Laporan Kasus Geriatri - Nathania Christika
Laporan Kasus Geriatri - Nathania Christika
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Oma Tarweni
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 6 Juni 1961
Umur : 54 tahun
Status perkawinan : Tidak menikah
Pendidikan terakhir : D3 Teknik Informatika (tidak lulus)
Pekerjaan terakhir : Karyawan
Alamat : Jalan Tawakal VI/11, Tomang, Jakarta Barat
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Jawa
Agama : Kristen
Tanggal masuk PWK : 2 Desember 2015
Alat bantu jalan : Multiple Leg Cane (Quad Cane)
Alasan masuk PWK :
Oma T memutuskan masuk ke Panti karena merasa dirinya tidak ada yang membantu
mengurus keperluannya jika tinggal di kos sendiri.
ANAMNESA (AUTOANAMNESA)
Autoanamnesis dilakukan dengan Oma Tarweni pada tanggal 7-8 Maret 2016, jam
18.30 WIB di Paviliun Kasih PWK Hana.
Keluhan Utama
Punggung kaki kanan dan kiri terasa baal.
Keluhan Tambahan
Pundak terasa berat ketika bangun tidur.
Tangan dan kaki kiri belum lancar bergerak.
Riwayat Alergi
Riwayat alergi obat : disangkal
Riwayat makanan : disangkal
Riwayat Kebiasaan
Setiap pagi Oma T selalu merapikan kamarnya dan mandi sebelum melakukan
aktivitas yang lain. Oma selalu mengikuti kegiatan senam pagi yang diadakan panti
guna melatih otot-otonya. Oma juga rutin mengikuti acara gereja yang diadakan panti.
Disela-sela kegiatannya Oma menonton televisi dan bersosialisasi dengan penghuni
panti yang lain. Pada sore hari setelah tensi, Oma mandi dan makan malam. Pada
malam hari, Oma lebih sering berada di dalam kamarnya untuk menonton sinetron
kesukaannya. Setiap malam Oma tidur sekitar pukul 21.00 WIB dan bangun pukul
05.00 WIB.
Riwayat BAK
BAK lancar, 5-6x dalam sehari dan 1x pada malam hari, warna kuning jernih, nyeri
waktu BAK (-), darah (-), rasa tidak tuntas saat berkemih (-).
Riwayat BAB
BAB lancar, 1x/ hari, konsistensi lunak, warna coklat kekuningan, nyeri ketika BAB
(-), darah (-), lendir (-).
Riwayat Operasi :
Oma T pernah menjalani operasi usus buntu sekitar tahun 1990. Hasil operasi
baik, sampai saat ini kondisi oma T baik dan tidak pernah mengeluhkan keluhan sakit
perut bagian kanan bawah lagi.
Ayah Oma T meninggal saat Oma berusia 9 tahun pada tahun 1969 karena
wabah kolera. Pada saat itu ibu Oma T sedang hamil 7 bulan anak keenam. Setelah
ayah Oma meninggal, ibu Oma mengalami kesulitan ekonomi sehingga akhirnya
Oma dan beberapa saudaranya dirawat oleh paman dan neneknya. Ibu Oma T
meninggal pada tahun 1986 karena penyakit jantung.
b. Riwayat Pekerjaan
Oma T bekerja di bagian administrasi di PT. NASIO selama 4-5 tahun.
Kemudian Oma memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ingin bekerja
dengan suasana yang baru. Oma beberapa kali berpindah tempat bekerja karena
tidak nyaman dengan pekerjaannya. Akhirnya Oma bekerja di perusahaan penerbit
buku dan bekerja selama 2,5 tahun. Di kantor, Oma mengetahui bahwa ada
teman sekantornya yang melakukan korupsi. Kemudian Oma melaporkannya pada
atasannya, tetapi atasannya tidak percaya dengan laporan Oma karena tidak ada
bukti bahwa temannya melakukan korupsi. Setelah kejadian itu, Oma dimusuhi
oleh temannya tersebut. Karena Oma sudah tidak tahan dengan perlakuan
temannya tersebut, maka Oma memilih untuk mengalah dan keluar dari kantor.
Oma kembali mendapat pekerjaan di kantor yang bergerak di bidang
waterproof. Oma merasa senang bekerja di kantor ini karena sangat dipercaya oleh
atasannya. Tetapi Oma merasa takut karena menurut karyawan dan atasannya,
supir di kantor ini ternyata punya niat jahat kepada Oma. Setelah bekerja 4 tahun
akhirnya Oma berhenti bekerja di kantor ini.
Akhirnya Oma bekerja di yayasan pendidikan POUK Samaria di Tomang pada
tahun 2007 dan bekerja 7 tahun hingga Oma sakit. Awalnya Oma merasa bahagia
dengan pekerjaannya sampai pada tahun 2012 Oma mulai stres dengan
pekerjaannya karena pekerjaan yang menumpuk dan lembur setiap hari tanpa ada
rekan kerja yang bisa membantu pekerjaannya. Oma mengundurkan diri dari
pekerjaannya karena merasa sudah tidak efektif dalam bekerja setelah menderita
penyakit parkinson.
Selama bekerja di beberapa kantor, Oma merasa senang meskipun tak sedikit
tantangan dan cobaan yang dihadapi. Namun setelah Oma menderita penyakit
parkinson dan berhenti dari pekerjaannya, Oma sempat merasa sedih dan putus asa
tetapi teman-teman gerejanya terus memberikan dukungan hingga Oma dapat
bersemangat lagi menjalani hidupnya.
c. Riwayat Perkawinan
Oma T tidak menikah. Oma sempat beberapa kali menjalin hubungan dengan
beberapa pria, tetapi tidak cocok. Pada saat itu Oma sedih karena sempat
ditinggalkan oleh pria yang dekat dengan Oma. Tetapi Oma tidak berlarut dalam
kesedihan itu dan menyibukkan diri dalam bekerja sehingga bisa melupakan
masalah tersebut. Oma memutuskan untuk tidak menikah karena usianya pada saat
itu sudah 35 tahun dan dirasa beresiko jika memiliki anak dengan usia tersebut,
sehingga Oma memilih untuk melayani di gereja sebagai guru sekolah minggu.
Hingga saat ini Oma tidak menyesali keputusannya dan bahagia dalam menjalani
kehidupannya.
d. Riwayat Keluarga
Oma T merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara. Anak pertama, kedua, kelima,
dan keenam adalah laki-laki. Anak ketiga dan keempat adalah perempuan. Oma
mengaku bahwa hubungan kedua orang tuanya harmonis dan hubungan dengan
saudara-saudaranya rukun. Namun setelah ayah Oma meninggal, Oma tinggal
terpisah dengan saudara-saudaranya. Kakak pertama Oma T tinggal bersama
neneknya di Bali, Oma T dan kakak keduanya tinggal bersama pamannya di
Jakarta, sedangkan ketiga adik Oma masih tinggal bersama ibunya di Semarang.
Ayah Oma T meninggal saat Oma berusia 9 tahun pada tahun 1969 karena
wabah kolera. Pada saat itu ibu Oma T sedang hamil 7 bulan anak keenam. Setelah
ayah Oma meninggal, ibu Oma mengalami kesulitan ekonomi sehingga akhirnya
Oma dan beberapa saudaranya dirawat oleh paman dan neneknya. Ibu Oma T
meninggal pada tahun 1986 karena penyakit jantung. Saat ini saudara-saudara Oma
T masih hidup dan sudah berkeluarga.
f. Riwayat Agama
Oma T mengaku awalnya memeluk agama Islam seperti orang tua dan
keluarganya. Pada tahun 1978 Oma mulai mengenal Tuhan dan merasa
mendapatkan harapan di dalam Kristus. Akhirnya Oma memutuskan untuk dibaptis
dan memeluk agama Kristen. Semenjak dibaptis, Oma rajin pergi ke gereja dan
aktif dalam kegiatan gereja sebagai guru sekolah minggu. Ketika masuk panti,
Oma selalu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh gereja.
Kesan : Normoweight
B. STATUS INTERNUS
Kepala : bentuk bulat, tidak terdapat benjolan dan bekas luka, rambut hitam
keputihan tidak terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak
tampak kelainan kulit kepala.
Mata :
OD OS
Normal Normal
Bentuk
Simetris Simetris
Sekret (-) (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra
Xantelasma (-) Xantelasma (-)
Anemis (-) Anemis (-)
Konjungtiva
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Jernih Jernih
Kornea Arcus senilis (-) Arcus senilis (-)
Reflek kornea (-) Reflek kornea (+)
Bulat, isokor, 3 mm, Bulat, isokor, 3 mm,
Pupil
RCL +, RCTL + RCL +, RCTL +
COA Kedalaman cukup Kedalaman cukup
IOL (+) IOL (+)
Lensa
shadow test (-) shadow test (-)
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina
pemeriksaan pemeriksaan
Visus > 6/60 >6/60
Pemeriksaan
Lapang Lapang pandang baik Lapang pandang baik
Pandang
Amsler Grid (-) (-)
Telinga :
AD AS
Normotia Normotia
Bentuk
Simetris Simetris
Mulut : bentuk normal, kebersihan mulut cukup, tidak terdapat karies gigi,
arkus faring simetris, letak uvula di tengah, perioral sianosis (-), lidah
kotor (-), faring tidak hiperemis, tonsil T1 T1 tenang.
Gigi :
M3M2M1P2P1C1I2I1 I1I2C1P1P2M1M2M3
M3M2M1P2P1C1I2I1 I1I2C1P1P2M1M2M3
Leher : trakea di tengah, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, tidak
dijumpai struma.
THORAX
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam diam dan pergerakan nafas.
Palpasi : stem fremitus kanan kiri, depan belakang sama kuat.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+ , ronkhi -/-, wheezing -/-.
Jantung
lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS IV midklavikular line sinistra.
Perkusi : redup.
Batas atas jantung di ICS III parasternal line sinistra.
Batas kanan jantung di ICS V sternal line dextra.
Batas kiri jantung di ICS V midclavicula line sinistra.
Auskultasi : bunyi jantung I-II normal, reguler, murmur (-), gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : tampak cembung, tidak tampak gambaran vena dan usus.
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar.
Perkusi : timpani.
Auskultasi : bising usus normal, 8x/ menit.
TULANG BELAKANG
Kifosis (-), skoliosis (-), lordosis (-).
EKSTREMITAS
Bentuk kaki normal
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Clubbing finger -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
CRT < 2 detik < 2 detik
Kuku Spoon nail (-) Spoon nail (-)
KESIMPULAN :
Pada pemeriksaan telinga ditemukan sedikit serumen pada aurikula dextra
et sinistra.
Pada pemeriksaan kulit didapatkan hiperpigmentasi pada 1/3 distal tungkai
bawah.
C. STATUS NEUROLOGIS
1. GCS : E(4), M(6), V(5) = 15
3. Rangsang meningeal
a. kaku kuduk : (-)
b. brudzinsky I : (-)
c. brudzinsky II : (-)
d. Laseque : (-)
e. Kernig : (-)
6. Sistem motorik :
a. Postur baik, tidak ada gerakan involunter
Superior Inferior
Pergerakan +/+ +/+
5555 5555
Kekuatan
5555 5555
Tonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi
b. Refleks fisiologis
Dekstra Sinistra
Refleks biseps + ++
Refleks triseps + ++
Refleks patella + +
Refleks achilles + +
c. Refleks patologis
hoffman tromner : (-/-)
babinski : (-/-)
chaddock : (-/-)
schaefer : (-/-)
gordon : (-/-)
oppenheim : (-/-)
rossolimo : (-/-)
mendel bechterew : (-/-)
klonus paha : (-/-)
klonus kaki : (-/-)
d. Refleks primitif
Snoot : (-)
Rooting : (-)
Grasp : (-)
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Panti Werdha Kristen Hana 14
Periode 22 Februari 26 Maret 2016
LAPORAN KASUS GERIATRI Nathania Christika - 406147045
Palmomental : (-)
Glabela : (-)
7. Sensorik
a. ekseroseptif
raba halus : baik
raba tajam : baik
b. propioseptif
getar : baik
posisi : baik
8. Fungsi koordinasi
telunjuk-hidung : baik
tumit-lutut : baik
disdiadokinesis : baik
D. STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 54 tahun, tampak sesuai usianya, berperawakan tinggi
sedang, rambut hitam keputihan tidak terdistribusi merata, tidak tampak kelainan
kulit kepala, berpakaian bersih, rapi, higienis diri baik.
2. Pembicaraan
Oma T berbicara dengan bahasa Indonesia, suara wajar, perkataan dan kalimat yang
jelas, intonasi bicara baik.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Panti Werdha Kristen Hana 15
Periode 22 Februari 26 Maret 2016
LAPORAN KASUS GERIATRI Nathania Christika - 406147045
7. Pikiran
Arus Pikir
a. Produktivitas : baik
b. Kontinuitas pikiran : baik
c. Hendaya dalam bahasa : tidak ditemukan kelainan
Bentuk Pikir
a. Asosiasi Longgar : tidak ada
b. Ambivalensi : tidak ada
c. Flight of Ideas : tidak ada
d. Inkoherensi : tidak ada
e. Verbigerasi : tidak ada
f. Persevarasi : tidak ada
Isi Pikir
a. Fobia : tidak ada
b. Obsesi : tidak ada
c. Kompulsi : tidak ada
d. Ideas of referance : tidak ada
e. Waham : tidak ada
8. Pengendalian Impuls
Oma T duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat wawancara.
9. Fungsi Intelektual
a. Taraf pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
b. Orientasi : baik (tempat, waktu, orang).
c. Memori segera : baik, Oma T dapat mengulang dengan
benar 3 macam benda yang disebutkan oleh
pemeriksa.
d. Memori jangka pendek : baik, Oma T ingat menu sarapannya.
e. Memori jangka sedang : baik, Oma T ingat kapan masuk ke panti.
f. Memori jangka panjang : baik, Oma T ingat masa mudanya.
g. Daya konsentrasi dan kalkulasi : baik.
h. Kemampuan baca dan tulis : baik.
i. Kemampuan visuospasial : baik.
j. Bahasa : baik.
k. Agnosia : tidak ditemukan.
Kesan : Penampilan sesuai usia, bicara spontan, kooperatif, mood eutimik, afek
luas, serasi, produktivitas pikiran baik, kontinuitas pikiran baik, memori segera,
jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang baik, daya konsentrasi dan
kalkulasi baik. Tidak ada ambivalensi dan inkoherensi.
Total nilai 4
Skor Skor
maksimum responden
Orientasi
1. Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari)
5 5
apa?
2. Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota),
5 5
(rumah sakit), (lantai/kamar).
Registrasi
3. Sebutkan tiga buah nama benda jam, lemari, kursi)
tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi nama
3 3
benda tersebut dengan benar dan catat jumlah
pengulangan.
Atensi Dan kalkulasi
4. Kurangi 100 dengan 5, nilai 1 untuk setiap jawaban
yang benar, hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh
5 5
mengeja kata WAHYU (nilai diberikan pada huruf
sebelum kesalahan : misalnya UYAHW = 2 nilai.
Mengingat
5. Pasien disuruh mengingat kembali 3 nama diatas. 3 3
Bahasa
6. Pasien disuruh menyebutkan nama benda yang
ditunjukan (pensil, buku)
7. Pasien disuruh mengulang kata-kata : namun, tanpa,
bila.
2 2
8. Pasien disuruh melakukan perintah : ambil kertas ini
dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan
letakkan dilantai. 1 1
9. Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah :
3 3
pejamkan mata anda.
10. Pasien disuruh menulis dengan spontan.
11. Pasien disuruh menggambar bentuk dibawah ini :
1 1
1 1
1 1
Jumlah nilai 30 30
Nilai MMSE :
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24 : dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : ada gangguan kognitif
TIDAK YA
Radiologi
MRI Brain tanggal 23 September 2013
Kesan : Lakunar infark multipel pada subkortikal lobus parietal kanan dan
talamus kanan. Dural sinus trombosis pada sinus rektus.
USG Doppler tungkai bilateral tanggal 25 Maret 2015
Kesan : Tampak stenosis dengan calcified valve dan partial thrombosis pada
vena tibialais dextra setinggi 1/3 proksimal cruris, disertai dilatasi
vena pre stenosis / sisi distalnya.
Gambaran chronic venosus insufisiensi ringan sistem vena tungkai
bilateral.
Atherosclerosis ringan sistem arteri tungkai bilateral, tak tampak
stenosis bermakna
Rontgen Thorax PA tanggal 26 Oktober 2015
Kesan : Jantung dan pulmo dalam batas normal.
V. RESUME
Telah diperiksa seorang wanita berusia 54 tahun, anak ke-3 dari 6 bersaudara. Masuk
PWK Hana sejak tanggal 2 Desember 2015. Dengan keluhan utama punggung kaki kanan
dan kiri terasa baal sejak bulan Februari 2015. Rasa baal ini timbul sepanjang hari, tidak
dipengaruhi oleh aktivitas maupun perubahan posisi kaki. Rasa baal timbul semenjak
Oma T menderita penyakit sumbatan pembuluh darah vena pada kaki kanan dan kiri.
Oma sudah mendapat vitamin B complex satu kali sehari pada pagi hari untuk
mengurangi keluhannya, tetapi keluhan tidak berkurang. Oma T juga mengeluh
pundaknya sering terasa berat terutama ketika bangun tidur serta tangan dan kaki kirinya
masih kurang lancar bergerak.
Pada bulan Juli tahun 2014, Oma di diagnosa oleh dokter saraf bahwa Oma menderita
penyakit parkinson dan dianjurkan untuk meminum obat Sifrol (Pramipexole) 0,125mg
diminum tiga kali sehari dan Levazide (Levodopa 100 mg, Benserazide HCl 25 mg)
diminum dua kali sehari.
Obat- obatan yang dikonsumsi oma T saat ini :
Sifrol (Pramipexole) tablet 0,125mg -00
Levazide (Levodopa 100 mg, Benserazide HCl 25 mg) tablet 1-0
Hexymer (Trihexyphenidyl) tablet 2mg --0
Riwayat Operasi
Appendektomi pada tahun 1990. Hasil operasi baik, sampai saat ini kondisi oma T
baik dan tidak ada keluhan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
17 02 04 02
Januari September Maret September Nilai Rujukan
2014 2014 2015 2015
< 200 Desirable
Kolesterol 206 212 200 239 Borderline High
204 mg/dl 195 mg/dl
Total mg/dl mg/dl 240 280 High
> 280 Very High
HDL 29,1 41,8 35 45
35,4 mg/dl 35,3 mg/dl
Kolesterol mg/dl mg/dl < 35 High Risk
< 100 Optimum
100 129 Near Optimum
LDL 147 140
120 mg/dl 133 mg/dl 130 159 Borderline High
Kolesterol mg/dl mg/dl
160 189 High
> 190 Very High
< 150 Normal
248 151
Trigliserida 194 mg/dl 109 mg/dl 150 199 Borderline High
mg/dl mg/dl
200 499 High
2. Radiologi
MRI Brain tanggal 23 September 2013
Kesan : Lakunar infark multipel pada subkortikal lobus parietal kanan dan
talamus kanan. Dural sinus trombosis pada sinus rektus.
USG Doppler tungkai bilateral tanggal 25 Maret 2015
Kesan : Tampak stenosis dengan calcified valve dan partial thrombosis pada
vena tibialais dextra setinggi 1/3 proksimal cruris, disertai dilatasi
vena pre stenosis / sisi distalnya.
Gambaran chronic venosus insufisiensi ringan sistem vena tungkai
bilateral.
Atherosclerosis ringan sistem arteri tungkai bilateral, tak tampak
stenosis bermakna
Rontgen Thorax PA tanggal 26 Oktober 2015
Kesan : Jantung dan pulmo dalam batas normal.
Diagnosa tambahan
2. Bradikinesia e.c parkinsonism
3. Hiperkkolesterolemia terkontrol obat
4. Hiperpigmentasi kulit at regio 1/3 distal cruris dextra et sinistra e.c deep
vein thrombosis
Prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad functionam : bonam
- Ad sanationam : malam
Prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad functionam : dubia
- Ad sanationam : malam
Prognosis
- Ad vitam : dubia ad bonam
- Ad functionam : dubia ad bonam
- Ad sanationam : dubia ad malam
4. Hiperpigmentasi kulit regio 1/3 distal cruris dextra et sinistra e.c deep vein
thrombosis
Prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad functinam : bonam
- Ad sanationam : malam