Anda di halaman 1dari 71

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan atas berkat dan karunia-Nya bagi kami
sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Penulisan laporan ini dibuat dengan tujuan melaksanakan tugas mata


kuliah PBL yang telah diberikan serta untuk menambah pengetahuan kepada
penulis dan pembaca mengenai bagaimana kondisi kesehatan di Desa Salak I
Kecamatan Salak.

Proses penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Ardiani, SKM, MPH selaku dosen
pembimbing mata kuliah PBL yang sangat membantu dalam proses penyusunan
laporan ini dan kepada teman-teman yang setia memberi masukan dan saran demi
rampungnya laporan ini. Selain itu kepada masyarakat Desa Salak I yang bersedia
menerima kehadiran kami, mendukung, serta ikut berpartisipasi dalam program
yang kami berikan, dan juga kepada Bapak Kepala Desa Sahat M Banurea yang
membantu kami menjalankan setiap program kami.

Tim ini sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pakpak Bharat, April 2017

Tim

1
ABSTRAK

Pengalaman Belajar Lapangan merupakan proses belajar lapangan yang


dijalani oleh mahasiswa/i Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara untuk mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat dan terampil
menganalisis masalah kesehatan masyarakat, menentukan skala prioritas masalah
serta intervensinya.

Analisis masalah kesehatan dilakukan dengan pengambilan sampel


menggunakan metode Cluster Random Sampling dan pengumpulan data dari
puskesmas dan data kesehatan masyarakat melalui penyebaran kuesioner. Setelah
analisis masalah kesehatan dilakukan, maka dilaksanakan kegiatan rembug desa
dengan tujuan untuk menentukan prioritas masalah kesehatan yang akan
dilakukan intervensi. Prioritas masalah kesehatan yang didapat dari rembug desa
adalah penyakit sistem otot dan jaringan. Solusi yang disepakati untuk
mencegah penyakit tersebut adalah promosi kesehatan dan senam sehat.

Pelaksanaan intervensi pemecahan masalah kesehatan dilaksanakan


disetiap dusun di desa Pegajahan setiap dua kali seminggu berupa promosi
kesehatan dan senam sehat. Selain itu, diadakan juga beberapa program tambahan
dalam upaya memperbaiki kesehatan di desa Pegajahan antara lain, program
penyuluhan PHBS, praktik CTPS, penyuluhan bahaya narkoba dan rokok,
penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dan akibat pernikahan dini, penyuluhan
penyakit tidak menular, penanaman TOGA serta penyuluhan kesehatan dan
keselamatan kerja.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ 1

Abstrak..................................................................................................... 2

Daftar Isi...................................................................................................3

Daftar Tabel..............................................................................................5

Daftar Lampiran........................................................................................7

Bab I Pendahuluan....................................................................................8

1.1.Latar Belakang PBL.............................................................................8


1.2.Kompetensi PBL.................................................................................9
1.3.Tujuan................................................................................................10
1.4.Manfaat PBL.......................................................................................11

Bab II Tinjauan Pustaka...............................................................................12

Bab III Metode Pelaksanaan PBL................................................................13

3.1. Teknik Pengambilan Sampel.................................................................13

3.2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data...............................................13

3.3. Perencanaan Pelaksanaan Mini Lokakarya di Puskesmas....................20

3.4. Metode Pelaksanaan Mini Lokakarya di Puskesmas............................20

3.5. Metode Pelaksanaan Rembug Desa......................................................21

3.6. Metode Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah di Puskesmas......23

3.7. Metode Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat..................23

Bab IV Hasil................................................................................................27

4.1. Hasil Pelaksanaan PBL........................................................................27

4.2. Hasil Pelaksanaan Mini Lokakarya......................................................47

4.3. Hasil Pelaksanaan Rembug Desa.........................................................48

4.4. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah di Puskesmas..........51

4.5. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat......................58

Bab V Pembahasan......................................................................................62

3
Bab VI Kesimpulan dan Saran..................................................................70

Daftar Pustaka...........................................................................................71

Lampiran...................................................................................................71

4
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sepuluh jenis penyakit terbesar kecamatan Pegajahan bulan Juni
2016.....................................................................................................................14

Tabel 3.2. Sepuluh jenis penyakit terbesar kecamatan Pegajahan bulan Juli
2016....................................................................................................................15

Tabel 3.3. Sepuluh jenis penyakit terbesar kecamatan Pegajahan bulan Agustus
2016...................................................................................................................16

Tabel 3.4. Frekuensi keluarga yang pergi ke pelayanan kesehatan..................17

Tabel 3.5. Frekuensi jenis penyakit di desa Pegajahan.....................................18

Tabel 3.6. Frekuensi masyarakat yang mendapat informasi kesehatan............19

Tabel 3.7. Frekuensi sumber air minum masyarakat desa Pegajahan..............20

Tabel 3.8. Jumlah dan elemen peserta rembug desa........................................22

Tabel 3.9. Jumlah dan elemen peserta promosi kesehatan..............................24

Tabel 3.10. Jumlah dan elemen peserta senam sehat........................................24

Tabel 4.1. Jumlah penduduk menurut agama...................................................28

Tabel 4.2. Jumlah penduduk menurut suku......................................................28

Tabel 4.3. Jumlah penduduk menurut usia........................................................29

Tabel 4.4. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan................................29

Tabel 4.5. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian.................................30

Tabel 4.6 Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi penduduk..................30

Tabel 4.7. Bidang pembangunan.....................................................................31

Tabel 4.8. Pelayanan kesehatan......................................................................44

Tabel 4.9. Penyakit yang ada di desa Pegajahan............................................45

5
Tabel 4.10. Pemakaian alat kontrasepsi (KB)...................................................46

Tabel 4.11. Informasi kesehatan.......................................................................46

Tabel 4.12. Sumber air minum desa Pegajahan...............................................46

Tabel 4.13. Penentuan prioritas masalah........................................................50

Tabel 4.14. Hasil pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah di


Puskesmas.......................................................................................................51

6
DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner dan lembar observasi.................................................................73.

POA kelompok...........................................................................................78

Dokumentasi..............................................................................................81

Daftar hadir mahasiswa.............................................................................85

Daftar hadir setiap kegiatan.......................................................................88

Leaflet dan printout materi penyuluhan....................................................103

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan mempunyai cakupan yang luas dan bersifat relatif. Maka dari
itu diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan, baik kesehatan
individu, kelompok, atau masyarakat demi kelangsungan hidup manusia itu
sendiri.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat,
lembaga pemerintahan ataupun swadaya masyarakat. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat, melalui pembangunan dibidang kesehatan diharapkan akan semakin
meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat
dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai.
Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat yang masih
menjadi patokan pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019, dimana ada 3
pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku
sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Dalam
mewujudkan visi Indonesia Sehat telah ditetapkan misi pembangunan yaitu
menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Untuk
melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi kesehatan, hal ini
disebabkan program promosi kesehatan berorientasi pada proses pemberdayaan
masyarakat melalui peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatannya.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara bertanggung
jawab untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga kesehatan masyarakat yang
terampil dan berkualitas. Keberadaan tenaga kesehatan masyarakat sangat
diperlukan untuk membantu dalam mengupayakan promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit di masyarakat.
Sesuai dengan salah satu misi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yaitu
menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang mendukung upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara

8
konseptual maupun secara langsung dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar, mahasiswa diberi
kesempatan untuk lebih memahami, mampu dan terampil menggunakan ilmu
kesehatan masyarakat yang telah dipelajari di kelas untuk diterapkan ditengah-
tengah kehidupan masyarakat serta mampu menerapkan ilmu kesehatan
masyarakat yang paripurna yang langkah-langkahnya meliputi identifikasi dan
analisa masalah kesehatan, melaksanakan intervensi serta evaluasi hasil
intervensi.
Pengalaman belajar lapangan merupakan program yang dijalani oleh
mahasiswa/i Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai
syarat kelulusan dalam program studi FKM USU. Tujuannya untuk
mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang sudah dipelajari, sehingga
terampil menganalisis masalah kesehatan masyarakat, menentukan skala prioritas
masalah serta mencari pemecahannya (intervensi) secara terpadu dan multisektor.
Kelompok kami yang ditempatkan di Desa Salak I Kecamatan Salak
Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara mencoba menganalisis,
mengidentifikasi dan melakukan intervensi masalah kesehatan yang
mempengaruhi derajat kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

1.2 .Kompetensi PBL


Mahasiswa diharapkan mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan
masyarakat, memahami layanan kesehatan di puskesmas, menganalisis situasi
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat, mengenali tipologi
masyarakat, mampu mengembangkan masyarakat agar dapat menangani
permasalahan yang terjadi dan mampu menggerakkan masyarakat agar
berpartisipasi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada.

1.3. Tujuan

9
1.3.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan
masyarakat yang dikuasai untuk mengenal dan memahami layanan
kesehatan di puskesmas, mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat,
menetapkan penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat, serta
memberikan alternatif penyelesaian masalah kesehatan masyarakat di
wilayah PBL.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Melaksanakan dan menerapkan ilmu kesehatan masyarakat secara
team work dengan tahapan:
Mampu bersosialisasi dengan masyarakat
Mampu memahami layanan kesehatan di Puskesmas
Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang timbul di
masyarakat
Mampu menentukan prioritas masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat
Mampu merumuskan rencana pemecahan masalah kesehatan
yang dihadapi masyarakat
Mampu menentukan intervensi program pemecahan masalah
kesehatan di masyarakat yang menjadi prioritas masalah.
Mampu mengevaluasi intervensi program yang telah
dilaksanakan, dengan melibatkan seluruh komponen
masyarakat.
Alternatif perbaikan intervensi program dalam rangka
pengembangan selanjutnya, dengan melibatkan seluruh
komponen masyarakat.
2. Mampu mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi pada 5
keluarga binaan yang menjadi tugas individu mahasiswa.

10
3. Mengembangkan soft skill mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk berperan serta aktif dalam menangani permasalahan
kesehatan diwilayah PBL serta berperilaku sehat.
4. Meningkatkan empathy dan kepedulian mahasiswa terhadap peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat
5. Mengembangkan masyarakat menuju desa sehat

1.4 Manfaat Pengalaman Belajar Lapangan

Adapun manfaat pelaksanaan PBL adalah sebagai berikut :

Sebagai bahan informasi bagi masyarakat Desa Salak I, Kecamatan


Salak , Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2017.
Sebagai bahan masukan bagi instansi-instansi terkait dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Salak I, Kecamatan
Salak , Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2017.
Sebagai bahan informasi atau referensi bagi penelitian dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Media belajar untuk mengaplikasikan bidang keilmuan yang
diperoleh sesuai dengan situasi nyata di lapangan.
Sebagai bentuk kerjasama tim dalam mengidentifikasi dan intervensi
permasalahan kesehatan masyarakat secara partisipatif di lapangan.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desa Salak I merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan
Salak, Kabupaten Pakpak Bharat. Desa Salak I memiliki luas wilayah 300 Ha
dengan topografi daerah merupakan daerah dataran tinggi dan suhu udara rata-rata
18 derajat celcius. Desa Salak I memiliki 2.127 jiwa penduduk yang terdiri dari
2.215 jiwa laki-laki dan 2.059 jiwa perempuan. Sementara itu keragaman agama
di desa Salak I terdiri dari agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik.
Jumlah penduduk menurut umur yang paling banyak terdapat pada
kelompok umur 07-12 tahun sebanyak 388 jiwa. Hal ini mengindikasikan
banyaknya kenakalan remaja yang berisiko terhadap penularan penyakit menular
seksual pada remaja maupun kebiasaan hidup tidak sehat pada remaja. Dalam hal
mata pencaharian, di dominasi oleh mata pencaharian sebagai petani sebesar 2069
jiwa.
Desa Pegajahan juga sudah pernah melakukan beberapa pelatihan dalam
upaya pengembangan masyarakat, salah satunya dibidang kesehatan masyarakat
adalah pelatihan UKM dari dinas kesehatan dan Universitas Sumatera Utara
berupa pelatihan kader-kader dan pemberian alat pelindung diri (APD) kepada
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
Sementara itu, data dari Puskesmas Kecamatan Pegajahan menunjukkan
bahwa dari sepuluh jenis penyakit terbesar di Kecamatan Pegajahan salah satunya
adalah penyakit pada sistem otot dan jaringan. Hal ini dapat diakibatkan oleh
masyarakat yang pada umumnya bekerja sebagai petani dan pengrajin home
industri yang dapat menimbulkan risiko penyakit pada sistem otot dan jaringan
pada masyarakat.

12
BAB III
METODE PELAKSANAAN PBL

3.1 .Tehnik Pengambilan Sampel


Sampel yang diambil dalam pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan
(PBL) desa Pegajahan menggunakan metode Cluster Random Sampling. Lokasi
pengambilan sampel adalah desa Salak I, kecamatan Salak , kabupaten Pakpak
Bharat. Populasi yang digunakan adalah keluarga yang berdomisili di desa Salak I
yang berjumlah 508 kepala keluarga yang tersebar di 5 (lima) dusun. Sampel yang
ditarik berjumlah 84 kepala keluarga dengan menggunakan rumus slovin dan
tingkat kepercayaan 99%.
Jumlah sampel berdasarkan dusun adalah sebagai berikut yaitu dusun I
(dusun Pasar Salak) 25 kepala keluarga, dusun II (dusun Pelagatnapasengkut) 27
kepala keluarga, dusun III (dusun Permangu) 15 kepala keluarga, dusun IV
(Dusun Lae Cilum) 10 kepala keluarga, dan dusun V (dusun Gunung Meriah) 6
kepala keluarga. Penentuan sampel dilakukan dengan cara acak (random).

3.2 .Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data


3.2.1 Data Puskesmas
Data yang dikumpulkan dari puskesmas kecamatan Salak merupakan data
sekunder berupa data 10 penyakit terbesar di kecamatan Pegajahan dan data
kunjungan masyarakat ke puskesmas selama rentang waktu Januari Februari
2017.
Berikut dijabarkan data 10 (sepuluh) jenis penyakit terbesar di Kecamatan
Salak pada bulan Januari - Februari 2017.

13
Tabel 3.1. Sepuluh Jenis Penyakit Terbesar Kecamatan Pegajahan Bulan
Juni 2016

N Jenis Penyakit Jumlah Penderita Total


o.
1-9 10-19 20-44 45-54 55-59 60-69 >70
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

1 Peny. Pada - 1 10 29 25 17 3 85
Sistem Otot dan
Jaringan

2 Peny. Tekanan - - 13 17 23 16 8 77
Darah Tinggi

3 Batuk 16 21 12 13 3 7 3 75

4 Demam 15 30 12 8 6 - 2 73

5 Influenza 6 15 24 10 6 6 1 68

6 Diare 9 11 19 12 1 2 - 54

7 Dispepsia - 2 23 11 7 8 1 52

8 Gastritis - 1 19 14 8 7 2 51

9 Peny. Kulit 5 11 15 5 5 - - 41
Alergi

1 Asma - 4 3 5 1 2 3 18
0

14
Tabel 3.2. Sepuluh Jenis Penyakit Terbesar Kecamatan Pegajahan Bulan Juli 2016

No. Jenis Penyakit Jumlah Penderita Total

1-9 10-19 20-44 45-54 55-59 60-69 >70


tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

1 Demam 31 24 28 9 5 1 - 98

2 Peny. Pada Sistem Otot - 4 26 24 26 7 - 87


dan Jaringan

3 Batuk 29 21 15 7 7 5 1 85

4 Influenza 9 18 24 11 1 - 1 64

5 Gastritis - 7 31 11 9 4 - 62

6 Peny. Tekanan darah - - 3 13 19 20 1 56


Tinggi

7 Dispepsia - 4 22 11 3 4 - 44

8 Peny. Kulit Alergi 5 15 21 1 - - - 42

9 Diare 5 13 11 5 5 2 - 41

10 Infeksi Sal. Pernafasan 5 5 13 3 4 1 - 31

15
Tabel 3.3. Sepuluh Jenis Penyakit Terbesar Kecamatan Pegajahan Bulan Agustus
2016
No Jenis Penyakit Jumlah Penderita Total
.
1-9 10-19 20-44 45-54 55-59 60-69 >70
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

1 Peny. Pada Sistem - 2 12 16 21 8 3 62


Otot dan Jaringan

2 Demam 12 21 3 5 8 7 1 57

3 Gastritis - 2 19 15 13 5 2 56

4 Influenza 8 13 16 14 2 2 - 55

5 Peny. Tekanan - - 2 13 15 13 5 48
Darah Tinggi

6 Infeksi Saluran 2 8 7 7 7 4 1 36
Pernafasan

7 Migrain - 1 14 7 7 2 - 31

8 Diare 6 5 10 5 2 - - 28

9 Peny. Kulit Alergi 5 16 2 2 1 - - 26

10 Batuk 7 8 2 1 2 1 3 24

16
3.2.2 Data Kesehatan Masyarakat
Data yang dikumpul berupa data kualitatif dan kuantitatif dengan cara
menyebarkan kuesioner dan indepth interview kepada 84 keluarga sebagai sampel.
Setelah data dihimpun dari 84 sampel, maka data diolah menggunakan aplikasi
epi-info. Data di entri ke aplikasi epi-info lalu dianalisis dengan hasil sebagai
berikut :

Tabel 3.4. Frekuensi Keluarga yang pergi ke pelayanan kesehatan


No. Apakah pergi ke pelayanan Frekuensi Persentase
kesehatan

1 Ya 65 79.3%

2 Tidak 17 20.7%

Total 92 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 92 keluarga yang


diwawancarai terdapat 20.7% keluarga yang tidak pergi ke pelayanan kesehatan
jika mengalami masalah kesehatan. Alasan yang umumnya diberikan masyarakat
adalah karena masyarakat merasa masih dapat melakukan self-medication
(pengobatan mandiri), maupun karena alasan ekonomi yang menyebabkan mereka
tidak mengunjungi pelayanan kesehatan.
Sementara itu, 79.3% keluarga melakukan kunjungan ke pelayanan
kesehatan yang tersedia berupa puskesmas, klinik maupun jasa bidan dan tenaga
kesehatan lainnya.

17
Tabel 3.5. Frekuensi jenis penyakit di desa Pegajahan
No. Jenis Penyakit Frekuensi Persentase

1 Asam Lambung 5 5%

2 Asam Urat 9 9%

3 Batuk 7 7%

4 Nyeri Otot 14 14%

5 Sakit Gigi 1 1%

6 Demam Berdarah 1 1%

7 Demam 10 10%

8 Influenza 7 7%

9 Sakit Pinggang 1 1%

10 Diare 7 7%

11 ISPA 13 13%

12 Hipertensi 5 5%

13 Sinusitis 3 3%

14 Polip 1 1%

15 Hipotensi 1 1%

16 Gangguan Jantung 2 2%

17 Kolesterol 1 1%

18 Penyakit Ginjal 1 1%

19 Pusing 8 8%

20 Katarak 3 3%

Total 100 100%

Tabel diatas menjelaskan frekuensi dari tiap penyakit yang ditemukan


pada analisis data kesehatan masyarakat melalui wawancara dan penyebaran
kuesioner. Dapat dilihat bahwa frekuensi penyakit terbersar merupakan penyakit

18
pada sistem otot dan jaringan kemudian di ikuti oleh Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) dan demam.
Hasil yang ditunjukkan oleh tabel diatas menjadi dasar pertimbangan
untuk menentukan prioritas masalah kesehatan yang akan diatasi.

Tabel 3.6. Frekuensi Masyarakat yang mendapatkan informasi kesehatan


No. Pernah Mendapatkan Informasi Frekuensi Persentase
Kesehatan

1 Ya 43 46.7%

2 Tidak 49 53.3%

Total 92 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 92 keluarga yang dijadikan
sampel, ada 53.3% keluarga di desa Pegajahan yang tidak pernah menerima atau
mendapatkan informasi kesehatan baik berupa penyuluhan maupun promosi
kesehatan atau seminar tentang kesehatan baik dari pihak puskesmas maupun dari
tenaga kesehatan lainnya. Selebihnya sebesar 46.7% keluarga di desa Pegajahan
pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan.

19
Tabel 3.7. Frekuensi Sumber Air Minum Masyarakat Desa Pegajahan
No. Sumber Air Minum Frekuensi Persentasi

Air Isi Ulang 25 27.2%

Sumur Bor 61 66.3%

Sumur Gali 6 6.5%

Total 92 100%

Tabel diatas menunjukkan frekuensi sumber air minum masyarakat di desa


Pegajahan yang terdiri dari 27.2% menggunakan air isi ulang, 66.3%
menggunakan sumur bor dan selebihnya menggunakan sumur gali.

3.3. Perencanaan Pelaksanaan Minilokakarya di Puskesmas


Minilokakarya di Puskesmas Kecamatan Pegajahan setiap
bulannya dilakukan secara rutin, namun pada bulan September minilokakarya
tidak dilaksanakan, oleh karena banyak program-program yang dilakukan
oleh Puskesmas. Sehingga Minilokakarya Puskesmas Pegajahan dilaksanakan
kembali pada awal bulan November untuk Minilokakrya dibulan Oktober.

3.4. Metode Pelaksanaan Minilokakarya Di Puskesmas


Metode yang digunakan dalam kegiatan minilokarya adalah
metode diskusi, adapun kegiatan minilokakrya ini dpimpin langsung oleh
Kepala Puskesmas dengan peserta kegiatan adalah seluruh petugas
Puskesmas, Bidan Desa dan juga Mahsiswa/i peserta PBL FKM USU di
Kecamatan Pegajahan. Prinsip yang harus dipegang dalam lokaryamini
adalah bahwa Lokakaryamini Bulanan dilaksanakan dengan melibatkan
seluruh petugas Puskesmas, tanpa mengganggu aktivitas pelayanan serta
dapat tercapai tujuan.

20
Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan bersifat dinamis,
dapat disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan kondisi
Puskesmas setempat.
Adapun pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam Minilokarya
Puskesmas Pegajahan ini adalah yang pertama yaitu pembukaan oleh Kepala
Puskesmas kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, menumbuhkan
motivasi, pengenalan program baru, inventarisasi kegiatan bulan lalu, analisa
pemecahan masalah dan pemecahannya, penyusunan kegiatan bulan yang
akan datang, pembagian tugas bulan yang akan datang, dan kesepakatan
untuk melaksanakan rencana kerja baru. Pemecahan masalah Minilokakarya
di Puskesmas Pegajahan dilakukan dengan cara diskusi bersama, pelaksanaan
kegiatan Minilokarya dilakukan pada
Hari/Tanggal : 04 November 2016-11-04
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Puskesmas Pegajahan

3.5 Metode Pelaksanaan Rembug Desa


3.5.1 Metode Pelaksanaan Rembug Desa
Metode yang digunakan untuk dalam pelaksanaan rembug desa
ialah ceramah dan diskusi. Metode tersebut yang paling tepat digunakan
karena jumlah peserta rembug <15 orang.
Adapun teknik penentuan prioitas masalah yang digunakan dalam
rembug desa tersebut ialah metode PAHO. Sebelum dilakukan proses
skoring, mahasiswa/i PBL FKM USU menjelaskan secara detail mengenai
poin penilaian. Kemudian pengambilan skor dilakukan secara bergantian
dari setiap perwakilan peserta rembug desa.

21
3.5.2 Jumlah dan elemen peserta rembug desa

Tabel 3.8. Jumlah dan elemen peserta Rembug Desa


No. Elemen Masyarakat Jumlah Peserta

1. Kepala Desa Pegajahan 1 orang

2. Kepala Puskesmas Kecamatan 1 orang


Pegajahan

3. Kepala Dusun 6 orang

4. Tokoh Agama 3 orang

5. Karang Taruna 7 orang

6. Kader Posyandu 7 orang

7. Bidan desa 1 orang

8. PKK 2 orang

Total 28 orang

3.5.3 Alat Bantu


Alat bantu lihat : Slide
Alat bantu dengar : Pengeras suara (speaker) dan mikrofon

Materi presentasi yang ditampilkan ialah data penyakit dari pelayaanan


kesehatan di Kecamatan Pegajahan, data dari hasil analisis tim PBL di Desa
pegajahan dan pemaparan materi prioritas masalah kesehatan, meliputi : definisi
penyakit, faktor resiko serta persentase penderita di Desa Pegajahan.
3.5.4 Tempat dan Jadwal
Atas kesepakatan bersama perangkat desa Pegajahan, maka dilaksanakan
rembug desa yang bertempat di Balai Desa Pegajahan. Rembug desa
tersebutdilaksanakan pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2016.

22
3.6 Metode Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah Di Puskesmas
(metode yang digunakan, keterlibatan sektor lain, bentuk kegiatan)

3.6.1 Metode yang digunakan :


Promosi kesehatan
Pada kegiatan ini, metode yang digunakan untuk pemecahan masalah di
puskesmas ialah pendekatan dan penyuluhan. Dimana metode tersebut sangat
ideal untuk jumlah masyarakat yang cukup besar.

3.6.2 Keterlibatan sektor lain


Melakukan rapat koordinasi bersama
a. camat
b. kepala desa
c. tokoh masyarakat
untuk membahas pemecahan masalah dimasyarakat.

3.6.3 Bentuk kegiatan


Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan dipuskesmas ialah
a. pelatihan
b. penyuluhan
c. pemberian materi

3.7 Metode Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


(metode yang digunakan, keterlibatan sektor lain, jumlah dan elemen
peserta/masyarakat, alat bantu, tempat dan jadwal)

3.7.1 Metode yang digunakan :

Promosi Kesehatan

Pada kegiatan ini, metode yang digunakan ialah penyuluhan. Dimana,


metode tersebut sangat ideal untuk jumlah peserta yang cukup besar.

23
Senam sehat

Pada kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, metode yang digunakan


adalah pelatihan. Pelatihan tersebut dilakukan oleh 6 orang instruktur.

3.7.2. keterlibatan sektor lain

1. promosi kesehatan : tidak ada

2. senam sehat : tidak ada

3.7.3 Jumlah dan elemen peserta/masyarakat saat melakukan promosi kesehatan

Tabel 3.9. jumlah dan elemen peserta promosi kesehatan


No. Elemen peserta Jumlah Peserta

1. Warga karang sari 32 orang

2. Warga pelita 37 orang

3. Warga sri asih 35 orang

Total 104 orang

Jumlah dan elemen peserta yang mengikuti senam sehat


Tabel. 3.10 Jumlah dan Elemen pesertayang mengikuti senam sehat
No. Elemen Masyarakat Jumlah Peserta

1. Peserta senam dusun sriasih 25 orang

2. Peserta senam dusun karang sari 28 orang

3. Peserta senam pelita 36 orang

Total 89 orang

24
3.7.4 Alat Bantu saat melakukan promosi kesehatan
flip chart
mikrofon

Alat Bantu saat melaksanakan senam sehat


mikrofon
speaker
pengeras suara
multimedia

3.7.5 *Tempat dan waktu saat melakukan promosi kesehatan

Tempat : Rumah Bapak Sunar , Dusun Karang Sari


Waktu : Kamis, 16.00 16.30 wib

Tempat : Rumah Ibu Boinem , Dusun Pelita


Waktu : Jumat , 16.00 16.30 wib

Tempat : Rumah Bapak Gunanto , Dusun Sri Asih


Waktu : Kamis , 14.30 15.00 wib

25
*Tempat dan waktu saat melaksanakan senam sehat
Setelah penyuluhan selesai dilakukan maka tempat dan waktu untuk senam sehat
telah disepakati bersama ibu ibu didesa pegajahan yang dilaksanakan pada :

Tempat : Rumah Ibu Robinah , Dusun Sri Asih


Waktu : Sabtu, 09.00 - 10.00 wib
: Minggu 09.00 - 10.00 wib
Tempat : Rumah Bapak Andi , Dusun Karang Sari
Waktu : Selasa, 16.00 - 17.00 wib

: Minggu 16.00 - 17.00 wib

Tempat : Rumah Ibu Dewi , Dusun Pelita

Waktu : Sabtu, 16.00 17.00 wib

: Senin, 16.00 17.00 wib

26
BAB IV

HASIL
4.1 Hasil Pelaksanaan PBL

4.1.1 Gambaran Daerah


A. Gambaran Geografi
Luas wilayah Desa Salak I adalah 300 Ha, sebagian besar merupakan
dataran tinggi. Desa Salak I yang berada sekitar < 50 Mdi diatas
permukaan laut. Suhu udara rata-rata Desa Salak I adalah 180 C. Desa
Pegajahan mempunyai batas-batas wilayah sebagaiberikut:
1. Sebelah Utara : Desa Tinada
2. Sebelah Selatan : Desa P.B. Boang
3. Sebelah Barat : Desa Aornakan
4. Sebelah Timur : Desa Salak II

Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Salak 1

27
Jarak dari pemerintahan desa :
1. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 1.5 Km
2. Jarak dari ibu kota kabupaten : 32 km

B. Gambaran Demografi
Jumlah penduduk Desa Salak I pada tahun 2017 berjumlah 2.127 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 508 KK. Jumlah penduduk laki-
laki sebanyak 2.215 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
2.059 jiwa.

Tabel 4.1 Jumlah penduduk menurut agama


No Agama Jumlah (orang)

1 Islam 4.086

2 Kristen Protestan 151

3 Hindu 22

Tabel 4.2 Jumlah penduduk menurut suku

No Suku Jumlah (orang)

1 Jawa 3306

2 Melayu 118

3 Batak 454

4 Mandailing 71

5 Banjar 156

6 Karo 87

7 Minangkabau 17

8 Nias 15

9 Aceh 16

10 Bali 34

28
Tabel 4.3 Jumlah penduduk menurut usia

No Usia Jumlah (orang)

1 00-03 -

2 03-05 193

3 03-07 233

4 07-12 388

5 13-15 253

6 16-18 235

7 19 tahun keatas 2972

Tabel 4.4 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan

No Pendidikam Jumlah (orang)

1 PAUD 65

2 TK 48

3 SD 1512

4 SLTP 976

5 SLTA 654

6 D1-03 115

7 SARJANA/S1 38

Jumlah penduduk yang putus sekolah umur 0-18 tahun

1 Perempuan 2

2 Laki-laki 1

29
Tabel 4.5 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Pekerjaan Jumlah (orang)

Jumlh ibu yang berusaha 370

Karyawan

PNS 42

ABRI/POLRI 5

Swasta 83

BUMN 21

Wiraswasta/pedagang 430

Tani 2069

Buruh tani 653

Pensiun 53

Jasa 76

Lainnya 1281

Tabel 4.6 Jumlah penduduk menurut mobilitas / mutasi penduduk

No Mobilitas / mutasi penduduk Jumlah (orang)

Lahir

1 Laki-laki 32

2 Perempuan 26

Mati

1 Laki-laki 17

2 perempuan 10

Jumlah 27

30
Datang

1 Laki-laki 22

2 Perempuan 28

Jumlah 50

Pindah

1 Laki-laki 29

2 perempuan 27

Jumlah 56

Tabel 4.7 Bidang pembangunan

Agama Jumlah

Sarana beribadah

Masjid 1

Mushola 7

Gereja 1

Pura 1

Pendidikan

PAUD 1

TK 1

SD 2

SLTP 2

SLTA 2

31
C. Fasilitas Kesehatan

Desa Salak I mempunyai fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas, Praktek Dokter


dan praktek bidan.

4.1.2 Gambaran Puskesmas Salak

A. Program Puskesmas

a. Program Wajib

1) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi
dan perkembangan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan
kesehatan bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam
kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
a) Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu
hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran
ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil
sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan pertama,
sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga
umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk
melihat kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Cakupan K1
selalu lebih tinggi dibandingkan cakupan K4 dari tahun ke
tahun. Dari laporan dari setiap desa Tahun 2015 didapatkan
bahwa desa Pegajahan memiliki cakupan K1 61,9 % dan K4
61,9 %.

32
b) Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan
Kompetensi
Kebidanan
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan untuk tahun 2015 mencapai 95,54 %.Angka ini
mencapai target SPM bidang kesehatan sebesar 90% pada
tahun 2015.
c) Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pada tahun 2015, cakupan pelayanan nifas
mencapai 100%. Angka ini mencapai target SPM bidang
kesehatan sebesar 90% pada tahun 2015.
d) Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3)
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan
golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut, antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal
tiga kali, satu kali pada usia 0-7 hari (KN1) dan dua kali
lagi pada usia 8-28 hari (KN3). Pada Tahun 2015, cakupan
kunjungan neonatal KN1 sebesar 99,4% dan KN3 sebesar
94,9%. Dilihat dari hasil cakupan KN1 dan KN4 sudah
hampir mendekati 100%. Hampir seluruh desa sudah
mencapai cakupan diatas 90%.

e). Pelayanan Keluarga Berencana


Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa
indikator, diantaranya proporsi peserta KB baru menurut
metode kontarsepsi, persentase KB aktif terhadap jumlah
pasangan usia subur (PUS) dan persentase baru metode
kontrasepsi jangka panjang (MJKP). Pada Tahun 2015,
jumlah peserta KB baru sebesar 24,1% dan untuk KB aktif

33
sebesar 73,9%. Kepedulian masyarakat kelompok pasangan
usia subur terhadap program keluarga berencana dapat
dikatakan baik.

2) Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi
kepada bayi umur 0 1 tahun (BCG, DPT, HB, Polio,
Campak,), imunisasi untuk wanita usia subur/ ibu hamil (TT)
dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1 : DT dan kelas 2-3 : TT).
Pencapaian program imunisasi lengkap untuk Puskesmas
Pegajahan telah mencapai 89%.

3) Pelayanan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi masyarakat pada dasarnya
bertujuan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi
masyarakat. Untuk dinas kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai
telah melakukan upaya pemberian kapsul vitamin A dan
pemberian tablet Fe.
a) Pemberian Kapsul Vitamin A
V itamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang
dibutuhkan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya
tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Kekurangan vitamin
A dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan
terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera
mendapatkan vitamin A bisa menimbulkan kebutaan. Dalam
rangka penanggulangan masalah gizi khususnya sasaran yang
mengalami kurang vitamin A terutama bayi dan balita, telah
dilakukan upaya distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi kepada
bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam setahun.
Selain itu, pemeberian Vitamin A diberikan kepada ibu nifas.
Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi ( 6-11 bulan) sebesar

34
97,10%, pada anak balita (12-59 bulan) sebesar 94,35%, dan ibu
nifas sebesar 90,97%.
b) Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk
mengatasi kasus anemia serta minimalisasi dampak buruk
akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil.
Pencapaian pelayanan pemberian tablet Fe (30 tablet)
sebesar 100 % dan pemberian tablet Fe (90 tablet) sebesar
100 %.
c) Cakupan ASI Eksklusif
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-
6 bulan pada Tahun 2015 sebesar 64%, dimana jumlah ini
meningkat dibandingkan pada Tahun 2014 yang hanya
sebesar 34,42 %
d) Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
Pemberian MP ASI diprioritas untuk bayi dari
keluarga miskin untuk mengurangi prevalensi kurang energi
protein (KEP). Persentase bayi yang mendapatkan MP
ASI cenderung mengalami penurunan drastis.Tahun 2015
tidak ada pemberian makanan pendamping ASI karena tidak
ada tersedianya anggaran untuk pemberian makanan
pendamping ASI.

4). Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering
mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan
masyarakat, variabel lainnya adalah factor perilaku. Untuk
menggambarkan keadaan lingkungan, berikut ini akan disajikan
indikator-indikator yaitu persentase rumah sehat persentase
rumah tangga memiliki akses terhadap air minum, persentase
rumahtangga menurut sumber air minum, persentase rumah
tangga yang memiliki sarana penampungan akhir
kotoran/tinja/BAB.

35
a). Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah
tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki
jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah
tidak terbuat dari tanah. Ukuran rumah yang relative kecil
dan berdesak-desakan dapat mempengaruhi tumbuh
kembang mental atau jiwa anak-anak. Anak-anak
memerlukan lingkungan bebas, tempat bermain luas yang
mampu mendukung daya kreativitasnya. Dengan kata lain,
rumah bila terlampau padat disamping merupakan media
yang cocok untuk terjadinya penularan penyakitk
khususnya penyakit saluran nafas juga dapat mempengaruhi
perkembangan anak. Kepadatan hunian diperoleh dengan
cara membagi jumlah anggota rumah tangga dengan luas
lantai rumah dalam meter persegi. Hasil perhitungan
dikategorikan sesuai kriteria Permenkes tentang rumah
sehat, yaitu memenuhi syarat bila 8 m2/kapita (tidakpadat)
dan tidak memenuhi syarat bila< 8m2/kapita (padat). Pada
tahun 2015, terdapat 6.823 unit rumah diantaranya 3.417
rumah yang dibina (77,54 %), yang memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 2.753 unit rumah (79,92 %).

b). Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap Air


Minum
Akses rumah tangga terhadap air minum tidak
mengalami perubahan 2 tahun terakhir. Peningkatan akses
rumah tangga terhadap sumber air minum akan berdampak
pada penurunan kasus kasus penyakit infeksi penularan
melalui air (water borned diseases), yang juga akan
mempengaruhi peningkatan status kesehatanmasyarakat.
Persentase rumah tangga yang memakai sumur gali

36
terlindung sebanyak 5.092 rumah tangga, tidak ada rumah
tangga memiliki sumur gali dengan pompa, sumur bor
dengan pompa sebanyak 97 rumah tangga, tidak ada rumah
tangga memiliki terminal air, tidak ada rumah tangga
memiliki mata air terlindung, tidak ada rumah tangga
memiliki penampungan air hujan, tidak ada rumah tangga
memiliki perpipaan. Persentase penduduk yang memiliki
akses air sebesar 10,19%.

c). Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat


Yang termasuk TUPM adalah hotel, restoran,
bioskop, pasar, terminal, dll. TUPM sehat adalah tempat
umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan
banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang
yang sesuai. Pada tahun 2015, dari 30 TUPM yang ada,
yang diperiksahanya 18 TUPM. Dari jumlah yang telah
diperiksa tersebut sebanyak 15 TUPM (83,83%) memenuhi
syarat kesehatan. Untuk institusi yang dibina kesehatan
lingkungannya, dari 12 institusi yang ada, yang dibina
kesehatan lingkungannya hanya 7 institusi atau 61,67%.

b. Program Tambahan
1) Diare
Jumlah perkiraan kasus diare tahun 2015 sebanyak
2.731kasus dan jumlah kasus diare yang ditangani sebanyak
2.445kasus . Angka ini menunjukkan bahwa jumlah kasus
diare dibawah jumlah angka perkiraan sebanyak 89,5 %.

37
2) TB Paru
Jumlah kasus baru TB Paru BTA (+) pada Tahun 2015
sebanyak 57 kasus, Jumlah Kasus TB Paru seluruhnya pada
Tahun 2015 adalah sebanyak 57 kasus. Dari semua kasus BTA
(+) yang ditemukan, terdapat beberapa desa yang tidak ada
kasus nya yaitu : desa Tanjung putus , desa Melati kebun dan
desa Bengabing. Dan desa pegajahan memiliki jumlah 15
orang yang terkena TB Paru
3) HIV / AIDS
Jumlah penderita HIV pada Tahun 2015tidak ada kasus
di Puskesmas Pegajahan.

4) Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat
diberantas / ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi.
Tercatat pada Tahun 2015 tidak ada kasus penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi seperti difteri, pertusis, dan tetanus.

5) Lansia
Untuk program lansia dengan cara melakukan senam sehat
yang sudah tercapai 70 %,dan juga melakukan penyuluhan dan
konseling

6) Demam Berdarah Dengue (DBD)


Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada
tahun 2015 tidak ada kasus.

7) Filariasis
Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus penderita filariasis.

38
8) Pneumonia
Cakupan penemuan kasus pneumonia pada balita sudah
baik. Pada tahun 2015, dari 7294 perkiraan kasus, balita yang
menderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak
90 kasus (30,61 %). Penemuan kasus pneumonia yang tertinggi
terdapat di desa Bingkat sebanyak 19 kasus yaitu 29,7 % dari
perkiraan kasus, dan yang terendah yaitu desa Tanjung putus
yaitu 25 % dari perkiraan kasus.

B. Mekanisme kerja
a. Alur kunjungan pasien di Puskesmas Pegajahan
- pasien datang
- pendaftaran rekam medis
- konseling gizi dan klinik sanitasi
- poli gigi / poli umum / poli kia
- tata usaha; - surat rujukan
- surat keterangan dokter
- surat keterangan sakit
- laboratorium; pemeriksaan Hb, gula darah, TB. Paru, asam
urat
- kamar obat
- kasir
- pasien pulang

b. Alur pendaftaran pasien


- Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran
- loket pendaftaran
- a tidak bawa KTPK; - registrasi nomor index
- pembuatan KTPK
- pembuatan kartu rawat jalan
b. membawa KTPK; - menunjukkan KTPK
- kartu rawat jalan dicari sesuai no index

39
- bayar retribusi sesuai perda
- tanda tangan peserta BPJS kesehatan
- ruang tunggu
- ruang pelayanan
- pasien keluar
- kartu rawat jalan dicatat ke registrasi rawat jalan dan sensus
harian penyakit
- kartu rawat jalan di kembalikan ke loket
- kartu rawat jalan dimasukkan ke family folder dalam rak arsip

c. Alur poli gigi


- pasien datang pasien daftar kartu
- pasien masuk ruang tunggu
- pasien dipanggil & masuk ruang gigi
- pasien memberi status pada dokter
- pasien di persilahkan duduk di unit pemeriksaan oleh perawat
- perawat mempersiapkan alat & air digelas untuk kumur pasien
- menanyakan keluhan pasien
- dokter melakukan pemeriksaan
- dokter menegakkan diagnosa
- dokter melakukan perawatan pada pasien sesuai diagnosa
- dokter/perawat memberi instruksi pada pasien setelah
dilakukan perawatan sesuai diagnosa
- dokter menulis resep dan memberikan pada pasien
- pasien dipersilahkan mengambil obat di apotik
- perawat membersihkan alat, gelas yang sudah dipakai pasien
dan meletakkan kembali pada lemari alat.

d. Alur imunisasi
- ibu datang membawa bayi untuk di imunisasi
- kemudian menuju loket pendaftaran untuk mengambil status

40
- lalu memasuki ruang KIA dan di periksa keadaan umum bayi
yang akan di imunisasi
- bila bayi sehat bayi di imunisasi, tetapi bila bayi sakit dengan
tidak ada kontra indikasi boleh di imuisasi
- bayi sakit dengan kontra indikasi imunisasi :
1.temp >38,5
2.riwayat kejang setelah pemberian imunisasi
3.imunisasi compro mics (gangguan fungsi immun)
4.harus di rujuk
5.setelah itu baru dibuat pencatatan dan pelayanan
- cara pemberian imunisasi
1.penyiapan alat dan vaksin
2.vaksin dihisap kedalam spuit sesuai dengan ketentuan dosis
3.desinfeksi tempat penyuntikan dengsn kspss air hangat
4.vaksin disuntikkan sesuai jenisnya (vaksin polio dibedakan
per orang)
5.pemberian antipiretik
- kemudian diadakan penyuluhan, yaitu ;
1.jadwal imunisasi berikutnya
2.kapan kembali segera
3.keluhan ikutan pemberian imunisasi
- kemudian pasien pulang

e. Alur tata usaha


- pasien datang mendaftar keruang kartu
- ke poli umum untuk pemeriksaan
- pengurusan surat;
1.rujukan BPJS dan umu
Pasien membawa fotocopy kartu BPJS
2.surat keterangan sakit
3.surat keterangan dokter

41
4.visum; pembuatan surat visum dibuat apabila telah ada
surat dari kepolisian dan setelah selesai diambil oleh pihak
kepolisian

f. Alur pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien di ruang


pengobatan
- pasien datang
- loket pendaftaran
- ruang periksa / pengobatan
- ruang tunggu
- ruang periksa / pengobatan
- konfirmasi identitas
- anamnesa
- pemeriksaan fisik
- diagnosa
- tindakan therapi dan nasehat yang sesuai
- resep ke apotik
- pasien pulang

g. alur pemeriksaan ibu nifas


- petugas menerima kunjungan ibu nifas di ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran
- petugas melakukan anamnesa;
- menanyakan identitas
- menanykan status imunisasi ibu
- menanyakan riwayat kehmilan
- menanyakan riwayat persalinan dan keadaan bayi yang baru
lahir
- menanyakan keluhan ibu dalam masa nifas
- petugas melakukan pemeriksaan
- petugas menentukan dagnosa kebidanan
- petugas memberikan resep obat Fe untuk diambil di apotik

42
- petugas memberikan penyuluhan tentang personal hygiene,
makanan bergizi, pemberian ASI eksklusif, perawatan
payudara, cara menyususi yang benar dan motovasi
penggunaan alat kontrasepsi
- petugas melakukan rujukan bila ada indikasi
- pasien pulang

C. Fasilitas
a. Gedung Puskesmas Pegajahan
Luas tanah : 1.900 M2
Luas bangunan : 1.500 M2
Sumber air : PAM
Daya listrik : 150.000 watt
Rehab terakhir : 2012

b. Ruangan yang tersedia :


Tempat Parkir Kendaraan
1 Gudang ATK
1 R. Loket Pendaftaran/Input P Care/SIK
Rumah Barsalin
1 Gudang Obat
2 KM / WC karyawan
1 R. Gizi
1 R. KB
2 R. Laboratorium
1 R. Dapur
1 R. Imunisasi
1 R Tata Usaha
1 R Aula

c. Gedung Puskesmas Pembantu (pustu) ada 4;


1. Pustu Bingkat

43
2. Pustu Sukasari
3. Pustu Jatimulyo
4. Pustu Karang Anyar

d. Gedung Pos kesehatan Desa (poskesdes) ada 5

D. Permasalahan Puskesmas
1. Pemberdayaan masyarakat yang kurang
2. Imunisasi tercapai tapi untuk di posyandu tidak dan untuk mecapai
target harus melakukan sistem jemput bola
3. Saranan promkes yang tidak memadai; tidak adanya mic ataupun
speaker saat melakukan penyuluhan
4. Keadaan puskesmas yang tidak standart

4.1.3 Gambaran Kesehatan Masyarakat

1. Derajat Kesehatan Masyarakat


Adapun jumlah responden yang kami ambil untuk kuesioner di Desa Salak I
adalah 84 responden

Tabel 4.8 Pelayanan Kesehatan

No. Apakah pergi ke pelayanan Jumlah Persen (%)


kesehatan

1 Ya 65 79.3%

2 Tidak 17 20.7%

Total 92 100%

44
Tabel 4.9 Penyakit yang ada di desa Pegajahan

No. Jenis Penyakit Jumlah Persen (%)

1 Asam Lambung 5 5%

2 Asam Urat 9 9%

3 Batuk 7 7%

4 Nyeri Otot 14 14%

5 Sakit Gigi 1 1%

6 Demam Berdarah 1 1%

7 Demam 10 10%

8 Influenza 7 7%

9 Sakit Pinggang 1 1%

10 Diare 7 7%

11 ISPA 13 13%

12 Hipertensi 5 5%

13 Sinusitis 3 3%

14 Polip 1 1%

15 Hipotensi 1 1%

16 Gangguan Jantung 2 2%

17 Kolesterol 1 1%

18 Penyakit Ginjal 1 1%

19 Pusing 8 8%

20 Katarak 3 3%

Total 100 100%

45
Tabel 4.10 Pemakaian alat kontrasepsi (keluarga berencana)

No Apakah memakai KB ? Jumlah Persen (%)

1 Ya 58 63,0 %

2 Tidak 34 37,0 %

Total 92 100,0 %

Tabel 4.11 Informasi Kesehatan

No. Pernah Mendapatkan Informasi Jumlah Persen (%)


Kesehatan

1 Ya 43 46.7%

2 Tidak 49 53.3%

Total 92 100%

Tabel 4.12 Sumber air minum Desa Pegajahan

No. Sumber Air Minum Jumlah Persen %

1 Air Isi Ulang 25 27.2%

2 Sumur Bor 61 66.3%

3 Sumur Gali 6 6.5%

Total 92 100%

46
4.2 Hasil Pelaksanaan Minilokakarya

Minilokakarya telah dilaksanakan pada tanggal 3 oktober 2016 di ruang


rapat puskesmas. Pada minilokakarya dilakukan diskusi mengenai kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan program puskesmas. Dalam diskusi
munculah solusi pemecahan masalah yang diberikan oleh peserta rapat yang
hadir. Adapun solusi yang diberikan, yaitu:
1. KIA
Solusi pemecahan masalah : dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, ibu
hamil akan dimotivasi untuk berkomitmen dalam melaksanakan seluruh
langkah yang harus dilakukan oleh ibu hamil agar proses kehamilan dan
persalinan dapat berjalan dengan lancar.
2. Imunisasi
Solusi pemecahab masalah : sebelum kegiatan imunisasi dilakukan
masyarakat yang terkait harus mendapat edukiasi penyuluhan tentang
manfaat dari imunisasi . Pelaksanaan penyuluhan dilakukan bersama
petugas Promosi Kesehatan serta imunisasi dilakukan dengan maksimal.
3. Program anak
Solusi pemecahan masalah : akan dibuat ruang kelas anak, diamana
fungsi dari ruangan tersebut adalah untuk tempat bermain anak ketika
keluarganya sedang melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas.
4. Program tb
Solusi pemecahan masalah : lebih maksimal untuk mendapatkan sputum
dari setiap keluarga dengan dilakukannya sistem door to door.

47
4.3 Hasil Pelaksanaan Rembug Desa
Pelaksanaan rembug desa dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 17 Maret
2017 yang dihadiri oleh Kepala Puskesmas serta jajarannya, Kepala Desa serta
jajarannya, Tokoh Adat dan Masyarakat, Bidan Desa, Kader posyandu, Ketua
PKK, dam Karang Taruna.
Adapun persiapan dari pelaksanaan Rembug Desa di Desa Salak I yaitu:
I. Meminta persetujuan penjabat Kepala Desa untuk melaksanakan Rembug
Desa yang diadakan di Desa Salak I.
II. Meminta persetujuan penjabat Kepala Desa agar pelaksanaan Rembug
Desa diadakan di Kantor Kepala Desa Salak I.
III. Mengundang penjabat Desa Salak I, pejabat Puskesmas, Pejabat PKK,
Bidan desa, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Masyarakat, Pejabat LPM,
Kader posyandu serta Karang Taruna.
IV. Menyiapkan peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan dalam rembug
desa diantaranya Laptop, proyektor LCD, daftar hadir peserta, pena,
spidol, selotip dan Print out bahan Presentasi.
V. Menyediakan konsumsi dan dokumentasi.
VI. Pembagian tugas Rembuk Desa bagi anggota kelompok 42 dan :
Moderator & Mc : Pebby D. A. Surbakti
Penyaji Materi : Betharia Rambe, Trisna Leviani Purba
Notulen : Melisa siregar
Dokumentasi : Elida Kartika S. Butarbutar, Agnes O
Tampubolon
Konsumsi : Theresia V. Simorangkir, Riris S. Purba
Erafita Lumban Gaol
PTT : Herbert K Manullang, Cio D Simanullang
VII. Pelaksanaan Rembuk Desa dihadiri oleh 28 peserta yang terdiri dari :
Kepala Desa : Sahat M Banurea
Sekertaris Desa : Besfendi Banurea
Perangkat Desa : Manat F Bancin
Perangkat Desa : Boy R Banurea
Perangkat Desa : Lasdawati Berutu

48
Perangkat Desa : Simson Banurea
Perangkat Desa : Parningotan Cibro
Kadus Pasar Salak :
Kadus Permangu : Beres K Boangmanalu
Kadus Gunung Meriah : Sahmarno Manik
Kepala Puskesmas : dr. Elpina S Sitepu
Staff Puskesmas : Aditansitor Simorangkir
Staff Puskesmas : Lasmaria Gurning
Staff Puskesmas : Ajaki Sagala
Staff Puskesmas : Lasmerida Ujung
Bidan Desa : Lamsihar Capah, Am.Keb
Kader Posyandu : Sariaty Berutu
Kader Posyandu :
Kader Posyandu :
Kader posyandu :
Kader posyandu :
Kader Posyandu :
Kader Posyandu :
Ketua PKK : Juni Lubis
Anggota PKK : Juniati Berutu
Tokoh Adat & Masyarakat : Musda manik
Ketua Karang Taruna : Oang Banurea
Anggota Karang Taruna : Benty Berutu

Rembug Desa bertujuan untuk menentukan prioritas masalah kesehatan di


Salak I sekaligus menentukan cara penyelesaiannya sesuai kesepakatan bersama
warga desa yang diwakilkan oleh para undangan yang hadir dalam rembug desa.
Penentuan prioritas masalah kesehatan dalam rembug desa dilakukan dengan
menggunakan teknik USG yaitu Prioritas masalah ditentukan oleh indikator-
indikator yaitu : Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G), dan menggunakan
skor pada setiap variabel penilaian yaitu 1-5 :

49
a. Urgency (U) :
b. Seriousness (S) :
c. Growth (G) :

Nilai total merupakan hasil penjumlahan U + S + G dan urutan rangking atau


prioritas adalah nilai tertinggi sampai terendah

Tabel 4.13 Tabel Skor Prioritas Masalah

Masalah U S G Total

Derajat kesehatan 3 2 3 8

Pelayanan kesehatan 2 1 3 6

Perilaku kesehatan 4 5 5 14

Kondisi fisik 5 3 5 13

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat masalah dengan skor tinggi yaitu
perilaku kesehatan (14) dan kondisi fisik (13). Selanjutnya masalah yang menjadi
prioritas utama dan masalah lain dilakukan intervensi untuk menanggulangi dan
mencegah masalah menjadi semakin besar. Bentuk intervensi yang akan
dilakukan seperti Penyuluhan tentang perilaku kesehatan, kondisi fisik rumah dan
lingkungan sekitar, mengadakan gotong royong disetiap Dusun yang ada di Desa
Salak 1, dan menyediakan tempat sampah tertutppada setiap dusun yang ada di
desa salak 1

50
4.4 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah Di Puskesmas
Tabel 4.14Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah Di Puskesmas
NO KEGIATAN SPM CAKUPAN KETERANGAN
PUSKESMAS

1. Promosi kesehatan

Penyuluhan 90 % 30 % RT memiliki Belum tercapai


kampung Toga Toga

Melakukan MMD 90 % 70 % dapat Belum tercapai


Desa terlaksana tiap desa

2. KIA

Filariasis 98 % 70 % terlaksana Belum tercapai


keseluruh desa

ASI Eksklusif 80 % 60 % ibu Belum tercapai


memberikan ASI
ekslusif

Kelas Ibu Hamil 80 % 80 % terlaksana Tercapai


kelas ibu hamil di 8
desa

Pemantaun wilayah 90 % 76 % melakukan Belum tercapai


sasaran KIA pemantauan
wilayah

3. Imunisasi

Posyandu 90 % 70 % kegiatan Belum tercapai


posyandu disetiap
desa

51
Penyuluhan 90 % 40 % kegiatan Belum tercapai
penyuluhan
tersebut dilakukan

4. Kesehatan Lingkungan

5. Gizi

Pemberian kapsul 90 % 94 % terlaksana Tercapai


vitamin A dalam pemberian
kapsul vitamin A

Pemberian tablet 90 % 100 % terlaksana Tercapai


besi dalam pemberian
tablet besi

Pemberian 80 % 80 % terlaksana Tercapai


makanan dalam pemberian
pendamping ASI pendamping ASI

6. Pengobatan

Melakukan 90 % 90 % para tenaga Tercapai


pelayanan yang puskesmas
efektif melakukam
pelayanan yang
efektif

7. TB

Pemeriksaan 90 % 80 % terlaksana Belum tercapai


Saspek dalam pemberian
saspek

Kompisit 90 % 60 % terlaksana Belum tercapai


(Penjaringan) dalam melakukan

52
kompisit

Penyuluhan 90 % 90 % terlaksana Tercapai


dalam melakukan
penyuluhan pada
setiap desa

Pemberian OAT 90 % 70 % terlaksana Belum tercapai


dalam pemberian
OAT

8. Lansia

Senam 90 % 60 % terlaksana Belum tercapai


masyarakat dalam
melakukan senam

Penyuluhan 90 % 60 % terlaksana Belum tercapai


dalam melakukan
penyuluhan kepada
seluruh lansia

Konseling 90 % 70 % terlaksana Belum tercapai


dalam kegiatan
konseling

Mengadakan 90 % 90 % terlaksana Tercapai


pengobatan dalam mengadakan
bersama dengan pengobatan
Tim dokter

53
1. Promosi kesehatan
Sasarannya ialah kepada :
Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader desa pegajahan
Kelompok posyandu yang ada didesa pegajahan
Kepada masyarakat desa pegajahan
Anak sekolah yang ada didesa pegajahan
Penyuluhan perorangan (PHBS)

Adapun kegiatan yang telah dilakukan dalam program promosi kesehatan


yaitu :
Penyuluhan kampung Toga
Kegiatan ini dilakukan agar setiap keluarga memiliki Toga agar berguna
dalam
Dari hasil diatas kita dapat melihat bahwa target pencapaian dalam
penyuluhan kampug Toga tersebut adalah 90 % sedangkan yang telah
dilakukan adalah 30 % maka kegiatan ini belum tercapai
Melakukan MMD Desa
MMD atau musyawarah masyarakat desa yaitu dilakukan agar melakukan
musyawarah dalam membahas suatu masalah kesehatan dan didapatkan
pemecahan masalahnya.
Dari hasil diatas kita dapat melihat bahwa target pencapaian dalam
melakukan MMD Desa yaitu 90 % sementara yang dicapai oleh
puskesmas adalah 70 % maka kegiatan tersebut belum tercapai.

2. KIA
Sasarannya ialah kepada :
Adalah ibu, bayi, balita anak usia pra sekolah dan keluarga yang tinggal
dan berada diwilayah kerja puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan dalam program promosi kesehatan
yaitu :
Filariasis

54
Kegiatan ini dilakukan disetiap desa dan bertujuan untuk menghindari
terjadinya kecacingan dan penyakit kaki gajah. Dan dilihat dari hasil
kegiatannya bahwa target pencapaiannya adalah 98 % sementara yang
dicapai adalah 70 % maka kegiatan ini belum tercapai.
ASI EKSKLUSIF
Kegiatan ini dilakukan disetiap desa dan bertujuan agar setiap anak
mendapatkan ASI eksklusif dan membentuk sistem kekebalan yang kuat.
Dari hasil diatas target pencapaiannya adalah 80 % sementara hasil yang
dicapai oleh puskesmas adalah 60 % maka kegiatan ini dapat dikatakan
belum tercapai
Kelas Ibu Hamil
Tujuan kelas Ibu Hamil yaitu untuk meningkatakan pengetahuan bagi ibu-
ibu hamil dan merubah sikap dan perilaku ibu agar memelihara dan
melindungi kahamilannnya beserta persiapan dalam melahirkan dan
memahami setiap prosesnya. Target pencapaiannya adalah 80 % dan hasil
puskesmas yang dicapai adalah 80 % maka kegiatan tersebut dikatakan
tercapai.
Pemantauan wilayah sasaran KIA
Bertujuan agar mengetahui kondisi Kesehatan Ibu dan Anak yang ada
dikecamatan pegajahan dari target pencapainnya adalah 90 % sementara
hasil yang dicapai puskesmas adalah 76 % maka kegiatan ini belum
tercapai.

3. Imunisasi
Posyandu
Adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi,posyandu
merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat dibidang kesehatan dengan
penanggung jawab kepala desa dan posyandu dilakukan didetiap desa.
Dari target pencapaiannya adalah 90 % dan hasil yang dicapai oleh
puskesmas adalah 80 % maka kegiatan ini belum tercapai.
Penyuluhan

55
Penyuluhan dilakukan agar setiap warga menambah pengetahuan
kesehatan tentang imunisasi dan dapat mengikuti setiap program imunisasi
dan dilakukan disetiap desa dan target pencapaiannya adalah 90 % dan
hasil yang dicapai oleh puskesmas adalah 40 % maka kegiatan ini belum
tercapai dan jauh dari kata tercapai.

4.Kesehatan Lingkungan
5. Gizi
Pemberian kapsul vitamin A
Pemeberian kapsul dilakukan suapaya bertujuan agara menambah gizi
pada masyarakat dan diharapkan masyarakat terdorong untuk rajin
mengkonsumsi dan target pencapaiannya adalah 90 % sedangkan hasil
capaian puskesmas adalah 94 % maka kegiatan ini dikatakan tercapai.
Pemberian tablet besi
Yaitu bertujuan untuk memenuhi zat besi dalam tubuh dan harapannya
masyarakat sada tanpa diberi dan target yang harus dicapai adalah 90 %
dan hasil capaian yang dilakukan puskesmas adalah 100 % maka kegiatan
ini dapat dikatakan tercapai.
Pemberian makanan pendamping ASI
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemberian makanan pendampin
ASI untuk memenuhi Gizi yang seimbang dan menghindari adanya gizi
buruk. Target yang harus dicapai adalah 80 % sementara hasil yang
dicapai oleh puskesmas adalah 80 % maka kegiatan ini dapat dikatakan
tercapai.

6. Pengobatan
Melakukan pelayanan yang efektif
Pada dasarnya program ini adalah program yang paling terakhir karena
puskesmas adalah tempat masyarakat yang sehat karena dipuskesmas lebih
diutamakan adalah pencegahan dan target pencapaiannya adalah 90 % dan
hasil capaian puskesmas adalah 90 % maka kegiatan ini disebut tercapai.

56
7. TB
Program ini adalah program tambahan yang dibuat oleh puskesmas dengan
pertimbangan yang matang untuk dijadikan program ada beberapa kegiatan
didalamnya yaitu :
Pemeriksaan Saspek
Kompisit (Penjaringan)
Penyuluhan
Pemberian OAT
Dari kegiatan yang dilakukan dalam progeam TB adalah tujuannya untuk
mengetahui penderita TB dan sadar untuk memeriksakan dirinya agar tidak
menambah penderita TB dengan jumlah besar.dilihat dari target dan hasil
yang dicapainya dapat kita dilihat dalam tabel ada yang tercapai dan ada yang
belum tercapai.

8. Lansia
Lansia adalah golongan umur yang rentan terkena penyakit oleh karena itu
program ini diadakan sebagai program tambahan dan diharapkan dapat
mengurangi angka kesakitan dan menambah umur hidup. Adapun kegiatan
yang dilakukan adalah :
Senam
Penyuluhan
Konseling
Mengadakan pengobatan bersama dengan Tim dokter
Dengan beberapa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyehatkan lansia
walaupun kegiatan tersebut ada yg belum tercapai.

57
4.5 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan hasil pengalaman belajar lapangan (PBL) yang dilaksanakaan
oleh kelompok 1 di desa Salak I kecamatan Salak telah dilaksanakan
beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat desa Salak antara lain sebagai berikut:
4.5.1 Program utama
Program utama merupakan program pemberdayaan masyarakat yang
dilaksanakan berdasarkan hasil rembuk desa pada tanggal 17 Maret 2017,
yakni promosi kesehatan, gotong oyong, dan pengadaan tempat sampah
tertutup.
4.5.1.1 Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan sebagai salah satu cara untuk memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai perilaku kesehatan dalam bentuk
penyuluhan. Penyuluhan ini dilakukan pada masyarakat desa Salak I.
a. Penyuluhan I
Tempat : Kantor Kepala Desa Salak I
Hari/tanggal : Kamis, 23 Maret 2017
b. Penyuluhan II
Tempat : Kantor Kepala Desa Salak I
Hari/tanggal : Jumat, 24 Maret 2017

4.5.1.2 Gotong Royong


Tujuan dari gotong royong ini ialah agar masyarakat desa Salak I bersama-
sama mencegah terjadinya penyakit menular serta lebih perduli dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekitar di desa Salak I.
a. Gotong Royong dusun Pasar Salak
Tempat : Lingkungan pasar salak
Hari/tanggal : , Maret 2017
b. Gotong Royong dusun Pelagatnapasengkut
Tempat : Lingkungan pelagatnapasengkut
Hari/tanggal : , Maret 2017

58
c. Gotong Royong dusun Permangu
Tempat : Rumah Ibu Dewi
Hari/tanggal : , Maret 2017

d. Gotong Royong dusun Lae Cilum


Tempat : Lingkungan lae cilum
Hari/tanggal : , Maret 2017

e. Gotong Royong dusun Gunung Meriah


Tempat : Lingkungan gunung meriah
Hari/tanggal : , Maret 2017

4.5.2 Program Tambahan


Program tambahan merupakan program yang dilaksanakan oleh tim PBL
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat disamping
permasalahan utama yang diperoleh pada rembuk desa. Program tambahan
tersebut diantaranya;

a. Gotong royong dengan warga dusun 5 bekerja sama dengan Puskesmas Salak
Tempat :
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
b. Gotong royong dengan warga dusun 3 bekerja sama dengan Karang Taruna
Tempat :
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
c. Senam lansia bekerja sama dengan Puskesmas Salak
Tempat : Parkiran Hotel Waris
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
d. Posyandu dusun 4 serta sosialisasi BPJS bekerja sama dengan Bidan Desa
Salak
Tempat :
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
e. Imunisasi salak I bekerja sama dengan Bidan Desa serta Puskesmas Salak

59
Tempat :
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
f. Kunjungan bermain ke TPA dan PAUD Kasih Bunda
Tempat : Ruangan TPA dan PAUD Kasih Bunda
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
g. Penyuluhan dan parktik CTPS SD Negeri 1 Salak
Tempat : Ruangan kelas SD Negeri 1 Salak
Hari/tanggal : Rabu, Maret 2017
h. Penyuluhan bahaya merokok dan gizi remaja serta stunting SMP Negeri 1
Salak
Tempat : ruang kelas SMP Negeri 1 Salak
Hari/tanggal : Kamis, Maret 2017
i. Penyuluhan narkoba dan kesehatan reproduksi SMA Negeri 1 Salak
Tempat : ruang kelas SMA Negeri 1 Salak
Hari/tanggal : jumat, Maret 2017

BAB V

60
PEMBAHASAN
Pembahasan Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
5.1 Program utama
5.1.1 Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan dilakukan sebagai salah satu
cara untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
permasalahan penyakit pada sistem otot dan jaringan. Dimana otot berperan
penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak. Posisi kerja yang tidak benar merupakan
salah satu faktor pemicu permasalahan sendi dan otot di desa Pegajahan, hal
ini dikarenakan banyak masyarakat desa Pegajahan yang bekerja dengan
waktu yang lama dan dengan posisi yang sama serta tidak pernah
berolahraga.

a. Penyuluhan I
Tempat : Kantor Kepala Desa Salak I
Hari/tanggal : Kamis, 23 Maret 2017
Pukul : 10.00 11.00 WIB
Sasaran : seluruh ibu dusun Karang Sari
Peserta : 18
Materi dibawakan oleh Trisna L Purba dengan menggunakan
powerpoint sebagai medianya. Isi materi yang disampaikan saat
penyuluhan ialah definisi Rumah Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang materi
penyuluhan sambil membagikan konsumsi.
Tanya jawab berlangsung dengan pertanya yaitu Apakah gerakan
saat bekerja dan saat berolahraga memiliki kesamaan ?

61
b. Penyuluhan II
Tempat : Rumah Bapak Cari Berutu
Hari/tanggal : Jumat, 24 Maret 2017
Pukul : 19.00-20.00
Sasaran : seluruh ibu dusun Pelita
Peserta : 21
Materi dibawakan oleh Betharia Rambe dengan menggunakan
powerpoint sebagai medianya. Isi materi yang disampaikan saat
penyuluhan ialah definisi Rumah Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang materi
penyuluhan sambil membagikan konsumsi.
Tanya jawab berlangsung dengan pertanyaan yaitu bagaimana cara
penanganan penyakit sistem otot dan jaringan?

c. Penyuluhan III
Tempat : Rumah Bapak Sahmarno Banurea
Hari/tanggal : Sabtu, 25 Maret 2017
Pukul : 19.00-20.00
Sasaran : seluruh ibu dusun Sri Asih
Peserta : 25
Materi dibawakan oleh Trisna L Purba dengan menggunakan
powerpoint sebagai medianya. Isi materi yang disampaikan saat
penyuluhan ialah definisi Rumah Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang materi
penyuluhan sambil membagikan konsumsi.
Tanya jawab berlangsung dengan pertanyaan yaitu siapakah yang
lebih beresiko terkena penyakit sistem otot dan jaringan?

5.1.2 Senam Sehat


Senam sehat dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit
pada sistem otot dan jaringan. Senam sehat tersebut dilaksanakan dua kali
seminggu pada setiap dusun. Satu kali pelaksanaan senam memiliki durasi

62
selama 4 x 10 menit. Kegiatan tersebut diselingi dengan istirahat selama
15 menit. Senam sehat tersebut terdiri dari pemanasan, inti dan
pendinginan.
a. Senam sehat dusun Sri Asih
Tempat : Rumah Ibu Robinah
Hari/tanggal :1. Sabtu, 22 Oktober 2016
2. Minggu, 23 Oktober 2016
3. Sabtu, 29 Oktober 2016
4. Minggu, 30 Oktober 2016
Pukul : 09.00-10.00
Sasaran : seluruh ibu dusun Pelita
Peserta : 25

b. Senam sehat dusun Karang Sari


Tempat : Rumah Bapak Andi
Hari/tanggal :1. Minggu, 23 Oktober 2016
2. Selasa, 25 Oktober 2016
3. Minggu, 30 Oktober 2016
Pukul : 16.00-16.30
Sasaran : seluruh ibu dusun Pelita
Peserta : 28

c. Senam sehat dusun Pelita


Tempat : Rumah Ibu Dewi
Hari/tanggal :1. Sabtu, 15 Oktober 2016
2. senin, 17 Oktober 2016
3. Sabtu, 22 Oktober 2016
4. senin, 24 Oktober 2016
5. sabtu, 29 Oktober 2016
Pukul : 16.00-16.30
Sasaran : seluruh ibu dusun Pelita
Peserta : 36

63
5.2 Program Tambahan
a. Senam Sehat SD Negeri 106187 Pegajahan
Tempat : Lapangan SD Negeri 106187 Pegajahan
Hari/tanggal : satu kali dalam seminggu setiap hari rabu
Pukul : 7.15-7.30
Program ini terlaksana dikarenakan SD Negeri 106187 memiliki senam
yang durasinya sangat singkta serta kombinasi gerak yang dipakai masih
kurang teratur. Program ini sekaligus dilaksankan untuk meningkatkan
kesadarasn siswa dan siswi SD 106187 tentang pentingnya berolahraga.
b. Senam Sehat SMP Negeri 3 Pegajahan
Tempat :Lapangan SMP Negeri 3 Pegajahan
Hari/tanggal :satu kali dalam seminggu setiap hari jumat
Pukul : 7.30-7.15
Program ini terlaksana dikarenakan SMP Negeri 3 Pegajahan memiliki
senam yang durasinya sangat singkta serta kombinasi gerak yang dipakai
masih kurang teratur. Program ini sekaligus dilaksankan untuk
meningkatkan kesadarasn siswa dan siswi SMP Negeri 3 Pegajahan
tentang pentingnya berolahraga.
c. Penyuluhan kesehatan dan keselamata kerja (K3) pada pengerajin
home industri mie Rajang desa Pegajahan
Tempat : Rumah Ibu Jamilah
Hari/tanggal : Sabtu, 17 September 2016
Pukul : 10.00-11.00 WIB
Program ini dilaksankan pada kunjungan kedua mahasiswa PBL
Kelompok 42 di rumah warga yang merupakan pengerajin home industri
mie Rajang. Mahasiswa PBL kelompok 42 merasa perlu melakukan
penyuluhan ini dikarenakan pada kunjungan pertama Mahasiswa melihat
warga pengrajin masih kurang memperhatiakan masalah kesehatan
kerjanya.
d. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) bersama kader
posyandu desa Pegajahan
Tempat : Ibu Sulastri dusun Karang Sari

64
Hari/tanggal : Selasa, 20 Oktober 2016
Pukul : 14.00-16.30 WIB
Program ini dilaksanakan bersama kader-kader posyandu desa Pegajahan.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ditanam disalah satu rumah kader
posyandu, adapun jenis Tanaman Obat Keluarga yang ditanam
diantaranya; temulawak, kencur, kunyit, jahe, dan seledri.
e. Pendistribusian obat filariasis dalam rangka bulan eliminasi kaki
gajah (BELKAGA) bersama puskesmas Pegajahan
Tempat : TK Fadhillah Pegajahan, SD Negeri 106187 Pegajahan,
SMP Negeri 3 Pegajahan, SMK Gelora Pancasila
Pegajahan
Hari/tanggal : Senin, 3 Oktober 2016
Pukul : 7.30-12.30 WIB
Program ini dilaksanakan bersama puskesmas Pegajahan, Pendistribusian
obat tersebut dilaksanakan dalam rangka bulan eliminasi kaki gajah
(BELKAGA) kabupaten serdang bedagai. Sebelum dilaksanakan
pendistribusian obat, mahasiswa menjelaskan secara singkat tentang
penyakit kaki gajah. Dalam pendistribusian obat kaki gajah tersebut
mahasiswa PBL dibagi menjadi 4 kelompok, Pada kegiatan ini mahasiswa
harus memastikan bahwa setiap siswa/i harus mengkomsumsi obat
tersebut.
f. Penyuluhan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi kepada peserta
senam sehat puskesmas Pegajahan
Tempat : Puskesmas Pegajahan
Hari/tanggal : Selasa, 27 september 2016
Pukul : 8.30-9.00 WIB
Program ini terlaksana dikarenakan adanya saran dari Bapak Kepala
Puskesmas Pegajahan. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media
berupa flipchart. Peserta senam sehat menyambut materi yang dibawakan
oleh mahasiswa PBL dengan antusias, hal ini terlihat dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan.

65
g. Penyuluhan dan parktik CTPS SD Negeri 106187 Pegajahan
Tempat : Lapangan SD Negeri 106187 Pegajahan
Hari/tanggal : sabtu 15 Oktober 2016
Pukul : 8.00-9.00 WIB
Program ini terlaksana dikarenakan pada tanggal 15 Oktober merupakan
hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Sebelum melakukan praktik CTPS
mahasiswa terlebih dahulu melakukan penyuluhan mengenai pentingnya
cuci tangan pakai sabun,
h. Penyuluhan dan praktik TK Fadhillah Pegajahan
Tempat : Lapangan TK Fadhillah Pegajahan
Hari/tanggal : Senin 17 oktober 2016
Pukul : 8.00-9.00 WIB
Program ini terlaksana dikarenakan pada tanggal 15 Oktober merupakan
hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, akan tetapi karena waktu yang
tidak memungkinkan maka program ini dilaksanakan pada hari senin
tanggal 17 Oktober. Sebelum melakukan praktik CTPS mahasiswa terlebih
dahulu melakukan penyuluhan mengenai pentingnya cuci tangan pakai
sabun,
i. Penyuluhan bahaya merokok dan narkoba SMP Negeri 3 Pegajahan
Tempat : ruang kelas SMP Negeri 3 Pegajahan
Hari/tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016
Pukul : 9.00-12.00
Program ini terlaksana dikarenakan Mahasiswa Pbl merasa perlu
melakukan penyuluhan bahaya merokok dan narkoba kepada siswa/i SMP
Negeri 3 Pegajahan, atas pertimbangan besarnya jumlah perokok dari
kalangan usia remaja di desa Pegajahan yang berakibat pada buruknya
kesehatan dan kwalitas sumber daya di desa Pegajahan. Penyuluhan
dilakukan kesetiap kelas secara parallel.
j. Penyuluhan bahaya merokok dan narkoba SMK Gelora Pancasila
Pegajahan
Tempat : ruang kelas SMK Gelora Pancasila Pegajahan
Hari/tanggal : Selasa 18 Oktober 2016

66
Pukul : 9.00-9.25 WIB
Program ini terlaksana dikarenakan Mahasiswa Pbl merasa perlu
melakukan penyuluhan bahaya merokok dan narkoba kepada siswa/i SMK
Gelora, atas pertimbangan besarnya jumlah perokok dari kalangan usia
remaja di desa Pegajahan yang berakibat pada buruknya kesehatan dan
kwalitas sumber daya di desa Pegajahan. Penyuluhan dilakukan di Aula
sekolah dengan menggunakan proyektor.
k. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dan akibat pernikahan dini
SMK Gelora Pancasila Pegajahan
Tempat : ruang kelas SMK Gelora Pancasila Pegajahan
Hari/tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016
Pukul : 9.30-10.00 WIB
Program ini terlaksana dikarenakan Mahasiswa Pbl merasa perlu
melakukan penyuluhantentang kesehatan reproduksi remaja dan akibat
pernikahan dini kepada siswa/i SMK Gelora, atas pertimbangan maraknya
pernikahan dini di desa Pegajahan yang berakibat pada buruknya
kesehatan ibu dan anak di desa Pegajahan. Penyuluhan dilakukan di aula
sekolah dengan menggunakan leaflet sebagai media.
l. Penyuluhan penyakit tidak menular kepada Bapak-Bapak kelompok
ternak Pelita Jaya
Tempat : Rumah Bapak Tugimin
Hari/tanggal : Minggu, 6 November 2016
Pukul : 09.00-09.30
Program ini terlaksana atas permintaan ketua kelompok ternak Pelita Jaya
untuk meningkatkan kesadaran tiap anggota mengenai pentingnya
kesehatan.
m. Hari kesehatan masyarakat sepegajahan
Tempat : Balai Desa Pegajahan
Hari/tanggal : Senin, 7 November 2016
Pukul : 14.00-23.00 WIB
Program ini dilaksanakan untuk mengevaluasi semua program yang telah
dilaksankan mahasiswa di Desa Pegajahan sekaligus acara perpisahan

67
mahasiswa PBL di desa Pegajahan. Program ini terdiri dari beberapa
rangkaian acara diantaranya;
1. Lomba praktik CTPS tingkat SD Pegajahan
2. Lomba cerdas cermat kesehatan tingkat SMP Desa Pegajahan
3. Lomba cerdas cermat kesehatan tingkat SMA Desa Pegajahan
4. Lomba senam sehat antar dusun Desa Pegajahan
5. Lomba tarik tambang ibu-ibu Desa Pegajahan
Hari Kesehatan mansyarakat ini berjalan lancar dan meriah dengan
bantuan seluruh perangkat Desa Pegajahan.

68
BAB VI
KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama PBL, jumlah penduduk di
Desa Pegajahan adalah sebanyak 4.274 jiwa penduduk yang terdiri dari
2.215 jiwa laki-laki dan 2.059 jiwa perempuan (1143 KK).
2. Dengan membagikan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data pada
92 KK, maka di dapat lima permasalahan kesehatan yang ada di Desa
Pegajahan adalah penyakit sistem otot dan jaringan, ISPA, hipertensi,
asam urat serta TB Paru.
3. Dari hasil rembug desa yang menggunakan teknik PAHO diperoleh
prioritas masalah yaitu penyakit pada sistem otot dan jaringan sebesar
234,7.
4. Intervensi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah
Promosi Kesehatan dan Senam Sehat.
5. Program tambahan yang dilakukan adalah Senam Sehat SD Negeri
106187 Pegajahan, Senam Sehat SMP Negeri 3 Pegajahan, Penyuluhan
kesehatan dan keselamata kerja (K3) pada pengerajin home industri mie
Rajang desa Pegajahan, Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
bersama kader posyandu desa Pegajahan, Pendistribusian obat filariasis
dalam rangka bulan eliminasi kaki gajah (BELKAGA) bersama puskesmas
Pegajahan, Penyuluhan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi kepada
peserta senam sehat puskesmas Pegajahan, Penyuluhan dan parktik CTPS
SD Negeri 106187 Pegajahan, Penyuluhan dan praktik TK Fadhillah
Pegajahan, Penyuluhan bahaya merokok dan narkoba SMP Negeri 3
Pegajahan, Penyuluhan bahaya merokok dan narkoba SMK Gelora
Pancasila Pegajahan, Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dan akibat
pernikahan dini SMK Gelora Pancasila Pegajahan, Penyuluhan penyakit
tidak menular kepada Bapak-Bapak kelompok ternak Pelita Jaya, serta
Hari Kesehatan Masyarakat Desa Pegajahan

69
SARAN
Untuk pencegahan penyakit pada sistem otot dan jaringan, maka
diharapkan seluruh warga Desa Pegajahan dapat melaksanakan senam
dusun secara teratur .
Diharapkan senam sehat yang dilaksanakan di sekolah SD Negeri 106187
dan SMP Negeri Satu Atap 3 Pegajahan dapat dilaksanakan secara teratur.
Diharapkan Penanaman Tanaman Obat Keluarga tidak hanya dilakukan
oleh kader posyandu semata. Namun, dapat dipraktikkan oleh seluruh
masyarakat Desa pegajahan.
Diharapkan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun menjadi kebiasaan yang
terus dilakukan oleh seluruh masyararakat khususnya pada anak sekolah.
Diharapkan Hari Kesehatan Masyarakat Desa Pegajahan dapat menjadi
program tahunan desa.

70
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko. 2002. Pengantar Epidemiologi . Jakarta: penerbit Buku


Kedokteran EGC

Notoatmodjo,S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka


Cipta

Profil Desa Pegajahan.2016

Profil Puskesmas Kecamatan Pegajahan.2016

Widiarnako, Budi, 2016. Nyeri Sendi, Otot dan Jaringan,


https://alodokter.com/nyeri-nyerisendi.html , 5 Oktober 2016.

71

Anda mungkin juga menyukai