DISUSUN OLEH :
KELAS :A
KELOMPOK : I (SATU)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bakteri adalah salah satu golongan organism prokariotik (tidak mempunyai
selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup tentu mmiliki informasi genetic
berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus(nucleus) dan tidak ada
membrane inti. DNA pada bakteri berbentuk sirkuler, panjang dan biasa disebut
nukleoid. DNA bakteri tidak mempunyai intron dan hanya tersusun atas ekson
saja. Bakteri juga memiliki DNA ekstrakromosomal yang tergabung menjadi
plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler
Bakteri dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Salah satu klasifikasi
yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan pewarnaan gram.
Pewarnaan gram ditemukan oleh H.C.J. Gram, seorang histologist berkebangsaan
Denmark, pada tahun 1884. Prosedur pewarnaan gram dimulai dengan pemberian
pewarna basa, Kristal violet. Larutan iodine kemudian ditambahkan; semua
bakteri akan terwarnai biru pada fase ini. Sediaan kemudian ditambahkan semua
bakteri akan terwarnai biru pada fase ini. Sediaan kemudian diberi alcohol. Sel
gram positif akan tetap mengikat senyawa Kristal violet-iodine sehingga
berwarna biru, sedangkan gram negative akan hilang warnanya oleh alcohol.
Sebagai langkah terakhir counterstain (misalnya safranin yang berwarna merah)
ditambahkan sehngga sel gram negative yang tidak berwarna akan mengambil
warna kontras, sedangkan sel gram positif terlihat dalam warna biru keunguan
(violet). Perbedaan ini terjadi karena perbedaan penyusun peptidoglikan pada
struktur dinding selnya. Berdasarkan pewarnaan gram ,bakteri digolongkan
menjadi dua yaitu gram positif dan negatif.
Bakteri gram negative, golongan ini hanya memiliki lapisan peptidoglikan
yang tipis (5-10nm) dengan komposisi utama; lipoprotein,membrane luar dan
lipopolisakarida. Membrane luar pada gram negative juga memiliki sifat
hidrofilik, namun komponen lipid pada dinding selnya justru memberikan sifat
hidrofobik. Selain itu terdapat saluran special terbuat dari protein yang disebut
porins yang berfungsi sebagai tempat masuknya komponen hidrofilik seperti gula
dan asam amino yang penting untuk kebutuhan nutrisi bakteri. Lipoprotein
mengandung 57 asam amino yang merupakan ulangan sekuen 15 asam amino
yang saling bertaut dengan ikatan peptida dengan residu asam diaminopimelic
dari sisi tetrapeptida rantai peptidoglikan. Komponen lipidnya terdiri dari
diglyseride thioether yang terikat pada system terminal. Lipoprotein merupakan
komponen yang mendominasi dinding sel gram negative dan berfungsi sebagai
penstabil membran luar dan tempat pelekatan pada lapisan peptidoglikan.
Membrane luarnya merupakan struktur bilayer komposisi lembar dalamnya mirip
dengan membrane sitoplasma, hanya saja fosfolipid pada lapisan luarnya diganti
dengan molekul lipopolisakarida (LPS). Selain itu terdapat ruang antara
membrane dalam dengan membrane luarnya yang disebut ruang periplasma,
terdiri dari lapisan murein dan larutan protein mirip gel (protein pengikat substrat
tertentu,enzim hidrolitik dan enzim detoksifikasi)
LPS dari dinding sel gram negative terdiri dari lipid kompleks yang disebut
lipid A. dimana melekat polisakarida yang terangkai dengan pusat dan ujung dari
unit pengulangan, inti polisakarida dan antigen O. LPS terikat pada membrane
luar dengan ikatan hidrofobik. LPS disintesis pada membrane sitoplasma dan
dibawa ke posisi akhir sbelah luar. Lipopolisakarida berfungsi sebagai antigen
(antigen O pada rantai karbohidratnya) dan toxin (endotoksin yang berasal dari
komponen lipid A).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mempelajari beberapa tahapan dalam isolasi bakteri dan mengetahui
identifikasi bakteri apa yang terdapat pada sampel sputum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
Tabel Pengamatan
NO KLP SAMPEL P.GRAM HASIL PENGAMATAN
(KIA)
BHIB BA MC BA MC SLUNT BUTT GAS H2S
1 I T T T - - Acid Acid + _
(Basil) (Basil) Acid Acid + _
Tabel Pengamatan
Media MIO MR VP SCA UREA LIA KET
M I O
BA + _ _ - - + _ _
MC + + _ - - + _ +
Gambar
B. PEMBAHASAN
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangattinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri
(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agarsemua alat yang ada dalam
hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agarmenghindari
terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Enterobacter sp terutama Enterobacter sakazakii,Enterobacter cloacae
dan Enterobacter aerogenes adalah bakteri pathogen karena dapat
menyebabkan berbagai jenis infeksi sepertivbacterimia,infeksi saluran
pernafasan ringan,infeksi kulit,infeksi saluran kencing,endocarditis, infeksi
pada mata. Enterobacter sakazakii telah diduga kuat sebagai agen yang
menyebabkan beberapa dari kondisi klinis pada neonates,termasuk
meningitis,bacterinia,sepsis,dan neocrotizing enterocolitis. Dari than 1961
sampai tahun 2002 telah terjadi.
KESIMPULAN