Filsafat Ilmu Dan Etika
Filsafat Ilmu Dan Etika
Imu Pengetahuan ini. Sholawat serta salam senantiasa kita junjungkan pada nabi
kita, nabi besarMuhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Dan tak lupa ucapan terima kasih terutama kami haturkan kepada kedua
orang tua yang selalu memberikan motivasinya hingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini sampai pada waktu yang telah ditentukan. Ucapan terimakasih kedua kami
haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Filsafat Ilmu dan Etika
Akademik, atas segala ilmu dan pengetahuan yang beliau berikan selama ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai bahan pembelajaran dan
pengetahuan para pembaca, agar mengerti tentang masalah masalah filsafat dalam
kehidupan ini, bahwa filsafat memiliki pengaruh dalam kehidupan nyata, khususnya
dalam bidang Ilmu Pengetahuan.
1.4. Manfaat
Manfaat yang akan kita peroleh adalah kita setidanya tahu makna filsafat dan
ilmu pengetahuan yang selama ini kita memiliki pola pikir secara kaku, maka
dengan pengantar berupa makalah ini kita bias berpikiran secara terbuka, flexible,
dan spiral, sehingga kita akan memperoleh cara yang tepat dalam menyikapi segala
permasalahan, khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan.
BAB 2. PEMBAHASAN
3
4
Filsafat Ilmu. sebagai cabarg dan Ilmu Filsatat dapat dipandang dar dua s4i,
sebagai sebuah displm ibmu dan sebagai landasan tilosolis proses keilmuan. Filsatat
Ibnu membicarakan obek khusus yaitu ilmu pengetahuan sebagai kapannya. Lebih
jauh Fisafat ilmu sekahgus juga merupakan kerangka dalam proses penggahan ilmu
atau membenkan perspekt untuk melihat hakikat ilmu dan menelaskan andasan
filosohsnya.
Menurut bahasa, arti kata ilmu berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa Latin
(science) yang berarti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut
istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan ilmu dan
pengetahuan yaitu : Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan proses
kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur
dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis,
objektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge )
merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga
pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan
pengetahuan.
8
Jadi ilmu pengetahuan adalah suatu bidang yang berasal dari berbagai
pengetahuan yang didapatkan sebagai hasil dari suatu gejala yang dianalisa dan
diperiksa secara teliti dengan menggunakan metode metode tertentu (secara
rasional, sistematik, logis, dan konsisten) sehingga didapat penjelasan mengenai
gejala yang bersangkutan. Jadi ilmu pengetahuan itu konkrit dan tidak terbatas,
yaitu dapat diukur kebenarannya. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat
dipisahkan atau memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
a) Menurut subyeknya
1) Teoritis
adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya
dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya
yang menyendiri (unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-
bangsa), sosiologi dan sebagainnya.
Ciri Ilmu perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi
ilmu. Ilmu pengetahuan mempunyai sifat, antara lain:
12
a) Sistematik
b) Konsisten (antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan)
c) Eksplisit (disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan
kecil).
d) Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah).
Ciri khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat diingkari
meskipun oleh para ilmuwan adalah bahwa ia tidak mengenal kata kekal. Apa
yang dianggap salah di masa silam misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad
modern. Pandangan terhadap persoalan-persoalan ilmiah silih berganti, bukan saja
dalam lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi terutama juga dalam teori-teori
setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu, misalnya, segala sesuatu diterangkan
dalam konsep material (istilah-istilah kebendaan) sampai-sampai manusia pun
hendak dikatagorikan dalam konsep tersebut. Sekarang ini terdapat psikologi yang
membahas mengenai jiwa, budi dan semangat, telah mengambil tempat tersendiri
dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Jadi setiap ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan bila
memiliki ciri-ciri atau karakteristik umum diatas. Sementera itu mengenai
karakteristik khusus ilmu pengetahuan setelah adanya klasifikasi ilmu pengetahuan
akan diterangkan kemudian.
14
Semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula pertanyaan yang timbul
dalam dirinya. Manusia ingin tahu tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya
sendiri, tentang nasibnya, tentang kebebasannya, dan berbagai hal lainnya. Sikap
seperi ini pada dasarnya sudah menghasilkan pengetahuan yang sangat luas, yang
secara metodis dan sistematis dapat dibagi atas banyak jenis ilmu. Ilmu-ilmu
pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri
dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Berbeda dari binatang,
manusia tidak dapat membiarkan insting mengatur perilakunya. Untuk mengatasi
masalah-masalah, manusia membutuhkan kesadaran dalam memahami
15
C.Verhaak dan R.Haryono Imam dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu
Pengetahuan: Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, menjelaskan dua penilaian filsafat
atas kebenaran ilmu-ilmu. Pertama, filsafat ikut menilai apa yang dianggap tepat
dan benar dalam ilmu-ilmu, dalam hal ini filsafat tidak ikut campur dalam bidang-
bidang ilmu itu. Akan tetapi, mengenai apa kiranya kebenaran itu, ilmu-ilmu
pengetahuan tidak dapat menjawabnya karena masalah ini tidak termasuk bidang
ilmu mereka. Kedua, filsafat memberi penilaian tentang sumbangan ilmu-ilmu pada
perkembangan pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran.
Dari dua penilaian filsafat atas kebenaran ilmu-ilmu di atas, dapat dillihat
bahwa ilmu-ilmu pengetahuan (ilmu-ilmu pasti) tidak langsung berkecimpung
dalam usaha manusia menuju kebenaran. Usaha ilmu-ilmu itu lebih merupakan
suatu sumbangan agar pengetahuan itu sendiri semakin mendekati kebenaran.
Filsafatlah yang secara langsung berperan dalam usaha manusia untuk mencari
kebenaran. Di dalam filsafat, berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan
kebenaran dikumpulkan dan diolah demi menemukan jawaban yang memadai.
Franz Magnis Suseno mengungkapkan dua arah filsafat dalam usaha mencari
jawaban dari berbagai pertanyaan sebagai berikut: pertama, filsafat harus
16
Muslih, Mohammad. 2005. Filsafat Ilmu Kajian Atas Asumsi Dasar, Paradigma,
Dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta : Belukar
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Filsafat. dirujuk dari buku karangan : Pudjo
Sumedi AS., Drs.,M.Ed.* dan Mustakim, S.Pd.,MM.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/