Askeb Komunitas Bayi Dan Balita
Askeb Komunitas Bayi Dan Balita
OLEH
DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
Mojokerto
2017/2018
Kata Pengantar
Sebagai insan yang percaya pada sang pencipta, marilah kita bermunajah pada Allah
SWT,karena atas karunia dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
banyak hambatan dan halangan yang kami alami dalam proses penyusunan karya ilmiah ini
Namun akhirnya dapat selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam – dalamya kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi berupa bantuan terhadap proses penyusunan makalah ini ,
Baik kepada ibu dosen mata kuliah atau rekan rekan sekalian yang telah memberikan
bantuannya kepada kami.
Kami menyadari sungguh bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini kedepannya . Kami berharap semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kelompok III
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................................
Lampiran ...................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlindungan anak di bidang kesehatan diselenggarakan melalui berbagai
upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi anak termasuk untuk bayi baru
lahir dan anak balita . Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir dan ank
balita merupakan salah satu program kesehatan anak yang bertujuan untuk
menjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang anak secara optimal dan
perlindungan khusus dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dilakukan dalam rangka
mewujudkan anak Indonesia yang sehat , cerdas ceria, berahlaq mulia dan terlindungi
sebagai modal dasar bagi pembangunan bangsa.
Anak merupakan harapan masa depan. oleh karena itu mereka perlu dipersiapkan
agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,sehat dan cerdas. Program
kesehatan anak merupakan salah satu kegiatan dari penyelenggaraan perlindungan
anak di bidang kesehatan, yang dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan, masa
bayi, balita, usia sekolah dan remaja. Program tersebut bertujuan untuk menjamin
kelangsungan hidup bayi baru lahir , memelihara dan meningkatkan kesehatan anak
sesuai tumbuh kembangnya, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak yang
akan menjadi sumber daya pembangunan bangsa di masa mendatang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana SPM, alat, dan tempat standar pelayanan bayi balita ?
2. Kapan saja Jadwal Kunjungan pada Bayi Balita ?
3. Bagaimana Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan/Deteksi dini pada bayi
dan balita ?
4. Bagaimana Program Imunisasi bagi bayi Balita ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui SPM, alat dan tempat, Standar pelayanan bayi
balita
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Kapan Jadwal kunjungan bayi balita
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan
Balita Atau Deteksi Dini.
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Tentang Imunisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa pasca neonatal yaitu usia 29 hari – 1 tahun. Bayi merupakan manusia yang baru
lahir sampai umur 1 tahun, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia
sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi
dibagi menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-natal
(setelah 27 hari).
Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia
dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu
usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan
berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan
dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
disebut golden age atau masa keemasan.
Pelayanan pada balita adalah pelayanan yang diberikan pada balita sehat dan sakit
yang sesuai diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar.
5. Pelayanan MTBS
MTBS adalah suatu pendekatan yang terintegrasi atau terpatu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan
(balita) secara menyeluruh.MTBS bukan merupakan suatu program
kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan
MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditunjukan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan
pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (puskesmas dan
jaringan termasuk pustu, polindes, poskesdes, dll)
Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap
untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian
bayi dan balita di indonesia. Dikatakan lengkap karena meliputi upaya
preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa
konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan
masalah yang sering terjadi pada balita. Badan kesehatan dunia WHO telah
mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara
berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan, dan
kecacatan pada bayi dan balita.
Kegitan MTBS memiliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu :
a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksanan kasus
balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula
memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah terlatih.
b. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak
program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS)
c. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di
rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan)
d. Konseling pada keluarga balita tentang pemberian makanan bergizi pada
bayi dan balita, pemberian makanan bayi, mengatur makanan anak usia
1-5 tahun, pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita,
peningkatan kesehatan pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan
seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai
laki-laki atau perempuan.
7. Pelayanan posyandu
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan
untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI.
2006) Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267) Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama
masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.
(Pusat Promosi Kesehatan, 2012)
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan untuk, dari, dan oleh masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi. Dalam pelaksanaan tugasnya
kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari Puskesmas, seperti pada
pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui masalah kesehatan, kader harus
berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat berupa:
a. Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.
b. Balita yang berat badanya di bawah garis merah.
c. Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.
d. Balita yang mencret.
e. Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.
f. Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau perkembangan
terlambat.
2. Kunjungan Ulang Bayi Balita
Kunjungan Ulang Bayi :
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh anak, yaitu anak bertambah besar,
berat dan tinggi, organ-organ tubuh bertambah besar dan berat.
Perkembangan adalah : Bertambahnya kemampuan anak sebagai hasil dari proses
pematangan organ tubuh. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Dalam upaya menurunkan masalah tumbuh kembang seorang anak harus dilakukan
upaya pencegahan sedini mungkin, yakni sejak pembuahan, janin di dalam kandungan
Ibu, pada saat persalinan sampai dengan masa-masa kritis proses tumbuh kembang
manusia yaitu masa dibawah usia lima tahun.
Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan dan berkesinambungan yang
mencakup aspek motorik, bahasa, kognitif, sosialisasi, dan kemandirian.
Deteksi dini tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah adalah kegiatan
pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang
pada balita dan anak prasekolah.
Ada tiga jenis deteksi dini tubuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, meliputi:
a) Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB)
b) Pengukuran lingkar kepala
2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, meliputi:
a) Skrining / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan kuesioner pra
skrining perkembangan (KPSP)
b) Tes daya dengar
c) Tes daya lihat
Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal
terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus). Yang dapatmenyebabkan infeksi
sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita.
Dengan imunisasi tubuh kita akan terlindungi dariinfeksi begitu pula orang lain.
Karena tidak tertular dari kita.
1. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan
suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian
pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di hindari dengan imunisasi
yaitu: Hepatitis, Campak, Polio, Difteri,Tetanus, Batuk Rejan, Gondongan, Cacar
air, TBC
a. Imunisasi Aktif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang secara
aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio atau campak .
Imunisasi aktif juga dapat di bagi 2 macam:
1) Imunisasi aktif alamiah Adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di
peroleh sembuhdari suatu penyakit.
2) Imunisasi aktif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang
diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
b. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalan
tubuhnya di dapat dari luar. Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanus
Serum). Pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat
pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis
antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan.
misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
1. Imunisai pasif alamiah adalah antibodi yang di dapat seorang karena di
turunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika
beradadalam kandungan.
2. Imunisasi pasif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena
suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu
3. Jenis – Jenis Imunisasi
a. BCG (Bacillus Calmatte Guerin)
Dosis pemberian 1 kali pada usia 0-2 bulan pada bahu kanan.
Setelah penyuntikan imunisasi ini, akan timbul benjolan putih pada
lengan bekas suntikan yang akan membentuk luka serta reaksi
panas. Jangan dipecahkan.
b. DPT
Dosis pemberian 3 kali pada usia 2-11 bulan pada paha. Anak akan
mengalami panas dan nyeri pada tempat yang diimunisasi. Beri
obat penurun panas ¼ tablet dan jangan membungkus bayi dengan
selimut tebal.
c. Polio
Dosis pemberian 4 kali melalui tetes mulut (2 tetes) pada usia 4-6
bulan Setelah imunisasi, tidak ada efek samping. Jika anak
menderita kelumpuhan setelah imunisasi polio, kemungkinan
sebelum di vaksin sudah terkena virus polio.
d. Campak
Dosis pemberian 1 kali usia 9 bulan pada bahu kiri.Setelah 1
minggu imunisasi, terkadang bayi akan panas dan muncul
kemerahan. Cukup beri ¼ tablet penurun panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan Kesehatan Bayi adalah sebuah subjek mendasar yang harus diketahui oleh
orang tua. Selain itu, orang tua harus mengetahui tanda bayi sehat dan tanda bahaya pada
bayi.
Perawatan Kesehatan Anak Balita tentu saja harus diperhatikan dengan sangat baik
oleh para orang tua. Untuk mengetahui hal apa saja yang sangat penting dalam perawatan
kesehatan tersebut, diperlukan pengetahuan yang jelas terhadap pilar-pilar penting yang
erat kaitannya dengan kebutuhan balita Adapun pilar tersebut yaitu : nutrisi dan makanan
anak, kecerdasan anak, psikologi anak.
Dalam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, diantaranya dengan
pengukuran antopometri, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan
radiologi.
B. Saran
Dengan di buatnya makalah ini diharapkn mahasiswa khususnya D III kebidanan
dapatmengerti dan lebih memahami tentang arti kebidanan komunitas serta tugas-tugasnya
diwilayah kerja mengenai,perawatan kesehatanak balita, pemantauan tumbuh kembang
dan deteksi dini bayi dan balita, imunisasi. Dan lebih diharapkan makalah ini dapat
memotivasi bidan dimasa depan untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam memajukan
pelayanan bidan komunitas sehingga tercipta pelayanan yang berkualitas untuk menuju
indonesia sehat.
Daftar Pustaka