Artikel
Artikel
Senam Irama
Oleh :
I Gusti Ayu Putri Kemuda Wardani
No absen 8
Kelas VIIIG
Segala puji kita panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang mana atas
karunia dan nikmatnya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sesuai dengan apa yang
diharapkan dan ditugaskan.
Olahraga merupakan salah satu kewajiban gaya hidup sehat dimana seseorang tanpa
berolahraga akan kehilangan keseimbangan hidup yang pada akhirnya akan membawa
penyakit pada diri seseorang karena adanya pengendapan racun dan hal buruk lainnya yang
sangat merugikan tubuh. Dalam hal ini penulis mengambil judul makalah Senam Irama.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih pada semua pihak yang mambantu dalam
penyelesaian makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Irama......................................................................... 2
B. Unsur – Unsur Senam Irama.................................................................. 2
C. Macam-Macam Aliran Senam Irama..................................................... 2
D. Gerakan Dasar Senam Irama.................................................................. 3
E. Senam Irama Dengan Alat..................................................................... 4
F. Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama.................................... 6
G. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat
Dalam Senam............................................................................................. 6
H. Manfaat Senam Irama............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang olahraga senam di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang cukup panjang dalam
perkembangannya.Diawali dari perkembangan yang didorong oleh militer di masa-masa
kependudukan Belanda dan Jepang, senam pernah identik dengan olahraga militer di masa-masa awal
kemerdekaan dengan dominasi pelatih yang juga datang dari latar belakang kemiliteran yang
kuat.Dikalangan sekolah dan perguruan tinggi, senam barangkali hanya dikembangkan oleh STO-
STO dan SMOA yang ada di seluruh Indonesia.Sedangkan di kalangan masyarakat sendiri, senam
saat itu belum memungkinkan dikembangkan mengingat keharusan menyediakan peralatan yang
relatif mahal.Untuk memahami perkembangan olahraga senam tersebut, dalam makalah ini
diturunkan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian senam irama?
2. Apa saja unsur-unsur senam irama?
3. Ada berapa macam aliran dalam senam irama?
4. Bagaimana gerakan dalam senam irama?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian senam irama.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur senam irama.
3. Untuk mengetahui macam-macam aliran dalam senam irama.
4. Untuk mengetahui gerakan-gerakan dalam senam irama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang guru
music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih
mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus
digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek”
artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang
memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung:
Dressur
Prestasi olahraga
B. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian, melangkahkan
kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki rapat dilakukan dengan
hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Gerakan kaki mengeper pada lutut.
2) Dilakukan dengan rileks dan luwes.
3) Gerakan disesuaikan dengan irama.
3
C. Langkah keseimbangan (ballanspas)
Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan dua, kaki
kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri
mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:
1) Tidak ada saat berhenti;
2) Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
3) Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.
4
Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-jari tangan dan
dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat dari karet atau plastik.
Cara memainkannya:
Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di lantai maupun
pada tubuh si pesenam sendiri.
Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang khusus.Panjang tali
disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh
salah satu kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali
yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya:
Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan,
boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas,
yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah ditentukan.
Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai tidak lebih dari
300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran (belang-belang). . tidak
termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah
dalam.
Cara memainkannya:
Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan. Sebelum dapat
memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya. Misalnya: Reguler
grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh digelundungkan,
menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud tongkat (stick)
untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk
pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm.
Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral
dan macam-macam lemparan.
5
Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang gada 40-50 cm.
Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada:
- Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan yang
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh matras yang
berukuran 12 X 12 cm.
6
Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan otot
diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk tubuh
dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan kekuatan otot
yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar setiap orang memiliki kekkuatan yang
sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan kekuatan otot contohnya
ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda berat,
menjinjing dan menjunjung.
Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan, contohnya
menendang bola dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan
penting dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut otot) yang secara
genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah fibril yang lebih banyak mempunyai
potensi fungsional lebih tinggi dari yang kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot
yang terlatih menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada
hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.
2. Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa
persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu persendian
engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-
tulang leher, punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat kemungkinan
gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net
pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil
menyodorkan tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi
peranan kelentukan sangat menentukan.
3. Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan
yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda
kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang
terdahulu.
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam sehari,
seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan itu
secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory (sistem peredaran
darah dan pernafasan) yang disebut juga ergosistem sekunder.
a. Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk sesuatu kegiatan.Daya
tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan (suplai) darah terhadap
kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya tahan
yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan
dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan dapat melakukan
gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan berotot kurang kuat.
7
b. Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang mengandung O2 dan
nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa metabolism kea lat-alat
pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-
paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan
jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat
dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan demikian maka denyut nadi lebih
tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang meningkat, tetapi juga
lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory
selain memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi kapasitas
vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas
pada saat istirahat tidak dalam.
4. Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen ini sebenarnya bersifat
jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan
yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan
dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada dalam tegangan
yang optimal.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senam adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara
sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si
penyusun.Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang
dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol
tubuh.
Senam irama adalah senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan suatu irama yang biasanya
irama musik, tetapi dapat juga dengan iramah itungan yang teratur.Irama adalah iringan baik berupa
musik ataupun hitungan yang beraturan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=SENAM+IRAMa
http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_irama
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=senam
10