeness mengandung arti bahwa area-area hasil (result areas)
yang didefinisikan di dalam spm adalah seluruh area-area yang
diharapkan memiliki kinerja baik serta para pegawai yang terlibat
dapat memberikan pengaruhnya.
Measurement of performance.Result control yang ketat juga
bergantung kepada efektivitas dari pengukuran kinerja-> cermat
(precise), obyektif (objective), tepat waktu (timely), serta dapat
dimengerti (understandable).
Incentives Result controls cenderung akan semakin ketat apabila
rewards (atau punishments) dikaitkan secara langsung (directly)
dan pasti (definitely) kepada pencapaian (accomplishment) atau
ketidakcapaian (non-accomplishment) kinerja para pegawai yang
terlibat untuk meraih tujuan organisasi (otomatis berhubungan
antara kinerja rewards atau punishment, tanpa bantahan atau
CONTROL SYSTEM COSTS dengan kebutuhan. Budaya negatif yang kuat juga dapat
A. Out-Of-Pocket Costs mengakibatkan displacement tidak sejalan dengan keinginan
Para manajer mengeluarkan out-of-pocket cost untuk menerapkan sistem organisasi.
pengendalian manajemen dalam rangka memperoleh satu manfaat utama Solutions to the behavioral displacement problems
tingkat profitabilitas tinggi, bahwa para pegawai bekerja keras serta Mengenali masalah dan mendiagnosis sebab-sebab secara cepat
mengarahkan seluruh energinya untuk kepentingan terbaik organisasi. dan akurat adalah kunci untuk mengurangi masalah-masalah
Namun kadang-kadang SPM juga menyebabkan indirect cost/efek behavioral displacement.
samping (seringkali kurang jelas dan bukan unit moneter) yang Alternatif lainnya, para manajer mungkin dapat meredefinisi areas
dampaknya kadang lebih besar dari direct costnya. Agar cost-benefit of responsibility (organization structure) organisasi
judgement dapat dilaksanakan secara baik, para manajer harus Kemungkinan ketiga yang dapat dilakukan adalah diterapkannya
memahami efek samping pengendalian ini, penyebab-penyebabnya, dan pengendalian tambahan lainnya misal menambah action control,
biaya-biaya yang ditimbulkannya. dalam bentuk aturan kerja atau pengarahan langsung (direct
Out-of-pocket costs supervision) atau perusahaan dapat menyelenggarakan training
Terminologi out-of-pocket costs berkenaan dengan biaya moneter C. Gamesmanship
langsung yang dikeluarkan manajemen sebagai akibat dari penerapan Berbagai tindakan yang diambil oleh para pegawai dimaksudkan untuk
SPM. Biaya ini sangat mempengaruhi pengambilan keputusan tentang meningkatkan indikator kinerja tanpa menghasilkan pengaruh ekonomis
apakah manfaat dari jenis pengendalian tertentu lebih besar dari secara positif terhadap organisasi (IKU tinggi, kinerja real biasa saja).
biayanya atau bentuk pengendalian lainnya saja yang sebaiknya Creation of slack resources, penggunaan sumber-sumber daya
diterapkan. Beberapa out-of-pocket cost misalnya sepertigaji, bonus,, organisasi oleh para pegawai melebihi dari apa yang diperlukan,
biaya piagam penghargaan, dan biaya staff audit internal dan relatif atau tak menunjang terhadap tujuan organisasi. Salah satu cara
mudah untuk diukur. agar para manajer tidak dirugikan oleh result control yang ketat
B. Behavioral Displacement ialah dengan menegosiasikan target yang kemungkinan besar
Pergeseran perilaku berkaitan dengan biaya-biaya tidak langsung dapat dicapai (highly achievable targets), yaitu lebih rendah dari
(indirect costs) signifikan yang disebabkan oleh pengaruh sampingan dari target berdasarkan prakiraan yang terbaik (best forecast). Ini dapat
SPM pada saat SPM justru menghasilkan, dan benar-benar mendorong, melindungi para manajer dari kemungkinan yang tidak dapat
perilaku-perilaku yang tidak konsisten dengan tujuan organisasi, atau diperkirakan dan meningkatkan kemungkinan bahwa target dapat
dengan strategi yang telah ditetapkan.. dicapai, sehingga diperoleh penilaian yang menguntungkan.
Pada result controls, behavioral displacement terjadi ketika Pengaruh yang positif dari slack antara lain mengurangi
organisasi mendefinisikan perangkat-perangkat pengukuran hasil ketegangan, meningkatkan ketahanan organisasi terhadap
(result measures) tidak selaras dengan tujuan organisasi perubahan, dan memungkinkan tersedianya sumber-sumber daya
sebenarnya. Mengapa banyak perusahaan menggunakan bagi inovasi.
pengukuran-pengukuran yang tidak selaras dengan tujuan yang Data manipulation (kosmetik), Manipulasi mencakup upaya agar
sesungguhnya? Hal ini lebih banyak disebabkan oleh lemahnya terlihat bagus (look good) dengan cara memalsukan (fudging)
pemahaman (poor understanding) para manajer terhadap hasil yang indikator-indikator pengendalian. Hal ini dapat terjadi dalam
diinginkan (desired results) atau mereka terlalu senang dengan bentuk falsification (pemalsuan) yakni menyangkut pelaporan data
hasil-hasil yang terukur dengan mudah (over-rely on easily yang keliru, dan manajemen data (data management) berkaitan
quantified results)-> Poor understanding of desired results dan dengan tindakan yang dirancang untuk mengubah hasil (results)
overquantifications (suka dengan yg numerik2 lupa dengan yg yang dilaporkan (seperti sales, earnings, atau debt/equity ratio)
kualitatif) melalui pemanfaatan celah standar akuntansi, hal ini tidak
Behavioral displacement dapat juga terjadi pada action control, salah menyalahi standar, hanya saja tidak etis bahkan buruk.
satu bentuknya sering diistilahkan sebagai means-ends inversion, D. Operating Delays
sebab para pegawai senantiasa lebih memperhatikan apa yang Penundaan kegiatan (operating delays) seperti yang diakibatkan oleh
mereka kerjakan (the means/alatnya) dan kehilangan penglihatan terbatasnya akses ke gudang persediaan, terlambatnya persetujuan dari
tentang apa yang harus dicapai (the ends/goals). Sebagai contoh, pimpinan, atau perlunya memasukkan password sebelum menggunakan
meningkatkan penyerapan anggaran namun lupa dengan kualitas computer system, umumnya bersifat minor.. Penundaan (delay) adalah
hasil pengadaan. Prosedur ini sebenarnya tidak melanggar sebab utama dari konotasi negatif yang berkaitan dengan istilah
persyaratan dari sudut pandang action-accountability controls, birokrasi (niatnya mengontrol lalu menjadi terlalu panjang untuk
tetapi hasil yang diperoleh menjadi tidak optimal. Kadang-kadang melakukan aksi). Dalam organisasi yang menerapkan dan menekankan
action-related displacement terjadi karena rangkaian tindakan action control, akan memiliki konsekuensi birokratis sehingga
(action sets) yang didefinisikan tidak selaras (incongruent)-> kemungkinan terjadi operating delays yang lebih besar.
membatasi waktu telp demi menghemat biaya tapi merugikan E. Negative Attitudes
kepuasan pelanggan Sekalipun dirancang dengan baik, seperangkat pengendalian yang
Behavioral displacement dalam personnel atau cultural control diterapkan dimaksud kadang-kadang dapat mengakibatkan pengaruh
terjadi ketika perusahaan menerima pegawai yang salah untuk jenis negatif terhadap perilaku (attitudes), termasuk ketegangan kerja (job
pekerjaan tertentu atau menyiapkan training yang tidak sesuai tension), konflik, frustasi, dan resistensi. Penyebab dari perilaku negatif
sangatlah kompleks, dan mungkin ditimbulkan oleh berbagai faktor tindakan-tindakan utamanya mungkin mudah dipahami sebab tindakan
seperti kondisi ekonomi, struktur organisasi, dan proses administrasi. dimasud sangat rutin sedangkan bagi professional tindakan utamanya
Produced by action controls-> Kebanyakan orang, khususnya para bervariasi, misalnya pada pengambilan keputusan penerimaan pegawai.
profesional, bereaksi secara negatif terhadap penerapan action Kebanyakan tindakan utama untuk higher-level manajer memang tidak
controls. Preaction reviews dapat mengakibatkan frustasi jika para dapat difahami dengan mudah. Tindakan-tindakan utama pada higher-
manajer yang sedang direview tidak merasa bahwa review level manajer ini termasuk pemecahan masalah, pengembangan pegawai,
dimaksud merupakan bagian dari tujuan yang bermanfaat, atau membangun tim, dan pengambilan keputusan investasi. Jenis-jenis
terlalu kaku dan membatasi kreatifitas. tindakan semacam ini memerlukan pertimbangan profesional yang
Produced by result controls, satu sebabnya adalah kurangnya sungguh-sungguh, dan hampir tidak mungkin untuk dapat memberikan
komitmen dari para pegawai terhadap target kinerja yang pertimbangan apakah tindakan-tindakan dimaksud telah dilakukan
ditetapkan di SPM. Kebanyakan pegawai yang tidak memiliki dengan layak, kecuali melalui pemantauan yang ketat oleh seseorang yang
komitmen tersebut menganggap bahwa target dimaksud terlalu memiliki kualifikasi profesionalisme yang lebih tinggi atau paling tidak
sulit, tidak bermakna, tidak dapat dikendalikan, tidak bijaksana, sama. Cara lain untuk memahami apa yang diinginkan adalah dalam
tidak legal, atau tidak etis. Perilaku negatif dapat juga berasal dari bentuk hasil-hasil utama (key results). Hasil utama (key result) dapat
masalah dalam sistem pengukuran. Penyebab-penyebab potensial didefinisikan sebagai beberapa area yang segala sesuatunya harus
lain dari perilaku negatif dapat juga berkaitan dengan rewards (atau berjalan dengan baik bagi bisnis untuk dapat sukses. Untuk beberapa
punishment) yang diimplementasikan dalam SPM. Rewards yang perusahaan key results secara relatif tetap stabil untuk kurun waktu
tidak dirasakan secara sama , dan mungkin bisa dianggap sebagai tertentu; tetapi untuk yang lainnya mungkin berubah seiring dengan
punishment, akan menimbulkan efek negatif. perubahan kondisi lingkungan atau perubahan strategi yang dipilih.
Setelah dapat ditentukan tujuan maka analisis berikutnya adalah dengan
menentukan potensi-potensi masalah pengendalian yang 3 itu. Jika dari
analisis ada kecenderungan bahwa yang akan terjadi (likely) agak
berbeda dengan apa yang diinginkan (desired) maka SPM akan ditambah,
diganti, atau dimodifikasi dengan mempertimbangkan biayanya (baik
moneter maupun efek sampingya) . Hingga mengarah ke dua pertanyaan
SPM apa yg akan diterapkan dan seberapa ketat aplikasinya.
B. Decision 1: Choice Of Controls

MENDESAIN DAN MENGEVALUASI


SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

A. Understanding what is desired and what Is likely


Proses perancangan dan perbaikan SPM memerlukan jawaban atas 2
(dua) pertanyaan mendasar. Pertama adalah : apa yang diinginkan? (what
is desired?) Pertanyaan kedua adalah : apakah yang kemungkinan terjadi?
(what is likely to happen?). Apabila apakah yang mungkin terjadi
berbeda dari apa yang diinginkan, kemudian para manajer harus Ketika memutuskan akan menerapkan SPM pilihlah

mempertanyakan dasar perancangan SPM : pengendalian apa yang harus Personal/cultural controls terlebih dulu untuk dicoba karena biaya

digunakan? Dan seketat apa harus diterapkan?. out ofpocketnya relatif murah dan efek sampingnya relatif kurang

SPM tidak dapat dirancang atau dievaluasi tanpa memahami permintaan membahayakan. PC/CC akan efektif jika pegawai memahami

(tuntutan) dari peran yang akan dikendalikan . Tujuan (objectives), dan peranannya, mampu berbuat terbaik dan termotivasi sendiri dan

lebih penting lagi, strategi (strategies) yang diperoleh dari pemahaman syangya agak susah untuk perusahaan besar.

yang baik dari tujuan organisasi, sering memberikan arah yang penting Action Controls-> dokumentasi best practices, cara yg efektif untuk

kepada tindakan-tindakan yang diharapkan. Pemahaman tentang apa berkoordinasi. Kelemahannya feasibilitinya rendah untuk aksi selain

yang diinginkan merupakan hal yang sangat berharga apabila yang rutin dan mengarah ke pergeseran perilaku, AC juga kadang

didefinisikan dalam bentuk tindakan yang diinginkan (actions desired), mengurangi kreatifitas, inovasi dan adaptasi. AC juga memicu

karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah mempengaruhi kebosanan dan kadang2 mahal terutama yang preaction karena

tindakan (actions). reviewer harus lebih ahli.

Salah satu cara memahami apa yang harus dikendalikan adalah RC lebih feasible, masih bisa digunakan dalam mode autonomi, on

mengidentifikasi tindakan-tindakan utama (key actions) yang harus the job training (learning by doing/mistake) dan relatif lebih murah

dilakukan dalam upaya untuk memberikan kemungkinan kesuksesan costnya. Kelemahanya indikator kinerjanya susah ditentukan

terbesar akan dicapai. Khusus untuk tindakan-tindakan yang seringkali (presisi, obyektif, kongruen dan daat difahami), wilayah kesuksesan

berulang (oft-recurring actions), atau regular process.-> lower-level controlable or not so (jadi avoid risk) kadang juga tidak suka

personnel, seperti pekerja di bagian produksi (production line workers), otonomi dan lebih suka diatur saja.
C. Decision 2: Choice Of Control Tightness Ketiga, kebanyakan pengukuran finansial relatif tepat (precise) dan
Jawab tiga pertanyaan ini: obyektif (objective). Cash flows (pengukuran finansial yang
Keunggulan potensial apa dari sistem yang ketat? sederhana), sangat mudah untuk diteliti dan diukur dibanding
Bagaimana biayanya? kepuasan pelanggan misalnya. Lagipula aturan-aturan akuntansi,
Apakah ada efek sampingnya? dimana pengukuran finansial dibangun, diuraikan secara tertulis dan
Alternatifnya menggunakan Simultaneous Tight-Loose Controls-> Dalam rinci.
bidang tertentu diketatkan (misal yg berkaitan dengan cash) disisi lain Keempat, financial results controls dapat menyediakan pengendalian
dikasih kelonggaran (mis penjualan) manajemen yang tajam tetapi tidak mencolok. Financial results
D. Adapting to Change (Not Resistance to change :p) control melakukan pengendalian tetapi memungkinkan pihak-pihak
SPM berubah mengikuti pertumbuhan organisasi, perusahan kecil yang dikendalikan memiliki otonomi yang besar.
mungkin cukup dengan PC.CC dengan supervisi ketika semakin besar SPM Terakhir, biaya untuk mengimplementasikan financial results
akan perlu untuk diformalkan dalam prosedur-prosedur. Intinya harus controls relatif murah dibandingkan dengan bentuk-bentuk
adaptif. pengendalian manajemen lainnya. Hal ini terjadi karena elemen-
E. Keeping a Behavioral Focus elemen pengukuran inti dari financial results controls kebanyakan
Memang sulit memperkirakan reaksi manusia terhadap pengendalian, telah biasa digunakan (rutin malah buat reportnya)
perbedaan SARA, Budaya bangsa dll akan menghasilkan efek SPM yang B. Types Of Financial Responsibility Centers
berbeda. Tipe pegawai kreatif, taat aturan dll akan mempengaruhi. Financial responsibility centers merupakan bagian pokok dari SPM. Istilah
Pegwai di low level Mgt umumnya masih menganggap uang reward yang pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centers) merupakan
lebih disukai. Intinya NO one form of control is optimal for all pembagian secara adil responsibility (atau accountability) untuk
circumtances. Pantau efeknya..good controlsa akan terlihat dari seperangkat output dan/atau input tertentu kepada individu (atau
perubahan perilaku. kelompok individu). Pertanggungjawaban dapat dinyatakan dalam bentuk
F. Maintaining Good Control unit fisik dari output, kuantitas input yang dikonsumsi, atau indikator-
indikator keuangan tentang kinerja dari area-area dimaksud. Financial
FINANCIAL RESPONSIBILITY CENTERS responsibility centers adalah suatu pusat pertanggung jawaban di mana
A. Advantages Of Financial Results Control Systems tanggung jawab individual didefinisikan ke dalam istilah akuntansi, yang
Alat kontrol yang umum digunakan dalam organisasi adalah FRCS, umum digunakan pada berbagai level manajemen
terutama dengan menggunakan unit moneter dalam istilah-istilah Investment centers-> adalah pusat pertanggungjawaban di mana para
akuntansi seperti revenues, cost,profit dsb. Financial result control manajernya bertanggungjawab atas atas tingkat pengembalian (laba)
systems memiliki 3 (tiga) elemen inti : (1) financial responsibility centers dari investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan tingkat
(frcs), yang didefinisikan sebagai pembagian secara adil hasil-hasil pengembalian. Secara khusus meliputi rasio dari laba yang diperoleh
keuangan (financial results) di dalam organisasi. (2) planning and terhadap investasi yang dibuat, definisi spesifiknys seperti return on
budgeting system, dan proses manajemen formal lainnya, digunakan investment (roi), return on equity (roe), return on capital employed
untuk berbagai tujuan pengendalian yang saling berhubungan, termasuk (roce), return on net assets (rona), dan return on total capital (rotc).
penetapan target kinerja dan standar untuk mengevaluasi kinerja; serta Profit centers adalah pusat pertanggungjawaban di mana para
(3) incentive contracts, yang didefinisikan sebagai mata rantai antara manajernya bertanggungjawab atas laba, yang dihitung berdasarkan
hasil-hasil (results) dan berbagai macam rewards and punishment perbedaan antara pendapatan (revenue) yang dihasilkan dengan biaya
systems. Financial results control systems juga bergantung kepada apa yang ditimbulkan untuk memperoleh pendapatan dimaksud. Dalam
yang disebut dengan internal controls, yang menjaga keandalan informasi menentukan apakah manajer suatu pusat pertanggungjawaban benar-
organisasi. Beberapa keunggulan FRCS: benar bertanggungjawab sebagai profit centers, pertanyaan penting
Pertama, tujuan financial (financial objectives) merupakan hal yang yang perlu dikemukakan adalah apakah manajer memiliki pengaruh
paling utama pada organisasi perusahaan (profit firms).Sehingga yang besar, baik terhadap pendapatan (revenue) maupun biaya (cost).
wajar dijadikan sarana dalam meraih tujuan utama perusahaan Para Banyak profit centers memperoleh sebagian besar (bahkan seluruh)
manajer dari not-for-profit organizations pun harus memonitor revenue-nya melalui penjualan produk atau jasa kepada entitas di
angka keuangan secara seksama sebab cash flows biasanya dalam organisasi yang sama. Harga penjualan yang dibuat ini dikenal
menimbulkan berbagai keterbatasan bagi organisasi. dengan istilah transfer prices, akan didiskusikan kemudian.
Kedua, pengukuran finansial (financial measures) menyediakan Revenue centers adalah pusat pertanggungjawaban di mana para
ringkasan pengukuran kinerja yang komprehensif. Pengukuran manajernya bertanggung jawab untuk menciptakan pendapatan
finansial dimaksud mengagregatkan pengaruh-pengaruh inisiatif (revenue), yang merupakan pengukuran output secara finansial.
operasi yang memiliki bidang yang luas ke dalam pengukuran Contoh yang umum adalah manajer penjualan (sales managers), dan di
tunggal. Karena merupakan ringkasan pengukuran kinerja yang not-for-profit organizations adalah manajer pengumpulan dana
komprehensif, pengukuran finansial menyediakan cara yang relatif (fundraising managers) Revenue, berbeda dengan profit, menyediakan
mudah, murah dan terstandarisasi bagi upper-level managers untuk cara yang sederhana tapi efektif untuk mendorong sales and marketing
mengevaluasi hasil-hasil dari berbagai inisiatif operasi, yang managers untuk menarik dan memelihara para pelanggan. Tetapi
pengetahuan mereka kurang atau tidak dimiliki (karena terlalu apabila seluruh pendapatan (revenues) tidak secara sama memberi
detail). MBE->manajemen terjun kalo ada masalah saja. sokongan (equally endowed) terhadap penciptaan laba, mengendalikan
dengan struktur revenue center dapat mendorong pegawai untuk alokasi sumber daya, dan evaluasi terhadap para manager dari selling dan
menciptakan penjualan yang mudah (easy sales), ketimbang buying profit centers.
memperoleh manfaat besar bagi perusahaan. Purposes of transfer pricing
Cost atau expense centers adalah pusat pertanggungjawaban di mana Tujuan pertama dari transfer price adalah menyediakan sinyal
para manajernya bertanggung jawab terhadap beberapa elemen dari ekonomi yang tepat sehingga para manajer akan dapat membuat
cost atau expense. Cost dan expense adalah pengukuran finansial dari keputusan ekonomi yang baik. Secara khusus, harga (transfer) harus
input ke, atau sumber daya (resources) yang dikonsumsi oleh, pusat mempengaruhi secara tepat keputusan dari manajer selling profit
pertanggungjawaban. Pada standard cost centers, seperti center (berapa banyak produk yang harus dipasok secara internal),
manufacturing departments, output dapat diukur dengan mudah ataupun bagi keputusan manajer buying profit center (berapa banyak
melalui pembandingan antara standard cost (biaya dari input yang produk yang harus dibeli secara internal)
harus dikonsumsi dalam menghasilkan output) dengan biaya yang Kedua, transfer prices dan berikut pengukuran laba, menyediakan
sebenarnya terjadi. Pada discretionary expense centers (kadang- informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja baik profit center
kadang disebut managed cost centers), seperti research and maupun manajernya. Transfer prices, secara langsung mempengaruhi
development departments dan administrative departments (personnel, laba baik untuk profit centers (selling dan buying profit center)
purchasing,accounting dan facilities), output yang dihasilkan sulit maupun para manajernya. Idealnya, transfer price tidak
untuk dinilai dalam bentuk uang. Pengendalian biasanya dilakukan mengakibatkan kinerja entitas menjadi lebih baik atau lebih buruk
dengan cara menjamin bahwa expense centers mematuhi tingkat dari yang sebenarnya terjadi.
pengeluaran yang dianggarkan, sementara tugas-tugas yang Ketiga, transfer prices dapat diatur untuk memindahkan laba di antara
dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan secara tuntas. entitas perusahaan atau lokasi. Beberapa faktor dapat memotivasi para
Namun demikian, banyak sekali jenis untuk masing-masing pusat manajer untuk menggunakan transfer prices dengan cara seperti ini.
pertanggungjawaban tersebut. Dan tidak selalu memberikan perbedaan Ketika perusahaan beroperasi di beberapa yurisdiksi perpajakan
yang jelas antara satu dan lainya. (negara atau negara bagian), para manajer dapat termotivasi
C. Choice of Financial Responsibility Centers menggunakan transfer prices untuk memindahkan laba di antara
Empat bentuk dari pusat pertanggungjawaban diatas dapat dibedakan yurisdiksi tersebut dalam upaya meminimalkan beban pajak
berdasarkan hierarki yang mencerminkan sedikit pertanggungjawaban Revuew kembali materi TP di Akuntansi Manajemen.
finansial, atau didasarkan kepada sejumlah tema pokok dari laporan Berbagai metode TP dapat diterapkan agar mampu mewadahi seluruh
keuangan yang manajer harus pertanggung jawabkan. Satu hal penting kepentingan manajemen maupun organisasi masing2 memiliki
yang perlu diingat adalah tema-tema pokok di antara jenis-jenis pusat kelemahan dan kelebihan. Kebanyakan perusahaan menggunakan 5
pertanggungjawaban finansial ini tidak selalu mudah untuk dilihat secara (lima) jenis utama transfer prices. Pertama, transfer prices dapat
jelas, dan oleh karena itu nama-nama pusat pertanggungjawaban ditentukan berdasarkan market prices. Market price yang digunakan
mungkin tidak terlalu informatif. Dalam praktek nyata, pusat-pusat untuk transfer internal dapat berupa daftar harga (listed price) dari
pertanggungjawaban finansial dapat disusun dalam rangkaian kesatuan produk atau jasa yang identik (serupa), harga aktual yang dibebankan
mulai dari cost atau revenue centers sampai kepada investment centers. kepada external customer (mungkin dikurangi diskon), atau harga yang
Sebagian besar, struktur financial responsibility center melekat dengan ditawarkan oleh pesaing. Kedua, transfer prices dapat ditentukan
area-area kewenangan para manajer. Area kewenangan (area of berdasarkan marginal cost, dengan marginal cost diperkirakan sebesar
authority) ditetapkan oleh struktur dan kebijakan organisasi variable atau direct cost of production. Ketiga, transfer prices dapat
(organization structure and policies), yang mengatur tentang hak dan didasarkan kepada full cost untuk menyiapkan produk atau jasa. Baik
kewajiban para manajer dalam membuat keputusan. Dalam organisasi marginal maupun full-cost based transfer price dapat dicerminkan
tertentu yang berdasarkan fungsi tidak ada satupun manajer memiliki dengan standard atau actual costs. Keempat, transfer prices dapat
kewenangan dalam pengambilan keputusan secara signifikan baik ditentukan berdasarkan full cost plus a mark-up. Kelima, transfer prices
terhadap perolehan pendapatan maupun penggunaan biaya, sehingga dapat dinegosiasikan (negotiated) antara manajer selling dan buying
pendapatan dan biaya (termasuk biaya atas investasi) dikumpulkan profit centers.
secara bersama dalam bentuk pengukuran tingkat pengembalian (return)
pada tingkat korporasi (corporate level). PURPOSES OF PLANNING AND BUDGETING SYSTEMS
PnB merupakan rencana tertulis yang menjelaskan kemana arah tujuan
D. The Transfer-Pricing Problem yang hendak dituju organisasi, bagaimana mencapainya dan apa hasil
Profit (atau investment) center sering memasok produk atau jasa kepada yang diharapkan. PnB menjadi target yang menjadi motivasi bagi manajer
profit atau investment center lain di dalam organisasi yang sama. Apabila ( masih dalam rangka result controls).
hal ini terjadi, beberapa mekanisme untuk menentukan harga yang A. PnB Purposes
ditransfer harus ditetapkan. Pengaruh dari transfer prices sangat Perencanaan-> PnB memberikan dorongaan untuk tetap menjaga
bergantung kepada magnitude dari pemindahan internal (internal pegawai dalam track mencapai sasaran yang sering terlupa karena
transfer) relatif terhadap ukuran (size) setiap entitas. Apabila magnitude- operasi rutin sehari-hari (AC). Efektif planing harus proaktif tidak
nya signifikan, kegagalan dalam menentukan transfer price yang tepat reaktif saja.
dapat mengakibatkan pengaruh negatif yang besar terhadap berbagai Koordinasi-> dengan PnB akhirnya unit2 terpaksa membagi informasi
keputusan penting, termasuk yang berkaitan dengan kuantitas produksi, ke seluruh bagian, sehingga memahami tupoksi bagian lai juga..
Pengawasan bagi Top Mgt-> bentuknya preaction review dan Melindungi dari target yang terlalu optimistik
menunjang MBE-> Manajemen puncak mikirin yang penting2 saja yang Pencapaiannya memuaskan hasrat
dibawah dikontrol melalui budget n plan Mengurangi intervensi top manajemen
Motivasi-> Plan became target karena adanya LINK PnB ke Mengurangi gameplaying/kecurangan yang legal
pengukuran kinerja, not the plan itself, yang ada rewardnya. Pengaruh bawahan dalam ikut menentukan target dapat positif dapat
B. Planning cycles pula negatif..yang positif:
Organisasi yang besar sering menggunakan tiga macam pendekatan Lebih berkomitmen dalam mencapainya
penganggaran: Ada sharing informasi kepada unit lain yang terkait
Perencanaan Strategis Kognitif, lebih jelas dan tahu seberapa capaiannya
Generally, strategic planning processes can be described by six iterative Soal top down / bottom up akan bervariasi..again bicara manajemen
steps:3 bicara uncertainty.
o Develop a corporate vision, mission, and objectives for the firm. D. Variations in practice
o Understand the firms present position, its strengths and weaknesses, Hal-hal yang mempengaruhi variasi penerapan PnB adalah:
and its opportunities and risks. Horizon Perencanaan semakin lama jangka waktu operasi normal
o Decide on a corporate diversification strategy that identifies what perusahaan akan mempengaruhi resiko dalam perencanaan, idealnya
businesses the firm should and should not be in. perencanaan mengcover masa operasi normal atau sedikit lebih
o Decide on a strategy for each strategic business unit, the path of action panjang.
that best takes advantage of each businesss opportunities and Konten Perencanaan bisa kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan, di
strengths. breakdown ke dalam rencana bulanan atau kuartalan
o Prepare the strategic plan, which is a qualitative and quantitative Waktu dan Periode perencanaan, umumnya dimulai beberapa bulan
representation of the strategic actions to be taken and the likely sebelum tahun fiskal berkisar dari 18 s-d 4/5 bulan.
outcomes. Perubahan perencanaan-PLANNING BUKAN HARGA MATI jika perlu
o Monitor performance and update the strategic plan as necessary. diapdet, updatelah.
Panduan perencanaan, biasanya juga merupakan budget manual.
Penganggaran Modal Manual yang tidak terlalu ketat sehingga mengurangi kreatifitas
Melibatkan identifikasi aksi spesifik atau proyek yang akan manajemen
diimplementasikan dalam waktu 1-5 tahun dan sumberdaya yang E. Criticisms of companies planning and budgeting processes
diperlukannya. Penuh dengan intrik politik dan gameplaying
Penganggaran Operasional Bersifat incremental, sulit dirubah dan kurang responsif terhadap
Short term. Biasanya untuk tahun berikutnya. kecepatan lingkungan
C. Performance target setting Cenderung sentralis dan mematikan inisiatif
Review yang membandingkan anggaran dengan kinerja aktual akan Cenderung fokus pada pengurangan biaya, bukan penciptaan nilai
menghasilkan varians dan merupakan keuntungan dalam proses PnB. Pemisahan antara yang merencanakan dan yang melaksanakan
Varians ini akan menjadi sumber motivasi, menjadi alat koordinasi dan Mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk sedikit manfaat
sumber insentif
Tipe-tipe target kinerja keuangan adalah:
Model-Based, Historical or Negotiated
Model based-> prediksi kinerja yang harus dicapaidalam masa yang One of the primary principles of effective management is that REWARDS
akan datang should be the THIRD thing you work on. MEASUREMENTS should come
Historical-> berdasarkan kinerja masa lalu, dibandingkan (% misl). SECOND, and both rewards and measurements should be subordinated to
Negotiated-> Dikoordinasikan antara atasan dan bawahan performance definition (Clear and Unambigous of what to be done)
Fixed (relatif tetap dalam kurun waktu tertentu) and Fleksibel
(berubah dalam range waktu tertentu atau ada kondisi yang
menyebabkannya)-> akan mengarah pada target yang relatif bukan
absolut
Internal atau Eksternal-> Awalnya PnB fokus ke sumberdaya maupun
performa internal, lama kelamaan akan melibatkan perbandingan
kesuksesan dengan pihak eksternal melalui benchmarking atau
peringkat dalam industri supaya nggak cuma jago kandang.
Isu terkait dengan target pengukuran kinerja keuangan dalam result
control adalah mengenai akurasi dari target, dan dapat dikategorikan sbb:
Optimal Challenge dalam target-Kompleks, sederhananya target harus
challanging but achivable beberapa kuncinya adalah: Good Luck
Harus meningkatkan motivasi dan komitmen manajemen

Anda mungkin juga menyukai