Fistum. Laprak Amilase
Fistum. Laprak Amilase
LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan
Yang dibina oleh Bapak Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc.
Oleh
Kelompok 5/ Offering A 2016
Agrintya Indah Mawarni 160341606041
Aprilia Aurely Putri F. 160341606068
Dewi Safitri 160341606041
Hikmah Buroidah 160341606031
Yanang Surya Putra H. 160341606061
Pada tabung I sampai III tambahkan ekstrak enzim 1 ml, selanjutnya pada
tabung II ditambah 1-2 tetes HCL encer, tabung III ditambah 1-2 tetes NaOH
1% cek pH nya pada masing masing tabung.
Isi campuran pada tabung I – III masing-masing dibagi dalam 3 tabung kecil
yang diberi tabel a,b, dan c
Semua tabung a setelah 10 menit ditambah larutab IKI atau Fehling A dan B.
Tabung b setelah 20 menit diberi perlakuan seperti pada tabung A.
Selanjutnya tabung c diberi perlakuan sama setelah 30 menit. Catat
perubahan warnanya, bandingkan dengan warna pada tabung IV dan V
5.2 Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas amilase
Buatlah enzim amilase dengan konsentrasi 75%, 50% dan 25% dari ekstrak
enzim 100% (yang diperoleh dari ekstraksi kecambah kacang hijau), masing-
masing sebanyak 20 ml
Perlakuan uji larutan IKI diulangi 2 menit, amati dan catat pada menit keberapa
masing-masing perlakuan pada tabung (a,b,c,d) menunjukkan perubahan
warna. Jika sudah menunjukkan perubahan warna hentikan perlakuan pada
tabung tersebut dan lanjutkan perlakuan hanya pada tabung yang belum
menunjukkan perubahan
Waktu yang diperlukan sampai terjadinya perubahan warna pada uji dengan IKI
ini dianggap sebagai waktu yang diperlukan oleh enzim amilase dalam
menghidrolisis amilum, catat waktu yang diperlukan ini pada setiap konsentrasi
enzim.
6. Hasil Pengamatan
6.1 Pengaruh Ph terhadap aktivasi amilase
Bahan Waktu pH
Amilum+IKI (kontrol) 0 menit 8
Amilum+IKI+ekstrak kacang hijau 10 menit 7
Amilum+IKI+ekstrak kacang hijau 20 menit 6
Amilum+IKI+ekstrak kacang hijau 30 menit 6
Bahan Waktu pH
Amilum+HCl (kontrol) 0 menit 8
Amilum+HCl, ekstrak 10 menit 1
Amilum+HCl, ekstrak 20 menit 3
Amilum+HCl, ekstrak 30 menit 4
Bahan Kontrol pH
Larutan amilum+20 tetes ekstrak kacang 0 menit 13
hijau +NaOH 1/20 tetes (kontrol fehling
A+B)
Larutan amilum+20 tetes ekstrak kacang 10 menit 18
hijau +NaOH 1/20 tetes
Larutan amilum+20 tetes ekstrak kacang 20 menit 13
hijau +NaOH 1/20 tetes
Larutan amilum+20 tetes ekstrak kacang 30 enit 0
hijau +NaOH 1/20 tetes
7. Analisis Data
7.1 Pengaruh Ph terhadap aktivitas amylase
Percobaan pertama tentang pengaruh pH terhadap aktivitas enzim yaitu larutan
amilum 20 tetes (1 ml) ditambahkan 1 ml ekstrak kacang hijau diteteskan pada 3 tabung
reaksi yang diberi perlakuan berbeda yaitu waktu, pada tabung A didiamkan selama 10
menit, tabung B 20 menit, dan tabung C 30 menit. Warna yang dihasilkan sama yaitu
warna putih susu. Setelah didiamkan, tabung reaksi ditambahkan 1 ml IKI, hasil pH yang
didapat pada masing-masing tabung berturut-turut adalah 7, 6, 6. Dengan perubahan warna
yaitu menjadi biru kehitaman. Warna yang dihasilkan sama seperti larutan kontrol, dan
memiliki pH 8.
Percobaan kedua memberi perlakuan yang berbeda yaitu 3 tabung diisi dengan
masing-masing 1 larutan amilum ditambah 1 ml ekstrak kacang hijau dan ditambah 1 ml
HCl 1%. Warna yang dihasilkan yaitu putih susu. Masing-masing didiamkan dengan waktu
yang berbeda, yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Setelah didiamkan, masing-masing
tabung ditambah 1ml larutan IKI, warna yang dihasilkan yaitu biru kehitaman, dengan pH
masing-masing tabung yaitu 1, 3, 4.
Percobaan ketiga yaitu 3 tabung diisi dengan masing-masing 1 larutan amilum
ditambah 1 ml ekstrak kacang hijau dan ditambah 1 ml NaOH 1%. Warna yang dihasilkan
yaitu kuning bening. Masing-masing didiamkan dengan waktu yang berbeda, yaitu 1 0
menit, 20 menit, dan 30 menit. Setelah didiamkan, masing-masing tabung ditambah 1ml
larutan IKI, warna yang dihasilkan yaitu kuning yang memudar, dengan pH masing-
masing tabung yaitu 10, 13, 13.
8. Pembahasan
8.1 Pengaruh Ph terhadap aktivitas amylase
Pada praktikum kali ini, kami melakukan pengamatan terhadap pengaruh pH
terhadap aktivitas amilase. Amilase yang digunakan pada praktikum ini yaitu kecambah
kacang hijau yang sudah dihaluskan, yang kemudian diambil supernatanya. Supernatan
tersebut dianggap sebagai enzim dengan konnsentrasi 100 %.
Pada praktikum kali ini dilakukan dengan mengamati tiga jenis larutan, yaitu
larutan netral, larutan yang bersifat basa yakni dengan menambahkan NaOH dan larutan
asam yang dibuat dengan menambahkan HCL pada ekstrak kacang hijau. Kemudian
dilakukan inkubasi yang bertujuan untuk menghomogenkan kondisi semua larutan,
inkubasi dilakukan selama 10 menit, 20 menit dan 30 menit.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, pada larutan netral diperoleh pH optimum
dari enzim yaitu 6-8, larutan dengan penambahan HCl diperoleh pH asam yaitu 1-4 dan
pada larutan dengan penambahan NaOH diperoleh pH basa yaitu 13-18. Semakin lama
waktu inkubasi, pH yang dihasilkan semakin tinggi hal ini dimungkinka karena larutan
semakin lama semakin homogen.
Berdasarkan teori, aktivitas enzim dipengaruhi oleh pH karena sifat ionik gugus
karboksil dan gugus asam amino mudah dipengaruhi oleh pH. Jika gugus amino tidak
bermuatan yang esensial, maka pH optimum akan cukup tinggi, sedangkan gugus karboksil
netral membutuhkan pH yang rendah. pH optimum umumnya antara 6 dan 8, tapi bisa
lebih rendah atau lebih tinggi bagi beberapa enzim. Sedangkan pada enzim amylase pH
yang optimum adalah pada pH asam. pH yang ekstrem biasanya berakibat denaturasi. Hal
ini menyebabkan daerah katalitik dan konformasi enzim menjadi berubah, selain itu
perubahan pH juga menyebabkan denaturasi enzim dan mengakibatkan hilangnya aktivitas
enzim. Enzim memiliki pH optimum, apabila melebihi batas dari pH optimum tersebut
maka dapat menyebabkan pergeseran aktivitas enzim.
Pada praktikum ini, seharusnya dilakukan pengamatan perubahan warna pada tiap-
tiap larutan sebelum dan setelah diinkubasi untuk mendeteksi apakah terjadi hidrolisis
semupurna atau tidak sehingga dapat diketahui aktivitas dari enzim tersebut berdasarkan
besar pHnya. Akan tetapi, praktikan hanya mengukur pH dari tiap-tiap larutan sehingga
tidak dapat diketahui bagiamana aktivitas dari enzim tersebut.
pH kontrol: 13