Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 2B

KETUA
Eka Gloriati NIM 011411231022
SEKRETARIS
Putri Rahayu Anggraini NIM 011611223021
NOTULEN
Nor Ain Nafisah NIM 011611223023
ANGGOTA
1. Nindita Istifariani NIM 011411231018
2. Vivi Kusniawati NIM 011411231019
3. Fani Usnawati NIM 011411231020
4. Nanda Sagita Putri NIM 011411231021
5. Reskia NIM 011611223022
6. Yulma Palma Fatem NIM 011611223024
B. Tanggal 22 Agustus 2017, seorang perempuan umur 34 tahun GIIIP2002 usia
kehamilan 32 minggu dengan keluhan merasakan sakit jika bayi bergerak.
Hasil pemeriksaan KU Baik, TD:110/70 mmhg, N:80x/menit, P:20x/menit,
S:36,2C. Wajah tidak pucat, TFU:27 cm bagian janin teraba sangat jelas:
teraba bulat pada fundus, teraba keras seperti papan di kanan perut ibu,
teraba bulat keras pada presentasi konvergen. DJJ:140x/menit.

a. Learning outcome/tujuan pembelajaran:


1. Memahami teori sesuai dengan kasus.
2. Mengetahui manajemen kebidanan pada kasus.
3. Memberikan asuhan sesuai dengan kasus.

b. Kata kunci
1. GIIIP2002, UK: 32 minggu, usia ibu 34 tahun.
2. Keluhan : sakit jika bayi bergerak.
3. Pemeriksaan umum : normal.
4. Palpasi abdomen: bagian janin teraba sangat jelas, TFU: 27 cm, Fundus
bulat lunak, teraba keras seperti papan di sebelah kanan, teraba bulat
keras konvergen.

c. Pertanyaan :
1. Apa hipotesis masalah berdasar kasus?
2. Apa diagnosis banding dari hipotesis masalah?
3. Apa faktor resiko pada maternal dan neonatal yang dapat menguatkan
hipotesis?
4. Apa diagnosa kebidanannya?
5. Bagaimana dampak masalah terhadap ibu dan janin?
6. Bagaimana tata laksana kasus di BPM/ asuhan kebidanan?
d. Analisis jawaban :
1. Hipotesis masalah : Oligohidramnion
Alasannya : terdapat tanda dan gejala yaitu bagian janin teraba
sangat jelas, TFU lebih kecil dari usia kehamilan dan ibu mengeluh sakit
saat janin bergerak.
Teori : tanda dan gejala oligohidramnion yaitu molding (uterus
mengelilingi janin, janin dapat diraba dengan mudah, tidak ada efek
pantul (ballotemen) pada janin, penambahan tinggi fundus uteri
berlangsung lambat (Varney, 2007).
2. Diagnosis banding : IUGR (Fraser, 2009).
3. Faktor resiko
Maternal : KPD (minggu ke-24 sampai ke-26), postdate, obat-obatan
(contoh antiprostaglandin), penyakit virus
Neonatal : Anomali kongenital dan kelainan kromosom (agenesis
ginjal, sindrom potter), IUGR, insufisisensi uteroplasenta, hipoksia janin,
aspirasi mekonium dan caitran yang bercampur mekonium.
(Saifuddin, 2014 dan Varney, 2007)
4. Diagnosa kebidanan : GIIIP2002, UK 32 minggu, JTHIU, dengan suspek
oligohidramnion.
5. Dampak masalah (komplikasi) :
Oligohidramnion yang terjadi oleh sebab apapun akan berpengaruh
buruk pada janin. Komplikasi yang sering terjadi adalah IUGR,
hypoplasia paru, deformitas pada wajah dan skelet, kompresi tali pusat,
dan aspirasi mekonium pada masa intrapartum, dan kematian janin
(Saifuddin, 2014).
6. Asuhan kebidanan di BPM:
Mandiri
Menjelaskan hasil pemeriksaan
Menjelaskan keluhan ibu dan dampaknya pada kehamilan
Memberi dukungan moral
Menjelaskan pemeriksaan lanjut yang harus dilakukan dan
alasannya
Memberikan KIE tentang hasil USG
Kolaborasi
USG
Rujukan
Melakukan rujukan ke Rumah Sakit agar ibu mendapat penanganan
lebih lanjut, dapat berupa:
Konservatif (tirah baring, pemberian cairan cukup, asupan nutrisi
yang seimbang, pemantauan kesejahteraan janin [menghitung
gerak janin, NST, profil bofisik, velocimetri Doppler], pengukuran
volume cairan amnion dengan USG secara teratur, amniofusi).
Induksi dan pelahiran operatif
(Varney, 2007)

e. Rangkuman hasil diskusi


Kasus : suspek oligohidramnion

Anda mungkin juga menyukai