Makalah
Disusun oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Berkat izin-Nya pula makalah ini dengan segala
kekurangannya dapat selesai tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhamad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita semua
selaku pengikut ajarannya yang insya Allah dalam keadaan syafaatnya. Aamiin
Ucapan terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada kedua orangtua kami yang
senantiasa mendidik kami dan membimbing kami. Rasa terimakasih juga kami ucapkan
kepada dosen Mekar Ismanaini M.Pd selaku dosen mata kuliah Morfologi pada semester 3
yang tak kenal dengan kta lelah dalam memberikan ilmunya. Tak lupa pula kepada rekan-
rekan yang memberikan masukan dan saran demi terbentuknya makalah yang dapat
bermanfaat bagi kita semua. Khususnya bagi mereka yang ingin memperdalam di bidang
linguistik bahasa Indonesia
Makalah ini berisi tentang salah satu dari proses morfologis yaitu pemajemukan kata.
Di dalam makalah ini kita akan belajar mengenai apa pengertian dari kata majemuk dan
bagaimana proses kata majemuk itu dapat berlangsung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Baik itu dalam
segi fisik maupun kedalaman isi materi yang disajikan pada makalah ini. Maka dari itu kami
dengan sangat terbuka menerima masukan dan saran dari para pembaca demi perbaikan
dalam proses pembuatan makalah selanjutnya.
Harapan kecil dari kami semoga para pembaca khususnya mereka yang berkelut di
bidang bahasa Indonesia dapat memetik manfaat dari makalah ini. Aamiin
Cimahi, 5 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan............................................................................ 2
1.3.1 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
1.3.2 Manfaat Penulisan..................................................................................... 3
1.3.2.1 Manfaat Teoritis................................................................................ 3
1.3.2.2 Manfaat Praktis................................................................................. 3
Bab 3 Pembahasan.............................................................................................................. 6
3.1 Pengertian Pemajemukan Kata............................................................................ 6
3.2 Kata Majemuk..................................................................................................... 7
3.2.1 Pengertian Kata Majemuk............................................................................. 7
3.2.2 Ciri-ciri Kata Majemuk.................................................................................. 9
3.3 Kata Majemuk dengan Unsur Morfem Unik........................................................ 12
Bab 4 Penutup...................................................................................................................... 13
4.1 Simpulan.............................................................................................................. 13
4.2 Saran.................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan berkomunikasi yang kita lakukan, baik secara langsung (tatap muka)
ataupun secara tidak langsung (menggunakan media) kerap kita sering menemukan gabungan
dua kata tetapi memiliki satu makna. Kata-kata yang dimaksud misalnya kata rumah sakit,
rumah makan, besar kepala, tangan panjang, dan lain sebagainya. Kata rumah sakit memiliki
makna gedung tempat merawat orang sakit, rumah makan berarti tempat untuk
makan, besar kepala berarti orang yang sombong dan kata tangan panjang yang berarti
suka mencuri. Bahkan mungkin kata-kata tersebut kita temukan pada saat kita melakukan
kegiatan membaca.
Di dalam bahasa Indonesia, kata-kata tersebut disebut dengan kata majemuk. Kata
majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya (Ramlan, 2009;76).
Kata rumah sakit yang terdiri dari kata “rumah” dan kata “sakit”. Begitu juga dengan tangan
panjang yang terdiri dari kata “tangan” dan “panjang”.
Di samping itu, kata majemuk juga ada yang terdiri dari satu kata dan satu pokok
kata. Pokok kata adalah satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, dan
secara gramatik tidak memiliki sifat bebas (Ramlan, 2009;31). Kata majemuk yang tergolong
dalam hal ini misalnyadaya juang, daya tahan, ruang baca dan ada pula yang terdiri dari
pokok kata semua, misalnya lomba tari, jual beli, simpan pinjam dan masih banyak lagi.
Apabila kita memerhatikan secara sekilas perbedaan kata majemuk antara kata
majemuk yang terdiri dari dua unsur kata dan kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan
pokok kata ataupun pokok kata semua, maka kita dapat membuat simpulan sementara
perbedaannya. Perbedaannya adalah apabila kata majemuk yang terdiri dari dua unsur kata,
maka jika hanya menjadi satu unsur kata, masih memiliki makna. Seperti kata rumah
sakit, apabila kata sakitnya dihilangkan, dan hanya menjadi kata rumah saja maka masih
memiliki arti yaitu bangunan tempat tinggal manusia.
Akan tetapi hal ini berbeda dengan kata majemuk yang terdiri dari satu unsur kata dan
satu pokok kata.Seperti kata daya juang, apabila katadayanya dihilangkan, dan menjadi
kata juang saja, maka apakah masih memiliki makna? Jika melihat pada pembahasan pokok
kata di satuan-satuan gramatik, maka kata juang tersebut tidak memiliki makna. Benarkah
simpulan tersebut? Bisakah kata majemuk yang terdiri dari unsur dua kata, kata-katanya
bebas dari kelas kata apa saja? Seperti Mangga besar yang terdiri dari
kata Mangga dan besar. Apakah ini termasuk jenis kata majemuk ataubukan? Bukankah
kata manga besar juga terdiri dari dua unsur kata? Apabila bukan termasuk kata majemuk,
adakah syarat-syarat tertentu dari unsur kata yang dapat dijadikan kata majemuk?
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang menjadi dasar kami untuk mempelajari lebih
lanjut mengenai proses morfologis pemajemukan kata. Di lain sisi pula untuk memenuhi
kewajiban kami sebagai mahasiswa semester 3 pada mata kuliah Morfologi.
BAB 2
LANDASAN TEORI
B. Berupa kata dan kata tetapi tidak mungkin dipisahkan, atau tidak mungkin diubah
strukturnya.
Satuan kamar mandi kelihatannya sama dengan orang mandi, keduanya sama-sama
terdiri dari kata nominal dan kata kerja. Kata nominal yang dimaksud yaitu
kata kamar dan orang, sedangkan kata kerja yang dimaksud yaitu kata mandi. Tetapi apabila
diteliti secara mendalam, keduanya itu berbeda.
Pada kata orang mandi , kata orang dapat diikuti dengan kata itu sehingga menjadi
“orang itu mandi”. Sedangkan pada kata kamar mandi,kata kamar tidak dapat diikuti dengan
kata itu dan menjadi Kamar itu mandi Kata orang juga dapat diikuti dengan kata sedang,
sehingga menjadi orang itu sedang mandi. Tetapi kata pada kata kamar mandi tidak dapat
diikuti dan menjadi kamar itu sedang mandi. Begitupun bisa diikuti dengan kata sudah, telah
atau belum.
Kata-kata kamar itu sedang mandi, kmar itu belum mandi, kamar itu telah mandi dan
kamar itu mandi satuan-satuan tersebut dalam bahasa Indoneisa tidak ada. Berdasarkan ciri
ini, kata kamar mandi disebut kata majemuk sedangkan kata orang mandi disebut klausa.
Satuan kaki tangan berbeda dengan satuan meja kursi meskipun unsur-unsurnya
sama, yaitu berupa kata nominal keseluruhannya. Di antara kata meja dan kursi dapat
disisipkan kata dan menjadi meja dan kursi. sebaliknya di antara kata kaki dan tangan
dalam kaki tangan tidak dapat disisipkan kata dan, Kalau disisipkan maka artinya berbeda,
misalnya
(1). Dia menjadi kaki tangan musuh
(2)* Dia menjadi kaki dan tangan musuh
(3). Kaki tangannya sudah tidak ada
Kaki tangan pada kalimat no.1 merupakan kata majemuk karena kedua unsurnya tidak dapat
dipisahkan. Sedangkan kaki tangan pada kalimat no.3 bukan merupakan kat majemuk,
melainkan sebuah frase karena kedua unsurnya dapat dipisahkan. Misalnya dipisahkan
dengan kata dan menjadi Kakidan tangannya sudah tidak ada.
Berikut ini merupakan satuan gramatik, yang berdasarkan ciri kedua dan merupakan kata
majemuk :
Mata gelap Orang besar Baju dalam
Orang tua Orang kecil Ruang makan
Kamar gelap Rakyat kecil Meja makan
Kedutaan besar Kamar kecil Anak timbangan
4.2 Saran
Penggunaan kata majemuk hendaknya memerhatikan bisa atau tidaknya ditambahkan
unsur lain sebagai pemisahnya, apabila unsur tersebut dapat dipisahkan berarti kata tersebut
tidak disebut kata majemuk. Kata majemuk terdiri dari kata dank ta, atau kata dengan pokok
kata ataupun pokok kata semua tetapi hendaknya kita tetap menyebutkannya dengan satu kata
saja yaitu kata majemuk
Misalnya kata majemuk rumah sakit, kata rumah sakit tetap kita sebut sebagai satu kata,
bukan dua kata sekalipun unsurnya terdapat kata rumah dansakit.
DAFTAR PUSTAKA
Ramlan.2007.Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Chaer, Abdul.2012. Linguistik Umum.Jakarta : Rineka Cipta
Finoza, Lamuddin.2009.Komposisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Diksi Insan Mulia
Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indoneisa. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Diposting oleh Dede Heri Pramono di 06.04
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Tuga