Anda di halaman 1dari 7

Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)

Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)

a. Pengertian Model Pembelajaran POE

Model pembelajaran Predict Observe Explain dikenalkan pertama kali oleh White and Gustone pada tahun 1995 dalam
bukunyaProbing Understanding (Keeratichamroen dalam Kamasanti, 2011: 15). Model ini merupakan salah satu model
pembelajaran yang mengacu pada teori belajar konstruktvis, dimana esensi dari model pembelajaran ini adalah siswa
membangun pengetahuan awalnya sendiri dan dengan bantuan guru dalam pembelajaran mereka berusaha
menemukan hal baru dan akhirnya mampu mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan hasil pembelajaran yang
diperoleh.

Dalam kegiatan pembelajaran POE, guru terlibat dalammelakukan sebuah peristiwa (percobaan) kepada
siswa, meminta siswa untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi ketika perubahan dibuat, membimbing siswa
dalam mengemukakan alasan berkenaan denganprediksi yang ia buat, melakukan perubahan pada peristiwa
(percobaan) dan mendapatkan hasil pengamatan yang sesungguhnya, dan berusaha memberikan penjelasan kepada
siswa tentang perbedaan yang terjadi antara prediksi siswa dengan hasil pengamatan (White and Gunstone dalam
Hsu, ...: 2).

Menurut Wah Liew (2004), model pembelajaran POE efektif untuk guru dalam mengetahui sejauh mana pengamatan
dan hasil prediksi yang dikemukakan oleh siswa. Sehingga guru dapat menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan
pada kegiatan pembelajaran selajutnya. Sedangkan Tomita dan Yin (2009) menyatakan bahwa tujuan
dari kegiatan POE adalah untuk memberikan suatu pengalaman nyata kepada siswa yang dapat mereka gunakan sebagai
pengetahuan dalam membangun konsep ilmiah.

b. Langkah-langkah Pembelajaran POE

POE merupakan model pembelajaran dimana guru berperan menggali pemahaman peserta didik dengan cara meminta
mereka untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu prediksi (predict), observasi (observe), dan
penjelasan (explain) (Indrawati dan Setiawan, 2009: 45). Berikut penjelasan langkah-langkah model pembelajaran POE.

(a) Memprediksi (Predict)

Pada tahap ini, siswa memprediksi/meramalkan peristiwa yang akan terjadi terhadap suatu permasalahan yang
diinformasikan oleh guru. Penyusunan prediksi/ramalan berdasarkan pengetahuan awal, pengalaman, atau buku yang
pernah mereka baca berkaitan dengan permasalahan yang akan pecahkan. Prediksi/ramalan tersebut ditulis pada
selembar kertas dan dikumpulkan kepada guru.

(b) Mengamati (Observe)

Selanjutnya, siswa dalam kelompok kecil (4-5 anak) melakukan percobaan (praktikum) berkaitan dengan permasalahan
yang telah diinformasikan guru kemudian mengamati hasil percobaan untuk menguji kebenaran prediksi/ramalan yang
telah dibuat siswa sebelumnya. Percobaan dilaksanakan dengan bimbingan guru dan sesuai langkah/prosedur kerja yang
ditetapkan.

(c) Menjelaskan (Explain)

Setelah melakukan percobaan dengan prosedur yang benar, siswa dalam kelompok kecil (4-5 anak) menuliskan hasil
percobaan dan menyusun hipotesis atas hasil percobaan tersebut. Selanjutnya mereka menjelaskan perbedaan yang
terjadi antara prediksi awal mereka dengan hasil percobaan yang dilakukan.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran POE oleh Tytler, 1992 (dalam Wahyudi, 2011) secara singkat adalah
sebagai berikut.
Tahap
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembelajaran

Memprediksi Menjelaskan tujuan, alat dan Orientasi siswa kepada


bahan yang diperlukan, fenomena yang akan
(Predict)
memotivasi siswa agar dapat terjadi
menduga apa yang akan
terjadi terhadap kegiatan
yang akan dilakukan guru

Pengamatan Guru membimbing siswa Siswa melakukan


dalam melakukan kegiatan percobaan dan mengamati
(Observasi)
percobaan hasil percobaan yang
dilakukan

Menjelaskan Guru membimbing siswa Siswa menjelaskan apa


dalam mengemukakan hasil yang terjadi selama
(Explain)
percobaan yang dilakukan percobaan berlangsung
dan mengemukakan
hasilnya

c. Kelebihan Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)

Menurut Wah Liew, 2004 (dalam Kamasanti, 2011: 18) model pembelajaran POE memiliki beberapa kelebihan, antara
lain:

(a) Merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi

(b) Dengan melakukan eksperimen untuk menguji prediksinya untuk mengurangi verbalisme.

(c) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati
peristiwa yang terjadi melalui eksperimen.

(d) Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara
teori (dugaan) dengan kenyataan. Dengan demikian peserta didik akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Pelaksanaan model pembelajaran POE yang menekankan pada pengalaman bermakna bagi siswa berupa
pengetahuan/informasi yang tersaji dalam peristiwa nyata yang sederhana, memberikanmanfaat positif dalam
memperkuat pemahaman siswa berkaitan dengan gejala-gejala alam yang terjadi. Dengan adanya pembelajaran yang
menarik dan dilakukan secara langsung oleh siswa, maka konstruksi pemahaman dari dalam diri siswa akan terbentuk
dengan sendirinya. Selain menunjang perkembangan aspek kognitif siswa, pembelajaran POE juga melatih aspek
psikomotor siswa dalam kegiatan percobaan dan pengamatan. Pada kegiatan ini, siswa dituntut untuk mengoptimalkan
fungsi kerja alat indera yang mereka miliki. Ketelitian, kecermatan, ketajaman dalam menyimak instruksi guru, dan
keterampilan dalam mengungkapkan pikiranbaik lisan maupun tulisanmerupakan satu kesatuan aktivitas siswa dalam
pembelajaran POE yang dapat melatih perkembangan kemampuan indera yang mereka miliki.
Model Pembelajaran POE (Predict-Obiserve-Explain)

White dan Gustone (1992) memperkenalkan POE (Predict-Obiserve-Explain) sebagai model pembelajaran yeng efisien
untuk menimbulkan ide atau gagasan siswa dan mekakukan diskusi dari ide mereka. Prosedur POE (Predict-Observe-
Explain) adalah meliputi prediksi siswa dari hasil demonstrasi, mendiskusikan alasan dari prediksi yang mereka berikan
dari hasil demonstrasi, dan terakhir menjelaskan hasil prediksi dari pengamatan mereka.

Menurut Purnomo (2010), POE adalah singkatan dari prediction, observation, dan explanation. Pembelajaran dengan
model POE menggunakan 3 langkah utama, yaitu:

a. Prediction (prediksi) adalah merupakan suatu proses membuat dugaan terhadap suatu peristiwa fisika. Dalam
membuat dugaan siswa sudah memikirkan alasan mengapa ia membuat dugaan seperti itu. Dalam proses ini siswa diberi
kebebasan seluas-luasanya menyusun dugaan dengan alasannya, sebaiknya guru tidak membatasi pemikiran siswa
sehingga banyak gagasan dan konsep fisika muncul dari pikiran siswa. Semakin banyaknya muncul dugaan dari siswa,
guru akan dapat mengerti bagaimana konsep dan pemikiran fisika siswa tentang persoalan yang diajukan. Pada proses
prediksi ini guru juga dapat mengerti miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada diri siswa. Hal ini penting bagi guru
dalam membantu siswa untuk membangun konsep yang benar.

b. Observation (observasi) yaitu melakukan penelitian, pengamatan apa yang terjadi. Dengan kata lain siswa diajak
untuk melakukan percobaan, untuk menguji kebenaran prediksi yang mereka sampaikan. Pada tahap ini siswa membuat
eksperimen, untuk menguji prediksi yang mereka ungkapkan. Siswa mengamati apa yang terjadi, yang terpenting dalam
langkah ini adalah konfirmasi atas prediksi mereka.

c. Explanation (eksplanasi) yaitu pemberian penjelasan terutama tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil
eksperimen dari tahap observasi. Apabila hasil prediksi tersebut sesuai dengan hasil observasi dan setelah mereka
memperoleh penjelasan tentang kebenaran prediksinya, maka siswa semakin yakin akan konsepnya. Akan tetapi, jika
dugaannya tidak tepat maka siswa dapat mencari penjelasan tentang ketidaktepatan prediksinya. Siswa akan mengalami
perubahan konsep dari konsep yang tidak benar menjadi benar. Disini, siswa dapat belajar dari kesalahan, dan biasanya
belajar dari kesalahan tidak akan mudah dilupakan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam model pembelajaran POE adalah sebagai berikut:

1) Masalah yang diajukan sebaiknya masalah yang memungkinkan terjadi konflik kognitif dan memicu rasa ingin
tahu.

2) Prediksi harus disertai alasan yang rasional. Prediksi bukan sekedar menebak.

3) Demonstrasi harus bisa diamati dengan jelas, dan dapat memberi jawaban atas masalah.

4) Siswa dilibatkan dalam proses eksplanasi.


Predict, Observe, Explain (POE)

Chris Joyce (2006)

The POE strategy was developed by White and Gunstone (1992) to uncover individual students predictions, and their
reasons for making these, about a specific event.
Reference: White, R. T., & Gunstone, R. F. (1992). Probing Understanding. Great Britain: Falmer Press.

When to use

POE is a strategy often used in science. It works best with demonstrations that allow immediate observations, and suits
Physical and Material World contexts. A similar strategy also works well in mathematics, particularly in statistics.

It can be used for:


finding out students' initial ideas;

providing teachers with information about students thinking;

generating discussion;

motivating students to want to explore the concept;

generating investigations.

The theory

Constructivist theories of learning consider that students existing understandings should be considered when
developing teaching and learning programmes. Events that surprise create conditions where students may be ready to
start re-examining their personal theories.

How the strategy works

Unless students are asked to predict first what will happen, they may not observe carefully.

Writing down their prediction motivates them to want to know the answer.

Asking students to explain the reasons for their predictions gives the teacher indications of their theories. This
can be useful for uncovering misconceptions or developing understandings they have. It can provide information
for making decisions about the subsequent learning.

Explaining and evaluating their predictions and listening to others predictions helps students to begin
evaluating their own learning and constructing new meanings.

What to do

Set up a demonstration of an event, related to the focus topic, that may surprise students, and which can be
observed.

Tell the students what you are going to be doing.

Step 1: Predict

Ask the students to independently write their prediction of what will happen.

Ask them what they think they will see and why they think this.

Step 2: Observe

Carry out the demonstration.


Allow time to focus on observation.

Ask students to write down what they do observe.

Step 3: Explain

Ask students to amend or add to their explanation to take account of the observation.

After students have committed their explanations to paper, discuss their ideas together.

To generate your own POEs

Books that contain science experiments are often a good source of appropriate activities for adapting to POE,
including old teaching resources that promote transmission teaching. They often include an explanation.

A template is provided for teachers to give to students to write on. To adapt the template, save in your own files, and
make appropriate changes.

Limitations

For primary school students, writing the answer can be a barrier to useful communication of ideas. Oral
responses need to be managed so other group members do not initially influence students. (Use Think-Pair-
Share, for example, before sharing with the whole group.)

Younger primary students may have difficulty explaining their reasoning.

It is not suitable for all topics, for example, topics that are not "hands-on" or in which it is difficult to get
immediate results (for example, Living World).

If the POE strategy is used often, some demonstrations should be chosen to not give surprising results,
otherwise students start looking for the trick. This may affect the explanations they give.

Some researchers say that students are more likely to learn from observations that confirm their predictions.
This cautions us to be careful that predictions are not wild guesses. A joint conversation about what we might
expect to see, and why, based on the underlying science idea, could help avoid this trap.

References:

Palmer, D. (1995). The POE in the primary school: An evaluation. Research in Science Education, 25 (3), 323-332.
Hipkins, R., & Kenneally, N. (2003). Using NEMP to inform the teaching of scientific skills. (Pages 50-51).

Adapting the strategy

Rather than the teacher demonstrating to the whole class, small groups can carry out the activity themselves. It
is more difficult for the teacher to monitor the discussion, but does allow for students to observe more closely.

With some students it may be more appropriate to ask for oral responses, for example, young or ESOL students.

If the students are unfamiliar with the underlying concept, or are very young, provide options from which they
can choose.

In mathematics the students investigate, rather than observe.

Examples of ARB resources that use the POE strategy

Name: __________________________________________________________________
Description of focus of demonstration
(e.g., What will happen when you put an upside down jar over a lighted candle?)

Predict
Write or draw all the things you think you will see.

Explain
Write the reasons why you think it will happen this way.

Observe
Draw or describe what you did see.

Explain
Add to or change your ideas about why it happened.

Anda mungkin juga menyukai