Topik Pembahasan:
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR YANG BERKELANJUTAN
I. DEFINISI
Pesisir adalah wilayah yang unik, karena dalam konteks bentang alam,
wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan. Lebih
jauh, wilayah pesisir merupakan wilayah yang penting ditinjau dari berbagai
sudut pandang perencanaan dan pengelolaan. Transisi antara daratan dan
lautan di wilayah pesisir telah membentuk ekosistem yang beragam dan
sangat produktif serta memberikan nilai ekonomi yang luar biasa terhadap
manusia. Sejalan dengan pertambahan penduduk dan peningkatan kegiatan
pembangunan sosial-ekonomi, "nilai" wilayah pesisir terus bertambah.
Konsekuensi dari tekanan terhadap pesisir ini adalah masalah pengelolaan
yang timbul karena konflik pemanfaatan yang timbul akibat berbagai
kepentingan yang ada di wilayah pesisir.
Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (PWPT) adalah pendekatan
yang layak untuk mengelola masalah yang ada di wilayah pesisir. Di mana
di wilayah pesisir ini melingkup beragam masalah: dari pencemaran hingga
degradasi habitat, hingga masalah yang lebih panjang implikasinya seperti
perubahan permukaan air laut. Penyebab timbulnya masalah pesisir terdiri
dari beragam isu. Permintaan sosial akan produk wilayah pesisir biasanya
melebihi daya dukung wilayah tersebut. Karena produk wilayah pesisir tidak
selamanya dapat diukur dalam ukuran moneter, pasar bebas tidak dapat
berfungsi sebagai mekanisme alokasi sumberdaya.
PWPT merupakan suatu proses yang berkesinambungan, interaktif,
adaptif, partisipatiif, merupakan suatu mekanisme pembangunan konsensus.
PWPT terdiri dari rangkaian pekerjaan untuk mencapai tujuannya. Dalam
konteks pengelolaan, PWPT haruslah dapat adaptif terhadap perubahan
waktu dan kondisinya. Perencanaan PWPT dan implementasinya tidak dapat
berupa suatu kegiatan yang sifatnya sekali tempuh.
2
1) Kawasan estuaria
Jumlah spesies flora dan fauna yang berada di perairan muara relatif
lebih sedikit dibandingkan dengan spesies di perairan tawar atau laut, tetapi
kerapatan (jumlah individu) dari setiap spesies relatif lebih besar. Wilayah
estuaria merupakan habitat yang penting bagi sejumlah besar ikan dan udang
untuk memijah dan membesarkan anak-anaknya. Beberapa larva ikan yang
dipijahkan di laut lepas juga bermigrasi ke wilayah estuari pad fase larvanya.
Karena bersifat sebagai ecotone (wilayah peralihan ekosistem) dan
karakter lokasinya serta morfologinya yang landai, estuaria sangat rentan
terhadap kerusakan dan perubahan alami atau buatan. Pembuangan limbah,
penggunaan perairan sebagai sarana pengangkutan, serta berubahnya sistem
DAS, merupakan sebagian dari penyebab degradasi kualitas ekosistem
estuaria.
a. Perubahan Keseimbangan
Perubahan keseimbangan yang menurunkan kualitas dan kuantitas
sumberdaya pesisir sebagian besar disebabkan oleh tekanan yang ditimbulkan
oleh manusia, utamanya oleh pertumbuhan populasi di wilayah pesisir.
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan sumberdaya pesisir
meningkat. Beberapa contoh adalah pembangunan infrastuktur, transportasi,
serta konsumsi hasil sumberdaya pesisir, baik secara ruang, maupun secara
material. Di samping kebutuhan konsumsi, limbah produk dan kegiatan juga
menimbulkan perubahan keseimbangan di wilayah pesisir. Pencemaran
perairan pesisir dapat menurunkan secara drastis produksi perikanan.
Perubahan keseimbangan ini akan menimbulkan perubahan alokasi
sumberdaya bagi seluruh stakeholders yang ada di wilayah pesisir. Dengan
demikian, perubahan ini akan mempengaruhi kondisi masalah, tujuan
pengelolaan, kapasitas produksi, konstituensi, serta institusi dalam
pengelolaan sumberdaya pesisir.
Peningkatan pencemaran
Perlindungan sumberdaya
Monitoring
Penelitian dan analisa ilmiah yang terus-menerus diperlukan untuk
memonitor serta mengawasi keberadaan dan kualitas sumberdaya pesisir dan
laut, sebagaimana dicantumkan dalam Principle 15 Deklarasi Rio: "Pada saat
terjadi ancaman kerusakan yang serius atau tak terpulihkan, kurangnya
penelitian ilmiah tidak dapat menjadi alasan untuk menunda penerapan
ukuran dan standard dalam pencegahan kerusakan lingkungan".
Pendidikan
Kesadaran masyarakat akan pentingnya sumberdaya pesisir dan laut
harus dibangkitkan secara terus menerus. Strategi yang digunakan untuk
pendidikan dalam rangka perlindungan daya dukung wilayah pesisir dan
10
b. Pengelolaan ruang
c. Kelembagaan
BAHAN PUSTAKA