Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan.

1.1 latar belakang

BAB II Tinjauan Pustaka

2.1 definisi polimiositis

2.2 klasifiasi polimiositis

2.3 etiologi polimiositis

2.4 manifestasi klinis polimiositis

2.5 diagnosis polimiositis

2.6 pemeriksaan penunjang

2.7 diagnosis banding

2.7 penatalaksanaan

2.8 prognosis

2.9 komplikasi

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Polimiositis

Polimiositis adalah miopati inflamasi idiopatik yang menyebabkan kelemahan otot


simetris proksimal, peningkatan kadar enzim otot rangka serta elektromiografi (EMG) dan
temuan biopsi otot yang spesifik. Miopati inflamasi idiopatik yang lebih dikenal dengan miositis
terdiri dari polimiositis, dermatomiositis, dan Inclusion Body Miositis (IBM). Dermatomiositis
secara klinis mirip dengan polimiositis. Dermatomiositis adalah inflamasi miopati inflamasi
idiopatik yang terkait dengan manifestasi dermatologis yang khas. IBM adalah inflamasi
perlahan miopati idiopatik dengan karakteristik temuan patologis umumnya ditemukan pada laki-
laki yang lebih tua.1

2.2 Klasifikasi Polimiositis

Bohan dan Peter mengklasifikasikan polimiositis sebagai berikut 2:

I. Polimiositis idiopatik primer


II. Dermatomiositis idiopatik primer
III. Polimiositis atau dermatomiositis berhubungan dengan malignansi
IV. Polimiositis atau dermatomiositis anak-anak
V. Polimiositis atau dermatomiositis berhubungan dengan penyakit jaringan ikat lainnya
VI. Inclusion body myositis
VII. Lain-lain (missal miositis eosinofilik, miositis ossificans, miositis focal, giant cell
myositis)

2.3 Etiologi Polimiositis

Etiologi polimiositis masih belum sepenuhnya diketahui, namun mekanisme autoimun


merupakan patogenesis utama penyakit ini. Agen yang mencetuskan mekanisme autoimun
polimiositis tetap tidak diketahui, kemungkinan cedera otot yang dimediasi virus atau cedera
mikrovaskular menyebabkan pelepasan autoantigen otot. 3

2.4 Manifestasi Klinis

Gejala polimiositis secara bertahap berkembang dalam jangka waktu 3-6 bulan.
Diagnosis biasanya tertunda, karena tidak seperti pada drmatomiositis, tidak ada ruam terkait
yang terjadi sebelum onset penyakit. 4

Riwayat pasien dengan polimiositis atau dermatofitosis biasanya meliputi4:

Kelemahan otot proksimal simetris pada ekstremitas superior dan inferior.4 Paling sering
mengenai otot proksimal gelang bahu dan gelang panggul; kadang-kadang dapat juga
mengenai otot lain, sehingga menimbulkan kesulitan mengangkat kepala, berjalan lurus
dan sebagainya.5
Otot biasanya tidak nyeri
Disfagia dan aspirasi
Demam
Malaise
Anoreksia
Berat badan menurun

2.5 Diagnosis Polimiositis

Kriteris diagnosis Polimiositis-Dermatomiostis menurut Bohan dan Peter

1. Kelemahan simetrik otot gelang bahu dan panggul dan otot fleksor anterior leher yang
progresif berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dengan atau tanpa disfagia atau
keterlambatan otot pernafasan.
2. Gambaran histologik otot skeletal menunjukkan tanda-tanda nekrosis pada serabut otot
tipe 1 dan 2, fagositosis, regeneasi dengan basofilia, inti sarkolema yang besar dengan
anak inti yang prominen, atrofi perifasikuler, ukuran serabut otot yang bervarisi dan
eksudat inflamatorik.
3. Peningkatan kadar enzim otot skelet dalam serum (CK, Aldolase, SGOT, SGPT dan
LDH)
4. Gambaran elektromiografik menunjukkan triad unit motor yang pendek, kecil dan
polifasik; fiblilasi, gelombang positif dan iritabilitas insertional; dan bizarre high
frequency discharges
5. Gambaran dermatologic ysng spesifik yang meliputi diskolorisasi heliotrope pada
kelopak mata disertai edema periorbital; dermatitis eritematoskuamosa pada dorsum
manus, terutama pada daerah MCP dan PIP (Gottrons sign); dan keterlibatan lutut, siku,
maleolus medial, muka leher da badan bagian atas.

Kriteria diagnose polimiositis setelah bentuk miopati lain disingkirkan


1. Kelemahan otot proksimal yang simetris, sering
2. Elektomiografi miopati
Durasi pendek, kecil, amlitudo rendah, potensial fiblilasi, terlihat bahkan pada saat
istirahat, frekuensi tinggi yang bizarre, discharge yang berulang
Peningkatan aktivasi enzim serum yang terkait miositis : creatine kinase, aldolase, laktat
dehidrigenase, transaminase (alanine transaiminase, aspartate transaminase)

3.

Anda mungkin juga menyukai