Anda di halaman 1dari 5

2017

TITRASI
KOMPLEKSOMETRI

BAHAN AJAR
FAJIYUSNI JF

SMK NEGERI 1 PONTIANAK | JALAN. SULAWESI, NO. 13 PONTIANAK BARAT


PENDAHULUAN

Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang Teknik Kimia dan lingkup
Kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahua n,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital,
dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prosedur titrasi pembentukan senyawa kompleks (kompleksometri)
4.5 Melaksanakan titrasi pembentukan senyawa kompleks (kompleksometri)
3.6 Mengevaluasi data hasil penentuan kadar/konsentrasi suatu bahan berdasarkan titrasi
kompleksometri
4.6 Membuat laporan hasil evaluasi data data titrasi kompleksometri

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Membedakan prosedur titrasi pembentukan senyawa kompleks dengan jenis titrasi
lainnya
3.5.2 Menentukan total kesadahan suatu larutan sampel
4.5.1 Melaksanakan pembuatan larutan standar
4.5.2 Melaksanakan titrasi kompleksometri
3.6.1 Mengukur kadar/konsentrasi suatu bahan berdasarkan titrasi kompleksometri
3.6.2 Memvalidasi data hasil penentuan kadar/konsentrasi suatu bahan berdasarkan titrasi
kompleksometri
3.6.3 Mendukung hasil analisis data dengan teori pendukung.
4.6.1 Menyajikan hasil evaluasi data data
Pertemuan 1
 Siswa dapat membedakan prinsip titrasi kompleksometri dengan jenis titrasi lainnya
 Siswa dapat mengetahui perhitungan total kesadahan suatu larutan sampel melalui titrasi
kompleksometri.

• Kompleksomteri • Ion/senyawa kompleks


adalah titrasi yang adalah ion/senyawa
didasarkan pada reaksi yang terbentuk karena
pembentukan adanya ikatan
ion/senyawa kompleks kordinasi antara ion
logam dan ligan.

Titrasi Senyawa
kompleksometri kompleks

• Ikatan koordinasi adalah • Ligan adalah


ikatan yang terjadi ion/senyawa yang
karena adanya memiliki pasangan
penggunaan bersama elektron bebas
pasangan elektron
bebas antara ion logam
dan ligan.

Ikatan
Ligan
koordinasi
Bilangan koordinasi:
Adalah bilangan yang menunjukkan jumlah pasangan elektron bebas yang dibutuhkan oleh ion logam
untuk membentuk ikatan koordinasi. Bilangan koordinasi 2x bilangan oksidasi.

• Contoh Bilangan Koordinasi

• Ni2+ = Bil. koordinasi 2 x 2 = 4

• Jadi Ni2+ membutuhkan 4 pasangan elektron bebas (PEB) untuk membentuk ikatan koordinasi

Contoh Ligan:
• Ligan Monodentat : NH3

• Ligan Bidentat : NH2 - CH2 - CH2 - NH2

• Ligan Polidentat : EDTA

Gambar ligan Na2EDTA (Etylen Diamin Tetra Acetic Acid)

EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya
adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat
kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang
mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul,misalnya asam 1,2-
diamino etana tetra asetat (asametilena diamina tetraasetat,EDTA) yang
mempunyai dua atom nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang
dalam molekul (Rival, 1995).

Pada Titrasi Kompleksometri digunakan larutan EDTA standar karena reaksi EDTA
dengan ion logam selalu 1:1, sehingga memudahkan dalam perhitungan
Rumus perhitungan kesadahan air sampel (Titrasi Kompleksometri)
𝑉 𝐸𝐷𝑇𝐴 . 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 . 1000 . 𝐵𝑀 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kesadahan Total sampel (PPM) =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑖𝑟

Keterangan :
V EDTA : Volume EDTA (ml)
M EDTA : Molaritas EDTA (M)
BM : Berat Molekul
V Sampel : Volume Sampel (ml)

INDIKATOR ION LOGAM

Anda mungkin juga menyukai