1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Kelompok 3
Ella Irmayeni (1501012)
Emnoverici Umar (1501013)
Firda Fitri (1501017)
Gisda Amarina (1501019)
Lovina Aldelyn (1501026)
Mardiah Novita (1501028)
Mentari (1501029)
Putri Lestari (1501036)
Sherina Putri (1501043)
Vany Rahmayani S (1501048)
Yoni Ardiani Edra (1501056)
PENGERTIAN
Kristal
Kristal atau hablur adalah suatu padatan
atom molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang
melebar secara tiga dimensi.
2. Kristalografi
Suatu bidang ilmu yang mempelajari sistem-sistem kristal
termasuk susunan atom-atom dalam suatu padatan.
Studi ilmiah kristal dan pembentukannya.
Konsep kristalografi, adalah cabang ilmu pengetahuan
mineralogi yang mempelajari secara sistematik dan
praktis khususnya tentang bentuk struktur internal Kristal,
ikatan unsur kimia anorganik pembentuk kisi-kristal (
crystal lattice).
3.
Kristalin
B.
Habit Kristal
Polimorf
Senyawa organik yang memiliki bentuk
Kristal dan energi yang berlainan.
D.
Alotropi
E.
Monotropi
Modifikasi polimorf yang terjadi
secara irreversible yang berlangsung satu arah
dari bentuk metastabil kebentuk stabil.
F. Enantiotrop
Perubahan terjadi secara reversible pada
tekanan dan suhu tertentu
G. Pseudopolimorf / polimorf semu
Suatu senyawa hidrad atau solvate yang
membentuk struktur Kristal pada saat
rekristalisasi.
K. Kristal Solvat
Obat yang bergabung dengan molekul pelarut
untuk menambah bentuk Kristal.
L. Kristal simetri
Suatu Kristal yang memiliki titik yang identik pada
sisi yang berseberangan pada permukaan
Kristal. dikenal 4 kedudukan posisi simetri, yaitu
sebagai berikut :
Rhombohedral
a. Yaitu jarak antar titik kisi Kristal adalah sama,memiliki
sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut
non-ortogonal.
b. Mempunyai 1 variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu
bersimbol P, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a=b=c ; .
Tetragonal
a. Yaitu jarak titik kisi Kristal pada bidang horizontal
adalah sama , namun tidak sama dengan jarak titik kisi
Kristal pada posisi vertical, dan membentuk sudut
ortogonal.
b. Mempunyai 2 variabel posisi titik kisi Kristal,yaitu P
dan I, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a=b#c ; .
Orthoromblik
a. Jarak antar kisi Kristal adalah tidak sama, dengan
sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut
ortogonal.
b. Mempunyai 4 variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu
bersimbol P , C ,I dan F, dengan unsur-unsur Kristal
yaitu a#b#c ; .
Monoklin
Dicirikan bahwa jarak antar titik kisi Kristal adalah
tidak sama, dengan posisi 2 sudut potong antar bidang
kisi Kristal membentuk sudut ortogonal, sedangkan 1
(satu) sudut bidang kisi Kristal, yaitu bersimbol P dan
C, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a#b#c ;
Triklin
Jarak antara titik kisi Kristal adalah tidak sama.
Sistem
Sumbu (axes)
Kubik
a = b = c
a = b = g = 900
Tetragonal
a = b c
a = b = g = 900
Ortorombik
a b c
a = b = g = 900
Monoklinik
a b c
a - g - 900 b
Triklinik
a b c
a b g = 900
Hexagonal
a = a c
a = b = 900 ; g = 1200
Rombohedral
a = b = c
a = b = g 900
Eksternal Kristal
Suatu bentuk kubus dari sisitem internal isometrik kisi Kristal, dapat
tumbuh beraturan menjadi lima macam bentuk bentuk eksternal Kristal,
yaitu menjadi bentuk kubus hexahedron, tabular, prisma-batang,
octahedron dan rombik-dodecahedron.
Adapun berkaitan dengan konsep dasar struktur internal Kristal Bravais
Spance Lattice, maka dikenal bentukan geometri tiga dimensi enam jenis
sisitem eksternal Kristal mineral, yaitu isometrik, heksagonal,tetragonal
orthorombik, monoklin dan triklin.
Suatu morfologi eksternal Kristal mempunyai ciri bentuk tertentu
yaitu open forms dan closed form. Open forms (bentuk terbuka)
adalah dicirikan bentuk prisma dan piramida sedangkan closed
form (bentuk tertutup) yaitu dicirikan bentukan piramida, trapezohedran
dan scalenohedran
KONSTANTA KISI
Indeks Miller
Indeks Miller adalah kebalikan dari perpotongan suatu
bidang dengan ke-tiga sumbu x, y dan z yang dinyatakan
dalam bilangan utuh bukan pecahan. Indeks miller yang
biasanya bertanda negative (-) berarti menunjukkan
bidang pada arah tertentu, (misalnya perpotongan tsb ada
di + , + dan 1/3 maka receprocalnya 2, 1, dan 3).
a. Untuk arah bidang digunakan simbol atau lambang [ h,
k, l ]
Contoh : [ 1, 1, 1 ]
b. Untuk bidang kristal digunakan lambang ( h, k, l )
Contoh : ( 1, 1, 1 )
AMORF
1.
Pengertian Amorf
B. Padatan kristal:
1. ada suatu tatanan jarak jauh dalam kristal.
2. Titik Lelehnya pada suhu yang jelas.
3. Padatan kristal dapat dibelah di sepanjang bidang
tepat.
4. Padatan Kristal, pada umumnya anisotrofik (artinya,
sifat-sifat mereka seperti konduktivitas listrik, indeks
bias, ekspansi termal dll pada arah yang berbeda).
5. Lebih keras
Contoh padatan Kristal: Tembaga, Kalium nitrat, asam
benzoat
SAMBUNGAN
Stabilitas produk berbentuk amorf lebih kecil daripada
bentuk Kristal.
Contoh: penisilin G natrium
Di samping bentuk-bentuk polimorfisme dimana
senyawa-senyawa mungkin ada, mereka juga dapat terjadi
dalam bentuk non-kristal atau bentuk amorf . Energi yang
dibutuhkan untuksuatu molekul obat untuk bebas dari
suatu serbuk amorf . Oleh karena itu bentuk amorf dari
suatu senyawa selalu lebih mudah larut dibandingkan
dengan bentuk kristalnya yang sesuai.