Anda di halaman 1dari 15

www.themegallery.

com
LOGO

PENGHASILAN KENA PAJAK


PAJAK KURANG BAYAR
-jepe-
PENGHASILAN NETO FISKAL

Menurut Koreksi Menurut


URAIAN Keterangan
Komersial Fiskal Fiskal

Penghasilan aaa bbb ccc Alasan koreksi

Pengurang Penghasilan ddd eee fff Alasan koreksi

Penghasilan Neto xxx yyy zzz Alasan koreksi

-jepe-
KOREKSI FISKAL
Latar Belakang
Adanya perbedaan perlakuan terhadap penghasilan dan pengurang
penghasilan menurut Laporan Keuangan Komersial (SAK) dan Peraturan
Perpajakan

Jenis Koreksi Fiskal


• Koreksi Positip (+) : menambah penghasilan / pajak atau mengurangi biaya
• Koreksi Negatip (-) : mengurangi penghasilan / pajak atau menambah biaya

Solusi
• Tidak boleh membuat pembukuan ganda
• Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Komersial (SAK)
• Lakukan Koreksi Fiskal sesuai Peraturan Perpajakan

-jepe-
JENIS KOREKSI FISKAL
1. Beda Tetap
Perbedaan perlakuan di Lap Keu Komersial (SAK) dan Peraturan Perpajakan bersifat tetap

a. Dividen yg diterima PT, Koperasi, BUMN/ BUMD atas penyertaan modal pd


badan usaha di Indonesia , dgn syarat dividen yg diterima PT, BUMN, BUMD
berasal dari cad laba yg ditahan dankepemilikan saham paling rendah 25%
• Komersial : obyek kena pajak
• Fiskal : bukan obyek kena pajak

b. Bunga Tabungan / Deposito


• Komersial : penghasilan yg digabung dgn penghasilan lain
• Fiskal : bersifat final – tdk digabung dgn penghasilan lain

c. Sumbangan, Fringe Benefit, PPh dll


• Komersial : boleh dibebankan sebagai biaya pengurang penghasilan
• Fiskal : tidak boleh dibebankan sebagai biaya pengurang penghasilan

-jepe-
KOREKSI FISKAL
Contoh : Beda Tetap

Cfm. Cfm.
URAIAN Koreksi Fiskal Keterangan
Komersial Fiskal
Penerimaan Deviden dari
Bukan Obyek
PT. ABCD (penyertaan
150.000.000 (150.000.000) - Pajak
40%)
Dikenakan PPh
Bunga Deposito 160.000.000 (160.000.000)
- Final
Sumbangan HUT RI &
20.000.000 20.000.000 Psl.9
ABRI -
Bantuan ke Panti Asuhan 10.000.000 10.000.000 Psl.9
-

-jepe-
JENIS KOREKSI FISKAL

2. Beda Waktu

Perbedaan perlakuan antara Akuntansi Komersial (SAK) dan Peraturan


Perpajakan menyangkut saat (waktu) pengakuannya yang berbeda.

 Pengakuan biaya penyusutan – perbedaan tarif


 Penilaian persediaan – perbedaan metode
 Pengahukuan penghapusan piutang – perbedaan persyaratan
 dll

-jepe-
KOREKSI FISKAL

Contoh : Beda Waktu

Cfm.
URAIAN Koreksi Fiskal Cfm. Fiskal Keterangan
Komersial
Penyusutan - Aktiva
250.000.000 (50.000.000) 300.000.000 Beda tarif
Pabrik
Pemakaian Bahan Beda
800.000.000 40.000.000 760.000.000
(HPP) metode
persyaratan
Penghapusan Piutang 90.000.000 20.000.000 70.000.000 blm
terpenuhi

-jepe-
REKONSILIASI FISKAL
URAIAN Cfm. Komersial Koreksi Fiskal Cfm. Fiskal Keterangan
PENJUALAN 100,000,000 - 100,000,000
HARGA POKOK PENJUALAN 80,000,000 3,000,000 77,000,000 Sumbangan
LABA KOTOR 20,000,000 3,000,000 23,000,000
BIAYA OPERASIONAL
Biaya 3MP 14,000,000 - 14,000,000
Penyusutan Kend 500,000 (80,000) 580,000 beda tarif
Komisi Penj Saham di Bursa 1,000,000 1,000,000 - Final
Bi Umum lainnya 3,000,000 2,000,000 1,000,000 Natura
18,500,000 2,920,000 15,580,000
LABA / (RUGI) USAHA 1,500,000 5,920,000 7,420,000
PENDPT (BIAYA) LUAR USAHA
Pendapatan Sewa Ruangan 4,000,000 (4,000,000) - Final
Pendapatan Selisih Kurs 800,000 - 800,000
Bunga Deposito 600,000 (600,000) - Final
Jumlah 5,400,000 (4,600,000) 800,000
PENGHASILAN NETTO 6,900,000 1,320,000 8,220,000
KOMPENSASI KERUGIAN - - -
PENGHASILAN KENA PAJAK 6,900,000 1,320,000 8,220,000
PPH TERHUTANG 1,725,000 369,600 2,055,600
KREDIT PAJAK
PPh Psl.22,23,25 1,300,000 - 1,300,000
PPh atas pendpt sewa ruangan 400,000 400,000 - Final
PPh atas bunga deposito 120,000 120,000 - Final
Jumlah 1,820,000 520,000 1,300,000

PPH KURANG BAYAR ( 95,000) 889,600 755,000 -jepe-


PPh Terhutang

PPh Terhutang = Penghasilan Kena Pajak x Tarif PPh

Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto – Kompensasi Kerugian

Penghasilan Neto = Penghasilan bruto – Pengurang yg diperbolehkan


(Pembukuan)

-jepe-
Tarif PPh BADAN & BUT (Psl 17 & 31E UU PPh)

1. Tarif : 25% - sejak 2010 (Psl 17)

WP Badan DN yg berbentuk PT yg paling sedikit 40% dari jumlah


keseluruhan saham yg disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
2.
dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya dpt memperoleh tarif sebesar
5% lebih rendah daripada tarif tsb di atas  diatur dgn PP (Psl 17)

WP Badan DN dgn peredaran bruto s/d Rp 50 milyar mendapat fasilitas


3. berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif tsb pd no.1 di atas yang
dikenakan atas PKP dari bagian peredaran bruto s/d Rp 4,8 milyar (Psl 31E)

Contoh 1 :
PT. ABC pada tahun 2015 memiliki Penghasilan Kena Pajak Rp 2.000.000.000,-
PPh Terhutang tahun pajak 2015 = Rp. 2.000.000.000,- x 25% = Rp. 500.000.000,-

-jepe-
Tarif Pasal 31E

Contoh 2a :
Peredaran bruto PT Y dalam tahun pajak 2015 Rp 4.500.000.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp 500.000.000,-
Penghitungan pajak yang terutang :
Seluruh Penghasilan Kena Pajak yg diperoleh dari peredaran bruto
tsb dikenakan tarif sebesar 50% dari tarif PPh Badan yg berlaku
karena jumlah peredaran bruto PT Y tidak melebihi Rp 4.800.000.000,-
Pajak Penghasilan yg terutang:
50% x 25% x Rp 500.000.000,- = Rp 62.500.000,-

-jepe-
Tarif Pasal 31E

Contoh 2b :
Peredaran bruto PT X dalam tahun pajak 2015 Rp 30.000.000.000,-
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 3.000.000.000,-
Penghitungan Pajak Penghasilan yg terutang :
a. Jumlah PKP dari bagian peredaran bruto yg memperoleh fasilitas :
Rp 4.800.000.000,- x Rp 3.000.000.000,- = Rp 480.000.000,-
Rp. 30.000.000.000,-
b. Jumlah PKP dari bagian peredaran bruto yg tidak memperoleh fasilitas :
Rp 3.000.000.000,00 – Rp 480.000.000,00 = Rp2.520.000.000,00
Pajak Penghasilan yang terutang :
50% x 25% x Rp 480.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
25% x Rp 2.520.000.000,00 = Rp 630.000.000,00
Jumlah PPh yang terutang Rp 690.000.000,00

-jepe-
PPh Akhir Tahun (Psl 29) BADAN

PPh Kurang Bayar = PPh terhutang – Kredit Pajak  PPh terhutang > Kredit Pajak
PPh Lebih Bayar = PPh terhutang – Kredit Pajak  PPh terhutang < Kredit Pajak
PPh Nihil = PPh terhutang – Kredit Pajak  PPh terhutang = Kredit Pajak

Kredit Pajak :
• PPh Pasal 22
• PPh Pasal 23
• PPh Pasal 24
• PPh Pasal 25 (termasuk Pokok STP)
• PPh Pasal 26 (5)
• Fiskal Luar Negeri (mulai thn 2011 tdk ada lagi)

-jepe-
PPh Akhir Tahun (Psl 29)
Contoh
Pajak Penghasilan yang terutang Rp 80.000.000,00

Kredit pajak:
Pemungutan pajak oleh pihak lain (Psl 22) Rp 15.000.000,00
Pemotongan pajak dari modal (Pasal 23) Rp 5.000.000,00
Kredit pajak luar negeri (Pasal 24) Rp 15.000.000,00
Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Pasal 25) Rp 10.000.000,00
Jumlah Pajak Penghasilan yang dapat dikreditkan Rp 45.000.000,00

Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar (PPh Psl 29) Rp 35.000.000,00

-jepe-
www.themegallery.com
LOGO

-jepe-

Anda mungkin juga menyukai