PROPOSAL
Oleh
Ikhlas Mufti Nugraha
1505230
Oleh
Ikhlas Mufti Nugraha
i
Kata Pengantar
Puji serta syukur penilis haturkan kepada Allah SWT atas rahmatNya
sehingga Proposal seminar pendidikan manajemen bisnis ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah membantu dan berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun non materi.
Penulis berhadap semoga proposal seminar pendidikan manajemen bisnis
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi proposal seminar
pendidikan manajemen bisnis agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Bandung,Februari 2018
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ......................................................................................... 1
1.2 Indentifikasi Masalah ................................................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 7
1.5 Kegunaan penelitian .................................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ................ 8
2.1 Kajian Pustaka........................................................................................................... 8
2.1.1 Konsep Purchase Intention ..................................................................................... 8
2.1.1.1 Purchase Intention dalam Consumer Behaviour ............................................. 8
2.1.1.2 Definisi Purchase intention ............................................................................. 9
2.1.1.3 Indikator Purchase intention ......................................................................... 11
2.1.1.4 Model purchase intention .............................................................................. 12
2.1.2Konsep Brand familiarity ...................................................................................... 13
2.1.2.1 Brand familiarity dalam consumer knowledge ............................................. 13
2.1.2.2 Definisi Brand familiarity ............................................................................. 15
2.1.2.3 Dimensi Brand familiarity ............................................................................ 16
2.1.2.4 Model Brand familiarity................................................................................ 16
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 21
2.1.3 Konsep Perceived quality..................................................................................... 17
2.1.3.Perceived quality dalam consumer know ........................................................ 17
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................................ 21
2.4 Hipotesis ................................................................................................................. 29
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 30
3.1 Objek Penelitian ...................................................................................................... 30
3.2 Metode Penelitian ................................................................................................... 30
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan.................................................. 30
3.2.2 Metode yang digunakan .................................................................................. 31
3.2.3 Operasionalisasi Variabel................................................................................. 31
iii
3.2.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 33
3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling........................................................... 34
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 37
3.2.7 Teknik Analisis Data........................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 47
iv
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Hal
1.1 Pengguna layanan internet di indonesia ………………………………… 3
1.2 Top brand index……………...…………………...……………………... 4
1.3 Top brand 5
award…………………...………………………...……………………...
2.1 Definisi purchase intention menurut para ahli ………………….………… 8
2.2 Definisi brand familiarity menurut para ahli Penelitian terdahulu……....... 12
2.3 Definisi perceived quality ………………………….………………….... 20
3.1 Operasional variabel ………………………………….………………….... 24
3.2 Jenis dan sumber data ……………………….. ………………………........ 25
3.3 Ukuran sampel minimal dan jumlah variabel…………………………….... 28
3.4 Skor alternatif jawaban positif dan negatif………………………….……... 35
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
menjual produk produk mereka salah satunya adalah dengan private label.. private
label merupakan merek yang dijual di bawah nama pemilik merek dan dipromisikan
oleh peritel dalam toko mereka sedangkan menurut kottler private label adalah
sebuah merek pribadi (juga disebut merek pengecer, toko, rumah, reseller, gudang
atau distributor) merupakan merek yang dikembangkan oleh pengecer dan grosir
(Latte & Ghalib, 2012).
Memiliki jumlah pengguna internet yang mencapai angka 132,7 juta orang
atau sekitar 51% dari total penduduk di Indonesia, fashion retail yang bergerak
dalam kegiatan online akan menjadi pilihan tepat. Di tahun 2016, Indonesia
mempunyai lebih dari 132,7 juta orang pengguna internet dari 262 juta total
populasI pada tabel 1.1 pengguna layanan internet di indonesia. Angka tersebut naik
drastis jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya 42,2 juta orang. Dari
angka dan perkembangan itu, para ahli juga memprediksikan bahwa total pengguna
internet Indonesia akan naik di tahun-tahun berikutnya.(Sari, 2017)
TABEL 1.1
PENGGUNA LAYANAN INTERNET DI INDONESIA
TOTAL JUMLAH PRESENTASE
POPULASI 262 JUTA 55 %
PENGGUNA INTERNET 132,7 JUTA 51%
PENGGUNA AKTIF LAYANAN 106 JUTA 40%
MEDSOS
PENGGUNA AKTIF DI 92 JUTA 35 %
PERANGKAT PONSEL
Sumber: idtechindnesia.com, diakses pada 23 february 2018
Di Indonesia sendiri pembelian produk fashion menjadi urutan teratas pada
tahun 2016 disusul oleh kosmetik dan obat, elektronik, travel dan yang terakhir
adalah peralatan rumah. Hal ini menunjukan jika masyarakat Indonesia sedang
gemar-gemar nya melakukan pembelian barang atau jasa secara online jika dilihat
dari Gambar 1.1 barang atau jasa yang dibeli pada tahun 2016.
3
Dilihat dari tabel 1.3 yang berada dibawah berbeda dengan tabel 1.2 yang
menunjukan bahwa berrybenka berada di peringkat bawah, di tabel 1.3 berrybenka
4
berada pada urutan ketiga yang mana menunjukan bahwa Zalora masih diperingkat
pertama, dan diikuti oleh Lazada lalu berrybenka pada urutan ke tiga, Olx.com pada
urutan ke empat dan Tokopedia.com pada urutan terakhir. Hal ini terjadi
kemungkinan berasal dari bagaimana brand tersebut menjualkan produknya.
TABEL 1. 3
TOP BRAND INDONESIA
Brand TBI TOP
Zalora 40,1 % TOP
Lazada 17,7% TOP
Berrybenka 6,4% -
Olx.com 2,7 % -
Tokopedia.com 1,8% -
Sumber : id.technesia.com diakses pada 25 oktober 2017
Sumber: similiarweb.com
GAMBAR1.3
Jumlah pendatang pada situs berrybenka
6
Pada gambar 1.3 dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung pada situs web
berrybenka menurun terhitung dari bulan September 2017 yang awalnya berjumlah
1 juta lalu menurun pada bulan oktober 2017 sebanyak 250 ribu hingga menjadi
775 ribu dan menurun pada bulan November menjadi 750 ribu, walau pada bulan
desember 2017 naik menjadi 775 ribu namun, pada awal tahun 2018 yakni pada
bulan januari kembali mengalami penurunan menjadi 600 ribu.
8
9
GAMBAR 2. 1
MODEL PURCHASE INTENTION
Model kedua tentang purchase intention diambil dari junal factors
influencing customer perceived quality and purchase intention toward private label
in the Vietnam market: The moderationg effect of store image (Vo & Nguyen, 2015)
13
TABEL 2.2
DEFINISI BRAND FAMILIARITY
Sumber dan tahun definisi
Alba & Hutchinson 1987 seberapa besar merek berkaitan secara
langsung maupun tidak langsung
dengan pengalaman yang dimiliki oleh
konsumen. Pengalaman dari merek
sendiri dapat didapatkan dari ekspose
media periklanan tentang merek
tersebut, ekspose merek pada suatu
toko, dan pembelian atau penggunaan
merek yang dapat meningkatkan brand
familiarity.
Aaker (1991) Merek adalah identitas yang mudah
dikenali dan dapat menjanjikan nilai
tertentu. Salah satu konsep utama
adalah menjelaskan mekanisme
pengaruh keterkenalan nama pada
16
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Berdasarkan beberapa
definisi dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi atau
anggapan dari konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk atau jasa layanan berkaitan dengan kesesuaian dengan apa yang diharapkan
dan dibutuhkan konsumen. Persepsi kualitas mencerminkan anggapan ataupun
perasaan konsumen secara menyeluruh mengenai suatu merek.
2.1.3.2 Definisi Perceived quality
Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang
diharapkan. Dengan kata lain persepsi kualitas adalah adalah persepsi pelanggan
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa dibandingkan
dengan alternatif dan dalam kaitannya dengan tujuan yang dimaksudkan. Mencapai
tingkat kualitas yang memuaskan dirasakan menjadi semakin sulit sebagai produk
perbaikan terus-menerus selama bertahun-tahun telah menimbulkan harapan
konsumen meningkat.
TABEL 2.3
DEFINISI PERCEIVED QUALITY
Sumber dan Tahun Definisi
Zeithaml (1988) Persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan
suatu produk atau layanan sehubungan
dengan tujuan yang dimaksudkannya.
7. Hasil
Bersifat subyektif yang berhubungan dengan perasaan konsumen mengenai
produk tersebut.
produk antar
budaya
2 (Dursun et al., 2011) Store brand Adanya pengaruh
purchase intention: resiko, kualitas, ke
Effects of risk, akraban dan
quality, familiarity ruangan terhadap
and store brand minat pembelian
shelf space
use of extrinsic
cues , with
reference to the
brands of Johnnie
Walker and
Carling Label .
Consumer
10 (Lee & Rim, 2017) Evaluation of merek yang akrab
Cause-Brand secara personal
Alliance in Cause- meningkatkan
Related kepercayaan yang
Advertising: The lebih terhadap
Role of Brand merek tersebut.
Familiarity and
Personal
Relevance
Sumber: Diolah dari beberapa sumber
pelanggan adalah hubungan nama. Pelanggan dapat lebih mudah mengakses dan
memproses informasi untuk keterkenalan nama daripada nama yang tidak terkenal
karena hubungan yang dibangun dengan baik. Jika pelanggan memiliki hubungan
yang kuat dan menyenangkan dengan nama yang terkena ini seperti memiliki
hubungan positif dengan nama (Widiawati, 2015)
Perceived quality atau Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan
membentuk preferensi dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi
keputusan untuk membeli atau tidak. Hal ini sejalan dengan pendapat Aaker (1997)
bahwa kesan kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah
alasan untuk membeli. Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Pamangsah (2008)
mengatakan bahwa persepsi seseorang tentang kualitas produk akan berpengaruh
terhadap minat membeli yang terdapat pada individu. Persepsi yang positif tentang
kualitas produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang
diikuti oleh perilaku pembelian. Vlaev et al., (2009) menyebutkan bahwa banyak
model perilaku konsumen berasumsi evaluasi harga dan kualitas memiliki korelasi
hubungan yang positif. Persepsi kualitas dapat diukur melalui indikator: kinerja,
fitur, kesesuaian dengan spesifikasi, keandalan, ketahanan, hasil akhir.
Sedangkan Purchase intention adalah tahap kecenderungan responden
untuk bertindak untukbertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan. Terdapat 19 perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian.
Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh
konsumen, maka minatpembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada
kesempatan mendatang. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan
dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian
umumnya dilakukanguna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu
sendiri. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap
mengkonsumsi (Hsu, Chen, Kikuchi, & Machida, 2017)
25
culture
social
Perilaku konsumen
Brand
Personal familiarity
Purchase
intention
Psychologic
Perceived
quality
(Das, 2015)
26
Minat transaksional
Pengetahuan akan merek
Purhcase
Minat eksploratif
Kesadaran akan merek intention
Kinerja
Brand
Pelayanan
familiarity
ketahanan
keandalan
karateristik
kesesuaian
hasil
GAMBAR 2. 3
PARADIGMA PENELITIAN
29
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Tingkat brand familiarity dan perceived quality terhadap pengguna private
label berrybenka.
2. Tingkat purchase intention dan perceived quality terhadap pengguna private
label berrybenka.
3. Terdapat pengaruh brand familiarity dan perceived quality terhadap
purchase intention pada pengguna private label berrybenka.
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
30
31
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2017:39). Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah dimensi
brand familiarity (X1) dan perceived quality (X2) sebagai variabel independen atau
variabel bebas. Variabel tersebut dicari bagaimana pengaruhnya terhadap purchase
intention sebagai variabel dependen atau variabel terikat (Y). Penjabaran
operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di
bawah ini:
TABEL 3. 1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Subvariabel No
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
/Dimensi Item
1 2 3 4 5 6 7
Brand
familiarity
(X)
Keakraban Akrab akan
komunikasi sebuah merek
merek karena
(familiar with komunikasi akan
brand merek tersebut
comuniaction) baik (Das, 2015)
Familiar frequnesi iklan yang Interval 1
trough any dilihat melalui
brand televisi maupun
comunication yang perantara lain
akan merek tersebut
Tagline Frequensi Interval 2
Mengetahui merek
atas tagline yang
muncul di iklan
Self-familiar Mengetahui
akan merek
secara personal.
(Pauwels,
Demirci,
Yildirim, &
Srinivasan,
2016)
Self-knowing Mengetahui merek Interval 4
dengan sendirinya
dan merasa familiar
akan merek tersebut
Subvariabel No
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
/Dimensi Item
Perceived Kinerja Performance Memiliki Dilihat dari bentuk Interval 8
quality(Y) (Rahman & kualitas produk
Soesilo, 2018) tinggi
Layanan (Ariffin, Yusof, Pelayanan Tingkat pelayanan interval 9
Putit, & Shah, dalam produk
2016) menyajikan
produk bagus
keandalan (Dursun et al., tingkat Tingkat keandalan interval 10
2011) kenadalan yang tinggi
yang tinggi
Ketahanan (Saleem, Ghafar, Tingkat Jangka waktu Interval 11
Ibrahim, ketahanan ketahanan produk
Yousuf, & yang tinggi yang tinggi
Ahmed, 2015)
Karateristik (Vo & Nguyen, Karateristik Bentuk produk Interval 12
2015) dari produk
Kesesuaian (Alhaddad, Kesesuaian Tingkat kesesuaian Interval 13
2016) produk produk
terhadap
spesifikasi
Hasil (Latte & Ghalib, Bentuk / Bentuk visual Interval 14
2012) visual produk produk yang sama.
TABEL 3. 2
Jenis dan sumber data
Jenis Data Sumber Data Katagori Data
Pengunduh berrybenka
Google play Sekunder
Jumlah pengunjung web
berrybenka Similiarweb.com Sekunder
Peringkat e-commerce
industry fashion retail Nusaresearch.com sekunder
Peringkat e-commerce
Id.technesia.com sekunder
industry fashion retail
Sumber: Berdasarkan hasil Pengolahan Data 2017
representatif. Sampel adalah bagian dari populasi merupakan sub kelompok atau
bagian dari populasi (Sekaran & Bougie, 2013:241)
Pada penelitian ini, tidak memungkinkan semua populasi dapat diteliti oleh
penulis, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya,
keterbatasan tenaga dan keterbatasan waktu yang tersedia. Peneliti diperkenankan
mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian
yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Suatu sampel
diperlukan dalam rangka mempermudah melakukan penelitian dan berguna ketika
populasi yang diteliti berjumlah besar seperti populasi dari, dalam artian sampel
tersebut harus representatif atau mewakili dari populasi tersebut.
Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas, maka sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu
sebagian. Menentukan jumlah sampel digunakan pengambilan sampel dengan
menggunakan simple random sampling. Adapun rumus yang digunakan untuk
mengambil suatu sampel dari sebuah populasi ialah dengan menggunakan rumus
(Tabachnick, 2013:123).
N ≥ 50 + 8m
Atau
N ≥ 104 + m
Keterangan: N : ukuran sampel
m : jumlah variabel
Berdasarkan rumus tersebut, maka ukuran sampel ada penelitian ini adalah:
N ≥ 104 + m
N ≥ 104+3
N ≥ 107
banyaknya variabel dan ukuran sampel minimal dalam model persamaan structural
(Sebagai ancer-ancer) dapat dilihat pada tabel mengenai ukuran sampel minimal
dan jumlah variabel berikut ini :
TABEL 3. 3
Ukuran sampe minimal dan jumlah variabel
Jumlah Variabel Ukuran sampel minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber : Joreskog, K. G. , & Sorbom, (1996)
3.2.5.3 Teknik
3.2.5.4 Pengambilan Sampling
Sampling adalah proses pemilihan jumlah elemen yang tepat dari populasi,
sehingga sampel penelitian dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik
memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau karakteristik tersebut
pada elemen populasi (Sekaran & Bougie, 2013).
Teknik pengambilan data sampel ini biasanya didasarkan oleh
pertimbangan tertentu, misalnya keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Sebuah teknik sampling dapat
diklasifikasikan sebagai non probabilitas dan probabilitas (Maholtra, 2010). Sampel
probability merupakan sampel dimana setiap elemen atau anggota populasi
memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel, sedangkan sampel non
probability kebalikan dari probability dimana setiap elemen atau populasi tidak
memiliki peluang yang sama dan pemilihan sampel bersifat objektif. Sampel
probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple Random Sampling,
Sistematic Sampling, Stratification Sampling dan Cluster Sampling. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability yaitu simple random
sampling. Teknik sampel acak sederhana atau simple random sampling adalah
proses memilih satuan sampling sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling
dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel
(Sanusi, 2011).
37
Data yang telah diperoleh dari responden yaitu berupa populasi penelitian,
penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random samping. Menurut
Maholtra (2009:380) dalam sampling acak sederhana setiap unsur dalam populasi
memiliki probabilitas yang sama dikenal dan seleksi. Selanjutnya setiap sampel
yang mungkin dari suatu ukuran tertentu (n) memiliki probabilitas yang sama
dikenal dan menjadi sampel benar-benar dipilih. Implikasi dalam prosedur
sampling acak adalah bahwa setiap elemen dipilih secara independen dari setiap
elemen lain.
Peneliti memberi hak untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih
menjadi sampel. Hak dari setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan
ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
Prosedur dalam pemenuhan sampel dijelaskan sebagai berikut :
1. Membuat angket kuisioner menggunakan google drive
2. Mengirim link form kuisioner yang telah dibuat kepada mahasiswa
UPI secara acak
3. Menunggu hasil respon dari konsumen yang telah dikirim pesan
link form kuisioner
4. Melihat hasil form yang telah di isi oleh responden
(∑) − (∑)(∑)
𝑟𝑥𝑦
√(∑2 − (∑)2 )((∑2 ) − (∑)2 )
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
Y = Skor total
N = Banyaknya responden
1. Item pernyataan-pernyataan responden penelitian
dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel
(rhitung ≥ rtabel).
2. Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan
tidak valid jika r hitung lebih kecil atau sama dengan dari r tabel (r
hitung ≤ r tabel).
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS (Statistical Product for Service Solution) 22.0 for windows. Teknik
perhitungan yang digunakan untuk menganalisis tes ini adalah teknik korelasi biasa,
yaitu korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak
ukur responden yang sama. Pengujian keberartian koefisien korelasi dilakukan
dengan taraf signifikasi tertentu, artinya ada koefisien validitas tersebut bukan
karena faktor kebetulan, rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:
= 𝑟 √−2 ; 𝑑𝑘 = 𝑟 − 2
√1 − 𝑟
(Sugiyono, 2014:250)
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikasi dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Nilai t dibandingkan dengan rtabel dengan dk = n-2 da taraf signifikasi
α=0,05
3) Jika thitung < ttabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
𝑘 ∑𝜎𝑏2
𝑟𝑖 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝜎𝑡2
(Umar, 2008:146)
Keterangan:
r 11 = reabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan
2 = varians total
∑2 = jumlah varian butir
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir,
kemudian jumlahkan seperti berikut ini:
Hasil uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≥ rtabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pernyataan dikatakan reliabel.
2) Jika koefisien internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pernyataan dikatakan tidak reliabel.
3.2.7 Teknik Analisis Data
Pada langkah analisis data, data yang dikumpulkan secara statistik dianalisis
untuk melihat apakah hipotesis yang dihasilkan telah didukung (Sekaran, 2014:32).
Tujuan analisis data antara lain : 1) memecahkan masalah-masalah penelitian, 2)
memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian, 3)
41
penelitian atau survei. Jumlah pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner penelitian
cukup banyak sehingga diperlukan skoring untuk memudahkan dalam proses
penilaian dan akan membantu dalam proses analisis data yang telah ditemukan.
Pemberian skoring dalam kuesioner harus memenuhi ketentuan dalam penentuan
skoring. Berikut adalah rumus untuk mencari hasil skor ideal:
Nilai Indeks Maksimum = Skor interval tertinggi x Jumlah item
pertanyaan tiap dimensi x Jumlah responden
Nilai Indeks Minimum = Skor interval terendah x Jumlah item
pertanyaan tiap dimensi x Jumlah responden
Jarak Interval = [nilai maksimum - nilai minimum] : skor
interval tertinggi
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100
3. Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian, antara lain:
1) Analisis deskriptif variabel X1 (brand familiarity ) 2) Analisis deskriptif
variabel X2 ( perceived quality) dan 3) Analisis desktriptif variabel Y (purchase
intention). Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran
persentase yang diambil dari 0% sampai 100%.
lebih dengan satu variabel dependen. Teknik analisis data yang digunakan adalah
korelasi berganda dikarenakan adanya hubungan antara dua variable independen
bersama-sama yakni brand familiarity (X1) dan perceived quality (X2) terhadap
Purchase intention. Dengan gamber jalur diagram hipotesis berikut.
Brand
familiarity
Purchase
intention
Perceived
quality
GAMBAR 3.1
JALUR DIAGRAM HIPOTESIS.
GAMBAR 3.2
BENTUK HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
47
48