Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODA JOBS

I. TUJUAN
Menentukan komposisi ion kompleks dengan menggunakan metoda jobs
II. LANDASAN TEORI
Senyawa koordinasi adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan
ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atau atom logam dengan atom nonlogam.
Pada awal perkembangannya, senyawa koordinasi disebut dengan senyawa kompleks
Karena pembentukannya sulit dijelaskan dengan konsep valensi atau teori ikatan kimia
yang ada. Istilah senyawa koordinsi digunakan setelah werner menjelaskan bahwa ligan-
ligan terkooordinasi pada atom pusat pada posisi tertentu. Fakta-fakta eksperimen baru
menunjukkan banyak senyawa kompleks yang sulit dijelaskan pembentukannya dengan
teori ikatan yang ada, sehingga di masa yang akan datang tampak istilah senyawa
kompleks atau kompleks cenderung lebih banyak dipakai dibandingkan senyawa
koordinasi.
Senyawa kompleks dapat berupa kompleks netral atau senyawa kompleks ionik.
Senyawa kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion),
dimanasalah satu atau kedua ion tersebut dapat merupakan ion kompleks. Dalam
pembentukan senyawa kompleks, atom logam atau ion logam disebut atom pusat,
sedangkan atom yang dapat mendonorkan elektronnyake atom logam atau ion logam
disebut atom donor. Atom pusat senyawa kompleks dapat merupakan unsur-unsur logam
transisi atau unsur- unsur logam utama.
Berdasarkan banyaknya atom donor yang dimilikiya, ligan-ligan dapat
dikelompokkan menjadi
1. Ligan monodentat
Ligan monodentat memiliki sebuah atom donor, contohnya adalah NH3, H2O, CO,
dan Cl-. Ligan monodentat yang atom donornya hanya memiliki satu Pasangan
Elektron Bebas (PEB) pada umumnya hanya dapat membentuk satu ikatan kovalen
dengan atom logam atau ion logam.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

2. Ligan bidentat
Ligan bidentat memiliki dua atom donor, contohnya adalh 1,2-diaminoetana
(etilendiamina), 1-3-diaminopropanan, ion oksalat, 2,2’-bipiridina dan 1,10-
fenatrolina.

CH2 CH2

NH2 NH2

Gambar 1 struktur etilendiamin

3. Ligan tridentat
Ligan tridentat memiiki tiga atom donor cntohnyaadalah dietilen diamina (dien)
dan2,2’,6’,2”- terpiridina (terpy).
4. Ligan tetradentat
Ligan tetradentat atau unadridentat memiliki empat atom donor, contohnya adalah
tris(2-aminoetil)amina (trien)
5. Ligan pentadentat
Ligan pentadentat memiiki lima atom donor, contohnyaadalah eter mahkota 15-
crown-5
6. Ligan heksaadentat
Ligan heksadentat memiiki lima atomdonor, contonya adalah ion
etilendiaminaasetet (EDTA). Enam atomdonor pada ligan EDTA adalah dua atom
nitrogen dan empat atom oksigen dari empat gugus asetat. Ligan EDTA cenderung
membentuk kompleks sepit dan bayak digunakan dalam bidang kimia analitik.
Ligan yang memiliki lebih dari satu atom donorseringkali disebut ligan polidentat.
Pada ligan yang memiliki dua atau lebih atomdonor, atom-atom donor tersebut
dapat berikatan dengn atom puat yang samamembentuk kompleks [3].
Kemampuan ion kompleks melakukan reaksi yang mengahasilkan pergantian satu
atau lebih ligan dalam lingkungan koordinasinya oleh yang lain disebut kelabilan.
Kompleks inert adalah yang reaksi pergantian ligannya cukup lambat. Dengan cara
memasukkan bersama-sama zat pereaksi di dalam wadah [1].

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

Nikel (II) membentuk sejumlah besar kompleks dengn bilangan koordinasi 4, 6, dan
5 yang memiliki semua jenis struktur yang utama, yaitu oktahedral, trigonal bipiramida
piramida bujursangkar, tetrahedral, dan bujur sangkar. Ini adalah khas bahwa
kesetimbagan rumit yang umumnya bergantung kepadasuhu dan kadangkala bergantung
pada konsentrasi, seringkali terjadi antara jenis-jenis ini. Molekul air dalam ion akuo
dapat dengan mudah digaantikan khususnyaamina, menghasilkan kompleks seperti
trans-[Ni(H2O2)2(NH3)4]2+ atau [Nien2]2+ [1].
2+
NH2 NH2
CH2 CH2

Ni

CH2 CH2
NH2 NH2
n

Gambar 2. Strutur Ni(en)22+

Spektrofotometer adalah alat yang terdiri atas spektrometer dan fotometer.


Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat untuk mengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang [4].
Hukum Lambert-Beer (Beer's law) adalah hubungan linearitas antaraabsorban
dengan konsentrasi larutan analit. Biasanya hukumLambert-beer ditulis dengan :
A = ε .b . C (1)
A = absorban (serapan)
ε = koefisien ekstingsi molar (M-1 cm-1)
b = tebal kuvet (cm)
C = konsentrasi (M)
C = konsentrasi (gram/100 ml) [2].

III. PROSEDUR PERCOBAAN


OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsi
1 Gelas piala Untuk tempat sampel
2 Neraca Untuk menimbang sampel
3 Corong Untuk membantu proses pemasukkan zat
4 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan
5 Batang pengaduk Untuk mengaduk sampel
6 Erlenmeyer Untuk meletakkan sampel
7 Kaca arloji Untuk meletakkan sampel saat menimbang
8 Tabung reaksi Untuk menempatkan larutan
9 Pipet takar Untuk mengukur volume larutan yang akan
diambil
10 Bola hisap Untuk membantu dalam pengambilan larutan
dengan pipet takar
11 Labu ukur Untuk mengencerkan larutan
12 Spektrofotometer UV- Untuk mengukur absorban suatu sampel
Vis

3.1.2 Bahan dan Fungsinya


No Bahan Fungsi
1 NiSO4.6H2O Sebagai sumber ion Ni2+
2 Etilendiamin Sebagai sumber ligan
3 Akuades Sebagai pelarut

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

3.2 Cara Kerja


Ditimbangsebanyak 5,25 g NiSO4.6H2O dan dilarutkan dengan akuades di dalam gelas
piala. Kemudian dimasukkan ke labu ukur 50 mL dan diencerkan hingga tandabatas.Di
dalam labu ukur 50 mL lainnya dimasukkan etilendiamin sebanyak 1,2mL dan diencerkan
hingga tanda batas. Setelah itu, masing-masing larutan (Ni2+:Etilendiamin) dicampurkan
di dalam tabung reaksi dimana volume total campuran selalu konstan (10 mL) dan variasi
campuran dibuat berdasarkan tabel di bawah ini :
Tabel 1. Perbandingan Volume Pencampuran Larutan Ni2+ dengan Larutan
Etilendiamin
Volume
Campuran Volume Ni2+ (mL)
etilendiamin (mL)
1 7 3
2 6 4
3 5 5
4 4 6
5 3 7
6 2 8
7 1 9

Absorban larutan Ni2+, larutan etilendiamin dan masing-masing campuran diukur


dengan menggunakan UV-Vis spectrophotometer pada panjang gelombang 530 nm, 545 nm,
578 nm, 622 nm, 650 nm dan 660 nm.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

3.3 Skema Kerja

4,75 g NiCl2.6H2O 20 mL etilendiamin


- ditimbang
- ditimbang
- dilarutkan dengan sedikit
- diencerkan di
akuades di gelas piala dalam labu ukur
50 mL
- larutan dimasukkan ke
labu ukur 50 mL
- diencerkan hingga tanda batas

Larutan etilendiamin
Larutan Ni2+
Campuran

1 2 3 4 5 6 7
(7:3) (6:4) (5:5) (4:6) (3:7) (2:8) (1:9)

̵ diukur absorban masing-masing campuran pada


panjang gelombang 530 nm, 545 nm, 578 nm, 622 nm,
650 nm dan 660 nm

Nilai absorban masing-masing


campuran pada panjang
gelombang yang berbeda

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

3.4 Skema Alat

Keterangan:
1. Labu Ukur
2. Gelas ukur
3. Spektrofotometer UV-Vis

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
Massa NiSO4.6H2O : 5,25 g
Massa molar NiSO4.6H2O : 262,4 g.mol-1
Volume en pekat : 1,25 mL
Persentase en pekat : 99%
Massa molar en : 60,1 g.mol-1
Massa jenis en : 0,9 g.mL-1

4.2 Pengamatan Warna

NiSO4.6H2O : kristal berwarna emerald-green


Etilendiamin (en) : larutan bening
Tabel 2 . Hasil Pengamatan Campuran Larutan Ni2+ dengan Larutan en
Volume
Volume Ni2+ Warna yang
Campuran etilendiamin
(mL) diamati
(mL)
1 7 3 Hijau kebiruan
2 6 4 Biru +
3 5 5 Biru ++
4 4 6 Biru +++
5 3 7 Biru +++
6 2 8 Ungu ++
7 1 9 Ungu +

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

4.3 Data Pengukuran


Tabel 3. Data Pengukuran Absorban pada Panjang Gelombang yang Berbeda
λ (nm)
No Ni2+ : en
530 545 578 622 650 660
1 7;3 0,151 0,236 0,471 0,756 0,769 0,731
2 6;4 0,184 0,291 0,555 0,795 0,742 0,690
3 5;5 0,241 0,388 0,634 0,765 0,661 0,604
4 4;6 0,430 0,556 0,714 0,686 0,474 0,415
5 3;7 0,600 0,606 0,626 0,352 0,236 0,211
6 2;8 0,547 0,577 0,428 0,193 0,118 0,110
7 1;9 0,350 0,367 0,284 0,138 0,098 0,089
Ni2+ 0,100 0,112 0,167 0,507 0,770 0,791
en 0,057 0,057 0,057 0,057 0,057 0,057

4.4 Perhitungan
4.4.1 Konsentrasi Larutan Ni2+
0,4 mol NiSO4 .6H2 O 1 L larutan 237,66 g NiSO4 .6H2 O
Massa = × ×
1 L larutan 1000 mL larutan 1 mol NiSO4 .6H2 O

×50 mL larutan
= 4,7532 g NiSO4.6H2O
4.4.2 Konsentrasi Larutan en
99 g en 0,9 g larutan 1000 mL larutan
Volume = × ×
100 g larutan 1 mL larutan 1 L larutan

1 mol en 1 L larutan
× ×50 mL larutan
60,1 g en 0,4 mol en

= 1,25 mL larutan
4.4.3 Penentuan Nilai x
(V ×M) en
Xen =
(V ×M) en + (V ×M) Ni2+
XNi2+ =1-Xen

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

Untuk perbandingan volume campuran 7:3


(3 ×0,4) en
Xen =
(3 ×0,4) en + (7 ×0,4) Ni2+
XNi2+ = 1- 0,3 = 0,7
Untuk perbandingan volume campuran selanjutnya dilakukan dengan cara yang
sama :
Tabel . Nilai Fraksi Mol Ni2+ dengan en
VNi2+
Ven (mL) XNi2+ Xen
(mL)
7 3 0,7 0,3
6 4 0,6 0,4
5 5 0,5 0,5
4 6 0,4 0,6
3 7 0,3 0,7
2 8 0,2 0,8
1 9 0,1 0,9

4.4.4 Penentuan Nilai y


Y = Apengukuran - (1 - Xen)ANi2+
1. λ = 530 nm
y1 = 0,151 - (0,7x0,1) = 0,081
y2 = 0,184 - (0,6x0,1) = 0,124
y3 = 0,241 - (0,5x0,1) = 0,191
y4 = 0,430 - (0,4x0,1) = 0,390
y5 = 0,600 - (0,3x0,1) = 0,570
y6 = 0,547 - (0,2x0,1) = 0,527
y7 = 0,350 - (0,1x0,1) = 0,340
2. λ = 545 nm
y1 = 0,236 - (0,7x0,112) = 0,1576
y2 = 0,291 - (0,6x0,112) = 0,2238
y3 = 0,388 - (0,5x0,112) = 0,3220

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

y4 = 0,556 - (0,4x0,112) = 0,5156


y5 = 0,606 - (0,3x0,112) = 0,6524
y6 = 0,577 - (0,2x0,112) = 0,5546
y7 = 0,367 - (0,1x0,112) = 0,3538
3. λ = 578 nm
y1 = 0,471 - (0,7x0,167) = 0,3541
y2 = 0,555 - (0,6x0,167) = 0,4598
y3 = 0,634 - (0,5x0,167) = 0,5505
y4 = 0,714 - (0,4x0,167) = 0,6472
y5 = 0,626 - (0,3x0,167) = 0,5859
y6 = 0,428 - (0,2x0,167) = 0,4046
y7 = 0,284 - (0,1x0,167) = 0,2673
4. λ = 622 nm
y1 = 0,756 - (0,7x0,507) = 0,4011
y2 = 0,795 - (0,6x0,507) = 0,4901
y3 = 0,765 - (0,5x0,507) = 0,5115
y4 = 0,686 - (0,4x0,507) = 0,4032
y5 = 0,352 - (0,3x0,507) = 0,1999
y6 = 0,193 - (0,2x0,507) = 0,0916
y7 = 0,138 - (0,1x0,507) = 0,0877
5. λ = 650 nm
y1 = 0,769 - (0,7x0,770) = 0,230
y2 = 0,742 - (0,6x0,770) = 0,280
y3 = 0,661 - (0,5x0,770) = 0,276
y4 = 0,474 - (0,4x0,770) = 0,166
y5 = 0,236 - (0,3x0,770) = 0,005
y6 = 0,118 - (0,2x0,770) = -0,026
y7 = 0,098 - (0,1x0,770) = 0,016
6. λ = 660 nm
y1 = 0,731 - (0,7x0,791) = 0,1759
y2 = 0,690 - (0,6x0,791) = 0,2142

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

y3 = 0,604 - (0,5x0,791) = 0,2085


y4 = 0,415 - (0,4x0,791) = 0,1078
y5 = 0,211 - (0,3x0,791) = -0,0259
y6 = 0,110 - (0,2x0,791) = -0,0426
y7 = 0,089 - (0,1x0,791) = 0,0097
4.4.5 Penentuan Nilai ymaksuntuk Menentukan Nilai n
Tabel . Nilai Absorban
λ (nm)
Campuran
530 545 578 622 650 660
1 0,081 0,1576 0,3541 0,4011 0,2300 0,1759
2 0,124 0,2236 0,4598 0,4901 0,2800 0,2142
3 0,191 0,3220 0,5505 0,5115 0,2760 0,2085
4 0,390 0,5156 0,6472 0,4032 0,1660 0,1078
5 0,570 0,6524 0,5859 0,1999 0,0050 0,0259
6 0,527 0,5546 0,4046 0,0916 0,026 0,0426
7 0,340 0,3538 0,2673 0,0877 0,0160 0,0097

X en
n =
1 - X en

a) λ = 530 nm ; ymaks = 0,570 ; Xen = 0,7


0,7
n = = 2,33~ 2
1 - 0,7

b) λ = 545 nm ; ymaks = 0,6524 ; Xen = 0,7


0,7
n = = 2,33~ 2
1 - 0,7

c) λ = 578 nm ; ymaks = 0,6472 ; Xen = 0,6

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

0,6
n = =1,5~ 2
1 - 0,6

d) λ = 622 nm ; ymaks = 0,5115 ; Xen = 0,5


0,5
n = =1
1 - 0,5

e) λ = 650 nm ; ymaks = 0,28 ; Xen = 0,4


0,4
n = =0,67~ 1
1 - 0,4

f) λ = 660 nm ; ymaks = 0,2142 ; Xen = 0,4


0,4
n = = 0,67~ 1
1 - 0,4

Tabel . Penelusurann Nilai n


Pembulata
λ (nm) ymaks (A) XNi2+ Xen N
n
530 0,570 0,3 0,7 2,33 2
545 0,6524 0,3 0,7 2,33 2
578 0,6472 0,4 0,6 1,5 2
622 0,5115 0,5 0,5 1 1
650 0,2800 0,6 0,4 0,67 1
660 0,2142 0,6 0,4 0,67 1

2 + 2 + 2+ 1 +1+ 1
n = =1,5 ~ 2
6

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

4.2 Grafik

Hubungan Fraksi Mol Etilen terhadap Absorban


dengan Variasi Panjang Gelombang
0.7
0.6 545 nm
0.5
530 nm
0.4
Absorban (A)

0.3 578 nm
0.2 622 nm
0.1
650 nm
0
-0.1 660 nm

-0.2
0.2 0.4 0.6 0.8 1
Fraksi Mol

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Pengamatan
5.1.1 Analisa Setiap Langkah Kerja
No. Langkah Kerja Foto Pengamatan Analisis
1. Ditimbang 5,25 gram Larutan berwarna NiSO4.6H2O yang dilarutkan mengalami
NiSO4.6H2O dan hijau ionisasi sehingga diperoleh ion Ni2+ sebagai
dilarutkan dengan sumber logam atom pusat. Pengenceran
akuades sampai volume dilakukan untuk memperkecil konsentrasi
50mL larutan, karena pada spektrofotometer yang
NiSO4.6H2O + H2O → akan digunakan hanya bisa mengukur
Ni2+ + SO42- + 7H2O absorban larutan konsentrasi kecil.
2 Dipipet 1,4mL Larutan Etilendiamin diencerkan untuk memperoleh
etilendiamin pekat dan etilendiamin pekat konsentrasi 0,4M yang berfungsi sebagai
diencerkan dalam labu berwarna bening sumber ligan. Etilendiamain berikatan
50mL kovalen koordinasi dengan atom pusat Ni2+.
C2H8N2 + H2O → Etilendiamin termasuk ligan bidentat yang
C2H8N2 menyumbangkan dua pasangan elektron
3. bebas kepada atom pusat.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

Larutan dicampurkan Larutan yang Larutan berubah warna akibat pembentukan


dengan variasi volume dicampurkan kompleks oleh ligan dan atom pusat..
dan totalnya tiap-tiap memiliki range Perubahan warna tersebut disebabkan
tabung reaksi sebanyak warna biru ungu terjadinya spliting pada orbital d. Semakin
10mL sesuai dengan banyak volume ligan dalam larutan, maka
Ni2+ + en → [Ni (en)n] 2+ komposisi campuran semakin pekat warna larutan tersebut.
4. Diukur absorban dari Larutan dengan Nilai absorban dipengaruhi oleh komposisi
tiap-tiap campuran warna dan nilai campuran. Pengukuran absorban
absorban yang menggunakan variasi panjang gelombang,
bervariasi yang bertujuan membandingkan serapan
maksimum pada senyawa kompleks dan
untuk menentukan nilai panjang gelombang
maksimal, sehingga dapat ditentukan
panjang gelombang maksimalnya.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

5.1.2 Pengamatan Hasil Akhir (Produk)


No. Hasil Akhir (Produk) Foto Analisis Sifat Fisik Analisis Rendemen
1. [Ni(en)2]2+. - Range warna Perubahan warna larutan
Ion Bis (ethylenediamine) nikel (II) larutan yaitu disebabkan oleh proses eksitasi
Struktur: biru- ungu elektron, sehingga terjadi
- Warna larutan spliting pada orbital d. Eksitasi
berbeda pada elektron disebabkan karena
tiap-tiap variasi ligan en merupakan ligan kuat,
volume maka en akan menyumbangkan
- Hibridisasi dsp2 2 pasang elektronnya untuk
- Bersifat berikatan dengan atom pusat,
Hibridisasi diamagnetik yaitu Ni2+. Dari percobaan ini
Ni28 = [Ar] 3d8 4s2 - Innert orbital didapatkan jumlah ligan yang
Ni2+ = [Ar] 3d8 4s0 kompleks berikatan dengan atom pusat
Ni2+ yaitu 2 maka didapatkan
rumus senyawa kompleks
Keadaan dasar [Ni(en)2]2+ stabil pada 2.

3d 4s 4p

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

Eksitasi

3d 4s
4p

3d 4s 4p
En (4PEB dari ligan en)

.. .. .. ..

Hibridisasi : dsp2
Struktur geometri : square planar
Orbital : inner orbital
Bersifat : diamagnetik

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

5. 2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, yaitukomposisi ion kompleks dengan metoda jobs yang
bertujuan untuk menentukan komposisi ion kompleks dengan metodajobs, menggunakan
NiSO4 sebagai sumber atom pusat Ni2+ dan etilendiamin sebagai sumber ligan.
Langkah pertama NiSO4 dan etilendiamin diencerkan dengan aquades untuk
memutus ikatan pada NiSO4 sehingga terion menjadi Ni2+ dan SO42-serta untuk
memperkecil konsentrasi dari larutan sehingga didapat larutan berwarna yang
transparan sehingga dapat diukur menggunakan spektrofotometer sinar tampak.
Selanjutnya kedua larutaan dicaampukan namun dengan komposisi yang berbedaa-beda.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai n dari kompleks yang terbentuk dengan cara
mengukur adsorban masing-masing larutan.
Pada awal percobaan didapatkan larutan Ni2+yang berwarna hijau, tetapi setelah
ditambahkan larutan etilendiamin warna larutan berubah. Perubahan warna menandakan
terdapat kompleks yang terbentuk. Berdasarkan percobaan didapatkan masing-masing
larutan memiliki warna yang berbeda-beda. Hal ini menendakan bahwa kompleks yang
terbentuk berbeda-beda.
Dari data diketahui bahwa masing-masing larutan memberikan nilai adsorban
yang berbeda-beda pada tiap panjang gelombang yang digunakan. Berdasarkan nilai
adsorban yang diperoleh maka didapatkan nilai n untuk kompleks [Ni(en)2]2+ bernilai 1,5
yang dibulatkan menjadi 2. Nilai yang didapat sesuai dengan teori, yaitu 2. Namun masih
terdapat kesalahan dalam percoban sehingga nilia n yang didapat masih kurang dari 2.
Hal ini bisa disebabkan kurang telitinya saat menimbang dan mengukur volume zat serta
pengenceran sehingga konsentrasi zat yang diperoleh tidak sesuai. Kuvet yang digunakan
juga dapat mempengaruhi hasil percobaan, kemungkinan kuvet yang digunakan kurang
bersih sehingga terdapat lemak dan kotoran yang menempel pada kuvet yang dapat
menghambat jalannya sinar sehingga mempengaruhi nilai adsorban yang menentukan
nilai n.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Komposisi senyawa kompleks dapat ditentuan dengan metoda jobs menggunakan
variasi volume
2. Apabila komposisi ligan dan atom pusat berbeda maka senyawa kompleks yang
terbentuk akan berbeda
3. Nilai n yang di dapat adalah ~2

6.2 Saran
Agar praktikum berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi maka
diharapkan agar :
1. Teliti saat menimbang dan mengukur volume zat
2. Teliti saat melakukan pengenceran
3. Pastikan kuvet bersih sebelum digunakan

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Cotton F.A, Wilkinson G. Kimia Anorganik Dasar. UI Press: Jakarta, 1989.

[2]. Dachrianus. Analisa struktur senyawa organik secara spektroskopi. LPTIK Unand: Padang,
2004.

[3]. Effendy. Perspektif Baru Kimia Koordinasi. Bayu Media: Malang. 2007.

[4]. Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press: Jakarta. 1990.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

LAMPIRAN 1. JAWABAN TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1. Struktur kompleks Ni(en)n2+ adalah


2+
NH2 NH2
CH2 CH2

Ni

CH2 CH2
NH2 NH2
n

2. Rumus molekul Ni2+ yang terdapat dalam larutan yaitu Ni(en)22+


Dimana : n = jumlah ligan yang terkoordinasi di dalam atom pusat.

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS


PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2019/2020

LAMPIRAN 2. STRUKTUR SENYAWA

No Bahan Struktur
1. CuSO4.5H2O

2. Etilendiamin

5. Akuades O
H H

OBJEK IV-KOMPOSISI ION KOMPLEKS DENGAN METODE JOBS

Anda mungkin juga menyukai