SKRIPSI
PENDAHULUAN
Penampilan telah menjadi salah satu faktor interaksi sosial yang sangat
penting. Dalam kehidupan manusia modern penampilan luar yang menarik dapat
Bentuk wajah dan profil adalah bagian tubuh yang paling individual karena
mempengaruhi daya tarik atau estetik wajah. Jika posisi atau keadaan gigi-geligi
anterior kurang baik atau tidak beraturan, daya tarik wajah akan berkurang pula.1
hubungan gigi terhadap gigi maupun hubungan gigi terhadap tulang wajah.
berasal dari alat ortodontik untuk merangsang dan mengarahkan pertumbuhan dan
tekanan yang bekerja pada gigi-geligi serta struktur di sekitarnya. Alat ortodontik
akan bereaksi pada struktur biologi pada gigi, membran periodontal dan tulang
bergeser di beberapa area tulang dan juga bertambah di area lain. Hal ini
penggunaan gaya ortopedik, dan pelepasan braket menyebabkan rasa sakit pasien.
Alat cekat menimbulkan rasa sakit lebih besar dibanding alat lepasan atau alat
rasa tekanan, tarikan maupun rasa sakit pada gigi.3 Pasien tidak dapat mengelak
berbagai tingkat rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses perawatan dan
tidak sedikit walau dalam jumlah yang signifikan pasien tidak melanjutkan
perawatan.4 Rasa sakit merupakan faktor kunci yang mengecilkan hati pasien
yang sangat luas, dan juga memberikan hasil akhir yang lebih cepat dibandingkan
kelebihan, tetapi dapat memberikan efek samping, salah satunya adalah rasa sakit
Rasa sakit merupakan suatu respon subyektif. Hal ini tergantung pada faktor-
faktor antara lain usia, jenis kelamin, ambang rasa sakit individual, besar gaya
yang digunakan, keadaan emosional dan stres, perbedaan kultural dan pengalaman
sebelumnya. Respon rasa sakit dipengaruhi faktor-faktor psikologi, emosional,
minat dan pengertian yang akan memodifikasi sensasi dan mempengaruhi ambang
rasa sakit. 7
yang menunjukkan adanya pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap persepsi rasa
lebih rapuh dan sensitif terhadap rasa sakit, sedangkan laki-laki dapat lebih
menahan dan tolerir pada rasa sakit. Namun peneliti lain menyatakan tidak
terdapat perbedaan pada perempuan maupun laki-laki dalam persepsi rasa sakit
Pada penelitian yang serupa menurut Krishnan V yang dikutip dari Brown DF,
remaja dan dewasa, diperoleh hasil usia remaja memiliki tingkat yang tertinggi
dibandingkan usia pra-remaja dan dewasa, namun berbeda dengan penelitian oleh
yang signifikan pada persepsi rasa sakit antara remaja dan dewasa.8
keparah rasa sakit yang dialami sesorang dan besarnya rasa sakit yang dikatakan
trauma tidak berhubungan erat dengan besarnya ras sakit yang dialami.
Pengukuran terhadap persepsi rasa sakit yang banyak diteliti adalah pada awal
perawatan dengan alat ortodontik cekat, namun dalam penelitian kali ini peneliti
bermaksud untuk mengukur persepsi rasa sakit dalam perawatan dengan alat
ortodontik lepasan yang dihubungkan dengan variabel usia serta jenis kelamin.
hubungannya dengan respon sakit yang variatif pada setiap perawatan ortodontik
pada perawatan ortodontik dengan alat ortodontik lepasan, agar dapat lebih
hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap persepsi rasa sakit pada
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas dan
kualitas rasa sakit yang timbul pada pasien yang melakukan perawatan dengan
alat ortodonti lepasan, serta melihat hubungan usia dan jenis kelamin dalam
Terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap persepsi sakit pada
Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Kandea.
1.5.2 Kegunaan Praktis
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
tidak terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap persepsi sakit
laki dan 45 orang perempuan dengan usia bervariasi pula. Untuk persepsi
sakit yang dirasakan tiap-tiap sampel juga berbeda, namun berdasarkan hasil
Sedangkan untuk kelompok usia yang memiliki tingkat persepsi sakit yang
jam, sedangkan setelah 36 jam sampel dengan kelompok usia 11 -15 tahun
Dari hasil yang telah diperoleh tersebut dapat diketahui bahwa ternyata
usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan terhadap persepsi sakit pada
bahwa usia dan jenis kelamin tidak selamanya menjadi faktor yang benar-
benar mempengaruhi suatu tindakan perawatan terhadap gigi dan mulut. Hal
tersebut juga masih dapat ditunjang oleh faktor lain yang juga perlu
diperhatikan dalam proses terapi yang diberikan. Untuk itu penelitian lebih
keilmuan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut secara umum dan perawatan
ortodontik secara khusus, sehingga tidak hanya keinginan bagi pasien saja
menanganinya.
Identitas Wisudawan
NIM : J11108141
E-mail : Nowntia@yahoo.com