Anda di halaman 1dari 3

KEKERASAN BERBASIS GENDER (KBG)

Apa itu KBG ?

Kita sering mendengar istilah kekerasan, atau bahkan menyaksikannya. Tapi, apakah sesring itu
pula mendengat istilah “kekerasan berbasis gender” disingkat KBG ? Mungkin tidak. Fakta di
lapangan menunjukkan bahwa belum banyak dari kita bahkan para guru kita memahami hal ini.
Padahal fakta menunjukkan bahwa Kekerasan Berbasis Gender (KBG) Ancaman Bagi Remaja
(lihat berita).

Sebelum menunjukkan kejadian-kejadian di sekitar kita yang masuk ke dalam kategori KBG,
mari kita lihat dulu apa sebenarnya KBG itu. Sampai saat ini, belum ada satu definisi yang
disepakati tentang KBG. Kita coba lihat 2 definisi KBG dari 2 lembaga yang berbeda.

Pertama, IASC / Inter-Agency Standing Committee mendefinisikan KBG sebagai

‘Terminologi payung untuk semua tindakan membahayakan yang dilakukan di luar kehendak
orang tersebut yang didasarkan atas perbedaan peran laki-laki dan perempuan.Ada beberapa
bentuk kekerasan berbasis gender, antara lain : (1) seksual (2) fisik; (3) Praktek tradisional yang
membahayakan; (4) sosial ekonomi and (5) emosional dan psikologis (dalam IPPF, 2009)

Dari definisi di atas, kita melihat bahwa KBG adalah istilah umum untuk banyak jenis kekerasan
sebagaimana dijelaskan di atas. Yang menarik dari definisi di atas adalah ia memasukkan praktek
tradisional yang membahayakan. Dalam penjelasan dikatakan bahwa praktek ini menyangkut
praktek seperti sunat perempuan (female genital mutilation), perkawinan paksa (forced or
arranged marriage) dan perkawinan di usia dini (early marriage).

Kedua, UNHCR memberikan definisi KBG sebagai berikut :

GBV adalah kekerasan langsung pada seseorang yang didasarkan atas seks atau gender. Ini
termasuk tindakan yang mengakibatkan bahaya atau penderitaan fisik, mental atau seksual,
ancaman untuk tindakan tersebut, paksaan dan penghapusan kemerdekaan

Yang menarik dari definisi UNHCR yang berbeda dari definisi IASC adalah tindakan ancaman
sudah bisa dikategorikan sebagai tindak kekerasan itu sendiri. Jika definisi IASC bersifat meluas
pada praktek sosial dan budaya, definisi UNHCR mendeteksi lebih intensif dari tindakan
kekerasan yang dimulai dari upaya ancaman yang sudah masuk sebagai tindak kekerasan.

Yang penting dicatat, bahwa KBG adalah tindakan kekerasan yang berlandaskan pada asumsi
gender dan atau seksual tertentu. Jika ada tindak kekerasan yang ketika ditelusuri lebih dalam
ternyata memuat niatan atau maksud yang melecehkan korban berdasarkan asumsi gender dan
seksual, maka itulah KBG. Jika motiv atau niatannya sama sekali tidak berkaitan dengan gender
dan seksual, maka itu kategori kekerasan umum.

Mengapa itu penting dibedakan ? Dengan memahami dan memilahnya lebih dalam, kita bisa
mencari solusi yang lebih tepat dan efektif. Jika KBG yang terjadi, maka solusinya bukan semata
penegakan hukum, akan tetapi juga intervensi yang mampu mengubah cara pandang pelaku
tentang relasi gender dan seksual dengan korban. Tanpa intervensi ini, setelah menjalani
hukuman, pelaku akan tetap memiliki cara pandang bias gender dan seksual. Dan berbasis
asumsi itu, dia akan sangat dimungkinkan mengulangi tindakannya. Jadi, penanganan KBG tidak
semata soal penjeraan pelaku, tapi juga pendidikan relasi gender dan seksual yang seimbang
sampai pada pemahaman atas hak yang setara antara semua identitas/eksrepsi gender dan
orientasi seksual.

KBG di Sekitar Kita

Jika sudah memahami apa pengertian KBG, coba kita lihat kejadian-kejadian KBG yang sering
terjadi di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami pengertian dan dapat
mendeteksi kejadian KBG, kita jadi lebih paham dan bisa mencegah sejak dini.

Pertama kekerasan seksual. Kita bisa melihat banyak kejadian yang masuk dalam jenis kekerasan
seksual. Lihat contoh di bawah ini :

1. Perkosaan
2. Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual
3. Pelecehan seksual
4. Penyiksaan seksual
5. Eksploitasi Seksual
6. Perbudakan Seksual
7. Intimidasi/serangan bernuansa seksual, termasuk ancaman/percobaan perkosaan
8. Kontrol seksual, termasuk pemaksaan busana dan kriminalisasi perempuan lewat aturan
diskriminatif beralasan moralitas dan agama
9. Pemaksaan Aborsi
10. Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
11. Pemaksaan perkawinan, termasuk kawin paksa dan kawin gantung
12. Prostitusi paksa
13. Pemaksaan kehamilan
14. Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan

Ingat, bahwa KBG dalam jenis kekersan seksual terjadai sudah bermula sejak adanya
ANCAMAN. Maka dalam 14 contoh tindakan kekerasan seksual di atas, semua bentuk
ANCAMAN atas tindakan-tindakan tersebut adalah juga KEKERASAN SEKSUAL.

Kedua, kekerasan fisik. Ini yang paling mudah untuk dideteksi dalam kehidupan sehari-hari. Ada
rasa sakit dan atau bekas /luka yang dapat ditengarai sebagai tanda telah terjadinya jenis
kekerasan fisik. Tapi, sebagai KBG, maka harus ada motiv atau asumsi bias gender/seksualnya.
Jadi, tindakan yang mengakibatkan perlukaan atau rasa sakit di anggota tubuh tertentu dengan
motiv dan asumsi bias gender atau seksual adalah KBG dalam jenis kekerasan fisik

Ketiga, kekerasan sosial dan ekonomi. Dalam kategori ini, kekerasan berakibat pada
penelantaran ekonomi dan pemiskinan korban. Contoh yang bisa kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari adalah penelantaran ekonomi yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau anak.
Tapi tidak hanya itu. Kita juga bisa melihat dalam relasi di luar rumah tangga. Misalnya,
tindakan seorang pacar terhadap pasangannya yang dipaksan untuk terus mengeluarkan uang
untuk menghidupi disertai ancaman. Efek ketidaknyamanan, ketidakbebasan dan pemiskinan
dapat muncul di sini. Jika itu yang terjadi, maka sudah bisa masuk dalam kategori kekerasan
ekonomi.

Keempat, kekerasan psikis atau mental. Jika kekerasan fisik paling mudah dideteksi, maka
kekerasan psikis paling mudah dilihat tapi susah dideteksi efeknya.

Kelima, praktek sosial/budaya yang membahayakan. Dalam penjelasan dikatakan bahwa praktek
ini menyangkut praktek seperti sunat perempuan (female genital mutilation), perkawinan paksa
(forced or arranged marriage) dan perkawinan di usia dini (early marriage).

Anda mungkin juga menyukai