Asuhan Keperawatan Pada Gangguan P
Asuhan Keperawatan Pada Gangguan P
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Perencanaan (Intervensi)
d. Pelaksanaan (implementasi)
c. Perencanaan Keperawatan
a. Ventilasi
Ventilasi merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan
paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah, demikian
sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara semakin tinggi.
Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan recoil.
Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang. sedangkan
recoil adalah kemampuan CO2 atau kontraksi menyempitnya paru. Pusat
pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh
ventilasi. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1) Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2) Adanya kondisi jalan napas yang baik
3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam
melaksanakan ekspansi atau kembang kempis.
b. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler
paru dan co2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi
oleh beberapa paktor, yaitu luasnya permukaan paru, tebal membran
respirasi atau permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial
(keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses
penebalan). Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana
O2 dari alveoli masuk kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam
rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena pulmonalis,
masuk dalam darah secara difusi).
c. Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan
tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output),
kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan
darah secara keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb.
a. Pernafasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2
dari tubuh, sering disebut sebagai pernapasan biasa. Proses pernapasan ini
dimulai dari masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu
bernapas, kemudian oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke
alveoli, lalu oksigen akan menembus membrane yang akan diikat oleh Hb
sel darah merah dan dibawa ke jantung. Setelah itu, sel darah merah
dipompa oleh arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru
dengan tekanan oksigen 100 mmHg.
b. Pernafasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel
jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses Semua
hormon termasuk derivate catecholamine dapat melebarkan saluran
pernapasan.
4) Thoraks
a) Inspeksi :
• Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi
berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan
diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa perbandingan diameter
antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2
Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya
stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas
bagian atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan
didengar saat inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang
bersiul, atau rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan
didengar saat inspirasi, ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar
dan kering serta di dengar saat ekspirasi.
Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk
produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non
produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi, ataukah
hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah
Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi
apakah takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah
bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.
Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah
arteri yang tinggi, ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang
rendah.
Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa,
peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus. Taktil vremitus
adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal
selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks
paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada
pria lebih mudah terasa karena suara pria besar
2. Saran
G. Referensi
1. Jaringan internet :
a. https://rosfina26.wordpress.com/2015/05/20/pemenuhan-kebutuhan-dasar-
pada-manusia-oksigenasi/. Diakses pada Minggu, 4 September 2016, Pukul
11.00.
b. http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.co.id/2012/12/kebutuhan-
oksigenasi.html. Diakses pada Minggu, 4 September 2016, Pukul 11.00.
c. https://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-dasar-asuhan-
keperawatan/. Diakses pada Minggu, 4 September 2016, Pukul 11.00.
d. http://askep-net.blogspot.co.id/2012/02/asuhan-keperawatan.html. Diakses
pada Minggu, 4 September 2016, Pukul 11.00.
e. http://ariskha-nurrahmawati.blogspot.co.id/p/asuhan-keperawatan-
oksigenasi.htm. Diakses pada Minggu, 4 September 2016, Pukul 11.00.
2. Buku Ajar :
a. Diktat Biologi untuk SMA kelas XI mengenai sistem Respirasi
b. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada pasien gangguan pernafasan oleh Arif
Mutaqin.
c. Buku Paket Biologi untuk SMA kelas XI, Penerbit : Erlangga.