Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan
melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan
individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang
sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai
keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan
organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi
atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga
tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal
tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.
Selain itu juga dengan menggunakan manajemen pendidikan yang baik merupakan
alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan
bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi
mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen
pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan pada
berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga
seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya manajemen
pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari
jumlah peserta didik yang mengulang dan putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan
tersebut dapat dilihat bahwa belum mengenanya peran dari manajemen karena kurangnya
pemahaman tentang pentingnya manajemen.
Dari permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan
islam perlu pengelolaan atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya
gambaran negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat dan
sulit dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan
yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya, sebagaimana dikemukakan Ali
bin Abi Thalib :kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh
kebathilan yang tersusun rapi.
Dalam makalah ini akan di bahas tentang hakikat dan konsep dasar manajemen pendidikan,
sebagai pengantar materi pertama dalam Mata Kuliah Manajemen Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat dan arti manajemen pendidikan?
2. Apa fungsi manajemen pendidikan?
3. Bagaimana ciri-ciri manajemen professional?
4. Apa makna dan pentingnya mempelajari manajemen pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat manajemen pendidikan
Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai administrator,
manajer, dan supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi,
manajemen, dan supervise. Begitu pula halnya dengan organisasi-organisasi lain pada
hakikatnya melaksanakan ketiga aktivitas tersebut. Keluarga misalnya adalah organisasi yang
melaksanakan administrasi yaitu suatu aktivitas yang mengupayakan kesejahteraan keluarga
lahir batin, termasuk memberi pendidikan kepada anak-anak mereka. Keluarga juga
melakukan manajemen pendidikan tatkala mereka memikirkan buku-buku apa saja yang
perlu disediakan bagi anak-anak, permainan-permainan macam mana yang baik, bagaimana
cara mendisiplinkan anak, dan sebagainya. Dan dalam proses pendidikan itu silih berganti
bapak dan ibu melakukan supervise. Ibu akan menjadi supervisor dalam memperingati bapak
yang salah mendidik putranya, sebaliknya bapak akan menjadi supervisor dalam membina
istri tentang cara mendidik putra
Ramayulis menyatakan bahwa hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan).
Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al
Quran seperti firman Allah SWT :
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Al Sajdah : 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur
alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam
mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadaikan
sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-
baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
B. Pengertian Manajemen Pendidikan
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan
langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata
pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan
Shadily management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-
aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan melalui orang
lainSedangkan beberapa Ahli mendefinisikan tentang manajemen yang dikemukakan antara
lain:
1. Menurut Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Menurut GR Terry Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari
(planning) tindakan-tindakan perencanaan, (Organizing) pengorganisasian, (staffing)
penataan staff ((actuating),) pengarahan, dan (Controlling) pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaat
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
3. Menurut Harold Koontz dan Cyril ODonnel Manajemen adalah usaha mencapai
suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manager mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktivitas rangg lain yang meliputi (planning) perencanaan,
(Organizing) pengorganisasian, (placing) penempatan, (actuating) pengarahan, dan
(Controlling) pengendalian.
4. Menurut Andrew F. Sikula Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan
aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,
(motivating) pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
5. Sedangkan Sejumlah ahli lain memberikan Formulasi-Formulasi Alternatif tentang
Fungsi manajemen diantaranya oleh Gregg, Litchfield dan Campbell, Gregg mengemukakan
bahwa fungsi pokok manajemen itu meliputi: Decision making,planning, organizing,
communicating,influiting,coordinating,evaluating,menurut Litchfield, manajemen terdiri
atas : Decision making, Programming, communicating, Controlling, dan
reappraising. Sedangkan pendapat Campbell sendiri meliputi: Decision making,
programming, simulating, coordinating dan appraising.

Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah
unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-
barang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar (market).
Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai
tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri merupakan gabungan
dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan. Secara sederhana manajemen pendidikan
dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan
spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan. Unsur manajemen dalam pendidikan merupak penerapan
prinsip-prinsip manajemen dalam bidang pendidikan, bahwa manajemen pendidikan
merupakan rangkaian proses yang terdiri dari, perencanaan, pengoordinasian, penggerakan,
dan pengawasan yang dikaitkan dengan bidang pendidikan.
Bila kita perhatikan dari pengertian manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan
bahwa manajemen merupkan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui
bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara
efektif, efesien, dan produktip.
Selanjutnya, Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang manajer dan dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu :
Peran Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan strategi dan
memanfaatkan sumber daya. Peran Interpersonal, memerlukan manajemen untuk
mengarahkaan dan mengawasi karyawan dan organisasi. Peran Informasi adalah, mereka
dimana para manajer memberikan dan mengirimkan informasi.
3. Fungsi Manajemen Pendidikan
Mula-mula fungsi manajemen banyak ragamnya seperti: merencanakan, mengorganisasi,
menyusun staf, mengarahkan, mengkoordinasi, mengontrol, mencatat dan melaporkan, dan
menyusun anggaran belanja. Kemudian di buat menjadi lebih sederhana sehingga terdiri dari
merencanakan, mengorganisasi, member komando, mengkoordinasi, dan mengontrol.
Selanjutnya Hersey hanya menyebutkan 4 fungsi saja yaitu : merencanakan, mengorganisasi,
memotivasi, dan mengontrol.
fungsi manajemen pendidikan sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Robbin
dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu : Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam
bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil
yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan perencanaan harus dijadikan langkah
pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan.
Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam
menentukan perencanaan pendidikan akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan
pendidikan. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk
mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana Firman-
Nya dalam Al Quran Surat Al Hasyr : 18 yang berbunyi :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan
perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa
perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan
mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui
kesuksesan yang memuaskan.
2. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Menurut Terry pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan
untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan segala sesuatu
secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak terorganisir
dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakan oleh kebathilan yang tersusun rapi.
Organisasi dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih
menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi. Organisasi lebih
menekankan pada pengaturan mekanisme kerja. Dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin
dan bawahan.
Sementara itu Ramayulis menyatakan bahwa pengorganisasian dalam
pendidikan adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain struktur,
wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan, baik yang bersifat
individual, kelompok, maupun kelembagaan.
Dari uraian di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua
setelah perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan
yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan
demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang
efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus
dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk
menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan
keterampilan dan pengetahuan.
3. Fungsi Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka
menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Di dalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi
pengarahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang
memberikan pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang diberipengarahan
adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan. Isi pengarahan adalah
sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah, larangan, maupun bimbingan.
Sedangkan metode pengarahan adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi
pengarahan.
Dalam manajemen pendidikan, agar isi pengarahan yang diberikan kepada orang yang
diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah setidaknya harus
memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan,
kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun
bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab
jika hal itu terjadi maka jangan berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik
oleh sipenerima pengarahan.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa fungsi pengarahan dalam manajemen
pendidikan adalah proses bimbingan yang didasari prinsip-prinsip religius kepada rekan
kerja, sehingga orang tersebut mau melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh dan
bersemangat disertai keikhlasan yang sangat mendalam.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna
menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bahkan Didin dan Hendri menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan dilakukan
untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.
Dalam pendidikan pengawasan didefinisikan sebagai proses pemantauan yang terus
menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat
materil maupun spirituil.
4. Ciri-ciri manejer professional
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu organisasi yang dengan
cara berfikirnya profesional :
Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk memenangkan rasa
hormat dari anak buahnya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anak
buahnya karena dia seorang manager yang harus selalu memberi contoh baik.
Seorang manager yang profesional menghargai anak buahnya secara sejajar, dan mencoba
untuk memahami mereka sebagai individu. Dia berkomunikasi secara terbuka sesering
mungkin dengan mereka. Dia juga berkomunikasi secara terbuka dengan atasannnya karena
dia sadar bahwa interaksi ini akan banyak menolong dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
dengan baik.
Seorang manager yang profesional menyadari bahwa hubungan dengan anak buahnya
harus dalam bentuk hubungan yan memuaskan bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan.
Maka biasanya dia bertindak tenang, masuk akal dan tidak emosional, walaupun dalam
menangai masalah-masalah atau kesalahan anak buahnya serius.
Seorang manager yang profesional secara aktif mendorong anak buahnya untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak buahnya. Dia merasa bahagia bila nak
buahnya berhasil.
Seorang manager profesional mendelegasikan pekerjaan dengan tepat agar supaya
tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai secara objektif dan seefisien mungkin. Dia akan
mengambil tanggung jawab bisa dia membuat kesalahan-kesalahan, mengakui kesalahan-
kesalahan tersebut serta meminta maaf dengan tulus kepada anak buahnya.
Seorang manager yang profesional menghargai hasil pekerjaan yang baik anak
buahnya. Manager tersebut akan mengoreksi anak buahnya dengan cara yang profesional
ketika mereka tidak menampilkan kerja yang kurang baik atau kurang disiplin.
Seorang manager yang profesional percaya bahwa nak buahnya mampu memberi
andil untk kesuksesan perusahaannya. Ini berarti bahwa dia sejauh mungkin akan mengajak
anak buahnya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk
pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar,
memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anak buahnya.
5. Makna manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan.
seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai
dengan tujuan yang kompleks tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana
yang di maksud.
Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan
dan penilaian.
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin di capai, bagaimana
mencapai, berapa lama, berapa orang yang di perlukan, dan berapa banyak biayanya.
Perencanaan itu di buat sebelum suatu tindakan di laksanakan.
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang
terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi. Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak
dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini di bagi untuk dikerjakan
masing-masing anggota organisasi.
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah di bagi itu
dapat di kerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menurut aturan
sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan di sepakati.
Pengarahan diperlukan agar kegiatan dilakukan bersama itu tetap melalui jalur yang
telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya
pemborosan.
Pemantauan yaitu, suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui
sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan telah mencapai tujuannya, dan kesulitan apa
yang ditemui dalam pelaksanaan itu.
Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir system. System adalah
keseluruhan yang terjdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu
proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Masukan (murid)..> proses belajar, guru, kurikulum, lingkungan, murid, sarana
prasarana organisasi sekolah ..> keluaran( lulusan).
Manajemen pendidikan juga dapat di lihatdari segi efektivitas pemanfaatan sumber. Jika
menajmen di lihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan itu sudah
mencapai sasaran yang di tetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi
pemborosan sumber yangdi maksud dapat berupa manusia, uang, sarana dan prasarana
maupun waktu. Upaya harus di cari dalam pemanfaatan sumber yang tersedia dengan sebaik-
baiknya.
Menajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Menajemen
pendidikan di lihat dari segi kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan
bagaimana dengan kemampuan yang dimiliki administrator pendidikan itu, ia dapat
melaksanakan tut wurihandayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung
tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Menajemen pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita
tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah
pekerjaan yang mudah. Setiap kali administrator di hadapkan kepada bermacam-macam
masalah, dan ia harus memecahkan masalh itu. Untuk memecahkan masalah tersebut di
perlukan kemampuan dalam mengambil keputusan, yaitu memilih kemungkinan tindakan
yang terbaik dari sejumlah kemugkunan-kemungkinan tindakan yang dapat di lakukan.
Menajemen pendidikan juga dapat di lihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat
diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita
maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang di maksudkan orang lain itu. Jika dalam kerja
sama pendidikan tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerja sama itu saling tidak
mengetahui apa yang dikerjakan atau pa yang di inginkan teman sekerjanya.
Menajemen pendidikan sering diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan
ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan
kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan
laporan.
6. Pentingnya Mempelajari Manajemen Pendidikan
Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua organisasi karena tanpa
keberadaanya (manajemen) semua akan sia-sia dan menjadi kendala bagi tercapainya tujuan
organisasi Untuk itu terdapat tiga alasan mengapa mempelajari manajemen yaitu :

Untuk mencapai tujuan. Manajemen di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi


yang sekaligus tujuan pribadi anggota organisasi.
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Dalam hal ini manajemen diperlukan untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-
tujuan,sasaran-sasaran,dan kegiatan-kegiatanyang saling bertentangan dengan pihak
yang berkepentingan.
Untuk mencapai efisiensi dan efiktifitas Suatu hal kerja dapat di ukur dengan banyak
cara yang berbeda.semua itu di lakukan dalam rangka mencapai efisiensi dan
efetivitas.
Stoner mengekemukakan pada tahun (1996) ada tiga mengapa memeplajari manajemen yaitu
sebagai berikut.
Organisasi memberikan kontribusi pada standar kehidupan umat manusia di dunia dimasa
kini.

Organisasi membangun masa depan yang ebih baik dalam membantu individu-
individu untuk melakukan hal yang sama.
Organisasi membantu menghubungkan manusia dengan masa lalunya. Organisasi
dapat dipandang sebagai pola hubngan manusia.
Gibson mengemukakan pada tahun 1997 ada dua alasa mengapa kita mempelajari
manajemen yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat tergantung pada spesialisasi berbagai lembaga.
2. Organisasi untuk menyedikan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan.
Individu yang tidak sebagai manajer sering menemukan dirinya dalam posisi
manajerial
Robbin juga mengemukakan pendapatnya mengapa manajemen itu perlu di pelajari yang
dikemukakan pada tahun 1999 yaitu sebagai berikut :
a. Setiap orang mempunyai kepentingan yang mendalam untuk mampu memperbaiki
cara-cara pengolahan organisasi.
b. Sebagian besar setelah lulus perguruan tinggi kita mulai karier dengan mengelolah atau
juga di kelola.
Dari uraian di atas maka semakin jelas bahwa pemahaman terhadap manajemen semakin hari
semakin di perlukan dalam rangka pencapaian efisiensi dan efektivitas.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai administrator, manajer, dan
supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi, manajemen, dan
supervise. Begitu pula halnya dengan organisasi-organisasi lain pada hakikatnya
melaksanakan ketiga aktivitas tersebut.
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan
langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata
pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan
Shadily management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-
aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan melalui orang lain.
fungsi manajemen pendidikan sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Robbin
dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu : Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu organisasi yang dengan cara
berfikirnya profesional :
Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk memenangkan rasa hormat dari
anak buahnya, Seorang manager yang profesional menghargai anak buahnya secara sejajar,
dan mencoba untuk memahami mereka sebagai individu, Seorang manager yang profesional
menyadari bahwa hubungan dengan anak buahnya harus dalam bentuk hubungan yan
memuaskan bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan, dan Seorang manager yang
profesional secara aktif mendorong anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan
keterampilan anak buahnya.
Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua organisasi karena tanpa
keberadaanya (manajemen) semua akan sia-sia dan menjadi kendala bagi tercapainya tujuan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta:PT Bina Aksara,1988

Suryosubroto B, manajemen pendidikan di sekolah, Jakarta : rineka cipta, 2010.


http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/13-19-2013, jam 16.27
http://alfinfanani.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-manajemen-pendidikan.html jam 04.21,
(13-19-13), jam 20.25

http://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/(18/09/2013),jam 21:12

http://rozikinblog.blogspot.com/2012/10/ciricirimanagerprofesional.html#ixzz2fI9jLPwe,
(18/09/2013),jam 21:30.
http://tabungan-ilmu.blogspot.com/2012/10/hakekat-dan-pentingnya-manajemen.html( 13-09-
2013), jam 11:48

Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta:PT Bina Aksara,1988) h.12-13


[2] http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/13-19-2013, jam
16.27

[3] http://alfinfanani.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-manajemen-pendidikan.html jam


04.21, (13-19-13), jam 20.25

[4] http://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/(18/09/2013),jam 21:12


[5] Opcit, Manajemen Pendidikan Indonesia, h 14

[6] http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/(13-19-2013), jam


16.27

[7]http://rozikinblog.blogspot.com/2012/10/ciricirimanagerprofesional.html#ixzz2fI9jLPwe,
(18/09/2013),jam 21:30.

[8] B.Suryosubroto, manajemen pendidikan di sekolah (Jakarta : rineka cipta, 2010) cet 2, h.15-18.

[9] http://tabungan-ilmu.blogspot.com/2012/10/hakekat-dan-pentingnya-manajemen.html( 13-09-


2013), jam 11:48

Anda mungkin juga menyukai