Anda di halaman 1dari 10

BAB III

1. ANALISIS PRE FORMULASI, FORMULASI, DAN USULAN


FORMULA
3.1 Pendekatan Formulasi
Fase Dalam 92%
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Natrium Bicarbonat 500 g Zat aktif
2 Amilum Kering 10% Disintergrant
3 Avicel q.s Disintergrant & Pengisi
Fase Luar 8%
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Mg. Stearat 1% Lubricant
2 Talk 2% Lubricant & Anticaking
3 Amilum Kering 5% Disintergrant

Zat Aktif
Natrium Bicarbonat BM 84.01
Pemerian Kristal putih tidak berbau, serbuk dengan
garam, sedikit mengandung basa. Struktur
kristal berbentuk prisma monoklinik.
Rumus molekul NaHCO3
Fungsi dalam sediaan Zat Utama
Dm Density (bulk) 0.869 g/cm3
Density (tapped) 1.369 g/cm3
Density(true) 2.173 g/cm3
Ph 8.3 untuk 0.1M larutan 25oC
Stabilitas Simpan dibawah suhu 25oC
Inkompatibilitas Sodium bikarbonat bereaksi dengan asam,
garam asam, dan banyak garam alkaloid,
dengan perubahan karbon dioksida. Sodium
bikarbonat juga dapat mengintensifkan
penggelapan salisilat.

( Handbook of pharmaceutical Excipient, 6nd ed. Hal 629 – 631)

Zat Tambahan
a. Amylum
Pemerian Pati jagung dan pati pregelatinisasi merupakan cairan
putih serbuk bebas. Campuran yang diproses secara
coprocessed dari pati jagung utamanya bersama
dengan pati pregelatinisasi.
Struktur
molekul

Fungsi dalam Agen pengikat; pembantu kompresi; disintegrasi;


sediaan pengencer tablet dan kapsul
; pengisi tablet dan kapsul.
Dm Densitas (bulk) 0.45–0.58 g/cm3.
Densitas (true) 1.478 g/cm3
Ph 4.5–7.0
Stabilitas Simpan dalam wadah tertutup di bawah 300C, hindari
kelembaban tinggi.
Inkompatibilit Pati inkompatibel dengan zat pengioksidasi kuat.
as Senyawa Inklusi berwarna dilakukan dengan yodium.
Kadar 5 – 10 %
( Handbook of pharmaceutical Excipient, 6nd ed. Hal 200)
b. Avicel PH-101 / Mikrokristal Selulosa
Pemerian Kristal putih, tidak berbau, hambar.Serbuk terdiri dari
partikel berpori.
Struktur
molekul

Fungsi dalam Disitegrant dan Pengisi


sediaan
Dm 0.32 g/cm3 for Avicel PH-101
0.45 g/cm3 for Avicel PH-101;
Ph 5.0 – 7.5
Stabilitas Simpan pada wadah tertutup rapat, dan sejuk serta
kering
Inkompatibilitas Selulosa mikrokristalin tidak sesuai dengan agen
oksidasi yang kuat.
( Handbook of pharmaceutical Excipient, 6nd ed. Hal 129-133)

c. Magnesium stearat
Pemerian sangat halus, putih muda, diendapkan atau
serbuk giling yang tidak diolah dengan
kerapatan curah rendah, memiliki bau samar
asam stearat dan rasanya yang khas. Serbuknya
berminyak menyentuh dan mudah menempel
pada kulit.
Struktur molekul [CH3(CH2)16COO]2Mg
Fungsi dalam sediaan Pelumas tablet dan kapsul
Dm Density (bulk) 0.159 g/cm3
Density (tapped) 0.286 g/cm3
Density (true) 1.092 g/cm3
Ph
Stabilitas Magnesium stearat stabil dan harus disimpan
dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan
kering.
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali, dan
garam besi. Hindari pencampuran dengan bahan
pengoksidasi kuat. Magnesium stearat tidak
bisa digunakan
dalam produk yang mengandung aspirin,
beberapa vitamin, dan kebanyakan alkaloid
garam.
( Handbook of pharmaceutical Excipient, 6nd ed. Hal 404-407)
d. Talk
Pemerian Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih
kelabu., berkilat, mudah melekat pada kulit dan
bebas dari butiran.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam pelarut asam dan basa.
Pelarut organic dan air.
Fungsi dalam sediaan Sebagai glidan dan lubrikan 1-10%
Kekerasan 1.0-1.5
Kandungan lebab Talk tidak mengabsorbsi sejumlah air pada suhu
25oC dan kelembaban relatif naik hingga 90%
Stabilitas Stabil, dapat disterilisasi dengan pemanasan
pada 160oC selama tidak lebih dari 1jam
Inkompatibilitas Dengan senyawa ammonium kuartener.
( FI IV, h. 771-772 Pharmaceutical excipient, 4th ed h.641-642 )
3.1.1 Formula Umum
1) Zat aktif, dikelompokkan menjadi :
a. zat aktif larut air (soluble drug), digunakan untuk memberikan efek
sistemik dengan terdisolusi dan terabsorpsi pada usus.
2) Zat tambahan (eksipien) :
a. bahan pengisi (Diluent), digunakan untuk menyesuaikan bobot dan
ukuran tablet.
b. penghancur (disintegran)
c. Pelincir (lubrikan)
d. perbaikan aliran (glidan)

3.1.2 Formula Pustaka


Fase Dalam 92%
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Natrium Bicarbonat 500 g Zat aktif
2 Amilum Kering 10% Disintergrant
3 Avicel q.s Disintergrant & Pengisi
Fase Luar 8%
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Mg. Stearat 1% Lubricant
2 Talk 2% Lubricant & Anticaking
3 Amilum Kering 5% Disintergrant

3.1.3 Pengembangan Formula


Natrium Bicarbonat sukar di cetak langsung karena memiliki sifat alir
yang buruk, sehingga untuk memperbaiki sifat aliran dan kompresibilitasnya
digunakan metode granulasi. Natrium bicarbonate tidak tahan panas jika
terkena pemanasan lebih dari 50oC akan berubah menjadi carbon dioksida,
sehingga digunakan metode granulasi kering.
Tablet sebelum zat aktifnya diabsorbsi, harus hancur dulu menjadi granul-
granul, sehingga dibutuhkan penghancur luar berupa amilum. Setelah
menjadi granul, sediaan kemudian harus hancur menjadi partikel-partikel
yang lebih halus. Maka di gunakan disintegran pada fase dalam dan fase luar.
Selama proses pengempaan, ada kemungkinan terjadi friksi antara dinding
tablet dengan rongga dari die. Oleh karena itu, di tambahkan mg. stearate
sebagai lubrikan yang dapat mengurangi friksi tersebut. Friksi terjadi bukan
hanya antar dinding tablet dan rongga die, tetapi juga anara masing-masing
partikel massa cetak sehingga membutuhkan glidan berupa talk.
BAB IV
2. PEMBUATAN DAN EVALUASI FARMASETIK SEDIAAN AKHIR
4.1 Metode Pembuatan Sediaan
Metode yang di gunakan adalah metode granulasi kering.
a. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab.
b. Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat.
c. Digunakan apabila Zat aktif memiliki sifat aliran yang buruk.
d. Obat-obat dosis tinggi yang mempunyai sifat alir dan kompresibilitas jelek
maka hanya perlu sedikit bahan pengikat.
e. Untuk bahan dengan dosis rendah dengan pewarna, maka distribusi lebih
baik dan menjamin keseragaman isi zat aktif

4.2 Perhitungan dan Penimbangan


Fase Dalam 92%
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Natrium Bicarbonat 500 g Zat aktif
2 Amilum Kering 10% Disintergrant
3 Avicel q.s Disintergrant & Pengisi
Fase Luar 8%
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Mg. Stearat 1% Lubricant
2 Talk 2% Lubricant & Anticaking
3 Amilum Kering 5% Disintergrant

Perhitungan Fase Dalam 92%


Total fase dalam untuk 1 tablet :
92/100 x 700mg = 644mg
No Zat Komposisi Perhitungan Perhitungan
Untuk 1 tablet Untuk 1000 tablet
(mg) (g)
1 Natrium Bicarbonat 500 500 500
2 Amilum Kering 10% 10% x 700mg = 70
70mg
3 Avicel q.s 644 – ( 500 + 70) 74
= 74mg
Total 644 644

Perhitungan Fase Luar 8%


Total fase luar untuk 1 tablet :
8/100 x 700mg = 56mg
No Zat Komposisi Perhitungan Perhitungan
Untuk 1 tablet Untuk 1000 tablet
(mg) (g)
1 Mg. Stearat 1% 1/100 x 700 = 7 7
2 Talk 2% 2/100 x 700 = 14 14
3 Amilum Kering 5% 5/100 x 700 = 35 35
Total 56 56

Slug (93.5%) > Fase Dalam +1/2 (Mg. Stearat + Talk)


Total Per 1 tablet :
93.5/100 x 700 = 655mg
No Zat Komposisi Perhitungan
Untuk 1000 tablet
(g)
1 Natrium Bicarbonat 500 mg 500mg x 1000 =
500g
2 Amilum Kering 10% 10% x 700g = 70g
3 Mg. Stearat 3.5
4 Talk 7
Avicel q.s 655-
(500+70+3.5+7)=
74.5
Total 655

Misal :
Slug diperoleh 600mg
600𝑚𝑔
Jumlah tablet yang diperoleh = 655𝑚𝑔 x 1000 tablet = 916.03

Maka Sisa Fase Luar yang di tambahkan :

No Zat Komposisi Perhitungan Perhitungan


Untuk 1 tablet Untuk 1000 tablet
(mg) (g)
1 Mg. Stearat 0.5% 0.5/93.5x600=3.2 3.2
2 Talk 1% 1/93.5 x 600 = 6.4 6.4
3 Amilum Kering 5% 5/93.5 x 600 = 32 32
Total

600𝑚𝑔+3.2+6.4+32
Bobot tablet yang diperoleh = = 700.4mg
916.03

4.3 Prosedur Pembuatan Sediaan


a. Pembuatan granul dengan tehnik granulasi kering
1. Timbang bahan penyusun tablet.
2. Campurkan bahan-bahan penyusun tablet kecuali (mg. Stearat) dengan
pencampur bergulir selama 10 menit.
3. Cetak menjadi slug dengan pencetak rotary single press dengan
kekerasan kurang lebih 4kg.
4. Reduksi ukuran slug yang dihasilkan menjadi granul dengan
menggunakan mortar.
5. Ayak granul dengan menggunakan pengayak ukuran mesh 14.
b. Pencetakan Tablet :
1. Campurkan granul dengan Mg stearate sebanyak 1% dengan
pencampur bergulir selama 10menit.
2. Masukan granul dalam hopper dari rotary single press.
3. Jalankan alat pencetak secara manual dengan tangan sehingga
didapatkan kira-kira 10 tablet, atur alat pencetak sehingga tablet
memiliki berat dan kekerasan yang di inginkan.
4. Jalankan rotary single press dengan menghidupkan motor penggerak.
5. Lakukan in process control (IPC) pada saat pencetakan tablet dengan
mengukur berat dan kekerasan tablet.
c. Pengujian tablet
Pengujian kekerasan dan kerapuhan tablet dilakukan dengan prosedur seperti
pada modul 3. Sedangkan pengujian waktu hancur tablet dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1. Isi gelas piala alat dengan aquadestilata sebanyak 500ml.
2. Hidupkan pengatur suhu alat sehingga didapatkan suhu dari
aquadestilata pada gelas piala 37oC.
3. Masukan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang dan
diikuti dengan pemberian cakram.
4. Jalankan alat selama waktu yang dipersyaratkan oleh farmakope
Indonesia.
5. Pada akhir batas waktu, angkat keranjang dan amati semua tablet.
6. Tablet dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal
pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti
jelas.

Anda mungkin juga menyukai