Anda di halaman 1dari 40

STATUS UJIAN

RHEUMATOID ARTHRITIS
WILAYAH RT 02 RW 05 KELURAHAN TENGAH
KECAMATAN KRAMAT JATI, JAKARTA TIMUR

Disusun oleh :

Roberto Suhartono
1061050125

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 29 FEBRUARI 7 MEI 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2016
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|1

STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Periode 29 Februari 7 Mei 2016

Hari / Tanggal pengambilan data : Kamis, 24 Maret 2016


Hari / Tanggal Intervensi : Kamis, 31 Maret 2016
Masalah kesehatan : Rheumatoid Arthritis
Tempat pengambilan data : RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah
Kecamatan Kramat Jati
Hari / tanggal ujian :
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama : Roberto Suhartono


NIM : 1061050125
Tanda tangan :
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rheumatoid Arthritis / Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang
ditandai dengan inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target
utama. Rheumatoid Arthritis kerap dikaitkan dengan kelainan hipersensitivitas tipe III. Hal ini
dikarenakan dalam pemeriksaanya kerap ditemukan adanya kompleks imunoglobulin G yang
berada pada cairan sendi yang menyebabkan terjadinya inflamasi. Pasien mengalami nyeri
kronis serta peningkatan disabilitas, yang bila tidak diobati, dapat menurunkan angka harapan
hidup. Manifestasi klinik klasik Artritis Reumatoid (AR) adalah poliartritis simetrik yang
terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Selain lapisan sinovial sendi,
artritis reumatoid juga bisa mengenai organ-organ diluar persendian seperti kulit, jantung,
paru-paru, dan mata. Mortalitasnya meningkat akibat adanya komplikasi kardiovaskuler,
infeksi, penyakit ginjal, keganasan dan adanya kormobiditas. Etiologi dari artritis reumatoid
tidak diketahui secara pasti, namun terdapat interaksi yang kompleks antara faktor genetik
dan lingkungan. 1,2,3
Prevalensi penyakit muskuloskeletal pada lansia dengan rheumatoid arthritis
mencapai 335 juta jiwa di dunia. Rheumatoid Arthritis telah berkembang dan menyerang 2,5
juta warga Eropa, sekitar 75 % diantaranya adalah Wanita dan kemungkinan dapat
mengurangi harapan hidup mereka hampir 10 tahun. Di Amerika Serikat, penyakit ini
menempati urutan pertama, dimana penduduk AS dengan Rheumatoid Arthritis 12,1 % yang
berusia 27-75 tahun memiliki kecacatan pada lutut, panggul dan tangan, sedangkan di inggris
sekitar 25 % populasi yang berusia 55 tahun keatas menderita Rheumatoid Arthritis pada
lutut. 4,5
Di Indonesia, Data Epidemiologi tentang penyakit RA masih sangat terbatas. Menurut
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2004, penduduk dengan rheumatoid arthritis
sebanyak 2%. Hasil penelitian yang dilakukan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) Depkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama 2006 menunjukan angka
kejadian gangguan nyeri muskuloskeletal yang mengganggu aktifitas, merupakan gangguan
yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar responden. Perjalanan RA
bervariasi, tergantung dari kepatuhan penderita berobat dalam jangka waktu yang lama. 4
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|3

Menurut Data Riskesdas Tahun 2013, Prevalensi penyakit sendi di Indonesia


berjumlah 24,7%. Prevalensi tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur 33,1%, diikuti Jawa
Barat 32,1%, dan Bali 30%. Berdasarkan umur, Prevalensi tertinggi pada umur lebih dari 75
tahun dengan gejala (54,8% ). Prevalensi lebih tinggi pada perempuan (27,5%) dibanding
laki-laki (21,8%). Prevalensi lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bersekolah (45,7%).
Prevalensi tertinggi juga ditemukan pada pekerjaan petani/nelayan/buruh (31,2%). Prevalensi
di daerah pedesaan (27,45) lebih tinggi dibanding di perkotaan (22,1%).6
Sekitar 50-70 % penderita dengan RA akan mengalami remisi dalam 3 sampai 5 tahun
dan selebihnya akan mengalami prognosis yang lebih buruk dan umumnya akan mengalami
kematian lebih cepat 10 15 tahun daripada penderita tanpa RA. Keadaan penderita akan
lebih buruk apabila lebih dari 30 buah sendi mengalami perandangan dan sebagian besar
penderita akan mengalami RA sepanjang hidupnya. Sekitar 80-85% penderita RA
mempunyai autoantibodi yang dikenal dengan nama Rheumatoid faktor dalam serumnya dan
menunjukkan RF positif. Faktor ini merupakan suatu faktor anti-gammaglobulin. Kadar RF
yang sangat tinggi menandakan prognosis buruk dengan kelainan sendi yang berat. 4,5
Dengan bertambahnya umur, penyakit ini meningkat baik wanita maupun laki-laki.
Puncak kejadian umur 24-45 tahun dan penyakit Rheumatoid Arthritis ini sering di jumpai
pada usia diatas 60 tahun dan jarang di jumpai pada usia dibawah 40 tahun. Prevalensi lebih
tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki, lebih dari 75 % penderita RA adalah wanita.
Rheumatoid Arhtritis memiliki keluhan atau tanda dengan keluhan utama sistem
muskuloskeletal yaitu nyeri, kekakuan, dan spasme otot serta adanya tanda utama yaitu
pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak. Jika tidak segera ditangani
Rheumatoid Arhtritis bisa membuat anggota tubuh berfungsi tidak normal, sendi akan
menjadi kaku, sulit berjalan, bahkan akan menimbulkan kecacatan seumur hidup, sehingga
aktivitas sehari-hari lansia menjadi terbatas. Selain menurunkan kualitas hidup, Rheumatoid
Arhtritis juga meningkatkan beban sosial ekonomi bagi para penderita dan tentunya akan
menimbulkan masalah untuk keluarga. 1.4
Tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas masyarakat Indonesia yang kian padat dapat
menimbulkan berbagai ketidakmampuan yang diakibatkan oleh bermacam gangguan
khusunya pada penderita Rheumatologi Arthritis. Tetapi seiring dengan bertambahnya jumlah
penderita Rheumatoid Arthritis di Indonesia, justru kesadaran dan salah pengertian tentang
penyakit ini masih tinggi. Banyaknya pandangan masyarakat Indonesia yang menganggap
sederhana penyakit ini karena sifatnya yang dianggap tidak menimbulkan ancaman jiwa,
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|4

padahal gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini justru menjadi penghambat yang
mengganggu bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari. 4,7
Menurut Dasar Epidemiologi (Triangle Epidemiologi) apabila ada perubahan dari
salah satu faktor, maka akan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka, yang berakibat
akan bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. 1,7,8

Host

Agent Environment

1. Host (Pejamu) 1,7,8


Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit rheumatoid arthritis pada pejamu
yaitu :
a. Usia
Rheumatoid Arthritis ini juga dipicu oleh faktor pertambahan usia. Setiap
persendian tulang memiliki lapisan pelindung sendi yang menghalangi terjadinya
gesekan antara tulang. Dan di dalam sendi terdapat cairan yang berfungsi sebagai
pelumas sehingga tulang dapat digerakkan dengan leluasa. Pada mereka yang sudah
berusia lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai
mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan. Dengan
bertambahnya umur, penyakit ini meningkat baik wanita maupun laki-laki. Puncak
kejadian umur 24-45 tahun dan penyakit Rheumatoid Arthritis ini sering di jumpai pada
usia diatas 60 tahun dan jarang di jumpai pada usia dibawah 40 tahun. Namun tidak
semua penderita rheumatoid arthritis dipengaruhi oleh proses penuaan (proses
degeneratif). Ada juga rheumatoid arthritis yang menyerang anak-anak dan usia muda
seperti juvenile rheumatoid arthritis yang menyerang anak usia 4-15 tahun.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|5

b. Jenis kelamin
Prevalensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki. Lebih dari 75 %
penderita RA adalah wanita.

c. Genetik
Secara genetis, RA dipengaruhi oleh ekspresi dari gen HLA yang merupakan gen
pembentuk MHC. Penelitian mengungkapkan, 70% individu dengan gen HLA
terekspersi mengalami RA. Hal ini juga berlaku bagi kembar monozigot yang memiliki
gen tersebut.

d. Kebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang
tersebut seperti :

o Pola makan yang salah, terutama bagi kaum lansia sangat beresiko, sehingga harus
menjaga berat badan agar tidak kegemukan atau kelebihan gizi, dan terhindar dari
penyakit, obesitas dan sulit bergerak. Adapun bahan makanan yang bisa menimbulkan
penyakit rheumatoid arthritis, contohnya jeroan (usus, babat, hati, ginjal, paru, otak),
seafood (udang, cumi, kerang, dll), makanan yang sudah dikalengkan, daging kambing,
sapi, bebek, kacang-kacangan, sayuran (bayam, kangkung, buncis, kembang kol, daun
singkong, dll), keju, telor, makanan di goreng atau bersantan atau di masak dengan
menggunakan margarin/mentega, minuman beralkohol dan masih ada makanan lain.
Berat badan berlebih atau Obesitas beresiko tinggi terserang rheumatoid arthritis,
terutama mereka yang gemuk setelah berusia 50 tahun dan waktu muda berbadan kurus.
o Gaya hidup, di zaman yang modern ini menuntut setiap orang untuk bekerja keras, hidup
penuh tuntutan dan tekanan sehingga menjadi stress, kurang berolahraga, dan berusaha
untuk mengatasi stress tersebut dengan minuman alkohol, merokok, yang merupakan
salah satu faktor resiko penyakit rheumatoid arthritis.
o Ras atau suku, data di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi
dari rheumatoid arthritis adalah pada suku Amerika Indian dibanding dengan yang Non
Indian. Walaupun demikian penyakit ini dapat dijumpai di setiap negara di dunia. Di
Indonesia terdapat suku tertentu yang mempunyai kecenderungan terserang penyakit ini
antara lain suku Minahasa dan Tapanuli.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|6

o Pekerjaan, sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan sehari-hari memudahkan
timbulnya reumatik. Mengangkat beban berat dari lantai dengan badan membungkuk
dapat mengakibatkan sakit pinggang.
2. Agent (Penyebab Penyakit) 1,7,8
Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya
dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan penyakit. Untuk penyakit
rheumatoid arthritis yang menjadi agen adalah :
Bakteri dan Virus
Meskipun penyebab pasti rheumatoid arthritis belum diketahui jelas, namun faktor
pencetus dari lingkungan seperti Bakteri dan Virus ada hubungannya dengan penyakit
RA. Hubungan antara virus seperti virus Hepatitis B, virus Epstein Barr dapat
menyebabkan kerusakan mikrovaskuler serta proliferasi sinovia sehingga sel radang
yang muncul pada tahap awal adalah neutrofil, setelah itu limfosit, makrofag dan sel
plasma. Sel plasma memproduksi IgG dan IgM yang merupakan faktor rheumatoid.
Reaksi antigen dan antibodi ini menimbulkan kompleks imun yang mengaktifkan sistem
komplemen sehingga terjadi reaksi inflamasi.

3. Environment (Lingkungan) 1,7,8


Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia serta pengaruh-
pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Lingkungan
ini termasuk perilaku atau pola gaya hidup misalnya gaya hidup yang kurang baik seperti
gaya hidupnya penuh dengan tekanan (stress). Faktor stress juga berhubungan dengan
kasus RA, seperti tiba-tiba kehilangan istri/suami/keluarga, kehilangan seluruh harta
GENETIKA:
benda dalam suatu musibah, kehilangan satu-satunya anak yang di sayangi, dan
gen HLA
LINGKUNGAN:
sebagainya, meskipun semuanya belum terbukti. PELAYANAN KESEHATAN:
Biologis:
virus Promotif :
Penyuluhan
Sosial:
Stress Preventif:
Rheumatoid
Pemeriksaaan kesehatan pada
Artritis masyarakat, kunjungi rumah
pasien mengingatkan tentang
pola hidup sehat

Kuratif: faktor,
Menurut Hendrik L Blum, sehat fisik mental sosial di pengaruhi oleh beberapa
Menyarankan untuk berobat dan
PERILAKU :
yaitu : 6 mengobati pasien yang sudah
mengalami Rheumatoid Artritis
Pengetahuan:
Penyebab, pencegahan, penanganan,
Rehabilitatif:
gejala Rheumatoid Artritis
Melakukan semua anjuran dokter
Sikap:
Kebiasaan makan dan minum,
olahraga, merokok, trauma, sikap
tubuh
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|7

Ke empat faktor tersebut diatas saling berpengaruh positif satu dengan yang lain dan
tentu saja sangat berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang. Status kesehatan akan
tercapai optimal apabila ke empat faktor tersebut positif mempengaruhi secara optimal pula.
Apabila salah satu faktor tidak optimal maka status kesehatan akan bergeser kearah dibawah
optimal. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu ke empat faktor tersebut sebagai berikut : 9

1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan, terlihat dari
diagram di atas dengan panah yang lebih besar dibanding faktor lainnya. Faktor Lingkungan
terdiri dari 3 bagian besar :

a. Lingkungan Fisik
Terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba, dirasakan antara lain : bangunan,
jalan, jembatan, kendaraan, gunung, air, tanah. Benda mati yang dapat dilihat dan dirasakan
tapi tidak dapat diraba : api, asap, kabut dll.. Benda mati yang tidak dapat diraba, tidak dapat
dilihat namun dapat dirasakan : udara, angin, gas, bau-bauan, bunyi-bunyian / suara dll.

b. Lingkungan Biologis
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|8

Terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang dapat dilihat maupun tidak :
manusia, hewan, kehidupan akuatik, amoeba, virus, plankton. Makhluk hidup tidak bergerak :
tumbuhan, karang laut, bakteri dll.

c. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah bentuk lain selain fisik dan biologis di atas. Lingkungan
sosial tidak berbentuk secara nyata namun ada dalam kehidupan di bumi ini. Lingkungan
sosial terdiri dari sosio-ekonomi, sosio-budaya, adat istiadat, agama/kepercayaan, organisasi
kemasyarakatan dll. Melalui lingkungan sosial manusia melakukan interaksi dalam bentuk
pengelolaan hubungan dengan alam dan buatannya melalui pengembangan perangkat nilai,
ideologi, sosial dan budaya sehingga dapat menentukan arah pembangunan lingkungan yang
selaras dan sesuai dengan daya dukung lingkungan yang mana hal ini sering disebut dengan
etika lingkungan (Adnan Harahap et-al)

2. Faktor Perilaku
Faktor perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat, perilaku
petugas kesehatan dan perilaku para pejabat pengelola negeri ini (Pusat dan Daerah) serta
perilaku pelaksana bisnis.
Perilaku individu atau masyarakat yang positif pada kehidupan sehari-hari misalnya :
membuang sampah / kotoran secara baik, minum air masak, saluran limbah terpelihara,
mandi setiap hari secara higienis dll.
Perilaku petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan yang baik antara lain :
ramah, cepat tanggap, disiplin tinggi, terapi yang tepat sesuai diagnosa, tidak malpraktek
pemberian obat yang rasional, dan bekerja dengan penuh pengabdian.
Perilaku pemerintah Pusat dan Daerah dalam menyikapi suatu permasalahan
kesehatan masyarakat secara tanggap dan penuh kearifan misalnya : cepat tanggap terhadap
adanya penduduk yang gizinya buruk, adanya wabah penyakit, serta menyediakan sarana dan
prasarana kesehatan dan fasilitas umum ( jalan, parit, TPA, penyediaan air bersih, jalur hijau,
pemukiman sehat) yang didukung dengan peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan lingkungan hidup dan menerapkan sanksi hukum yang tegas bagi
pelanggarnya.

3. Faktor Pelayanan Kesehatan


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
FK UKI|9

Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan kesehatan yang diberikan. Hal ini
berhubungan dengan tersedianya sarana dan prasarana institusi kesehatan antara lain : Rumah
Sakit, Puskesmas, Labkes, Balai Pengobatan, serta tersedianya fasilitas pada institusi tersebut
: tenaga kesehatan, obat-obatan, alat-alat kesehatan yang kesemuanya tersedia dalam kondisi
baik dan cukup dan siap pakai.

4. Faktor Keturunan
Faktor ini lebih mengarah kepada kondisi individu yang berkaitan dengan asal usul
keluarga, ras dan jenis golongan darah. Beberapa penyakit tertentu disebabkan oleh faktor
keturunan antara lain : hemophilia, hipertensi, kelainan bawaan, albino dll.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya Rheumatoid Arthritis : 1,2,3,7
1. Lingkungan
Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya rheumatoid
arthritis. Meskipun penyebab pasti rheumatoid arthritis belum diketahui jelas, namun
faktor pencetus dari lingkungan seperti bakteri dan virus, stress ada hubungannya
dengan penyakit RA.
- Aspek biologi
Faktor pencetus dari lingkungan seperti bakteri dan virus ada hubungannya
dengan penyakit RA. Hubungan antara virus seperti virus hepatitis B, virus Epstein
Barr dapat menyebabkan kerusakan mikrovaskuler serta proliferasi sinovial sehingga
sel radang yang muncul pada tahap awal adalah neutrofil, setelah itu limfosit,
makrofag dan sel plasma. Sel plasma memproduksi IgG dan IgM yang merupakan
faktor rheumatoid. Reaksi antigen dan antibodi ini menimbulkan kompleks imun yang
mengaktifkan sistem komplemen sehingga terjadi reaksi inflamasi. Proses inflamasi
inilah yang menyebabkan terjadinya proliferasi dan kerusakan sinovial. Terjadilah
edematosa, hiperemis, nyeri.

- Aspek sosial
Faktor stress juga berhubungan dengan kasus RA, seperti tiba-tiba kehilangan
istri/suami/keluarga, kehilangan seluruh harta benda dalam suatu musibah, kehilangan
satu-satunya anak yang di sayangi, dan sebagainya, meskipun semuanya belum
terbukti.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 10

2. Perilaku
Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan. Perilaku
hidup yang tidak sehat juga merupakan faktor resiko timbulnya penyakit artritis
reumatoid, meskipun belum pasti, seperti kebiasaan makanan yang tidak sehat,
mengkonsumsi alkohol, kurang berolahraga, merokok, dan kurang istirahat.
Kebiasaan makan dan minum
Bahan makanan yang dapat menimbulkan rheumatoid arthritis,
yaitu makan makanan yang tinggi lemak dan tinggi protein, contohnya
jeroan (usus, babat, hati, ginjal, paru, otak), seafood (udang, cumi,
kerang, dll), makanan yang sudah dikalengkan, daging kambing, sapi,
bebek, kacang-kacangan, sayuran (bayam, kangkung, buncis, kembang
kol, daun singkong, dll), keju, telor, buah-buahan (durian, nanas, air
kelapa), makanan di goreng atau bersantan atau di masak dengan
menggunakan margarin/mentega, minuman beralkohol dan masih ada
makanan lain.
Olahraga
Menurut The U.S. Centers for Disease Control and Prevention,
aktivitas yang dapat mencegah terjadinya rematik adalah dengan
berolahraga, minimal 30 menit dengan rutinitas 3-5 kali per minggu,
menurunkan berat badan, jika mengalami berat badan berlebih.
Aktivitas yang dapat dilakukan seperti pekerjaan rumah dan berkebun,
berjalan-jalan, jalan cepat, renang, bersepeda, dan senam. Kurangnya
aktivitas juga mempengaruhi terjadinya RA. Karena kegemukan
beresiko tinggi terserang rheumatoid arthritis, terutama mereka yang
gemuk setelah berusia 50 tahun dan waktu muda berbadan kurus.

Merokok
Para ilmuwan telah melaporkan bahwa perokok meningkatkan
resiko terjadinya penyakit rheumatoid arthritis.
Trauma
Pernah mengalami trauma berat pada lutut sampai terjadi
pembengkakan atau berdarah, seperti pada olahragawan.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 11

Sikap tubuh
Sikap tubuh yang salah dalam melakukan pekerjaan sehari-hari
memudahkan timbulnya reumatik. Mengangkat beban berat dari lantai
dengan badan membungkuk dapat mengakibatkan sakit pinggang.
3. Pelayanan Kesehatan
Dari hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti dari data rekam medik,
pada tahun 2009 jumlah pasien yang menderita rheumatoid arthritis yang berobat, ke
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
adalah 24 orang. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dari 3 orang pasien
mengatakan bahwa mereka merasa terganggu aktivitasnya apabila nyeri rheumatoid
arthritis kambuh. Sehingga pelayan kesehatan ini sangat bermanfaat, bukan hanya
mengobati tetapi mulai dari pencegahan.
Tujuan Utama dari Pelayanan Kesehatan adalah:
a. Promotif
Tindakan promotif yang bisa dilakukan adalah dengan
memberikan pengetahuan tentang rheumatoid arthritis, sehingga
masyarakat dapat mengenal gejala, penyebab sampai dengan
pengobatan dari rheumatoid arthritis. Pemberian pengetahuan ini
antara lain dapat dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan kepada
masyarakat.
b. Preventif
Tindakan preventif atau pencegahan dapat dilakukan dengan
cara, aktifnya para petugas puskesmas dengan mengujungi rumah para
warga dan mengingatkan tentang pola hidup sehat, terutama bagi
penderita rheumatoid arthritis.

c. Kuratif
Bagi masyarakat yang sudah terkena penyakit rheumatoid
arthritis, di sarankan untuk teratur berobat ke dokter untuk mencegah
agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit rheumatoid arthritis.
d. Rehabilitatif
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 12

Rehabilitatif dapat dilakukan dengan cara melakukan semua


anjuran dokter dan meminum obat yang sudah diberikan agar dapat
cepat sembuh dari penyakit ini.
4. Herediter
Sekitar 50 % dari risiko terjadinya rheumatoid arthritis disebabkan faktor-
faktor genetik. Secara genetis, RA dipengaruhi oleh ekspresi dari gen HLA yang
merupakan gen pembentuk MHC. Penelitian mengungkapkan, 70% individu dengan
gen HLA terekspersi mengalami RA. Hal in juga berlaku bagi kembar monozigot
yang memiliki gen tersebut. Tidak semua ras di bumi akan mengekspresikan gen dari
HLA (epitope) tertentu yang berinteraksi dengan MHC membentuk respon yang
spesifik bagi RA, oleh karena itu, penyebaran penyakit RA antar daerah berbeda-beda
tergantung dominasi dari ras yang mendiami daerah tersebut. Seseorang akan
mengalami peningkatan presentase menderita RA apabila pada DNA nya terdapat gen
HLA-DRB1 yang diekspresikan. Pengekspresian gen ini akan menyebabkan
perubahan epitope pada sel limfosit yang nantinya akan berikatan dengan MHC dan
menghasilkan antibodi IgG yang berbeda pada orang normal. Antibodi ini disebut
dengan ACPA (Anti Citrunillated Protein Antigen). ACPA akan berikatan dengan
protein-protein tersitrunilasi dan menyebabkan pembentukan kompleks imun pada
sendi yang disebut Rheumatoid Factor (RF) (Mclnnes, 2011).

B. Data Geografi
1. Data Geografi Kecamatan Kramat Jati
a. Peta Wilayah Kecamatan Kramat Jati
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 13

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Kramat Jati


Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati 2015

b. Batas Wilayah

Sebelah Utara : Kecamatan Jatinegara, terusan jalan MT Haryono


Sebelah Selatan : Kecamatan Ciracas dan Kecamatan Pasar Rebo,
bersebelahan dengan jalan lingkar luar
Sebelah Timur : Kecamatan Makasar, bersebelahan dengan jalan tol
Jagorawi
Sebelah Barat : Kecamatan Pasar minggu, bersebelahan dengan
sungai Ciliwung

c. Luas Wilayah Kecamatan Kramat Jati


Wilayah Kecamatan Kramat Jati terletak antara 1064935 Bujur Timur dan
061037 Lintang Selatan pada ketinggian 23 m dari permukaan laut, dengan
luas wilayah kerja sebesar 13,34 km2 dengan perincian sebagai berikut :
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 14

Tabel 1. Rincian Luas Wilayah Kecamatan Kramat Jati Tahun 2014

NO KELURAHAN LUAS (km2)


1 Kelurahan Balekambang 1,67
2 Kelurahan Batu Ampar 2,55
3 Kelurahan Tengah 2,03
4 Kelurahan Dukuh 1,98
5 Kelurahan Kramat Jati 1,52
6 Kelurahan Cililitan 1,80
7 Kelurahan Cawang 1,79
JUMLAH 13,34
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015
2. Data Demografi Kecamatan Kramat Jati
Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, jumlah penduduk
kecamatan Kramat Jati tahun 2015 adalah sebanyak 272.919 jiwa, terdiri dari laki-laki
: 140.742 Jiwa dan perempuan : 132.177 Jiwa, sedangkan jumlah Kepala Keluarga :
85.684 KK dengan kepadatan penduduk 20458 jiwa/km 2 yang terdiri dari 7
Kelurahan, 653 RT dan 65 RW. Rincian selengkapnya dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :

Tabel 2. Jumlah Penduduk, Jumlah KK, dan Jumlah RT Serta RW


di Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015

JUMLAH
NO KELURAHAN JUMLAH KK RT RW
PENDUDUK
Kelurahan 54 5
1 27.883 8.561
Balekambang
Kelurahan Batu 85 6
2 44.678 14.461
Ampar
3 Kelurahan Tengah 49.169 14.549 89 10
4 Kelurahan Dukuh 25.506 7.920 64 6
Kelurahan Kramat 108 11
5 38.982 12.338
Jati
6 Kelurahan Cililitan 46.513 14.364 129 16
7 Kelurahan Cawang 39.188 13.491 124 12
JUMLAH 272.919 85.684 653 65
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 15

Tabel 3. Distribusi Usia Penduduk Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015

Jumlah Penduduk
No. Usia Jumlah
Laki-Laki Wanita
1 04 11.580 11.326 22.906
2 59 11.067 10.678 21.745
3 10 14 11.636 10.563 22.199
4 15 19 11.630 11.119 22.749
5 20 24 11.843 11.119 22.962
6 25 29 13.016 13.018 26.034
7 30 34 13.931 13.145 27.076
8 35 39 13.063 12.143 25.206
9 40 44 11.441 9.800 21.241
10 45 49 10.237 8.861 19.098
11 50 54 6.787 6.463 13.250
12 55 59 5.158 4.719 9.877
13 60 64 3.342 3.286 6.628
14 65 69 2.661 2.312 4.973
15 70 74 2.070 2.098 4.168
16 > 75 1.280 1.527 2.807
JUMLAH 140.742 132.177 272.919

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015

Grafik 1. Piramida Penduduk Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 16

Grafik 2. Komposisi Piramida Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wilayah kerja


Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015

Grafik 3. Komposisi Piramida Penduduk Berdasarkan Tingkat Pekerjaan Wilayah kerja


Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 17

Tabel 4. Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas


Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015
Kelurahan TK SDN SDS SMPN SMPS SMAN SMAS/SMK P.T

Cawang 0 14 2 0 4 0 1 0

Cililitan 9 11 0 4 0 5 0 2

Kramat Jati 15 24 6 4 3 1 2 0

Batu Ampar 10 18 0 4 0 2 0 0

Balekambang 8 2 8 1 3 0 6 0

Tengah 19 17 3 2 0 1 2 0

Dukuh 7 9 0 2 3 1 4 1

TOTAL 68 95 19 17 13 10 15 3

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015

Tabel 5. Jumlah Sarana Tempat Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas


Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015

KELURAHAN MASJID MUSHOLLA GEREJA KLENTENG/


VIHARA
Cawang 13 23 2 0
Cililitan 11 30 13 0
Kramat Jati 16 33 9 1
Batu Ampar 10 40 0 0

Balekambang 8 29 0 0
Tengah 10 16 2 0

Dukuh 9 10 0 0
TOTAL 77 185 26 1
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015

Tabel 6. Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 18

NO JENIS FASILITAS KESEHATAN JUMLAH

1 Puskesmas 9

2 RB Pemerintah 1

3 RB Swasta 1

4 Rumah Sakit Pemerintah 2

5 Rumah Sakit Umum Swasta 1

6 Rumah Sakit Umum TNI/POLRI 2

7 Posyandu 105

8 Praktek Bidan 20

9 Klinik Umum/Gigi 33

10 Apotek 17

JUMLAH 191

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tahun 2015

3. Data Geografi Kelurahan Tengah


a. Keadaan Umum Wilayah

Kelurahan Tengah merupakan satu dari 7 (tujuh) Kelurahan yang terletak di


bagian selatan Kecamatan Kramat Jati Kotamadya Jakarta Timur dan secara
geografis berada di wilayah timur DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Gubernur
KDKI Jakarta Nomor 1227 tahun 1989 tentang penyempurnaan batas dan luas
wilayah sebagai pelaksanaan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1251
tahun 1986 tentang pemecahan, penyatuan, penetapan batas, perubahan nama
kelurahan yang kembar/sama dan penetapan luas wilayah kelurahan, maka
Kelurahan Tengah memiliki luas wilayah 202,52 ha yang didata ke dalam wilayah
kerja RT/RW sebanyak 10 RW dan 89 RT.

b. Batas Wilayah
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 19

Sebelah Utara : Jln. Inpres - Jln. SMP 126- Jln. lnerbang - Kali Induk - JIn.
JIn. Kober
Sebelah Timur : Kali Baru
Sebelah Selatan : Jln. Trikora III jln H. Taiman II - Jln. Mandor Bani
Sebelah Barat : Jln. Raya Tengah Kelapa Caglak- Jln. Inpres

4. Data Demografi Kelurahan Tengah


a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Tengah selama tahun 2015 adalah
49.169 jiwa terdiri dari: 14.549 KK ; 25.213 penduduk laki-laki: 23.956
penduduk perempuan.
Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tengah meliputi 10 RW yang terdiri
dari 89 RT. Luas wilayah kerja Puskesmas 2.03 km 2. Oleh karena itu, densitas
penduduk diperkirakan 24.221 jiwa/km2.
Tabel 7. Jumlah Penduduk Kelurahan Tengah Tahun 2015

Jumlah penduduk
No. RW

1. 01 6.452
2. 02 4.229
3. 03 4.897
4. 04 9.718
5. 05 1.477
6. 06 3.420
7. 07 6.672
8. 08 2.858
9. 09 4.869
10. 010 4.577
Jumlah 49.169
Sumber: Profil Kelurahan Tengah tahun 2015
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 20

Tabel 8. Distribusi Usia Penduduk Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015


Jumlah Penduduk
No. Usia Jumlah
Laki-Laki Wanita
1 04 2160 2016 4176
2 59 2400 2265 4665
3 10 14 2303 2144 4447
4 15 19 2011 1891 3902
5 20 24 2155 2010 4165
6 25 29 3328 2190 4408
7 30 34 3550 2377 4927
8 35 39 2224 2135 4359
9 40 44 1986 1780 3766
10 45 49 1718 1673 3391
11 50 54 1303 1267 2570
12 55 59 922 957 1879
13 60 64 645 585 1230
14 65 69 263 285 548
15 70 74 228 197 425
16 > 75 127 184 311
JUMLAH 25213 23956 49169

Sumber: Profil Kelurahan Tengah tahun 2015

b. Fasilitas Pendidikan
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 21

Tabel 9. Fasilitas Pendidikan Kelurahan Tengah Tahun 2015

Fasilitas Pendidikan Jumlah sarana

Taman Kanak-Kanak 19

SDN/Swasta/MI 20

SLTP/Swasta/Mts 2

SLTA/Swasta/MA 3

Jumlah 44

Sumber: Profil Kelurahan Tengah tahun 2015

c. Fasilitas Kesehatan

Tabel 10. Fasilitas Kesehatan Kelurahan Tengah Tahun 2015

No Fasilitas kesehatan Jumlah

1 Rumah sakit -

2 Puskesmas 2

3 Klinik Umum/Gigi 5

4 Posyandu 17

5 Praktek Bidan 4

6 Rumah Bersalin -

7 Apotik 1

Sumber: Profil Kelurahan Tengah tahun 2015

d. Pola Penyakit

Tabel 11. Daftar 10 Penyakit Terbanyak


di Puskesmas Kelurahan Tengah Tahun 2015
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 22

No. Penyakit Jumlah


1. Nasofaringitis Akut 5050
2. Hipertensi 3090
3. Penyakit Jaringan Tulang dan Sendi 1633
4. Gastritis dan Duodenitis 1415
5. Penyakit Lain Pada Saluran Nafas Atas 880
6. Penyakit Kulit Alergi 710
7. Diare 521
8. Penyakit Kulit Infeksi 514
9. Diabetes Mellitus Tipe 2 446
10. Rheumatoid Artritis 407
Sumber: Profil Kelurahan Tengah tahun 2015
Grafik 4. Diagram 10 Penyakit Terbanyak di Kelurahan Tengah Tahun 2015
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 23

II. DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan : Rheumatoid Artritis


Wilayah Masalah : RT 02/RW 05 Kelurahan Tengah
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Sasaran : Warga RT 02/RW 05 Kelurahan Tengah
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Jumlah Penduduk : 468 orang
Jumlah KK : 103 Kepala Keluarga
Target Peserta : 30 orang
Jumlah Sasaran yang dicapai : 23 orang

1. Hasil Kuesioner Sebelum Intervensi

Tabel 12. Pengetahuan Secara Umum Masyarakat di RT 02/RW 05


Kelurahan Tengah Tahun 2015

Sebelum intervensi
No. Pengetahuan
N %
1 Pengertian Rheumatoid Artritis 15 65,2
2 Pemeriksaan Rheumatoid Artritis 13 56,5
Faktor Risiko Rheumatoid Artritis
3
berdasarkan usia 16 69,6
4 Faktor Risiko Rheumatoid Artritis 12 52,2
Faktor Risiko Rheumatoid Artritis
5
berdasarkan jenis kelamin 10 43,5
6 Gejala Rheumatoid Artritis 19 82,6
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 24

Makanan Penyebab Rheumatoid


7
Artritis 9 39,1
Bagian tubuh yang terganggu jika
8
terkena Rheumatoid Artritis 16 69,6
9 Kekakuan pada Rheumatoid Artritis 10 43,5
10 Kesembuhan pada Rheumatoid Artritis 13 56,5

Keterangan :
1. Didapatkan 15 dari 23 responden (65,2%) mengetahui pengertian Rheumatoid
Artritis.
2. Didapatkan 13 dari 23 responden (56,5%) mengetahui Pemeriksaan Rheumatoid
Artritis.
3. Didapatkan 16 dari 23 responden (69,6%) mengetahui Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis berdasarkan usia.
4. Didapatkan 12 dari 23 responden (52,2%) mengetahui Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis.
5. Didapatkan 10 dari 23 responden (43,5%) mengetahui pencegahan Rheumatoid
Artritis.
6. Didapatkan 19 dari 23 responden (82,6%) mengetahui jenis makanan yang dapat
merangsang Rheumatoid Artritis.
7. Didapatkan 9 dari 23 responden (39,1%) mengetahui tindakan yang harus dilakukan
apabila tonsil semakin membesar.
8. Didapatkan 16 dari 23 responden (69,6%) mengetahui makanan yang harus diberikan
pada anak yang mengalami Rheumatoid Artritis.
9. Didapatkan 10 dari 23 responden (43,5%) mengetahui komplikasi Rheumatoid
Artritis.
10. Didapatkan 13 dari 23 responden (56,5%) mengetahui penyebab terjadinya
komplikasi Rheumatoid Artritis.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 25

Tabel 13. Hasil Pre Test Penyuluhan Rheumatoid Artritis di RT 002/RW05


Kelurahan Tengah

No. Pre test


1. 70
2. 50
3. 70
4. 40
5. 60
6. 60
7. 70
8. 40
9. 60
10. 60
11. 50
12. 60
13. 80
14. 50
15. 60
16. 50
17. 60
18. 60
19. 70
20. 50
21. 50
22. 30
23. 80
Rata-rata 57,83

Tabel 14. Jumlah


Jawaban yang benar/jumlah soal N (Responden) %
Responden Dinilai dari
Jawaban yang 10/10 0 0 Benar
9/10 0 0
8/10 2 8,7
7/10 4 17,4
6/10 8 34,8
5/10 6 26,1
4/10 2 8,7
3/10 1 4,3
2/10 0 0
1/10 0 0
0/10 0 0
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 26

Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden


Nilai rata-rata = Jumlah nilai responden
Jumlah responden
= (2x80) + (4x70) + (8x60) + (6x50) + (2x40) + (1x30)
23
= 57,83 poin

Kriteria nilai:

< 60 : Kurang
60-69,9 : Cukup
70-79,9 : Baik
> 80 : Sangat baik

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, diketahui bahwa rata-rata tingkat pengetahuan warga
RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur masih kurang.

III. PERUMUSAN MASALAH


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 27

Penyakit Rheumatoid Artritis merupakan masalah kesehatan masyarakat di wilayah


kerja Puskesmas Kelurahan Tengah yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Menurut konsep Hendrik L. Blum salah satu faktor yang mempengaruhi status derajat
kesehatan masyarakat adalah faktor pengetahuan. Oleh karena itu perlu diketahui bagaimana
tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tengah tentang
penyakit Rheumatoid Artritis.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 28

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

1. Masalah kesehatan : Rheumatoid Artritis


2. Wilayah kesehatan : RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati,
Jakarta Timur
3. Rencana intervensi : Memberikan penyuluhan mengenai penyakit Rheumatoid
Artritis
4. Tujuan
a. Tujuan umum :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terhadap Rheumatoid Artritis.
b. Tujuan khusus :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur tentang:
1. Pengertian Rheumatoid Artritis
2. Penyebab Rheumatoid Artritis
3. Gejala Rheumatoid Artritis
4. Pemeriksaan Rheumatoid Artritis
5. Pencegahan Rheumatoid Artritis
6. Kesembuhan Rheumatoid Artritis
5. Sasaran : Warga RT 02/ RW 05 pada Kelurahan Tengah yang berusia
Lebih dari 40 tahun.
6. Jumlah sasaran : 468 orang
7. Target peserta : 30 orang
8. Rencana Kegiatan Pre-Test
a. Hari, tanggal : Kamis, 31 maret 2016
b. Jam : 16.30 -17.30 WIB
c. Tempat : Jl. Cemara IV RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
d. Acara : Pemberian Pre-Test mengenai Rheumatoid Artritis

9. Sumber Daya Manusia


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 29

a. Dokter Muda : 1 orang


b. Petugas Kesehatan : 1 orang
c. Material : Kuesioner, alat tulis
10. Rencana Kegiatan Intervensi dan Post-Test
a. Hari, tanggal : Kamis, 31 Maret 2016
b. Jam : 16.30 -17.30 WIB
c. Tempat : Jl. Cemara IV RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
d. Acara : Penyuluhan dan Post-test mengenai Rheumatoid
Artritis
11. Sumber Daya Manusia
a. Dokter Muda : 1 orang
b. Petugas kesehatan : 1 orang
c. Alat peraga penyuluhan : Laptop, LCD, kuesioner, alat tulis
d. Biaya operasional :

NO KEPERLUAN RINCIAN DANA TOTAL


1 Transportasi Rp 20.000 Rp 20.000
2 Pulpen 30 x @Rp 1.000 Rp 30.000
3 Fotokopi 120 x @Rp150 Rp 18.000
4 Konsumsi 30 x @Rp 5.000 Rp 150.000
TOTAL Rp 218.000

e. Evaluasi : Membandingkan nilai pre test dan post test setelah


penyuluhan dilaksanakan

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 30

1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi)


Hari/ Tanggal : Kamis, 31 Maret 2016
Pukul : 16.30 -17.15 WIB
Tempat : Salah satu rumah warga RT 02/ RW 05 Kelurahan
Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
2. Peserta yang hadir :
- 23 warga RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

3. Dilakukan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis, yang diinformasikan :

Pengertian Rheumatoid Artritis


Penyebab Rheumatoid Artritis
Gejala Rheumatoid Artritis
Pemeriksaan Rheumatoid Artritis
Pencegahan Rheumatoid Artritis
Kesembuhan Rheumatoid Artritis

3. Biaya operasional

NO KEPERLUAN RINCIAN DANA TOTAL


1 Transportasi Rp 20.000 Rp 20.000
2 Pulpen 30 x @Rp 1.000 Rp 30.000
3 Fotokopi 120 x @Rp150 Rp 18.000
4 Konsumsi 30 x @Rp 5.000 Rp 150.000
TOTAL Rp 218.000
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 31

VI. EVALUASI DAN PEMBAHASAN

Input
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Roberto Suhartono, S.Ked, sebagai
narasumber dan dengan dibantu 1 orang petugas kesehatan sebagai pengawas.
Dana untuk program ini bersumber dari swadaya dokter muda (Roberto Suhartono,
S.Ked). Materi yang diberikan menggunakan Power Point. Materi yang disampaikan
pada saat penyuluhan adalah Pengertian Rheumatoid Artritis, penyebab Rheumatoid
Artritis, gejala Rheumatoid Artritis, pemeriksaan Rheumatoid Artritis, pencegahan
Rheumatoid Artritis, kesembuhan Rheumatoid Artritis.
Sarana dalam melakukan penyuluhan Rheumatoid Artritis ini adalah dengan
menggunakan LCD, proyektor, dan laptop.
Penyuluhan dilakukan di salah satu rumah warga di RW 05 Kelurahan Tengah,
Kecamatan Kramat Jati tentang pengertian, penyebab, gejala, pemeriksaan, kesembuhan
Rheumatoid Artritis.

Proses
Program yang dijalankan seusai dengan perencanaan, intervensi ini diselenggarakan di
Jl.Cemara IV RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan yaitu pukul 16.30 WIB dan
penyuluhan berlangsung lebih cepat yaitu selama 45 menit sehingga selesai pukul 17.15
WIB.
Pelaksanaan dijalankan berupa kegiatan penyuluhan mengenai penyakit Rheumatoid
Artritis, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diadakan tes sebelum maupun sesudah
penyuluhan sebagai instrumen evaluasi.
Penyuluhan dapat berjalan dengan baik. Warga cukup antusias mengikuti penyuluhan
ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan.
Dilampirkan berupa berkas dan foto kegiatan.

Output
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 32

Untuk menambah pengetahuan warga RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah Kecamatan


Kramat Jati, Jakarta Timur, target yang diharapkan dari keluaran penyuluhan adalah
didapatkan nilai rata-rata responden 80.
Tabel 15. Hasil Perbandingan Pre Test dan Post Test

Pre test Post test


No.
Nilai Nilai
1. 70 80
2. 50 70
3. 70 90
4. 40 70
5. 60 100
6. 60 80
7. 70 100
8. 40 70
9. 60 80
10. 60 90
11. 50 70
12. 60 90
13. 80 100
14. 50 70
15. 60 90
16. 50 80
17. 60 90
18. 60 80
19. 70 90
20. 50 60
21. 50 80
22. 30 70
23. 80 100
Rata-rata 57,83 82,61

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis hasil pre test rata-rata dari 23
responden adalah 57,83 poin. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata-
rata dari 23 responden adalah 82,61 poin. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden sebesar 24,78 poin. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai
Rheumatoid Artritis yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi
selisih nilai pre test dan post test warga RT 02/ RW 05 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat
Jati, Jakarta Timur adalah:

{(post test pre test) / pre test} x 100% = {(82,61 57,83) / 57,83} x 100% = 42,86%
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 33

Tabel 16. Peningkatan Pengetahuan dilihat dari Jawaban Setiap Soal

Pre Test Post Test Kenaikan


No. Pertanyaan
N % N % N %
1. Pengertian Rheumatoid Artritis 23 8 53,3
15 65,2 100,0
Pemeriksaan Rheumatoid
2. 22 9 69,2
Artritis 13 56,5 95,7
Faktor Risiko Rheumatoid
3. 21 5 31,25
Artritis berdasarkan usia 16 69,6 91,3
Faktor Risiko Rheumatoid
4. 19 7 58,3
Artritis 12 52,2 82,6
Faktor Risiko Rheumatoid
5. Artritis berdasarkan jenis 16 6 60
kelamin 10 43,5 69,6
6. Gejala Rheumatoid Artritis 19 82,6 18 78,3 9 47,4
Makanan Penyebab
7. 15 6 66,7
Rheumatoid Artritis 9 39,1 65,2
Bagian tubuh yang terganggu
8. jika terkena Rheumatoid 19 3 18,75
Artritis 16 69,6 82,6
Kekakuan pada Rheumatoid
9. 16 6 60
Artritis 10 43,5 69,6
Kesembuhan pada Rheumatoid
10. 21 8 61,5
Artritis 13 56,5 91,3
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 34

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis hasil pre test rata-rata dari 23
responden adalah 57,83 poin dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah
diberikan penyuluhan, hasil post test rata-rata dari 23 responden adalah 82,61 poin dan
menjadi kategori baik. Hal tersebut menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 42,86%%. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis
yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden

Saran
Kepada masyarakat:
Agar dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah diberikan mengenai
berbagi informasi mengenai Rheumatoid Artritis.
Dapat berbagi pengetahuan yang telah didapat kepada warga lain yang tidak hadir
selama penyuluhan dan warga sekitar wilayah agar informasi yang telah didapat dapat
berguna bagi seluruh masyarakat.
Dapat segera menghubungi atau pergi ke dokter apabila mengalami atau mengetahui
ada anggota keluarga atau tetangga yang mengalami gejala-gejala Rheumatoid
Artritis.

Kepada Petugas Kesehatan Setempat


Supaya lebih memahami mengenai makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi
maupun yang tidak dapat dikonsumsi oleh penderita Rheumatoid Arthritisdan akitivas
fisik yang dapat di jalankan setiap hari, sehingga dapat memberikan edukasi yang baik
untuk penderita Rheumatoid Arthritis.
Supaya lebih sering mengajak warga sekitar untuk mempraktikkan gaya hidup sehat
untuk mencegah terjadinya Rheumatoid Arthritis.
Sering mengundang Para Tenaga Kesehatan terdekat untuk datang memberi
penyuluhan mengenai Penyakit Rheumatoid Arthritis.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 35

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid III.
Jakarta : EGC, 2007. Hal 2495-2502.
2. Rheumatoid Arthritis Medicines: A Guide for Adults, Available at :
http://www.effectivehealthcare.ahrq.gov/repfiles/rheumarthritisconsumerguide_Singlepa
ge.pdf
3. Rheumatoid artrhitis. 2009 Available at : http://www.nice.org.uk/guidance/cg79
4. Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit Reumatoid Artritis. 2009. Diunduh dari :
http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/SKRIPSI.pdf
5. Media Informasi Peresepan Rasional Bagi Tenaga Kesehatan Indonesia. Volume 9, 2011.
Di unduh dari : piolk.ubaya.ac.id/img/layanan/24_20110728104725.pdf
6. Riskesdas 2013. Diunduh dari : http://www.litbang.depkes.go.id/Riskesdas2013
7. Konsep Terkait Menua. Diunduh dari :
www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/205312026/bab2.pdf
8. Budiman, Suyono. Kesehatan Lingkungan. 2012. Diunduh dari : http://e-
journal.kopertis4.or.id/file.php?file=karyailmiah&id=742
9. Hartati A.S. pemeriksaan rheumatoid faktor pada penderita tersangka rheumatoid
arthritis. Diunduh dari : http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=119655&val=5479
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 36

LAMPIRAN 1
No :

KUESIONER RHEUMATOID ARTRITIS

1. Apakah pengertian dari rheumatoid artritis?

a. Penyakit kronis yang terjadi pada sendi

b. Penyakit kronis yang terjadi pada tulang

c. Penyakit kronis yang terjadi pada otot

d. Penyakit akut yang terjadi pada sendi

2. Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan untuk mengetahui penyakit rheumatoid

artritis?
a. Darah
b. Air seni
c. Foto ronsen
d. Cairan otak

3. Penyakit rheumatoid artritis paling banyak menyerang pada?


a. Dewasa
b. Orang tua
c. Anak-anak
d. Bayi

4. Menurut anda manakah dari pilihan di bawah ini yang merupakan faktor resiko dari

rheumatoid artritis?
a. Jenis kelamin
b. Genetik
c. Usia
d. Semua benar

5. Penyakit rheumatoid artritis paling banyak menyerang pada?


a. wanita
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 37

b. laki-laki
c. Anak-anak
d. Bayi

6. Apakah gejala dari rheumatoid artritis?


a. Nyeri pada sendi
b. Pusing
c. Nyeri di dada
d. Nyeri bokong

7. Menurut anda apakah makanan yang dapat menyebabkan rheumatoid artritis?


a. Melinjo
b. Daging
c. Buah
d. Tidak ada

8. Menurut anda bagian tubuh mana yang dapat terganggu akibat penyakit rheumatoid

artritis?
a. Tangan
b. Kaki
c. Bahu
d. Semua benar

9. Nyeri pada rheumatoid artritis sering terjadi pada?


a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Sore hari
d. Malam hari

10. Apakah menurut anda penyakit rheumatoid artritis bisa disembuhkan?


a. Bisa
b. Tidak Bisa
c. Ragu-ragu
d. Tidak tahu
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 38
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 29 FEBRUARI-7MEI 2016
F K U K I | 39

LAMPIRAN 2

FOTO KEGIATAN

Gambar 4. Foto Kegiatan Penyuluhan 1

Anda mungkin juga menyukai