Anda di halaman 1dari 9

HUKUM TATA NEGARA Constituendum (Hukum yang akan datang) Doktrin

para sarjana.
Hukum Tata Negara secara Luas adalah HTN dan
Negara yaitu Organisasi kekuasaan dan kemampuan HAN.
untuk mempengaruhi orang lain. Hukum Tata Negara secara Sempit adalah HTN.
Negara Harus mempunyai Pusat Kekuasaan, terdiri dari
2: DEFINISI HTN
1. Suprastruktur Politik yaitu MPR, DPR, DPD, MA, HTN merupakan salah satu cabang dari ilmu hukum
MK, KY, BPK, Presiden dan Wapres, BI, TNI, yang merupakan bagian dari cabang ilmu hukum publik
Polisi, KPU. yang menyelidiki struktur ketatanegaraan suatu negara.
2. Infrastruktur Politik yaitu Parpol Tokoh politik HTN juga dapat diartikan sebagai sekumpulan norma
kelompok penekan (LSM, Mahasiswa, Ormas), hukum yang mengatur tentang struktur ketatanegaraan
Golongan menentukan (Pengusaha, Ikadin, Persahi, dan cara suatu negara menyelenggarakan tugas dan
Isahi)., Alat Komunikasi Politik (Facebook, BBM, kewenangannya demi tercapainya tujan negara.
Tritter, dll).
Keduanya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. TATA PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Suatu kasus muncul karena ada kasus lain (saling terkait). 1. TAP MPRS XX tahun 1966, yaitu:
Oppenhaim: 1. UUD
HTN Negara dalam keadaan Diam (Lembaganya). 2. Tap MPR/S
HAN Negara dalam keadaan Bergerak (Fungsinya). 3. UU / Perpu
4. PP
TIDAK ADA BANGSA YANG MISKIN, 5. KepPres
YANG ADA ADALAH BANGSA YANG SALAH 2. UU No. 1 tahun 2000, yaitu:
KELOLA 1. UUD
2. Tap MPR/S
ISTILAH HUKUM TATA NEGARA 3. UU
1. Staatsrecht 4. Perpu
2. Verfassungsrecht 5. PP
3. Political Law (memberikan perumusan pada 6. KepPres
kebijakan publik / pendekatan Neo Marxisms (David 7. Perda
Kairys)). 8. PerPres
4. Constitutional Law, ada 2 mazhab, yaitu Eropa 9. Perda
Continental dan England Section.
5. Governmental Law, dipakai oleh 2 negara yaitu
Inggris dan Amerika.
6. State Law, yaitu Peran Negara dalam kehidupan 3. UU No. 10 tahun 2004, yaitu:
masyarakat. 1. UUD
7. Hukum Tata Negara. 2. UU / Perpu
3. PP
NEGARA SEBAGAI OBJEK PENYELIDIKAN 4. PerPres
NEGARA: 5. Perda (Provinsi, Kabupaten, Desa)
1. Ilmu Negara (Algemenee Staatsleer). 4. UU No. 12 tahun 2011, yaitu:
2. Ilmu Politik (Politiek rechts ist op volger van het 1. UUD
staatsrecht). 2. TAP MPR/S
3. Ilmu (Tata) Pemerintahan. 3. UU / Perpu
4. Ilmu Administrasi Negara. 4. PP
5. Ilmu Hukum Administrasi Negara. 5. PerPres
6. Ilmu Hukum Tata Negara. 6. Perda (Provinsi Gubernur, Kabupaten (Kota),
7. Perbandingan Hukum Tata Negara. Desa Hilang).
Menurut Lion Duguit : Perbedaan Kerajaan dan Negara Tujuan Negara ada pada Pembukaan UUD Alinea 4,
adalah yaitu:
................................................................................... 1. memajukan kesejahteraan umum
2. mencerdaskan kehidupan bangsa
PENGERTIAN HTN 3. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
HTN sebagai Ilmu Pengetahuan. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
HTN sebagai Ilmu Hukum Positif (Hukum yang keadilan sosial
berlaku / Ius Constitutum). Kebalikannya adalah Ius Negara secara :
1. Luas adalah Segenap Komponen Bangsa (Ps. 34
UUD45).
2. Sempit adalah Pemerintah.
3. Sempis sekali adalah Presiden.

Perpu muatannya adalah Sama dengan Undang-undang


(Ps. 22 UUD45).
PP (Peraturan Pemerintah) sebagai Pelaksanaan
Undang-Undang. Bunyi Pasal 22 UUD45 adalah:
1. Dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa,
Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah
sebagai pengganti undang-undang. OBJEK PENYELIDIKAN HTN
2. Peraturan Pemerintah itu harus mendapat persetujuan Menurut Logemann:
Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang 1. Pembentukan Jabatan-jabatan Negara
berikut. 2. Cara Pengisian Jabatan
3. Jika tidak mendapat persetujuan, maka Peraturan 3. Tugas dan Wewenang Jabatan
Pemerintah itu harus dicabut 4. Hak dan Kewajiban Jabatan
5. Hubungan Antar Jabatan
HUBUNGAN HUKUM DAN POLITIK 6. Hubungan Antar Jabatan
Oppenheim, melambangkan Hukum sebagai Tulang, 7. Pembatasan Kekuasaan Jabatan (ruang lingkup
sedang Politik sebagai Daging dalam tubuh manusia. kekuasaan terbatas, masa jabatan, HAM dan HAW).
Sri Soemantri, melambangkan Hukum (Tata Negara)
sebagai Rel Kereta Api yang mendasari bagi jalannya Budaya sekarang adalah budaya Narsis (Unjuk Kekuatan
Lokomotif (Politik); sehingga Politik tidak dapat keluar Diri), sehingga HTN merupakan upaya minimal
dari Rel dan Jalur yang ditentukan. Keseimbangan antara Hukum dan Politik.
Oppenheim melambangkan Hukum sebagai Tulang, Pasal 7 UUD45: Presiden dan Wakil Presiden
sedang Politik sebagai Daging dalam tubuh manusia. memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya
Hubungan antara (Ilmu) Hukum dan (Ilmu) Politik, dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya
dapat juga dinyatakan bahwa HTN (Konstitusi) untuk satu kali masa jabatan.
merupakan bingkai bagi Politik (Lukisan) yang Artinya: Presiden & Wakil Presiden hanya
senantiasa berkembang, sehingga dinamika Politik dapat menjabat maksimal 2 kali, yaitu 5 tahun masa
terjaga secara proporsional. Namun demikian, harus jabatan dan 5 tahun sesudahnya jika terpilih
diakui, bahwa pertentangan disiplin ilmu Politik kembali dengan jabatan yg sama.
senantiasa lebih dinamis daripada perkembangan disiplin
ilmu HTN. SUMBER HTN
1. MATERIIL
OBJEK PENELITIAN HTN - Revolusi : Cara Pengisian Jabatan melalui
Menurut: perebutan kekuasaan dengan
Maurice Duverger yaitu Sekumpulan aturan tentang komponen utamanya adalah
cara-cara pengisian jabatan dalam kelompok masyarakat. masyarakat (rakyat). Contoh: Revolusi
Contoh: Mengapa Pemilihan Presiden secara langsung Prancis, Revolusi Iran, Revolusi
padahal sila 4 Pancasila adalah Demokrasi Perwakilan Filipina.
(bukan langsung). - Kudeta : Cara Pengisian Jabatan melalui
(Politis + Yuridis). perebutan kekuasaan dengan
Burhens yaitu Cara pengambilan putusan yang komponennya Pejuang dan Tentara.
distrukturkan dalam Hukum Positif. (Yuridis). Contoh: Revolusi Libya, Kudeta Mesir.
Belifante yaitu Cara pengambilan putusan yang Kudeta di Indonesia (12 Menteri tanda
distrukturkan dalam Hukum Positif dan di luar Hukum tangan untuk tidak mendukung
Positif (konvensi/ kebiasaan negara yg apabila Soeharto).
- Aneksasi : Pendudukan secara paksa suatu
ditinggalkan tidak apa-apa, misalnya: Pidato Soekarno
tanggal 16 Agustus). wilayah, dengan komponen utamanya
wilayah asing
(Hukum Positif + ada Faktor X).
2. FORMIL
T. Koopmans yaitu Seluruh aspek kehidupan yang diatur
- Stufenanfbaw des Rechts (Hans Kelsen dan Hans
oleh Hukum. (paling parah).
Nawinsky)
- Ketetapan MPRS Nomor : XX/MPRS/1966
- Ketetapan MPRS Nomor : III/MPRS/2000 jo
Filosofis/ Yuridis/
Historik Ideologi Ketetapan Nomor 1/2003.
NEGARA

Sosiologik Politik
- Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Nomor 12 A constitutions is a collections of principles according
tahun 2011 to wich the power of the government the rights of
governed and the relations between the two are
Tidak Benar, bila Presiden dipilih oleh Rakyat, tapi adjusted.
mengapa diberhentikan oleh MPR. Kostitusi adalah kumpulan asas-asa yang mengatur
Staatsnodrecht, yaitu Hukum Tata Negara Darurat, dan menetapkan kekuasaan dan pemerintah, hak-
yaitu: hak yang diperintah, dan hubungan atara keduanya
1. Objektive Undang-Undang Darurat atau antara pemerintah dengan yang diperintah)
2. Subjective Orang yang berani
mendeklarasikan (contoh: Soekarno). - SF. FINER, VEMON BOGDANOR dan BERNARD
RUDDEO
MAKNA KONSTITUSI Constitutions are codes of norm, which aspire to
BOLING BRAKE repulase the allocation of powers, function, and duties
1. Sarana Kesepakatan antar Komponen among the various agencies and officers of government,
(Pendekatannya : Filosofik, Yuridik dan Sosiologik) and to define the relationship.
2. Sarana Pembatasan Kekuasaan, yaitu Paling Lama 2 Konstitusi adalah kode norma, yang bercita-cita untuk
periode. repulase alokasi kekuasaan, fungsi, dan tugas di antara
(Pendekatannya : Politik). berbagai instansi dan pejabat pemerintah, dan untuk
menentukan hubungan.
DEFINISI KONSTITUSI ARTI LUAS
BOLING BROKE: By constitutions, we mean, whenever TUGAS
we speak with propriety and exactness, that assemblage of
laws, institutions and customs, derived from certain fixed Berdasarkan 2 Makna Konstitusi. Tentukanlah
principles of reason that compose the general system, perubahan UUD45 (Amandemen) itu memenuhi Makna
according to which the community had agreed to be Konsitusi yang Luas atau yang Sempit ?
governed.
konstitusi dalam arti luas adalah seluruh hukum, institusi Jawaban !
dan kebiasaan yang dilalirkan dari prinsip-prinsip alasan Berdasarkan 2 Makna Konstitusi, UUD 1945 merupakan
yang pasti dan tertentu, yang membentuk seluruh sistem konstitusi dalam Arti LUAS, karena :
yang disepakati masyarakat untuk mengatur dirinya. 1. UUD45 bukan hanya dokumen hukum, melainkan
Jadi pengertian konstitusi dalam arti luas tidak hanya juga mengandung aspek non hukum, seperti
menyangkut dokumen hukum saja melainkan juga pandangan hidup, cita-cita moral, dasar filsafat,
menyangkut aspek di luar hukum. keyakinan religius dan paham politik suatu bangsa.
2. UUD 1945 tidak sekedar berisi tentang
pembatasan kekuasaan melainkan juga
DEFINISI KONSTITUSI ARTI SEMPIT tersedianya pengaturan antar unsur bangsa
Pengertian konstitusi dalam arti sempit hanya secara bersama-sama guna menentukan persoalan
meyangkut dokumen hukum saja, yang di dalam ketatanegaraan.
mengatur pembagian kekuasaan negara, fungsi, tugas Jadi, KONSTITUSI adalah kumpulan peraturan mengenai
antar lembaga dan hubungan atara kekuasaan aspek-aspek yang mendasar dalam sebuah negara, yaitu:
pemerintah dengan hak-hak rakyat. Pada pengertian 1. aspek hukum
konstitusi dalam arti sempit hanya meyangkut dokumen 2. pembatasan-pembatasan kekuasaan kepada para
hukum saja. penguasa
3. pembagian tugas dan sekaligus aparat dari suatu
sistem politik
- LORD BRYCE 4. mendeskripsi lembaga-lembaga negara
A france of political society, organ zed through and by 5. mengatur Hak Asasi Manusia, dan aspek lainnya
law, .. (sosial/filosofis) yang merupakan kesepakatan
Konstitusi adalah suatu kerangka masyarakat politik masyarakat untuk mewujudkan tujuan negara
(negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum. tersebut.
Dengan kata lain, hukum menetapkan adanya lembaga-
lembaga permanen dengan fungsi yang telah diakui dan
hak-hak yang telah ditetapkan; mendefinisikan Demokrasi Indonesia Menurun karena kembali ke
konstitusi sebagai suatu kerangkamasyarakat politik Zaman Pluto yang melakukan Demokrasi Langsung.
(negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum. Dimana majunya? Justru mundur, karena meninggalkan
ajaran-ajaran filosof-filosof yang tua.
- C.F. STRONG The Cycle of Polybios
Governmen Good Form Bad Form Kesuksesan suatu bangsa Tidak Dilihat dari
t by Pemimpinnya, tapi ada komponen yang lain.
One (satu) Monarchy Despot
Raja Kerajaan Tirani PILKADA di Indonesia bukan Election tapi Selection.
Saat Setelahnya (anaknya)?
memikirkan Contoh: Hayam Hukum atau Politik ? sebuah Adagium mengatakan:
rakyatnya Wuruk Politik harus tunduk pada Hukum, bukan
Few Aristocracy Oligarchy sebaliknya.
(sedikit) Orang Bijak Kekuasaan
(Bangsawan) Makin lama merasa KALAU MAU MENGUASAI NEGARA,
keenakan, jadi bandit MAKA KUASAILAH KONSTITUSINYA.
(Partai ?)
Many Policy Democracy 2 MAZHAB UTAMA (Main Stream), yaitu:
(banyak) Orang Baik Demokrasi=Mohocrac 1. Originallist Theory.
Orang-orang y Contoh: Ketika Indonesia akan dimerdekakan,
baik (Hikmah, Rule of the mob Konstitusi yaitu Presiden Indonesia adalah Orang
Kebijaksanaa Indonesia Asli dan Beragama Islam, diterima oleh
n Perwakilan) anggota BPUPK, tapi ada Bargaining Position dari
3 KELOMPOK Ki Bagus Hadikusumo yang tidak setuju, artinya
1. Kelompok I : tidak melihat kepentingannya sendiri, tapi juga
Kelompok Angkatan 45 Kembali ke Konstitusi kepentingan orang lain (Pasal 6 UUD45).
1945. 2. Contextualist Theory.
2. Kelompok II : Sudah tidak percaya dengan kekuasaan, menganggap
Konstitusi yang dirubah ini sudah dianggap baik, bahwa kekuasaa itu buruk. Tujuan Utama
dimotori oleh: Slamet Efendi Yusuf, Hamdan Zulfan, Konstitusi untuk Membatasi Kekuasaan karena
Mahfud. sudah tidak bisa dipercaya. Antara lain:
3. Kelompok III : - Terbukti dari cara pengisian jabatan, semuanya
Rafli Harun, Adnan Buyung Nasution, Jimli meminta melalui Fit & Proper Tes.
supaya UUD45 yang kemarin itu diubah Total. - Untuk melindungi kepentingan Individu.
- Penyusunan Konsititusi (lihat Pasal 10 :
Dulu MPR Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi
DPR + Utusan Daerah + Utusan Golongan Pasal 2 (1) atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
(yang dianggap Angkatan Udara. Dan Pasal 17 (4) :
paling bijak di Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran
golongannya). kementerian negara diatur dalam undang-
undang.) Betapa terbatasnya kekuasaan
Presiden RI.
IRIAN Ikut Republik Indonesia Anti Netherland - Kalau kekuasaan tidak dibatas dapat berbahaya.
- Memperhatikan masalah kekebasan individu
Staatrecht ist hes national getting HTN dimanapun (Pasal 28 A dan 28 B ayat (1) dan (2). Pasal
mempunyai ciri khas Nasional. 28A: Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan
Bagaimana Tata mengelola mengurus Negara ? kehidupannya. Pasal 28B : (1) Setiap orang
1. Berikan pada Ahlinya. Yaitu orang yang tidak berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
mementingkan diri sendiri tapi mementingkan rakyat. keturunan melalui perkawinan yang sah. (2)
Seperti : Soekarno, dari Partai PNI, setelah menjadi Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
Presiden tidak lagi milik Partai tapi milik rakyat tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
Indonesia. perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2. Demokrasi Langsung harus berdekatan langsung.
Jangankan orang Papua, orang Jakarta saja tidak tahu
kebiasaan Presidennya. Rakyat tidak mengerti kualitas
pejabatnya. KLASIFIKASI KONSTITUSI
3. Maka bermusyawarahlah melalui Peradilan untuk
mencapai keadilan. 1. Cara Pendokumentasian Konstitusi
(Pendokumentasian dicatat atau tidak).
Apakah perlu kembali ke zaman Soeharto Klasifikasi
Eksekutor ? - Dicatat : Apabila muatan materi konsitutusi
disusun dalam sebuah dokumen resmi yang
dikodifikasi (dalam bentuk sebuah buku yang 1. Suatu perubahan atau usul dari lembaga perwakilan
tersusun sistematis dan tuntas). atau sebuah komisi dengan cara menambahkan,
- Tidak Dicatat : Apabila muatan materinya tidak menegaskan, atau membedakan kata-kata dari bagian
diatur dalam sebuah dokumen. Misal di Inggris tertentu dengan sebuah rancangan UU atau sebuah
HAM (Habes Corpus), Parlementary Act, pernyataan. Peraturan-peraturan pada lembaga
Succssion Act, Ivniciary Act. perwakilan umumnya menuntut bahwa amandemen
2. Derajat Perundang-undangan tersebut terkait dengan perihal tertentu yang diubahnya.
Klasifikasi 2. Sebuah perubahan, suatu perubahan sebuah Konstitusi
- Posisi tertinggi dalam perundang-undangan atau UUD dengan cara menambahkan pada naskah
- Tidak menempati posisi tinggi dalam perundang- terkait daripada penyisipan perihal tertentu yang tidak
undangan. terkait dengan naskah dimaksud.
3. Cara Perubahan Konstitusi
Klasifikasi
- Rigid Constitutions Pasti. Quorum (1/3, 2/3, ).
Ratifikasi (1/3, 2/3, ).
- Fleksibel / Luwes.. Apabila dalam perubahan
konstitusi hanya membutuhkan 50% plus 1 anggota
Parlemen.

Adagium adalah Pendapat yang sudah tidak dapat


dibantah kebenarannya.

MATERI MUATAN KONSTITUSI

1. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan


warga negara.
2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu Negara
yang bersifat fundamental.
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
4. Serta cara perubahan konsititusi.

Lex Superiori Derogat Legi Inferiori Hak Judicial


Review (Hak Uji Material).

DAYA LAKU KONSTITUSI

Lind Baker menyatakan : Sebuah Konstitusi pada


dasarnya merupakan hukum dasar yang diharapkan
dan dikehendaki agar tercapai kehidupan yang lebih
permanen daripada terus diubah sebagaimana terjadi
pada Undang-undang maupun produk hukum Legislatif
lainnya.

TEKNIK PENGUBAHAN KONSTITUSI

1. Re-newal (Penggantian), yaitu:


- Perubahan secara gradual (80%)
- Judul Konstitusi diganti
- Penggantian materi muatan Konstitusi
2. Amandement
- Perubahan secara Parsial (sepotong-sepotong)
- Judul Konstitusi tetap dipertahankan
- Penyempurnaan dengan cara Menyisipkan

AMANDEMENT
Pesona Selebritas dalam Panggung Demokrasi demokrasi perwakilan, bukan demokrasi langsung(BPHN:
2009).
Maraknya para artis mencalonkan diri sebagai Hal tersebut tampak pada pengaturan Pasal 109
calon kepala daerah merupakan fenomena yang merambah ayat (3) UU Nomor 32/2004 yang menyatakan bahwa
panggung demokrasi di Indonesia. Seolah-olah panggung Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih
hiburan berubah menjadi media yang kurang menarik, diusulkan oleh DPRD provinsi, selambat-lambatnya dalam
sehingga panggung politik mulai menjerat para artis untuk waktu 3 (tiga) hari, kepada Presiden melalui Menteri Dalam
mengekspresikan dirinya. Sebut saja si ratu goyang ngebor Negeri berdasarkan berita acara penetapan pasangan calon
Inul Daratista, Ayu Azhari, dan juga Julia Perez. Mereka terpilih dari KPU provinsi untuk mendapatkan pengesahan
berlomba menggoyang panggung demokrasi di Indonesia pengangkatan. Untuk calon bupati dan wakil bupati berlaku
dengan pesonanya masing-masing yang penuh semangat dan ketentuan Pasal 109 ayat (4) UU Nomor 32/2004, bahwa,
ambisi menata pemerintahan daerah pemilihannya. Pasangan calon bupati dan wakil bupati atau wali kota dan
Fenomena tersebut mulai marak seiring dengan wakil wali kota diusulkan oleh DPRD kabupaten/kota,
munculnya perjuangan kebebasan perorangan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari, kepada
mengekspresikan diri, sehingga setiap orang merasa layak Menteri Dalam Negeri melalui gubernur berdasarkan berita
dan mampu bahkan cenderung menganggap dirinya kapabel acara penetapan pasangan calon terpilih dari KPU
dalam memimpin pemerintahan di suatu daerah. kabupaten/kota untuk mendapatkan pengesahan
Namun, benarkah pemilihan langsung kepala pengangkatan.
daerah (pilkada) merupakan bentuk dari penyelenggaraan Mengacu pada norma tersebut, penafsiran formal
demokrasi sebagaimana dirumuskan dalam konstitusi? tentang makna pemilihan pada pilkada lebih tepat
Bukankah pemilihan langsung kepala daerah tersebut hanya dinyatakan sebagai, seleksi bukan eleksi, sehingga pilkada
sebatas pada upaya seleksi, bukan eleksi? merupakan proses pelibatan masyarakat dalam menyeleksi
calon kepala daerah. Dengan demikian, penafsiran pilkada
Arti demokratis dalam konstitusi. merupakan proses eleksi kepala daerah harus dikembalikan
Dalam Pasal 18 ayat (4) Perubahan Undang- pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa: Gubernur, bupati, Konksekuensi demokrasi langsung
wali kota sebagai kepala daerah provinsi, kabupaten/kota, Kecenderungan penafsiran bahwa pilkada
dipilih secara demokratis. Selanjutnya dalam ayat (7) merupakan proses eleksi kepala daerah di antaranya
Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa dipengaruhi oleh mekanisme pemilihan presiden dan wakil
Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan presiden secara langsung, sedangkan dalam peraturan
daerah diatur dalam undang-undang. Sebagai derivasi ayat pelaksana pilkada bukan merupakan eleksi. Namun, proses
tersebut ditetapkanlah UU Nomor 32/2004 yang telah demokrasi langsung yang dianggap sebagian pakar
mengalami beberapa kali perubahan. merupakan tingkat proses demokrasi terbaik, perlu dikaji
Dalam konstitusi tidak satu pun norma yang secara kebenarannya dikaitkan dengan pelaksanaannya.
tegas menyatakan bahwa kepala daerah dipilih secara Beberapa hal yang terkait dengan konsekuensi
langsung, sehingga pemilihan kepala daerah diserahkan para demokrasi langsung antara lain:
pengubah konstitusi dalam bentuk aturan pelaksanaan sesuai 1. Demokrasi langsung menuntut adanya hubungan yang
dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat daerah, erat antara pemilih dan kontestan peserta pemilihan
yakni dalam bentuk undang-undang. Arti demokratis dalam sebagai bentuk kepercayaan antara pemilih dan
konstitusi merupakan pedoman penyelenggaraan pemilihan kontestan.
kepala daerah yang harus berlandaskan pada nilai-nilai 2. Demokrasi langsung cenderung ditujukan bagi
demokrasi, baik demokrasi langsung maupun demokrasi pengumpulan suara (kuantitas) tanpa selalu diikuti
perwakilan. Pemberian arti kata demokratis dalam Pasal 18 dengan kualitas kontestan. Kecenderungan ini ditambah
ayat (4) Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 sama dengan fenomena metode penghitungan cepat (quick
dengan pemilihan langsung merupakan penafsiran yang count) oleh beberapa lembaga survei melalui metode
tendensius dan emosional, sehingga pengaturan lebih lanjut polling.
arti demokratis diserahkan dalam bentuk undang-undang. 3. Kecenderungan kuantitatif tersebut merupakan bentuk
bergesernya kualitas makna demokrasi dalam era digital
Pilkada, seleksi atau eleksi? (digital democracy).
UU Nomor 32/2004 sebagai undang-undang 4. Kualitas kontestan bukan merupakan faktor signifikan
organik merupakan derivasi dari norma pemilihan kepala bagi demokrasi langsung. Pemilih hanya menentukan
daerah, sehingga arti demokratis dapat ditemukan dalam kontestan berdasarkan popularitas secara finansial
undang-undang tersebut. (money politics) ataupun secara visual (image building).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badan 5. Demokrasi langsungdalam bentuk idealmenuntut
Pembinaan Hukum Nasional, pemilihan kepala daerah adanya keterlibatan langsung pemilihan,
merupakan suatu proses penyeleksian (bukan eleksi) penyelenggaraan tugas, pengawasan, pelaporan, dan
sehingga pengertian demokratis dalam pemilihan kepala pertanggungjawaban pejabat publik yang dipilih.
daerah sebagaimana dimaksud dalam konstitusi merupakan
Lima konsekuensi demokrasi langsung itulah yang
memengaruhi para perumus UU Nomor 32/2004
mencantumkan Pasal 109 ayat (3) dan ayat (4) sebagai
bentuk pengawasan lembaga perwakilan daerah bagi
penetapan calon kepala daerah terpilih. Berdasarkan batasan
peraturan perundang-undangan tersebut, lebih tepat jika
istilah pemilihan dalam pilkada dibaca dengan
penyeleksian sehingga demokrasi yang dirumuskan dalam
Undang-Undang Nomor 32/2004 merupakan demokrasi
perwakilan dan bukan demokrasi langsung. Hal ini sesuai
dengan sila keempat Pancasila, bahwa ke-(daulatan)
rakyatan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Demokrasi perwakilan
merupakan bentuk demokrasi yang dipilih oleh para
perumus Undang-Undang Dasar 1945, sebaliknya
demokrasi langsung dipilih oleh para pengubah Undang-
Undang Dasar 1945.

Bahan introspeksi
Mengacu pada ketentuan Pasal 109 UU Nomor
32/2004 bahwa adanya keterlibatan DPRD provinsi dan
kabupaten/kota dalam menentukan pengesahan pemenang
pilkada perlu kiranya dipertimbangkan para selebiritas yang
kelak berlaga di panggung demokrasi, mengingat ketenaran
dan modal (secara finansial dan visual) yang dimiliki
selebritas yang digadang-gadang bukan jaminan selebriti
tersebut mulus melenggang sebagai pemenang dalam
pilkada.
Kecenderungan partai politik menjaring calon
kepala daerah dari kalangan selebritas merupakan salah satu
strategi penjaringan suara (bahkan penggalangan dana) bagi
kepentingan partai politik tersebut, bukan untuk kepentingan
rakyat, bahkan bukan pula untuk kepentingan selebiritas
yang digadang-gadang.
Panggung demokrasi merupakan panggung yang tepat bagi
selebritas sepanjang mereka mampu menguasai pemangku
kepentingan yang tidak hanya terdiri dari para sutradara,
pemain lain, penonton, tapi juga para penumpang-
penumpang gelap yang tidak mampu dibendung dengan
peraturan perundang-undangan.
Sepanjang selebritas yang dimaksud hanya terpesona
dengan sorotan lampu demokrasi tanpa dibekali dengan
kemampuan penataan kelembagaan dan penyelenggaraan
pemerintahan secara mapan, niscaya selebritas itu hanya
diposisikan sebagai golek politik yang dikendalikan oleh
sutradara dan berbagai kepentingan. Semoga tulisan ini
dapat bermanfaaat sebagai bahan instrospeksi bagi para
selebritas yang digadang-gadang sebagai calon kepala
daerah. Selamat menggoyang panggung demokrasi.
(www.mediaindonesia.com)

Dr Mochamad Isnaeni Ramdhan SH MH,


Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas
Pancasila
KESEPAKATAN DASAR Bentuk Kesatuan Serikat Kesatuan Kesatuan
Negara
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945. Sistem Presiden Parlemen Parlemen Presiden
(tetapi maknanya sudah banyak berubah) Pemerinta sial ter ter sial
2. Tetap mempertahankan NKRI. han
(tetapi Pasal 37 (5) ? tidak dapat dilakukan perubahan)
3. Mempertegas System Presidensiil. Biasanya Negara yang menjajah tidak ingin menyerupai
(tetapi kenapa Reshuffle harus ikut serta Parpol?) negara jajahan.
4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal Primus Inter Peres : Pelopor Pertama dari Masyarakat
normative akan dimasukan ke dalam Pasal-pasal
(batang tubuh). Agresi Militer Belanda I tahun 1946.
(tetapi tidak mungkin lagi ada Penjelasan) Indonesia masuk bagian Belanda II tahun 1947.
5. Perubahan dilakukan dengan cara Addendum. Pasundan Sumatera masing-masing ada
(Gak mungkin ada penjelasan)
Presidennya Walinegara, cuma di Jogja yang masih
memakai UUD 1945.
3 Alasan mengapa UUD yang sekarang berlaku tidak
dapat dinyatakan sebagai Amandemen
Sementara / Transisi KENAPA DISEBUT
1. Berdasarkan dokumen formil tidak dikenal istilah
SEMENTARA? ini SOAL UTS loh...
Amandemen, tetap Perubahan Pertama, Perubahan
Indonesia tidak mengenal Amandemen, tapi
Kedua, Perubahan Ketiga, Perubahan Keempat UUD
Penggantian.
1945.
Hal2 pokok dalam rangkaian Perubahan UUD
UUDS 1950 dicabut, terjadi kekosongan hukum.
Negara RI45
Sidang MPR
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
1. Sidang Umum MPR 1999 tgl. 14 21 Oktober
Keputusan Presiden Nomor 150 tahun 1959 (Lembaran
1999.
Negara RI Nomor 75 tahun 1959).
2. Sidang Tahunan MPR 2000 tgl. 7 18 Agustus
1. Membubarkan Konstituante.
2000.
2. Mencabut UUD Sementara 1950.
3. Sidang Tahunan MPR 2001 tgl. 1 9 November
3. Memberlakukan kembali UUD 1945.
2001
INGAT !!! KepPres Nomor 150 tahun 1959 ini
4. Sidang Tahunan MPR 2002 tgl. 1 11 Agustus
sampai sekarang belum dicabut.
20002
KONSEKWENSInya adalah UUD 1945 Masih
Seluruhnya berkesinambungan (Tidak Mengganti
Berlaku.
tapi Berkelanjutan).
2. Tehnik Amandemen tidak memungkinkan adanya
DEKRIT artinya Pengumuman, lalu tahun 1945
perubahan gradual terhadap konstitusi.
berubah menjadi Maklumat.
3. Secara Historical (Sejarah) tidak dikenal Amandemen
sebagai tehnik pengubahan konstitusi di Indonesia. DEKRIT ada di luar Konstitusi, tapi derajatnya
melebihi Konstitusi, karena saat itu Negara dalam
keadaan DARURAT.
Mengapa dimunculkan Istilah Amandemen? Untuk
menghindari Resistensi yang masih mencintai UUD Aturan Peralihan (Transitoirrecht).
1945. Dalam Negara tidak boleh ada:
Konstitusi dibuat untuk rakyat, bukan untuk Pemikir, - Rechts Vacuum (kekosongan hukum)
Parpol, dll. - Machts Vacuum (kekosongan kekuasaan).
Feodalistik yaitu Kebangsawanan (Darah Biru)
HEAD OF STATE (KEPALA NEGARA)
Paradigma yaitu Kerangka berfikir yang diakui
kebenarannya oleh sebuah komunitas tertentu.
Kepala Negara (Head of State) dengan Kepala
Pemerintahan (Cheap Executive).
3 Paradigma untuk mengubah Konstitusi
1. Yuridis Politis : Tergantung tuntutan politis (kontrak
politik). Kepala Negara merupakan :
2. Yuridis Sosiologis : Tergantung kepentingan - Pemersatu
masyarakat. - Untouchable (tidak tersentuh karena memiliki Hak
3. Yuridis - Filosofis Imunitas / Hak Kekebalan).
- Derajatnya lebih tinggi dari lembaga-lembaga
Sejarah Konstitusi di Indonesia Negara.
- Menurut Teori Thomas Aquinas The King can do
UUD KRIS UUDS UUD
1945 1949 1950 1945 no Wrong artinya Raja tidak mungkin bersalah,
karena Raja adalah Wakil Tuhan juga sebagai
Penguasa Dunia (Khalifatullah). RAMBU-RAMBU PERUBAHAN UUD 1945

Mendahulukan Pasal-pasal yang telah memperoleh


Untuk membuat Konstitusi dengan Legitimasi kesepakatan.
(keabsahan) yang demokratik, maka pada tahun 1955 Mengubah Konstitusi dengan teknik Amandement.
diselenggarakan Pemilihan Umum untuk mengisi Pembukaan tidak merupakan bagian dari perubahan (Ps.
keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat dan 37 (5)
Konstituante. Mempertahankan bentuk negara kesatuan dan sistem
pemerintahan Presidensial.
Konstituante adalah Lembaga dengan tugas pokok Jika tidak memperoleh kesepakatan, memberlakukan
yaitu membentuk Undang-undang Dasar. Pasal yang lama.

Berdasarkan Literatur, Pemilihan Umum tahun 1955


merupakan Pemilihan Umum Paling Demokratis,
Jujur dan Adil. Karena segenap komponen bangsa FOKUS PERUBAHAN UUD 1945
boleh dicalonkan atau mencalonkan diri.
1999 2000 2001 2002
Not depend on = Independen = Tidak Tergantung Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan
1 2 3 4
Segenap Muatan Materi Konstitusi Telah Disepakati Mengurangi Memperkuat Menambah Sinkronisasi
oleh Konstituante pada saat bersidang di Bandung. Kekuasaan Kekuasaan lembaga-
Eksekutif Legislatif lembaga
Dalam Rancangan Ciptaan Konstituante sudah Negara baru
terdapat rumusan pasal yang terkait dengan : Ps. 17 (2), Ps. 20 (1),
a. Hak Asasi Manusia. (3), (4) (2), (3), (4),
b. Bentuk Negera Indonesia Ps. 7 (5)
c. Sistem Pemerintahan di Indonesia. Ps. 7c
d. Lembaga Negara.

Meskipun Materi Muatan Konstitusi telah disepakati


oleh Konstituante, namun Konstituante tidak berhasil
merumuskan Ideologi Negara Indonesia.

Terdapat 3 Aliran Besar yang saling memperebutkan


ideologinya masing-masing untuk dijadikan ideologi
negara Indonesia. Kelompok tersebut antara lain:
1. Pertama, Kelompok Nasionalis dan Agama
Minoritas yang memperjuangkan Ideologi
Pancasila sebagai Edeologi Bangsa.
2. Kedua, Diwakili oleh Kelompok Agama Islam
yang meyakini Islam sebagai Ideologi Bangsa
Indonesia.
3. Ketiga, Mengajukan / memperjuangkan Sosialisme
sebagai Ideologi Bangsa Indonesia, diantaranya:
a. PKI
b. PSI
c. PNI
d. Murba
e. N11
f. Masyumi
g. Partai Kiri (Sosialis (PSI), PKI dan PNI),
saling berseteru / gontok-gontokan dan tidak
pernah selesai.

Bagaimana hal ini bisa terjadi ? Unsur Politik lebih


kuat.

Anda mungkin juga menyukai