0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan19 halaman
Tiga gaya kepemimpinan utama menurut teori Ohio State yaitu penenggangan, memprakarsai struktur, dan kombinasi keduanya. Blake dan Mouton mengembangkan garis manajerial dengan dua dimensi yaitu perhatian terhadap manusia dan produksi, di mana gaya 9.9 dianggap paling ideal karena mengedepankan keduanya.
Tiga gaya kepemimpinan utama menurut teori Ohio State yaitu penenggangan, memprakarsai struktur, dan kombinasi keduanya. Blake dan Mouton mengembangkan garis manajerial dengan dua dimensi yaitu perhatian terhadap manusia dan produksi, di mana gaya 9.9 dianggap paling ideal karena mengedepankan keduanya.
Tiga gaya kepemimpinan utama menurut teori Ohio State yaitu penenggangan, memprakarsai struktur, dan kombinasi keduanya. Blake dan Mouton mengembangkan garis manajerial dengan dua dimensi yaitu perhatian terhadap manusia dan produksi, di mana gaya 9.9 dianggap paling ideal karena mengedepankan keduanya.
PERUSAHAAN T E K N I K K E S E L AM AT AN D AN K E S E H AT AN K E R J A DEFINISI
Bennis dan Nanus (1985), melihat perbedaan yang
mendasar antara manajemen dan kepemimpinan • To manage berarti to bring about, to accomplish, to have charge of or responsibility for, to conduct. • Leading adalah influencing, guiding in direction, course, action, opinion. • Manager sebagai suatu komponen dari system organisasi dalam usahanya untuk mencapai sasaran-sasaran kelompok kerja manajer menggunakan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. • Dalam menggunakan sumber daya manusia inilah, ia harus mampu mempengaruhi dan mengarahkan perilaku bawahan kearah tercapainya sasaran- sasaran kelompok kerja Kepemimpinan merupakan pengertian yang meliputi segala macam situasi yang dinamis, yang berisi : • Seorang manajer sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang untuk memimpin. • Bawahan yang dipimpin, yang membantu manajer sesuai dengan tugas mereka masing-masing. • Tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh manajer bersama-sama dengan bawahannya. Apa yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin, seorang manajer atau seorang atasan? Pola Hubungan antar Tenaga Kerja dalam Perusahaan • dua macam manajer sebagai pemimpin, pertama yang mengepalai keseluruhan organisasi; kedua yang mengepalai satu bagian atau satu unit dari organisasi. Dapat dibedakan 4 macam pola hubungan antar tenaga kerja pada tingkat: • Manajemen puncak • Manajemen madya • Manajemen pertama • Tenaga kerja produktif Pola Hubungan antar Tenaga Kerja pada Tingkat Manajemen Puncak • Manajer puncak secara langsung memimpin bawahannya, para manajer madya, lebih banyak secara perorangan, secara tidak langsung memimpin seluruh kelompok kerja yang bekerja pada perusahaannya. • Kepribadian manajer puncak, system nilai, sikap-sikap dan perilakunya mempunyai dampak pada keseluruhan organisasi perusahaan. • Manajer puncak ini lebih banyak berhubungan dengan orang-orang yang bekerja di luar perusahaan, seperti pejabat pemerintah, manajer puncak organisasi lain, para nasabah/langganan). Pola Hubungan antar Tenaga Kerja pada Tingkat Manajemen Madya • Manajer madya mempunyai hubungan dengan atasan, rekan setingkat dan bawahan yang semuanya memnduduki jabatan kepemimpinan. • Manajer madya juga perlu berhubungan dengan orang-orang di luar perusahaan. Ia mempunyai peran ganda, berperan sebagai bawahan, rekan, atasan dan wakil dari perusahaan. • Manajer madya merupakan penghubung antara tingkat manajemen rendah dengan manajemen tinggi. • Kepemimpinan lebih bercorak perorangan, manajer madya lebih banyak menghadapi manajer bawahan secara sendiri-sendiri daripada berkelompok. • Cara memimpin bawahannya dipengaruhi oleh bagaimana ia sebagai bawahan dipimpin oleh atasan. • Cara kepemimpinan akan dirasakan oleh seluruh kesatuan kerja yang dipimpinnya. Pola Hubungan antar Tenaga Kerja pada Tingkat Manajemen Pertama • Manajer pertama memiliki pola hubungan antar tenaga kerja yang serupa dengan pola hubungan antar tenaga kerja tingkat manajemen madya. • Ia juga berperan ganda sebagai atasan, bawahan, rekan dan wakil perusahaan. • Bedanya ialah bawahan bukan pemegang jabatan pimpinan. • Manajer pertama disebut juga dengan tenaga kerja yang berada di tengah (The man in the middle, Petit, 1975). Pola Hubungan antar Tenaga Kerja pada Tingkat Tenaga Kerja Produktif • Pekerja, tenaga kerja produktif, yang menduduki jabatan terendah dalam organisasi perusahaan. • Berhubungan dengan rekan dan atasannya saja. • Peran utamanya adalah sebagai bawahan, yang hanya bisa melihat ke “samping” dan ke “atas” saja. • Untuk jabatan tertentu, mereka berhubungan dengan orang atau tenaga kerja di luar perusahaan. Namun demikian dapat memberikan pengaruh yang nyata pada keberhasilan kepemimpinan atasannya. PERILAKU PEMIMPIN YANG EFEKTIF-GAYA MANAJEMEN
Kajian Ohio State University
• Stogdill, Fleishman, dll dari Ohio SU mengembangkan Kuesioner Uraian Perilaku Pemimpin (Leader Behavior Description Questionaire-LBDQ) yang merupakan alat untuk menguraikan bagaimana seorang pemimpin melakukan kegiatan-kegiatannya (Stogdill dan Coons, 1957). • Dalam berbagai penelitian mereka selalu menemukan dua dimensi utama dari perilaku pemimpin yang kemudian dikenal sebagai Penenggangan (Consideration) dan Memprakarsai Struktur (Initiating Structure). • Penenggangan (toleransi) menggambarkan derajad dan corak hubungan seorang pemimpin dengan bawahannya, yang ditandai dengan saling percaya, penghargaan terhadap gagasan bawahan dan penenggangan terhadap perasaan bawahan • Memprakarsai struktur menggambarkan sejauh mana seorang pemimpin memberi batasan dan struktur kepada perannya dan peran bawahannya untuk mencapai tujuan kelompok • Dua dimensi tsb dihubungkan dengan aktivitas manajerial dan diperoleh 4 macam gaya kepemimpinan Dari kombinasi dari berbagai situasi yang berbeda ditemukan : • Produktifitas kelompok sedikit lebih tinggi jika dihubungkan dengan struktur daripada penenggangan. • Kepuasan anggota sedikit lebih tinggi jika dihubungkan dengan penenggangan daripada dengan struktur. • Kelekatan kelompok (group cohesiveness) memiliki hubungan yang kira-kira sama seringnya antara penenggangan dan struktur. Garida Manajerial • Blake and Mouton (1964) dalam mengembangkan garida manajerial (managerial grid), mereka menggunakan dua dimensi. • Garis tegak yang membagi kedalam 9 bagian yang sama besar adalah dimensi Perhatian terhadap manusia. • Garis mendatar yang juga dibagi dalam 9 bagian yang sama besar adalah dimensi Perhatian terhadap produksi (PP). • Garida ini berisi 9 x 9 = 81 sel dimana setiap sel mencerminkan perilaku pemimpin berdasarkan kedua dimensi tersebut. • Mereka hanya membedakan 5 gaya kepemimpinan yang masing-masing merupakan kombinasi dari kedua dimensi tersebut GAYA YANG IDEAL BAGI BLAKE DAN MOUTON ADALAH GAYA 9.9 • 1.1= penggunaan upaya yg minimum utk dpt menyelesaikan pekerjaan yg dituntut telah cukup utk mempertahankan keanggotaan organisasi.(PP dan PM Rendah) • 9.1= efisiensi dlm organsasi dihasilkan dari pengaturan kondisi kerja sedemikian rupa shg unsur manusia hanya sedikit sekali berpengaruh.(PP tinggi, PM rendah) • 9.9= pencapaian kerja yg berhasil diperoleh dari orang yg terikat; saling ketergantungan melalui suatu kepentingan bersama dalam tujuan organisasi mengarah pd hubungan kepercayaan dan hormat.(PP dan PM tinggi) • 1.9= perhatian yg sungguh-sungguh terhadap kebutuhan orang utk hubungan yg memuaskan mengarah kepada suatu suasana organisasi dan tempo kerja yg ramah dan menyenangkan (PM tinggi, PP rendah) • 5.5= prestasi kerja organisasi yg serasi mungkin melalui penyeimbangan dari keperluan utk kerja dgn semangat kerja dari orang pd tingkat yg memuaskan (PM dan PP sedang)