Anda di halaman 1dari 25

KINETIKA DAN STABILITAS SRI RAHAYU

PHARMACEUTICAL PRODUCT

QUALITY

SAFETY

EFFICACY

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 2


STABILITAS
Stabilitas adalah kemampuan suatu produk obat untuk menjaga spesifikasi yang
sudah dibuat untuk menjamin identitasnya, kualitas kekuatannya, dan kemurniannya.

Stabilitas adalah kemampuan suatu produk bertahan dalam batas yang ditetapkan
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, tetap mempunyai sifat dan
karakteristik sama dengan yang dimiliki pada saat dibuat.
TUJUAN UJI STABILITAS
Memberikan bukti bagaimana kualitas bahan obat atau produk obat berubah seiring
dengan waktu oleh pengaruh berbagai faktor lingkungan, seperti temperatur,
kelembaban, dan cahaya, serta untuk menentukan periode uji ulang untuk bahan obat
atau masa guna produk obat dan kondisi penyimpanan yang dianjurkan

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 4


FISIKA

MIKROBIOLOGI KIMIA

TERAPI TOKSIKOLOGI

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 5


AKIBAT KETIDAKSTABILAN SEDIAAN FARMASI
1. Menurunkan kadar
2. Hilangnya bahan sediaan
pembawa aktif
3. Hilangnya pharmaceutical elegance
4. Hilangnya keseragaman
5. Menurunkan kandungan
bioavailabilitas sediaan
sediaan
6. Menghasilkan produk toksik

MANFAAT DATA STABILITAS ?

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 6


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STABILITAS
1- Faktor lingkungan
- Temperatur - Cahaya
- Oksigen - Kelembaban
- Karbon dioksida
2- Obat atau eksipien di dalam sediaan
- Ukuran partikel obat
- pH sediaan/lingkungan
3- Kontaminasi Mikroba
4- Kontaminasi logam tertinggal
5- Pembersihan dari wadah
FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 7
KECEPATAN REAKSI DAN STABILITAS
Proses peruraian obat yang menyebabkan hilangnya khasiat obat sangat
erat hubungannya dengan proses laju.
Laju atau kecepatan suatu reaksi diberikan sebagai dC/dt.
Artinya terjadi penambahan (+) atau pengurangan (-) konsentrasi C dalam
selang waktu dt.
Pada pembentukan etil asetat dari etil alkohol dan asam asetat :
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 8


Kecepatan reaksi ke kanan dapat ditentukan dengan pengukuran konsentrasi
asam asetat atau etanol selama berlangsungnya reaksi, dengan kecepatan
reaksi ke kanan (Rf )

d ( CH 3COOH ) d ( C 2 H 5OH )
Rf = - dt
=-
dt

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 9


Kecepatan reaksi dengan arah berlawanan dapat ditentukan dengan pengukuran
konsentrasi etil asetat atau air selama reaksi tiap-tiap komponen tersebut
berlangsung, dengan kecepatan reaksi Rr
d ( CH3COOC2 H 5 d ( H 2O )
Rr = - dt
=- dt

Menurut hukum aksi massa, kecepatan suatu reaksi kimia sebanding dengan hasil
kali dari konsentrasi molar reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan
angka yang menunjukkan jumlah molekul dari zat-zat yang ikut serta dalam reaksi.
Dalam reaksi :
aA + bB + = Produk

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 10


1 d ( A)
Kecepatan reaksi = - a dt
k adalah konstanta kecepatan
=- 1 d (B)
b dt
= . k (A)a (B)b

Persamaan kecepatan umum dari reaksi : A + B P


a b
- dA
dt
=- dB
dt
= k AB

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 11


Bila :
Kadar awal reaktan (t = 0) = a
Jumlah yang terurai pada waktu t = x
Maka :
Jumlah yang tinggal pada t = ( a x )

dA d (a x) dx
- dt = - dt = dt

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 12


Orde reaksi
Berdasarkan hukum aksi massa, suatu garis lurus didapat bila kecepatan reaksi diplot
sebagai fungsi dari konsentrasi reaktan dipangkatkan dengan bilangan tertentu
Reaksi orde-nol
Reaksi orde-nol terjadi bila reaktan berkurang dalam suatu jarak waktu yang tetap
terhadap waktu, tidak tergantung kadar reaktan
dx
dt = ko
Plot x terhadap t berupa garis lurus dengan angka arah (slope) = ko (kadar/waktu)

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 13


Reaksi orde 1 (reaksi monomolekular)
Kecepatan tergantung kadar reaktan.

AP

dA
- dt = k1 A

Karena A = (a x), maka dapat ditulis

dx
- dt = k1 (a x )

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 14


Reaksi orde 1 semu
Reaksi yang melibatkan 2 spesies reaktan, kecepatan dapat mengikuti kinetika orde 1
Contoh bila salah satu jumlah reaktannya sedemikian besar, sehingga setiap perubahan
kadarnya dapat diabaikan dibandingkan dengan perubahan kadar reaktan lainnya. Misalnya
pada reaksi hidrolisis :
A+B P

dA
dt k[ A][ B]

A >>> B

= k1 B k1 = k A

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 15


CARA MENENTUKAN ORDE REAKSI
Metode grafik
Data diplotkan ke dalam bentuk grafik.
Bila kadar diplotkan terhadap t didapatkan garis lurus, reaksi adalah orde-nol

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 16


bila plot log (a-x) terhadap t menghasilkan garis lurus, reaksi adalah orde pertama,

slope = - k1/2,303
log(a-x)
t

bila plot 1/(a-x) terhadap t menghasilkan garis lurus reaksi adalah orde kedua

1/(a-x) slope = k2

t
FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 17
Waktu paro suatu obat dapat memberikan gambaran stabilitas obat, yaitu
gambaran kecepatan terurainya obat atau kecepatan degradasi kimiawinya.
Panas, asam-asam, alkali-alkali, oksigen, cahaya, kelembaban dan faktor-
faktor lain dapat menyebabkan rusaknya obat

Waktu paruh (t atau t 0,5)


adalah waktu yang dibutuhkan oleh reaktan untuk terurai setengahnya dari konsentrasi mula-
mula ( x = a )

Usia guna (shelf life) : ( t90)


adalah waktu yang diperlukan reaktan mengalami dekomposisi 10 %

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 18


ORDE NOL ORDE SATU ORDE DUA

t 90 0,1a
ko

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 19


Tabel Persamaan Kecepatan Reaksi Sederhana dan Waktu Paro

Orde Persamaan Kecepatan Persamaan Waktu


Reaksi Paroh

0 x = k0.t t = a/2 k0
1 log a/a-x = k1/2,303.t t = 0,693/k1
2 x/a(a-x) = k2.t t = 1/a.k2

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 20


STABILISASI SEDIAAN :

1. Bentuk Sediaan
2. Bahan Tambahan
3. Wadah
4. Kondisi Penyimpanan

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 21


Uji Stabilitas :

a. Stabilitas jangka panjang (real time stability testing)


Pengujian dilakukan untuk waktu panjang sehingga memungkinkan terjadinya perubahan
produk dalam jumlah cukup bermakna sesuai rekomendasi kondisi penyimpanan
b. Uji stabilitas dipercepat (accelerated stability testing)
Pengujian dilakukan dengan menyimpan produk di bawah kondisi yang dapat mempercepat
penguraian, umumnya dengan cara peningkatan suhu

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 22


Kondisi penyimpanan
Rancangan uji stabilitas dibuat dengan memperhitungkan tempat tujuan pemasaran
dan kondisi iklim daerah produk tersebut akan digunakan

Katagori zona iklim :


Zona I : sedang
Zona II : sub tropis dengan kelembaban tinggi
Zona III : panas/ kering
Zona IV : panas/lembab Indonesia

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 23


LATIHAN SOAL
Larutan obat mengandung 500 unit ketika dibuat. Setelah 40 hari, dilakukan analisis
kadar ternyata konsentrasinya tinggal 300 unit. Bila reaksi penguraian berjalan
pada orde1,berapa lama obat akan terurai sampai konsentrasi tinggal setengah
dari konsentrasi awal ?
Jawab :

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 24


TERIMA KASIH

FARFIS 2 S1 FARMASI UMB 25

Anda mungkin juga menyukai