Oleh :
KARMILA SARI
080100386
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperolah Kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh :
KARMILA SARI
080100386
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
Pembimbing Penguji I
Penguji II
Methods : The purpose of this study was to determine the profile of breast
tumor patients who performed the action fine needle aspiration biopsy in the
anatomic pathology laboratory center for medical school north Sumatra during
2009 and 2011 Samples were taken with the use of medical colleagues. Assessed
profile are gander, age, location, and diagnosis. This research was conducted
with descriptive research method. The approach used in the design of this study is
cross-sectional retrospective study.
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Profil Penderita Tumor Payudara yang dilakukan Tindakan
Biopsi Aspirasi Jarum Halus di Laboratorium Sentra Diagnostik Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Januari 2009 – Mei 2011”.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun dalam memperkaya materi Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, dalam kehormatan ini
ucapan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada :
1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD KGEH, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu dr.Lidya Imelda Laksmi, Sp.PA sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan masukkan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
3. Dosen penguji saya, dosen penguji I dr.Vita Camelia, Sp.KJ dan dosen
penguji II dr.Dudy Aldiansyah, Sp.OG yang telah memeriksa setiap kesalahan
dalam penulisan karya ini, dan memberi masukan agar karya ini menjadi lebih
baik lagi.
4. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan pengajaran kepada penulis selama mengikuti pendidikan
5. Kedua Orang tua Penulis H. Kusnadi dan HJ. Nurhasanah, yang telah
memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan studi saya
termasuk dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
6. Kepada kakak dan abang penulis , Kartika Sari dan Arif Budiman, yang tetap
mendukung saya dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.
9. Serta semua pihak baik langsung maupun tidak langsung yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan laporan penelitian ini. Kepada semua
pihak tersebut penulis haturkan banyak terima kasih.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat saya tuliskan yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam
pengerjaan karya tulis ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu membalas
semua kebaikan yang selama ini di berikan kepada penulis dan melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua.
(Karmila sari )
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.…………………………………………........... i
ABSTRAK…………………………………………………………………… ii
ABSRACT…………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………................... vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 37
LAMPIRAN
Methods : The purpose of this study was to determine the profile of breast
tumor patients who performed the action fine needle aspiration biopsy in the
anatomic pathology laboratory center for medical school north Sumatra during
2009 and 2011 Samples were taken with the use of medical colleagues. Assessed
profile are gander, age, location, and diagnosis. This research was conducted
with descriptive research method. The approach used in the design of this study is
cross-sectional retrospective study.
klavikula
Costa Lymph
kedua Nodes
Otot
pectoralis
mayor
Kelenjar areola
mamma
Ampulla payudara
nipple
Gambar 2.1 Anatomi Payudara
ductus
lobulus
1. Peradangan
Peradangan biasanya menimbulkan nyeri spontan dan nyeri tekan di
bagian yang terkena. Contoh peradangan payudara adalah mastitis dan nekrosis
lemak traumatik. Peradangan tersebut dapat terjadi akibat proses infeksi maupun
bukan infeksi. Masitis merupakan kondisi radang akut yang nyeri, biasanya terjadi
pada minggu-minggu pertama setelah persalinan (menyusui) dengan
staphylococcus aureus sebagai penyebab terbanyak. Tempat masuk kuman
biasanya lewat luka pada papila, menyebabkan peradangan supuratif menyebar
Gambar 2.3. Sitologi ulkus disebabkan oleh mastitis kronik Kistik Payudara
2. Tumor Philloides
Tumor Philloides disebut tumor mirip dengan fibroadenoma dengan
stroma seluler yang bertumbuh dengan cepat. Diperkirakan berasal dari stroma
intralobulus, jarang dari fibroadenoma yang sudah ada (Grace, 2006). Tumor
ini mungkin kecil (diameter 3 hingga 4 cm), stroma tumor ini sangat selular
dan padat, serta memperlihatkan aktivitas mitotik yang tinggi, tetapi sebagian
besar tumbuh hingga berukuran besar/masif sehingga payudara membesar
(Kumar dkk, 2007). Gambaran sitologi sel epitelial yang sama dengan
fibroadenoma, tetapi mengandung sel-sel spindel atipik yang menyerupai
fibrosarkoma. Sel-sel stroma membentuk susunan sel yang terlepas atau
longgar dengan sitoplasma yang banyak. Inti sel stroma adalah besar dan
pleiomorfik dengan nukleoli nyata (Miller, 2010).
B. Invasif
1. karsinoma duktus invasif
2. karsinoma lobular invasif
3. karsinoma medularis
4. karsinoma koloid
5. karsinoma tubulus.
Dalam menilai keganasan karsinoma dibedakan dua macam kriteria yaitu
kriteria keganasan utama dan kriteria keganasan sekunder. Kriteria keganasan
utama adalah parameter morfologik yang menjadi dasar diagnosis keganasan
definitif sedangkan kriteria keganasan sekunder adalah parameter morfologik
yang apabila ditemukan dapat memberi bantuan yang penting dalam diagnosis dan
bukan dibutuhkan untuk membuktikan keganasan. Adapula tanda-tanda atau pola
gambaran sel yang lain disebut kriteria indirek, dimana ia dapat bermanfaat dalam
membedakan lesi jinak dari lesi ganas (lestadi, 1999).
Menurut Lestadi (1999) Gambaran sitologi karsinoma sebagai berikut :
A. Gambaran keganasan pada sel tunggal
Kriteria utama :
1. Gambaran inti
a. Tipe kromatin
Inti sebagian besar terdiri atas kromatin yang menggumpal kasar atau
granuler kasar atau granuler halus, tersebar didalam inti dengan
nukleoli kecil yang tidak nyata.
Kriteria sekunder
1. Ukuran inti
Sebagai Patokan inti sel karsinoma adalah lebih besar dari pada inti sel
Sumber: Lestadi,1999.
d. Batas sel
Batas sitoplasma yang tajam, tegas, tebal, dan reguler biasanya
ditemukan pada keduanya yaitu pada karsinoma dan sel duktus jinak
Jenis kelamin
Usia
Lokasi
Diagnosis
3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian
tumor payudara yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus selama tiga
tahun (tahun 2009 dan 2011) di laboratorium Sentra Diagnostik Patologi Anatomi
tersebut, profil sampel yang diamati adalah jenis kelamin, kelompok usia, lokasi
Laki-laki 2 2,3
perempuan 84 97,7
Total 86 100,0
Dari tabel 5.1 terlihat bahwa sampel terbanyak berdasarkan jenis kelamin
Dari tabel 5.2. diketahui bahwa dari 86 pasien tumor payudara, sampel
terbanyak terdapat pada usia diatas 20-29 tahun sebanyak 29 orang (33,7%).
Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sampel terbanyak berdasarkan lokasi
Fibroadenoma 23 26,7
Papiloma Intraduktus 6 7,0
Philoides 2 2,3
Total 31 36,0
Mastitis 8 9,3
Nekrosis lemak 2 2,3
Total 10 11,8
5.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data penderita tumor
payudara yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus di Laboratorium
Sentra Patologi Anatami Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dari
Januari 2009 hingga Mei 2011.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penderita dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 84 orang (97,7 %), sedangkan laki-laki dengan
jumlah 2 orang (2,3%). Ini sesuai dengan hasil penelitian di Laboratorium
Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
tahun 2004-2005 didapati penderita tumor payudara perempuan sebanyak 94
orang (96,90%) dan laki-laki sebanyak 3 orang (3,10%) dari 97 pasien
(Budiani, 2005), dan juga penelitian dari India terdapat kenaikan jumlah pasien
tumor payudara dalam 3 tahun (2008-2010) sebanyak 98 orang (96,08%) pada
perempuan dan sebanyak 4 orang (3,92%) pada laki-laki dari 102 pasien (sigh,
et,al. 2011). Hal ini sesuai dengan teori Lale, et al (2011) bahwa perempuan
memiliki resiko menderita tumor payudara lebih besar dari pada laki-laki kerena
dipengaruhi faktor hormonal dalam memicu pertumbuhan sel secara genetik.
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pasien Tumor Payudara yang
dilakukan Tindakan Biopsi Aspirasi Jaraum Halus di Laboratorium Sentra
Diagnostik Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Sumatera Utara tahun 2009
dan 2011 dapat disimpulkan bahwa:
1. Jumlah pasien tumor payudara yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi
jarum halus selama Januari 2009 - Mei 2011 sebanyak 86 pasien.
2. Jenis kelamin yang lebih banyak mengalami tumor payudara yang
dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus adalah wanita, yaitu
sebanyak 84 pasien (97,%).
3. Usia terbanyak yang menderita tumor payudara yang dilakukan tindakan
biopsi aspirasi jaraum halus usia 20-29 tahun, yaitu sebanyak 29 pasien
(33,7%).
4. Lokasi masa terbanyak tumor payudara adalah lokasi lateral atas, yaitu
sebanyak 38 pasien (44,2%).
5. Diagnosis tumor payudara secara biopsi aspirasi jarum halus yaitu tumor
payudara jinak sebanyak 31 pasien (36,6%)
6.2. Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.
Adapun saran tersebut yaitu:
1. Diharapkan dokter yang bertugas di Laboratorium Sentra Diagnostik
Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Sumatera Utara untuk melengkapi
data pasien di rekam medis, sehingga pada penelitian selanjutnya tidak
terdapat data yang tidak diketahui.
Bafaker, S.S. & Banafa, N.S., 2010. Breast Disease in Southern Yemen.
Hadramaunt University.Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
[accessed : 31 April 2011].
Berek, J.S. & Hacker, N.F., 2005. Breast Cancer. In: Berek, J.S., ed. Practical
Gynecologic Oncology. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins, 627-644.
Budiani, dkk., 2005. Profil lesi jinak dan Ganas pada Sedian Jaringan Tumor
Payudara. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Britto, A.J., 2005. Benjolan Pada Payudara. Dalam: Jaya, D.A., ed. Kisi-Kisi
Menembus Masalah Bedah. Jakarta: EGC.49-51.
Diananda, R., 2009. Kanker Payudara. Dalam: Saleh, A.Q., ed. Mengenal Seluk
Beluk Kanker . Jogjakarta: Katahati, 61-74.
Grace, P.A., Borley, Neil R., 2006. Tumor jinak. Dalam; Safitri, Armalia. ed. At
Glace Ilmu Bedah . Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 129-131.
Haryono, S.J., Sukasah, C., Swantari, N., 2011. Payudara . Dalam: Sjamsuhidayat,
R & de jong, wim., Buku Ajar Ilmu Bedah. 3th Edition. Jakarta: EGC, 140-
145.
Hoskins, W. J., Robert. C. Y. et al., 2005. Breast Cancer. In: Principles and
Practice of Gynecologic Oncology. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins, 1077-1155.
Kumar, V., Cotran R.S., Robbins S.L., 2007. Sistem Genetelia Perempuan dan
Payudara. Dalam: Hartanto ,H. Darmaniah, Wulandari.(eds). Buku Ajar
Patologi. Edisi 7. Jakarta: EGC. 788-801.
Miller, A.C. 2010. Breast Abscess and Masses University of Pittsburgh medical
center Available from: http://www.emedicine. Medscape.com. [accessed : 31
April 2009].
Rosa, dkk., 2000. Pemeriksaan Biopsi Aspirasi Jarum Halus pada Tumor
Payudara di Rumah Sakit Dr.M. Djamil Padang. Universitas Andalas, Padang.
Rosjidi, Imam, 2010. Epidemiologi kanker pada wanita. Dalam: Sinsin, Lis.,
kanker payudara. Jakarta: Sagung Seto. 123-134.
Sigh, A. et.al., 2010. breast lumps and diagnostic accuracy of fine neadle-
aspiration cytology a hospital pondicherry India. Available from:
http://www.ispub.com. [accessed : 27 Oktober 2011].
Seymor, Schwatz., 2000. Payudara. Dalam: Shires, Tom., ed. Intisari Prinsip-
Prinsip Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.227-235.
Siregar, Budi H., 2003. Perbedaan Komplikasi Tindakan Biopsi Aspirasi Jarum
Halus (BAJH) Dan Biopsi Aspirasi Jarum Besar (BAJB) di Rumah Sakit Dr.
Kariadi Semarang. Universitas Diponegoro, Semarang.
Snell, R. S., 2006. Extremitas Superior. Dalam : Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 420-422.
Sukardja, I Dewa Gede., 2000. Deteksi Dini Kanker. Dalam : Onkologi Klinik.
Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press, 175-177.
Tambunan G.W., Lukito J.S., 1992 . Strategi Deteksi Kanker Payudara Stadium
Awal. Cermin Dunia Kedokteran, 80 : 10-12.
Master Data Profil Penderita Tumor Payudara Yang Dilakukan Tindakan Biopsi
Aspirasi Jarum Halus Di Laboratorium Sentra Diagnostik Patologi Anatomi
No RM Nama UMUR UMURK JK LOKASI DIAGNOSA DIAGNOSAK
1 B.111.09 Ny. H 29 1 2 3 2 1
2 B.124.09 Ny.M 27 1 2 1 1 1
3 B.131.09 Ny. R 38 2 2 1 6 3
4 B.121.09 Ny. R 48 3 2 1 4 2
5 B.126.09 Ny. S 52 4 2 1 5 2
6 B.127.09 Ny. S 50 4 2 1 4 2
7 B.135.09 Ny. N 20 1 2 1 1 1
8 B.140.09 Ny. N 55 4 2 1 4 2
9 B.138.09 Ny. M 40 3 2 2 11 5
10 B.133.09 Ny. S 30 2 2 3 2 1
11 B.142.09 Ny. H 41 3 2 2 4 2
12 B.145.09 Ny. Y 48 3 2 1 4 2
13 B.151.09 Ny. A 30 2 2 2 6 3
14 B.147.09 Ny. A 38 2 2 2 6 3
15 B.153.09 Ny. N 42 3 2 4 6 3
16 B.125.09 Ny. I 37 2 2 3 9 4
17 B.129.09 Ny. D 42 3 2 4 5 2
18 B.133.09 Ny. A 22 1 2 4 1 1
19 B.152.09 Ny. L 43 3 2 2 6 3
20 B.171.09 Ny. N 30 2 2 3 9 4
21 B.180.09 Ny. M 39 2 2 1 8 3
22 B.184.09 Ny.A 29 1 2 4 10 4
23 B.175.09 Ny. Y 37 2 2 5 8 3
24 B.176.10 Ny. S 30 2 2 3 2 1
25 B.187.10 Ny. F 23 1 2 1 1 1
26 B.190.10 Ny. R 36 2 1 1 7 3
27 B.194.10 Ny. S 35 2 2 1 6 3
28 B.195.10 Ny. L 41 3 2 2 6 3
29 B.198.10 Ny. R 43 3 2 3 9 4
30 B.201.10 NY. E 27 1 2 2 1 1
31 B.204.10 Ny. S 30 2 2 1 6 3
32 B.206.10 Ny. R 45 3 2 4 4 2
33 B.220.10 Ny. F 28 1 2 4 1 1
34 B.223.10 Ny. S 30 2 2 3 2 1
Frequencies
Statistics
Umur Pasien
N Valid 86
Missing 0
Umur Pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-29 29 33.7 33.7 33.7
30-39 24 27.9 27.9 61.6
40-49 22 25.6 25.6 87.2
>50 11 12.8 12.8 100.0
Total 86 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 2 2.3 2.3 2.3
Perempuan 84 97.7 97.7 100.0
Total 86 100.0 100.0
Lokasi masa
N Valid 86
Missing 0
Lokasi masa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid lateral atas 38 44.2 44.2 44.2
lateral bawah 11 12.8 12.8 57.0
puting susu 16 18.6 18.6 75.6
medial atas 14 16.3 16.3 91.9
medial bawah 7 8.1 8.1 100.0
Total 86 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Diagnosa pasien
N Valid 86
Missing 0
Diagnosa pasie n
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid fibroadenoma 23 26.7 26.7 26.7
papiloma intraduktus 6 7.0 7.0 33.7
philoides 2 2.3 2.3 36.0
karsinoma duktus invasif 13 15.1 15.1 51.2
karsinoma lobulus invasif 5 5.8 5.8 57.0
mamary dysplasia 15 17.4 17.4 74.4
ginekomasti 2 2.3 2.3 76.7
galaktokel 5 5.8 5.8 82.6
masitis 8 9.3 9.3 91.9
nekrosis lemak 2 2.3 2.3 94.2
curiga 5 5.8 5.8 100.0
Total 86 100.0 100.0
Diagnosa pasien
N Valid 86
Missing 0
Diagnosa pasie n
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tumor Jinak 31 36.0 36.0 36.0
Ca Mamae 18 20.9 20.9 57.0
Displasia Kista 22 25.6 25.6 82.6
Radang 10 11.6 11.6 94.2
Mencurigakan 5 5.8 5.8 100.0
Total 86 100.0 100.0