2. Mempersiapkan diri, mengeksplorasi kekuatan dan kelemahan dalam diri 3. Mempersiapkan alat : sarung tangan steril dan bersih , pengaris, cotton bud steril, 4. Mencuci tangan dengan 6 langkah, cotton bud steril 5. Mempersiapkan diri bertemu dengan pasien 6. Memperkenalkan diri (Nama: Fistalina Sukmianti, Mahasiswa Profesi Ners UMY) 7. Mengklarifikasi nama : Tn. S Umur 60 tahun alamat : Bantul. 8. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan : “Tujuan dari tindakan pengkajian luka ini adalah untuk melihat sejauh mana luka sudah membaik atau belum. Untuk prosedural nanti waktunya kurang lebih 10-15 menit dan saya akan membuka daerah luka serta melihat kondisi luka seperti ada atau tidaknya nanah, darah, serta koreng selain itu juga melihat luas luka dan kedalaman luka” . 9. Memberi kesempatan klien untuk bertanya : “Tidak ada pertanyaan ?? kalau tidak ada bisa saya mulai bapak ??” 10. Menyiapkan alat, menjaga privasi klien “ permisi ya bapak saya menutup tirai atau pintu”. 11. Membaca bissmilah 12. Mengenakan sarung tangan bersih 13. Menurunkan pembatas tempat tidur pasien 14. Memposisikan klien 15. Mengkaji penyebab luka klien, pengobatan dan perawatan yang pernah dilakukan, dan mengkaji support sistem: “Klien mengatakan penyebab luka disebabkan karena luka akibat alat pancing yang tidak sengaja mengenai kakinya, dahulu sebelum dibawa ke rumah sakit sudah pernah dibawa kealternatif untuk menjalani pengobatan dan dioleskan obat oles, akan tetapi kembali kambuh karena pola makanan yang tidak dijaga oleh klien, support sistem yang ada berasal dari keluarganya untuk selalu memberikan pengobatan yang terbaik untuk klien”. 16. Mengkaji luas luka: “ mengambil pengaris kemudian mengukur panjang dan lebar luka : 4 x 3” 17. Mengkaji kedalaman luka “ mengambil cottonbud sterill kemudian memasukan dalam luka, kemudian diukur diatas pengaris = 7 cm. 18. Mengkaji kondisi luka “ adanya eksudat yang banyak, granulasi di ¼ luas luka, tidak terdpat nekrotik, tidak terdapat inflamasi”. 19. Mengkaji periwound : “ terlihat berwarna pink dengan pigmentasi yang cukup baik”. 20. Mengkaji bau “ terdapat bau yang menyengat yang disebabkan oleh adanya eksudat yaitu darah dan nanah”. 21. Mengembalikan posisi klien yang nyaman 22. Menaikan pembatas tempat tidur 23. Membereskan alat 24. Mengeksplorasi perasaan klien setelah dilakukan pengkajian luka: “ klien mengatakan lega setelah mengetahui luka yang dia derita semakin hari semakin membaik. 25. Menyimpulkan hasil kegiatan “ baik bapak, pengkajian untuk melihat kondisi luka sudah selesai untuk nanti saya akan kembali lagi untuk melakukan perawatan luka, nanti sebelum saya akan melakukan perawatan luka saya akan menyuntikan obat untuk meredakan nyeri. 26. Mengevaluasi kondisi luka dan kenyamanan pasien : “dari hasil pengkajian tadi untuk luka bapak panjang dan lebar luka : 4 x 3, kedalaman luka = 7 cm.adanya eksudat yang banyak, granulasi di ¼ luas luka, tidak terdpat nekrotik, tidak terdapat inflamasi, terlihat berwarna pink dengan pigmentasi yang cukup baik”, terdapat bau yang menyengat yang disebabkan oleh adanya eksudat yaitu darah dan nanah”. 27. Memberikan pendkes “baik bapak kalau saya boleh memberi saran untuk bapak tetap berusaha menggerakkan kaki agar nanah turun kebawah agar mudah untuk diberikan selain itu untuk tetap menjaga kebersihan luka serta menjaga makanan tinggi protein dan rendah gula untuk membuat luka lebih cepat sembuh “ 28. Mengucap hamdalah dan mendoakan untuk kesembuhan pasien “ baik bapak, saya permisi dulu untuk mempersiapkan alat untuk merawat luka, syafakallah ya pak”. SOP PENGKAJIAN NYERI DAN MANAGEMENT NYERI
SOP PENGKAJIAN NYERI DAN MANAGEMENT NYERI
1. Tahap Preinteraksi : menyiapkan alat ( kertas pengkajian nyeri dan alat tulis), membaca catatan medis keperawatan, mengeksplorasi kekuatan dan kelemahan dalam diri saya, membaca bissmillah, mencuci tangan 6 langkah, dan bertemu dengan klien 2. Tahap orientasi : a. Mengucapkan salam “ assalamualaikum” b. Memanggil nama klien dan memverifikasi dengan nama yang ada direkam medis “Ny. S umur 60 tahun alamat Pundong, Bantul” c. Memperkenalkan diri “perkenalkan ibu nama saya fistalina sukmianti, saya mahasiswa praktek dari keperawatan UMY” d. Menjelaskan prosedur dan tujuan“pada pagi ini saya akan menanyakan terkait dengan nyeri pada dada yang ibu rasakan ya ibu, dan saya nanti dengan terapi obat dan relaksasi saya In Sya Allah akan membantu meredakan nyeri yang ibu rasa sehingga nanti ibu akan merasa nyaman saat nyeri itu berkurang” e. Kontrak waktu “ baik ibu untuk prosedurnya nanti dibutuhkan waktu kurang lebih 15-30 menit” f. Menanyakan kesediaan, dan mempersilahkan bertanya “ baik ibu dari penjelasan saya tadi apakah ibu bersedia? Jika iya sebelumnya ada yang ingin ibu tanyakan?” g. Menjaga privasi klien “ permisi yaa ibu saya tutup tirainya dahulu”. 3. Fase kerja “ a. Melakukan pengkajian nyeri dengan “OPQRSTUV” 1) O: kapan nyeri itu timbul, seberapa lama nyeri timbul, seberapa sering nyeri itu timbul 2) P: penyebab nyeri itu dapat timbul, hal-hal yang membuat nyeri itu semakin bertambah atau dapat berkurang ? 3) Q: rasa nyeri yang dirasakan seperti apa ? tertusuk, terhantam benda keras, dipukul? 4) R : daerah nyeri? Menyebar atau tidak ? 5) S : nyeri teringan yang pernah dirasakan, seberapa menganggu dari nyeri yang dirasakan terhadap aktifitas yang dilakukan ? 6) T : terapi yang digunakan untuk mengurangi nyeri oleh pasien 7) U: dampak dari nyeri yang dirasakan pada dirinya ? 8) V: target hasil yang diharapkan pasien setelah mendapatkan treatement atau terapi pereda nyeri ? b. Melakukan teknik pereda nyeri : 1) Mengatur posisi klien : bertujuan untuk memperlancar sirkulasi dari darah pada bagian tubuh tertentu sehingga suplai oksigen akan meningkat dan dapat mengurangi nyeri yang dirasakan a) Mengarahkan pasien untuk miring kiri atau kanan b) Menaikkan bed pasien 45o c) Menaikkan bed pasien 90o 2) Mengajarkan teknik nafas dalam : bertujuan untuk membuka (vasodilatasi) pembuluh darah sehingga aliran darah lancar dan dapat mengurangi nyeri serta dapat menarik jumlah oksigen untuk disalurkan pada otak sehingga dapat membuat otak mengeluarkan hormon untuk mengurangi nyeri a) Menginstruksikan klien untuk menarik nafas lewat hidung dan mengeluarkan lewat mulut dan tahan selama 3 detik saat sebelum dikeluarkan ( teknik nafas dalam yang benar: saat menarik nafas terlihat adanya tarikan otot dinding dada sehingga membuat dada terlihat mengembang. b) Ulangi prosedur tersebut sampai 3 kali c) Menginstruksikan keklien untuk melakukan nafas dalam saat nyeri yang dirasakan timbul 3) Mengajarkan teknik distraksi : bertujuan untuk mengalihkan pikiran dari pasien agar tidak terfokus pada nyeri yang dirasakan. a) Menanyakan ke klien tentang hal-hal yang suka dilakukan , misal membaca koran, mendengarkan musik, bercerita dsb b) Menginstruksikan klien untuk melakukan teknik distraksi saat nyeri timbul 4) Mengajarkan teknik guided imagry : bertujuan untuk membuka kembali memori jangka pendek ataupun panjang yang menyenangkan sehingga otak dengan sendirinya akan mengeluarkan hormon pereda nyeri. a) Menanyakan hal-hal yang membuat klien merasa senang dan nyaman, misal : memori bertamasya bersama keluarga, kegiatan kumpul dan bermain bersama anak. b) Menginstruksikan klien untuk nafas dalam dan mengrilekskan semua badan dan tidak memperdulikan lingkungan dan suara sekitar kecuali suara praktikan/instruktor c) Memberikan sugesti postif, menginstruksikan klien untuk membayangan sesuatu yang indah (ulangi sampe klien benar-benar bisa memasuki suasana tersebut) c. Mengevaluasi hasil dari pengkajian dan managemen nyeri non farmakologi 4. Tahap terminasi : a. Mengeksplorasi perasaan dan evaluasi tindakan managemen nyeri non farmakologi “ klien mengatakan merasa lebih lega bisa menghilangkan nyeri yang dia rasakan tanpa menggunakan obat” b. Melakukan kontrak waktu selanjutnya “ baik ibu, nanti jam 12 saya akan menemui ibu lagi untuk memberikan obat oral ya bu?” c. Mengucap salam “ kalau begitu saya permisi ibu, assalamualaikum, syafakillah bu”. d. Mencuci tangan 5. Dokumentasi o S: klien mengatakan sebelum diterapi nyeri yang dirasakan disebabkan saat dia menarik nafas dahak yang ada didalam dadanya tidak mampu keluar, dia merasakan nyeri setiap kali menarik nafas dengan rasa nyeri seperti dipukul dibagian dada dengan skala 8, yang bisa klien lakukan untuk mengurangi nyeri adalah beristigfar tetapi terkadang tidak mampu fokus sehingga nyeri tetap dapat dia rasakan, klien merasa cemas dan gelisah serta merasa sangat kesakitan saat ingin menarik nafas, dia berharap nyeri yang dia rasakan dapat berkurang menjadi 5. Setelah diterapi nyeri yang dirasakan disebabkan saat dia menarik nafas dahak yang ada didalam dadanya tidak mampu keluar, dia merasakan nyeri setiap kali menarik nafas dengan rasa nyeri seperti dipukul dibagian dada dengan skala 5, klien sudah mulai berkurang untuk perasaan cemas dan gelisah. o O: klien tampak tidak nyaman, sesak nafas, cemas, dan gelisah o A; nyeri teratasi sebagian o P : kolaborasikan dengan terapi managemen nyeri farmakologi.