Anda di halaman 1dari 2

Cara pemeriksaan kekuatan otot & nilainya

CARA PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT DAN NILAINYA

Cara pemeriksaan kekuatan otot:

1. Minta klien untuk berdiri, amati struktur rangka dan perhatikan adanya
kelainan dan deformitas.

2. Amati adanya kontraktur dengan meminta klien untuk menggerakkan


persendian ekstremitas.

3. Minta klien merentangkan kedua lengan kedepan, amati adanya tremor, ukuran
otot (atropi, hipertropi), serta ukur lingkar ekstremitasnya (perbedaan >1cm dianggap
bermakna). Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot.

4. Sternocleidomastoideus: klien menengok ke salah satu sisi dengan melawan


tahanan tangan pemeriksa.

5. Trapezius: letakkan kedua tangan pada bahu klien, minta klien menaikkan
bahu melawan tahanan tangan pemeriksa.

6. Deltoideus: minta klien mengangkat kedua lengan dan melawan dorongan


tangan pemeriksa ke arah bawah.

7. Otot panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,


letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah satu
tungkai, dorong tungkai kebawah.

8. Abduksi panggul:posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,


letakkan tangan pada permukaan lateral masing-masing lutut klien, minta klien
meregangkan kedua tungkai, melawan tahanan pemeriksa.

9. Adduksi panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,


letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah satu
tungkai, minta klien merapatkan kedua tungkai melawan tahanan pemeriksa. Palpasi
otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot, kekuatan otot.

10. Bisep: minta klien merentangkan kedua lengan dan mencoba memeluknya,
pemeriksa menahan lengan agar tetap ekstensi.

11. Trisep: minta klien menekuk kedua lengan dan mencoba merentangkannya
melawan usaha pemeriksa untuk membuat lengan klien tetap fleksi

12. Otot pergelanagan tangan dan jari-jari : minta klien merengangkan kelima jari
dan melawan usaha pemeriksa untuk mengumpulkan kelima jari.

13. Kekuatan genggaman: minta klien menggenggam jari telunjuk dan jari tengah
pemeriksa, tarik kedua jari dari genggaman klien.

14. Hamstring: posisikan klien telentang, kedua lutut ditekuk minta klien
meluruskan tungkai melawan tahan pemeriksa

15. Kuadrisep: posisikan klien telentang,lutut setengah ekstensi,klien menahan


usaha pemeriksa untuk memfleksikan lutut

16. Otot mata kaki dan kaki : minta klien melawan usaha pemeriksa untuk
mendorsofleksikan kakinya dan kembali melawan usaha pemeriksa untuk
memfleksikan kakinya.

17. Palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian untuk menemukan area yang
mengalami edema atau nyeri tekan, tungka, bengkak, krepitasi, dan nodul.

Skala kekuatan otot


Skala Ciri-ciri

0 Lumpuh total

1 Tidak ada gerakan, teraba/terlihat adanya kontraksi otot

2 Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi ( hanya
bergeser)

3 Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau melawan tahanan
pemeriksa

4 Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi kekuatanya berkurang

5 Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal

Anda mungkin juga menyukai