Anda di halaman 1dari 23

ASISTENSI PRAKTIKUM 


GIZI KLINIK SISTEM RESPIRASI


Pendahuluan

➢Malnutrisi dan kegagalan respirasi


mempunyai hubungan yang integral
– Kegagalan respirasi (akut/kronik) ➔
malnutrisi sering jadi masalah



 àkeseimbangan
antara intake nitrogen dan
Nitrogen balance

ekskresi nitrogen dalam tubuh 

Tujuan pemberian 
 

nutrisi pada pasien 

kritis adalah Fungsinya :

menjamin 1. penanda kecukupan gizi

2. menentukan apakah seseorang

kecukupan energi anabolik atau katabolik

dan nitrogen 

RUMUS :

NB = Protein intake – (UUN + 4)

6,25

Ket: 

UUN= sekresi Nitrogen dlm urin (g)

Protein intake (g)




Aplikasi Komprehensif Diet Penderita Penyakit Sistem Respirasi

• Manajemen Diet: SOAPE

S à Subjektive
O à Objective
A à Assesment
P à Planning
E à Evaluation
S ubjective Data
• Data yang diperoleh dari hasil anamnesis pasien
(Autoanamnesis, heteroanamnesis/alloanamnesis)

Contoh:
Identitas pasien
Riwayat penyakit
Food recall 24 hours
etc
O bjective Data

• Data yang diperoleh melalui hasil


Pemeriksaan.

Contoh:
Data Antropometri,
Hasil pemeriksaan fisis,
Pemeriksaaan laboratorium, dll.
A ssesment

1. Menetapkan diagnosa penderita


2. Mengevaluasi kebutuhan energi penderita
3. Menilai kebutuhan zat gizi penderita
P lanning
– Menyusun menu penderita

E valuation
– Melakukan follow up penderita
Langkah I : 

Penentuan/Tahapan dalam menilai status Gizi

• Subjektif data
• Objektif data
Langkah II: 

Menetapkan diagnosa penderita

• Diagnosa Klinis
• Diagnosa Gizi
Langkah III: 

Mengevaluasi Kebutuhan Energi Penderita

Rumus Harris Benedict


❑ Laki-laki → 66 + (13,7xBB) + (5xTB) - (6,8xU)

❑Perempuan → 655+(9,6xBB)+(1,7xTB) - (4,7xU)

Keterangan: BB =Berat badan (kg) ,


TB = Tinggi badan (cm)
U = Umur (tahun)
• Perkiraan konservatif kebutuhan kalori
pada pada pasien kritis:
REE = 25 – 30 kkal/kgBB/hr
Total Daily Expenditure (TDE)
TDE=
BEE x Actifity Factor (AF) x Injury Factor (IF)

• Untuk mempertahankan berat badan:


TDE x 1,5
• Untuk menaikkan berat badan
TDE x 2
A ctivity Factor (AF) I njury Factor (IF)
1,2 = minor operasi,
1,2 = Bedrest (rawat inap)
mild infection
1,3 = ambulatory(rawat jalan) 1,4 = moderate infection

1,5-1,75 = normal 1,8 = severe infection


2,0 = extremely activity 1,35 = skeletal trauma

1,44 = elective operasi

1,6 -1,9 = major sepsis

1,88 = trauma + steroid

2,1 -2,5 = luka bakar berat


Langkah IV: 

Menentukan komposisi zat gizi penderita

A. Pasien tanpa Hiperkapnik :


– KH 50-60 %
– Lemak 20-30%
– Protein 15-20%
B. Pasien Hiperkapnik :
• KH 25-30 %
• Lemak 50-55%
• 0,8 g Protein/kgBB/hari (15-20%)
• Pasien dengan SIRS = 1,5 g protein/
kgBB/hari

Retensi CO2 → Gagal Napas


(hiperkapnik)

Memperbaiki status gizi ;


menurunkan produksi Diet tinggi lemak
CO2 dan retensi
Diet Tinggi Lemak Rendah KH
• Tujuan: u/mengurangi CO2 dan kerja pernapasan

• Diberikan bila:
Pemberian dextrose berlebihanà RQ ↑
RQ> 1,0à ↑VCO2 à↑kerja pernapasan
RQ = Respiratory Quotient
RQ = VCO2
VO2
RQ Karbohidrat : 1
RQ Protein: 0.8
• RQ harus < 1,0 RQ Lipid : 0.7

Ket:
VCO2 = CO2 output
VO2 = O2 consumption

VCO2 danVO2 dapat diukur dengan spirometri


atau analisa frekuensi pernapasan
Mikronutrien
❖ K, Ca, PO4, Mg harus diberi dalam jumlah yg
cukup untuk memenuhi kebutuhan otot &
menjaga kekuatan otot respirasi yg optimal
▪ Sumber makanan
- K : pisang, jeruk, kentang
- Ca : susu, yougart,sayuran hijau
- PO4 : telur ,ikan, padi-padian
- Mg : sayuran, kacang ,padi-padian
❖ Vit A, C & E → memberi efek yang
menguntungkan pada ketahanan imun
▪ Sumber makanan
- Vit C : Jeruk, Bayam
- Vit. A : susu, yougart,ikan
- Vit. E : tauge ,minyak gandum ,telur,susu

❖ Fe, Zn, Cu, Ca, Mnà dibutuhkan dalam


jumlah sedikit
Suplemen
• Omega 3
Untuk membantu sistem imun dalam berkompetisi
dengan asam arakidonat dalam metabolisme cyclo-
oxygenase
Omega 3 meminimalkan reaksi T cells terhadap proses
inflamasi
Langkah V: 

Menyusun Menu Penderita

1. Konsistensi makanan:
– Makanan padat/biasa
– Makanan lunak
– Makanan saring
– Makanan cair (cair jernih, penuh, dan kental)

2. Cara pemberian (oral, enteral,parenteral)


utamakan oral: lunak
jika seranganàparenteral

3. Frekuensi Pemberian
Langkah VI : 

Melakukan Follow up Diet Penderita

Monitor pemberian nutrisi :

- Kalori adekuat berdasarkan IMT.


- Pengelolaan Komposisi NutrisiàRespratory Quotient (RQ)
- Data Objektif lainnya à data lab.
- Nitrogen balance

Anda mungkin juga menyukai