LAMBUNG
TERMINOLOGI
Ulkus Peptikum (UP)/ peptic ulcer :
tdr dr: Ulkus lambung (gastric ulcer/tukak lambung)
dan
ulkus duodenum(duodenal ulcer/tukak duodenum)
3
ü Lokasi UP >> bulbus duodenalis (90%) dan
kurvatura minor gaster, dapat terjadi di
esofagus, jejunum, pilorus
Ø UP menjadi ancaman besar bagi penduduk
dunia dgn tinggi morbiditas dan mortalitas
Ø Prevalensi UP pada ♂ 11-20%, ♀ 8-11%
Ø Menyebabkan ganguan kesehatan dan
ekonomi
4
Patogenesis UP
Ketidak seimbangan antara faktor agresif (yg
merusak mukosa) dgn faktor defensif (yg
memelihara keutuhan mukosa) gaster dan
duodenum
5
q Jatuhnya dogma asam menyebabkan perobahan prinsip terapi
penyakit multifaktor
6
ANATOMI DAN FISIOLOGI GASTRODUODENAL
7
Anatomi gaster
Junquiera L.C, Carneiro J, Kelley R.O. Basic Histology. 10th edition,
Washington, Lange, 2003
8
q Fisiologi Sekresi Gaster
ü Sekresi HCl akibat dihasilkan dalam tiga fase
yang berbeda tergantung sumber rangsangan
ü Sefalik
ü Gastrik
ü Intestinal
9
EPIDEMIOLOGI DAN KLASIFIKASI ULKUS PEPTIKUM
l Epidemiologi
¢ Semua kelompok umur, tu > 45 thn
¢ Prevalensi 2 - 4%
¢ Negara Barat, dr radiologi dan otopsi, sekitar 10% mengalami
UP
¢ UP bertanggung jawab atas 7.500 kematian per tahun dan
400.000 kecacatan di Amerika
¢ Inggris 6 - 20% org berumur >55 tahun ke atas pernah
mengalami UP
¢ Indonesia relatif rendah, prevalensi 6 – 15%, laki-laki >
wanita (3-4 : 1)
10
ü Klasifikasi Ulkus Peptikum
l Kronis
l Gaster
l Duodenum
l Jejunum. (jarang)
11
Ulkus akut dan ulkus kronis pada ulkus peptikum
Price, Sylvia Anderson, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit . Ed.6: Jakarta : EGC, 2005
12
¢ Berdasarkan bentuk dan besarnya ulkus
l Bentuk bulat
l Bentuk garis
l III. Muskularis
l IV. Serosa
13
ETIOPATOGENESIS ULKUS PEPTIKUM
Multifaktorial
14
Etiologi ulkus peptik
balance theory
16
Kesimbangan faktor agresif dan faktor defensif
Manan C. Gastropati obat anti inflamasi non steroid dalam dyspepsia sains dan
aplikasi klinik. FKUI Jakarta 2002
17
l Epitel gastroduodenal mengalami iritasi oleh 2 faktor agresif :
¢ Perusak endogen (HCI, pepsinogen/pepsin dan garam
empedu);
¢ Perusak eksogen (Bakteri helicobacter pylori, obat-obatan
seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS), kebiasaan
merokok dan alkohol)
¢ Epitel
18
Komponen yang terlibat dalam pertahanan dan perbaikan mukosa
Gastroduodenal
Tarigan P. Tukak gaster. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi V. Balai Penerbit
FKUI, 2009
19
l Faktor Agresif
¢ Asam dan Pepsin
l Karel Schwarz (1910) membuat dictum “No acid peptic
activity, no ulcer”
l Sel parietal/oxyntic mengeluaran asam lambung HCl, sel
20
Patogenesis Ulkus duodenum berbeda dgn ulkus gaster
l Ulkus duodenum asam lambung memegang peranan
dan peningkatan HCl pada keadaan basal dan pada
stimulasi atau setelah makan
l Ulkus gaster mekanisme pertahanan mukosa lebih
penting (faktor defensif); antara lain gangguan
motilitas gaster yang menyebabkan refluks empedu
dari duodenum ke gaster, perlambatan pengosongan
gaster
21
l Helycobacter Pylori (Hp)
¢ Warren and Marshall 1983 mengemukakan No Hp
no ulcer
¢ H.pylori kuman patogen gram negatif berbentuk
batang/spiral, mikroaerofilik berflagela hidup pada
permukaan empitel, mengandung urease, hidup
diantrum, migrasi ke proksimal gaster dapat
berubah menjadi kokoid suatu bentuk dorman
bakteri
¢ Studi epidemiologi menunjukkan hubungan sangat
kuat antara infeksi H.pylori dgn U.gaster dan
U.duodenum
22
l Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS)
¢ Patogenesis terjadinya kerusakan mukosa terutama akibat
efek toksik/iritasi langsung
¢ OAINS/ASA juga menghambat kerja dari enzim
siklooksigenase (COX) pada asam arakidonat sehingga
rnenekan produksi prostaglandin
¢ Kerusakan mukosa akibat hambatan prostaglandin melalui 4
tahap:
l Menurunnya sekresi mukus dan bikarbonat
mukosa,
l Berkurangnya aliran darah mukosa
l Kerusakan mikrovaskuler
23
Mekanisme OAINS menginduksi kerusakan mukosa
Tarigan P. Tukak gaster. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi V. Balai Penerbit
FKUI, 2009
24
l Dua kajian sistematis menunjukkan infeksi H pylori
meningkatkan risiko ulkus peptik dan pendarahan
ulkus pada pengguna OAINS lama
25
Faktor Defensif
l Pembentukan dan Sekresi Mukus
¢ Fungsi mukus sebagai proteksi mukosa :
l Pelicin yang menghambat kerusakan mekanis (cairan
26
l Sekresi Bikarbonat
¢ Kelenjar gaster mensekresikan biknat 24 mMol
¢ Menetralisir keasaman di sekitar lapisan sel epitel
27
l Mekanisme Permeabilitas Ion Hidrogen
¢ Proteksi mukosa dan jaringan lebih dalam diperoleh dari
resistensi elektris dan permeabilitas ion yang selektif pada
mukosa
l Regenerasi Epitel
¢ penggantian sel epitel mukosa kurang dari 48 jam
¢ Kerusakan sedikit mukosa (gastritis/duodenitis) diperbaiki
dengan mempercepat penggantian sel-sel yang rusak
28
l Peranan Prostaglandin
¢ Selain sitoprotektif, PGE mempunyai efek menghambat
sekresi gaster
29
Patogenesis ulkus peptikum
Berardi RR. Peptic ulcer disease. In:Pharmacotherapy: a pathophysiologic approach.
5th ed. New York: McGraw-Hill; 2002
30
Klinis & Diagnosis
l Anamnesa:
Nyeri ulu hati dipengaruhi makanan (ulkus lambung
mek stlh makan, ulkus duodeni me$ setlh makan dan
me k 1,5-3 jam setlh mkn, & night pain) , sindrom
dispepsia, anoreksia, BB turun
l Pemeriksaan Fisik :
Nyeri tekan ulu hati/epigastrium, pain pointing
l Diagnosis :
Endoskopi : lesi ulkus , perdarahan
X-foto dgn Barium Meal : niche mukosa
Pemeriksaan Kuman Helikobakter pylori:
Tes Serologi, CLO(campylobacter like organism),
UBT(urease breath test), biakan
31
Diagnosis :
32
33
Terapi
l Diet : sama dgn gastritis, bila perdarahan,
dipuasakan
l Obat-obatan :
Sama dengan gastritis tapi ditambah Antibiotik
(eradikasi HP) bila terbukti test serologi HP (+)
Terapi tripel 1-2 minggu:
PPI 2x1, amoxicilin(AMO) 2x1gr,
claritromisin(CLA)2x500mg
atau PPI, MET,CLA atau PPI,AMO, MET
34
KOMPLIKASI :
perdarahan, perforasi, obstruksi, Ca gaster
l Obat Komplikasi :
Perdarahan : puasa, anti perdarahan,
transfusi
Pembedahan bila tjd perforasi
35
36