Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat
terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT
berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia.
Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan
teknologi yang menggunakan prinsip ilmu fisika untuk meningkatkan
efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.

Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang


ilmu dan teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kesehatan.
Terobosan penting dalam bidang ilmu fisika dan teknologi ini memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam diagnosis dan terapi berbagai
penyakit termasuk penyakit-penyakit yang menjadi lebih penting secara
epidemologis sebagai konsekuensi logis dari pembangunan di segala bidang
yang telah meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

B. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui peran peralatan fisika dalam ilmu kesehatan
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu kesehatan dengan peralatan ilmu
fisika

C. Manfaat
Dari rumusan masalah di atas maka dapat diperoleh manfaat sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui peran peralatan ilmu fisika dalam kesehatan
2. Dapat memberikan manfaat tentang begitu pentingnya peralatan fisika
dalam dunia kesehatan
3. Dapat memberikan inspirasi untuk menciptakan suatu alat baru guna
peningkatan peralatan kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Fisika Dalam Kesehatan


Mempelajari ilmu fisika tentunya hampir semua orang yang
menempuh pendidikan mencapai sekolah lanjutan tingkat atas
mengetahuinya. Contoh yang selalu disajikan dari SLTP ilmu fisika tidak
jauh dari gerak peluru, pesawat pengebom, dan bola bilyard bertumbukan.
Fisika Medis menjadi asing bagi telinga kita yang baru mendengar
istilah ini, karena jauh dari contoh-contoh yang selalu disampaikan guru-guru
kita. Secara harfiah Fisika Medis mempunyai makna ilmu fisika pada ilmu
kesehatan, sehingga cakupan fisika medis memang sangat luas sebanding
dengan luasnya ilmu kesehatan.
Secara profesi, fisika medis di Indonesia telah diakui menjadi tenaga
kesehatan dengan amandemen terhadap peraturan pemerintah tentang tenaga
kesehatan dengan peraturan menteri kesehatan dan dilajutkan dengan
ditetapkannya keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara dan badan
kepegawaian negara. Secara internasional dengan payung lembaga
International Organization for Medical Physics (IOMP), sedang dalam tahap
memperjuangkan di forum International Labour Organization (ILO) untuk
menjadi tenaga ksehatan seperti halnya dokter.
Tugas utama dari fisikawan medis adalah berkontribusi dalam
pelayanan rumah sakit dalam jaminan kualitas/kontrol kualitas peralatan
sumber radiasi, pengukuran keluaran berkas radiasi, dan menghitung dosis
radiasi. Selain itu, fisikawan medis dituntut untuk berkreasi atau
meneliti untuk dapat meneliti keakurasian sistem, metode dan peralatan yang
dipakai dalam menjaga keakuratan dosis radiasi. Lebih lanjut juga dapat
membuat sistem atau perangkat yang dapat membantu dalam peranannya di
rumah sakit, sehingga ketelitian dan keakuratannya meningkat.

2
B. Jenis Peralatan Fisika dalam ilmu Kesehatan
1. CT-scan
Computerized Tomography Scanning atau yang lebih di kenal
dengan nama CT-scan mempunyai prinsip kerja yang sama dengan
rontgen, yaitu menggunakan sinar-X. Perbedaannya terletak pada gambar
yang dihasilkan, dan juga cara kerjanya. Sinar-X mempunyai sifat tidak
dibelokkan oleh medan listrik dan magnet serta mempunyai daya tembus
yang sangat besar terhadap suatu benda. Karena itu sinar-X digunakan
dalam alat-alat medis untuk melihat kenampakan tubuh manusia dan
memeriksa kelainan dalam tubuh manusia yang tidak bisa di lihat dengan
mata telanjang.
Prinsip Kerja CT-scan
Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor
yang dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan
dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua di
antaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu
berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen
yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi
dari tiga titik, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai
waktu 4,5 menit.

2. Manometer
Tekanan darah merupakan parameter yang dapat menunjukkan
beberapa kelainan yang terjadi pada tubuh manusia. Alat pengukur
tekanan darah atau yang juga biasa disebut dengan tensimeter dan
sfigmomanometer biasa digunakan oleh para praktisi kesehatan untuk
mengetahui kondisi tekanan darah pasiennya. Cara kerja alat pengukur
tekanan darah ini sebenarnya cukup sederhana. Prinsip kerja alat
pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer
adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung)
yang berisi cairan yang disebut cairan manometrik untuk menentukan
tekanan cairan lainnya yang akan diukur. Dan berikut penjelasan singkat
bagaimana cara kerja alat pengukur tekanan darah

3
Prinsip Kerja Alat Pengukur Tekanan Darah
U-Tube manometer dapat digunakan untuk mengukur tekanan
dari cairan dan gas. Nama U-Tube diambil dari bentuk tabungnya yang
menyerupai huruf U seperti pada gambar di bawah ini. Tabung tersebut
akan diisi dengan cairan yang disebut cairan manometrik. Cairan yang
tekanannya akan diukur harus memiliki berat jenis yang lebih rendah
dibanding cairan manometrik, oleh karena itu pada alat pengukur tekanan
darah dipilih air raksa sebagai cairan manometrik karena air raksa
memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan berat jenis
darah. Berikut skema pengukuran tekanan menggunakan manometer.

3. Incubator Perawatan
Incubator perawatan adalah alat yang berfungsi untuk merawat
bayi premature atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR),
dengan cara memberikan suhu dan kelembapan yang stabil dan
kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi dalamkandungan ibu.
Prinsip Kerja Incubator Perawatan
Inkubator bayi modern yang temperaturnya diatur oleh sistem
control. Temperature pada salluran-saluran suplly udara merubah tahanan
thermisor dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu
yang di kehendaki atau diset. Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau
chamber lebih rendah dari pada suhu yang di set, daya dihubungkan ke
heater untuk mengoreksi perbedaan ini. Pada sistem control, jumlah daya
yang di berikan ke heater sebanding dengan perbedaan atau selisih suhu
di antara suhu udara yang sebenarnya dengan suhu yang di set. Hal ini
berarti daya berkurang sewaktu suhu mencapai set poin ( suhu yang di
set), merupakan gambaran penting mengenai contoh lebih presisi dan
untuk memperkecil kemungkinan melebihi setting. Bila sushu yang
dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi.

4
4. Ultrasonography ( USG )
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat
USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja
gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.
Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali
diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu
penyakit.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical
imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu
teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu
jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-
invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan
teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan
direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya
peralatan MI.
Jenis pemeriksaan USG :
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan
janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang
gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip
seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh
janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari
posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya
dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

5
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG
3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang
diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat
melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran
aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk
menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan
janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.

5. Lithoclast
Teknologi pemecah batu di saluran kencing sampai ke daerah
ginjal ini bernama lithoclast ini secara sederhana adalah bekerja cengan
mengirimkan getaran pada sumber atau batu yang hendak dihancurkan.
Getaran ini ditembakkan ke sasaran sampai batu benar-benar
hancur.Proses pengiriman getaran dari sumber getar ke sasaran atau batu
di saluran kencing ini dengan diawali memasukkan selang ke saluran
kencing yang di ujungnya terdapat kamera. Pada saat penghancuran
saluran kencing tersebut bias dimonitori baikoleh dokter maupun oleh
pasien itu sendiri. Setelah diketahui dengan pasti batu yang akan
digetarkan, maka dikirim sumber getar melalui sesuatu alat tertentu,
sampai batu benar-benar hancur.

6
6. Endoscopy
Alat Endoscopy dengan menggunakan Teknologi tinggi yang
berfungsi untuk melihat keadaan/kondisi saluran cerna dan organ
lainnya. Dengan pemeriksaan tindakan Endoscopy, berupaya untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan resiko yang minimal karena :
Mendeteksi kelainan saluran cerna secara dini (Early Detection)
Tanpa operasi (Non Surgery) dan Handal (Reliable)
Tindakan Terapi Secara Langsung (Timely Treatment). Ketika
terdeteksi adanya Kelainan Saluran Cerna dengan menggunakan
alat ini, dokter kami akan langsung mengarahkan pelanggan agar
dengan segera melakukan tindakan terapi.
Tingkat pemulihan yang cepat (Quick Recovery)

Keuntungan Tindakan Endoscopy :


1. Dapat melakukan biopsy
2. Memotong polip
3. Menghentikan pendarahan
4. Memasang Stent pada sumbatan
5. Mengangkat jaringan tumor ganas stadium sangat dini
6. Membuang batu saluran empedu
7. Sebagian kasus One Day Care

7. Respirometer
Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-
rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran
oksigen dan karbon dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan
bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh cahaya
memengaruhi rata-rata pernapasan.
Respirometer sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup
seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada
perubahan suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan

7
dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh
makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik. Respirometer ini terdiri
atas dua bagian yang dapat dipisahkan, yaitu tabung spesimen (tempat
hewan atau bagian tumbuhan yang diselidiki) dan pipa kapiler berskala
yang dikaliberasikan teliti hingga 0,01 ml. Kedua bagian ini dapat
disatukan amat rapat hingga kedap udara dan didudukkan pada penumpu
(landasan) kayu atau logam.

Prinsip kerja respirometer


Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada
oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang
dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam
ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme
dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi.
Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada
pipa kapiler berskala.

8. Kalorimeter
Kalorimeter merupakan suaatu alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah kaloryang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi
kimia. Adapun kalor merupakanenergi yang berpindah akibat adanya
perbedaan suhu. Hukum pertamatermodinamika menghubungkan
perubahan energi dalam suatu prosestermodinamika dengan jumlah kerja
yang dilakukan pada sistem dan jumlahkalor yang dipindahkan kesistem.
Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik
menjadienergi sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan
energi tidakdapat diciptakan dan energi tidak dapat dimusnahkan. Pada
percobaan ini kitatidak membuat energi kalor / panas melainkan kita
hanya merubah energi listrikmenjadi energi kalor / panas.Prinsip kerja
dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparankawat
penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu
bergerakdalam kawat penghantar (akibat perbedaan potenial) pembawa
muatanbertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi.

8
Akibatnya pembawamuatan bertumbukan dengan kecepatan konstan
yang sebanding dengan kuatmedan listriknya. Tumbukan oleh pembawa
muatan akan menyebabkan logamyang dialiri arus listrik memperoleh
energi yaitu energi kalor / panas.Pemanas listrik adalah setiap proses di
mana energi listrik diubah menjadipanas. Aplikasi umum meliputi
pemanas ruangan, memasak, memanaskan airdan proses industri. Sebuah
pemanas listrik adalah suatu alat listrik yangmengubah energi listrik
menjadi panas. Elemen pemanas dalam setiap pemanaslistrik hanyalah
sebuah resistor listrik, dan bekerja pada prinsip pemanasanJoule: arus
listrik melalui resistor mengubah energi listrik menjadi energi
panas.Atau, sebuah pompa panas menggunakan motor listrik untuk
menggerakkansiklus refrigerasi, gambar panas dari sumber seperti tanah
atau udara luar danmengarahkannya ke ruang angkasa yang akan hangat.
Beberapa sistem dapatdibalik sehingga ruang interior didinginkan dan
panas dibuang luar atau kedalam tanah. Pompa panas dapat memberikan
dua atau tiga unit pemanasenergi untuk setiap unit pembelian tenaga
listrik.

9. Electromyogram
Cara kerjanya adalah dengan menempatkan dua elektroda (atau
sensor) di kulit pada otot yang akan dimonitor. Otot-otot yang paling
sering digunakan oleh praktisi biofeedback adalah frontalis (otot yang
berkerut di dahi Anda), masseter (otot rahang), dan trapezium (otot-otot
bahu yang kaku ketika Anda sedang stres).
Mesin ini digunakan untuk merehabilitasi pasien yang mengalami
kelumpuhan akibat terkena stroke. Bahkan ketika seseorang tidak lagi
memiliki sensasi pada anggota tubuh yang lumpuh dan tidak dapat
menggerakkannya, EMG seringkali dapat mendeteksi aktivitas listrik
dalam otot. Mesin EMG menguatkan pancaran gelombang listrik dari
anggota tubuh yang lumpuh. Saat pasien menjadi sadar akan hal tersebut,
sistem sarafnya akan merangsang aktivitas otot. Hal ini akan membuat
ujung saraf baru dapat tumbuh pada otot yang dilakukan EMG tadi,
sehingga pasien dapat kembali melakukan beberapa gerakan.

9
EMG lebih sering digunakan untuk merelaksasi otot yang tegang
yang disebabkan oleh stres. Ketika elektroda menangkap otot yang
tegang, mesin akan memberikan sinyal, seperti cahaya yang berwarna
atau suara. Dengan cara ini, pasien dapat merasakan dan memonitor
kelanjutan aktivitas otot dan mulai berfokus untuk mengenali seperti apa
rasanya otot yang tegang. Saat menyadari akan proses internal ini, Anda
akan mulai mengenali saat ketegangan mulai muncul dalam kehidupan
sehari-hari. Latihan biofeedback seperti ini berguna untuk mengontrol
ketegangan sebelum menjadi lebih buruk atau menyebabkan masalah
fisik lainnya. EMG sering digunakan untuk pengobatan sakit kepala,
sakit punggung, sakit leher, serta penyakit yang terkait dengan stres,
misalnya asma dan jerawat.

10. Electroenchepalogram
Electroencephalogram ( EEG ) adalah suatu test untuk
mendeteksi kelainan aktivitas elektrik otak (Campellone, 2006).
Sedangkan menurut dr. Darmo Sugondo membedakan antara
Electroencephalogram dan Electroencephalografi.
Electroencephalografi adalah prosedur pencatatan aktifitas listrik
otak dengan alat pencatatan yang peka sedangkan grafik yang
dihasilkannya disebut Electroencephalogram. Jadi Aktivitas otak berupa
gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulit kepala disebut
Elektro-Ensefalografi (EEG). Amplitudo dan frekuensi EEG bervariasi,
tergantung pada tempat perekaman dan aktivitas otak saat perekaman.
Saat subyek santai, mata tertutup, gambaran EEG nya menunjukkan
aktivitas sedang dengan gelombang sinkron 8-14 siklus/detik, disebut
gelombang alfa. Gelombang alfa dapat direkam dengan baik pada area
visual di daerah oksipital. Gelombang alfa yang sinkron dan teratur akan
hilang, kalau subyek membuka matanya yang tertutup. Gelombang yang
terjadi adalah gelombang beta (> 14 siklus/detik). Gelombang beta
direkam dengan baik di regio frontal, merupakan tanda bahwa orang
terjaga, waspada dan terjadi aktivitas mental. Meski gelombang EEG
berasal dari kortek, modulasinya dipengaruhi oleh formasio retikularis di

10
subkortek.Formasio retikularis terletak di substansi abu otak dari daerah
medulla sampai midbrain dan talamus. Neuron formasio retikularis
menunjukkan hubungan yang menyebar. Perangsangan formasio
retikularis midbrain membangkitkan gelombang beta, individu seperti
dalam keadaan bangun dan terjaga. Lesi pada formasio retikularis
midbrain mengakibatkan orang dalam stadium koma, dengan gambaran
EEG gelombang delta. Jadi formasio retikularis midbrain merangsang
ARAS (Ascending Reticular Activating System), suatu proyeksi serabut
difus yang menuju bagian area di forebrain. Nuklei reticular thalamus
juga masuk dalam ARAS, yang juga mengirimkan serabut difus kesemua
area di kortek serebri.ARAS mempunyai proyeksi non spesifik dengan
depolarisasi global di kortek, sebagai kebalikan dari proyeksi sensasi
spesifik dari thalamus yang mempunyai efek eksitasi kortek secara
khusus untuk tempat tertentu. Eksitasi ARAS umum memfasilitasi respon
kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik dari thalamus. Dalam keadaan
normal, sewaktu perjalanan ke kortek, sinyal sensorik dari serabut sensori
aferen menstimulasi ARAS melalui cabang-cabang kolateral akson. Jika
sistem aferen terangsang seluruhnya (suara keras, mandi air dingin),
proyeksi ARAS memicu aktivasi kortikal umum dan terjaga.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa peralatan
kesehatan masih sangat berhubungan erat dengan ilmu fisika dan
perkembangan teknologi, karena sebagian besar prinsip kerjanya
menggunakan konsep fisika yang diaplikasikan pada sebuah alat kesehatan
yang berteknologi terkini.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Menggunakan alat-alat ksehatan dengan sebaik-baiknya
2. Membeli dan menggunakan alat-alat kesehatan dari luar guna
melengkapai peralatan Rumah Sakit yang ada di Indonesia
3. Marilah para ilmuwan bangsaku, berlombalah berkreasi. Minimalnya
untuk kemandirian kita akan teknologi untuk melayani kebutuhan
bangsa sendir. Fisikawan medis Indonesia teruslah berkarya

12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.itagz.com/aang/ dibaca tanggal 28 Desember 2011 dan
download tanggal 28 Desember 2011.
http://staff.blog.ui.ac.id/supriyanto.p/category/berita-seputar-fisika-
medis/ posting 14 Maret Blog : Peranan Fisika dalam ilmu kedokteran dibaca
tanggal 28 Desember 2011.
http://www.scribd.com/doc/2369186/Fisika-XII dibaca tanggal 28
Desember 2009 dan download tanggal 28 Desember 2011.
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0920563203909704 dibaca
tanggal 28 Desember 2011 dan download tanggal 28 Desember 2011.

13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Tujuan ......................................................................................... 1
C. Manfaat ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Ilmu Fisika Dalam Kesehatan ..................................................... 2


B. Jenis Peralatan Fisika dalam ilmu Kesehatan ............................. 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
14
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul Pemanfaatan Konsep Fisika dalam Peralatan
Medis tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan
terimakasih.

Pariaman, Januari 2013

Penulis

i
15

Anda mungkin juga menyukai