LP Cairan Dan Elektrolit
LP Cairan Dan Elektrolit
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KELOMPOK 6
Hipokalsemia Pemeriksaan fisik: perasaan mati rasa dan geli pada jari
dan sirkumoral (sekitar mulut), refleks hiperaktif, tanda
Trousseau’s positif (spasme karpopedal disertai
hipoksia), tandan Chvostek’s positif (kontraksi otot
wajah ketika saraf wajah tidak berfungsi), tetanus, kram
otot, dan fraktur patologis (hipokalsemia kronik)
Hasil laboratorium: kadar kalsium serum terionisasi di
bawah 4,5 mEq/L dan total kalsium serum di bawah 8,5
mEq/L
Hiperkalsemia Pemeriksaan fisik: anoreksia, mual dan muntah,
kelemahan, refleks hipoaktif, letargi, nyeri tumpul (batu
ginjal), tingkat kesadaran menurun, perubahan
kepribadian, dan henti jantung.
Hasil laboratorium: kadar kalsium serum terionisasi di
atas 5,5 mEq/L dan total kalsium serum di atas 10,5
mEq/L
C. Pathway
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan darah
Darah perifer lengkap, gas darah dan elektrolit
2. Pemeriksaan feses
Makrokospis dan mikrokospis, pH dan kadar gula
Jika diduga ada intoleransi glukosa
1. Pemeriksaan kadar urenum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal
2. Dan pemeriksaan lain pemeriksaan elektrolit, darah lengkap, pH, berat jenis
urine dan analisis gas darah, Hct, Hb, BUN, CVP, darah vena ( sodium,
potassium, klorida, kalsium, magnesium, pospat, osmolalitas serum), pH urine.
E. Penatalaksanaan Medis
1. Pemberian cairan intravena untuk yang kehilangan cairan akut/berat
2. Pengkajian masalah yang berat, bunyi nafas dan warna kulit
3. Imobilisasi cairan dengan memposisikan pasien pada posisi supine
4. Menghentikan infus bila pemberian natrium cairan berlebihan
5. Frekuensi pemberian airan didasarkan keparahan, kekurangan dan respon
kemodinamik pasien terhadap penggantian cairan
6. Pemberian deuretik jika pembatasan diet natrium tidak cukup untuk
mengurangi odema dengan mencegah reabsorpsi natrium dan air oleh ginjal
F. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan
a. Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parentral).
b. Tanda umum masalah elektrolit.
c. Tanda kekurangan dan kelebihan cairan.
d. Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan
elektrolit.
e. Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan.
f. Status perkembangan seperti usia dan situasi sosial.
g. Faktor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu pengobatan.
2. Pengukuran klinik
a. Berat badan
Kehilangan/bertambahnya berat badan menunjukkan adanya masalah
keseimbangan cairan :
±2% : ringan
±5% : sedang
± 10 % : berat
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama
b. Keadaan umum
Pengukuran tanda vital seperti suhu, tekanan darah, nadi, dan
pernapasan.
Tingkat kesadaran.
c. Pengukuran pemasukan cairan
Cairan oral : NGT dan oral.
Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV.
Makanan yang cenderung mengandung air.
Irigasi kateter atau NGT.
d. Pengukuran pengeluaran cairan
Urine : volume, kejernihan/ kepekatan.
Feses : jumlah dan konsistensi.
Muntah.
Tube drainage.
IWL.
e. Ukur keseimbangan cairan dengan akurat: normalnya sekitar ± 200 CC.
Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus:
Intake - output
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Rata-rata intake cairan perhari
Air minum 1500-2500 ml
Air dari makanan 750 ml
Air hasil oksidasi (metabolism) 200 ml
2) Rata-rata output cairan per hari
Urine 1400-1500 ml
IWL
- Paru 350-400 ml
- Kulit 350-400 ml
Keringat 100 ml
Feses 100-200 ml
3) Insensible Water Loss
Dewasa 15cc/kgBB/hari
Anak (30- usia (tahun) cc/kgBB/hari
*Rumus IWL
IWL = (15 x BB
24 jam
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada :
a. Integumen : Keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan otot, tetani,
dan sensasi rasa.
b. Kardiovaskuler: Distensi vena jugularis, tekanan darah, hemoglobin, dan
bunyi jantung.
c. Mata: Cekung, air mata kering.
d. Neurologi : Refleks, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran.
e. Gastrointestinal: Keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-muntah,
dan bising usus.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan elektrolit, darah lengkap, PH, berat janis urine, dan analisis gas
darah.
G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang terjadi pada masalah kebutuhan eliminasi urine adalah
sebagai berikut:
1. Kekurangan volume cairan
Definisi: Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium.
Batasan Karakteristik:
Perubahan dalam status mental
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Penurunan volume nadi
Penurunan turgor kulit
Penurunan pengeluaran urin
Menurunnya pengisian vena
Membrane mucus kering
Kulitnya kering
Mempertinggi hematokrit (persentase volume eritrosit dalam darah secara
keseluruhan)
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan rata-rata denyut nadi
Peningkatan konsentrasi urine
Kehilangan berat badansecara tiba-tiba
Dahaga
Kelemahan
Faktor yang berhubungan:
Kehilangan cairan aktif
Peningkatan hematokrit
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan frekuensi nadi
Peningkatan konsentrasi urine
Penurunan berat badan tiba-tiba (kecuali pada ruang ketiga)
Haus
Kelemahan
H. Rencana Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Kekurangan volume NOC NIC
cairan. Fluid balance Fluid Management
Definisi: penurunan cairan Hydration Timbang
intrseluler. Ini mengacu Nutritional Status:Food popok/pembalut jika
pada dehidrasi, kehilangan and Fluid diperlukan
cairan saat tanpa perubahan Intake Pertahankan catatan
pada natrium. Kreteria Hasil: intake dan output yang
Batasan karakteristik: Mempertahankan urine akurat
Perubahan status output sesuai dengan Monitor status hidrasi
mental usia dan BB, BJ urine (kelembaban membran
Penurunan tekanan normal, HT normal. mukosa, nadi adekuat,
darah Tekanan darah, nadi, tekanan darah
Penurunan tekanan suhu tubuh, dalam batas ortostatik), jika
nadi normal diperlukan.
Penurunan volume nadi Tidak ada tanda-tanda Monitor vital sign
Penurunan turgor kulit dehidrasi Monitor masukan
Penurunan turgor lidah Elastisitas turgor kulit makanan/ cairan dan
hitung intakae kalori
Penurunan haluran urin baik, membran mukosa harian.
Penurunan pengisian lembab, tidak ada rasa Kolaborasikan
vena haus yang berlebihan. pemberian cairan IV
Membran mukosa Monitor status nutrisi
kering Berikan cairan IV pada
Mulut kering suhu ruangan
Peningkatan hematokrit Dorong masukan oral
Peningkatan suhu Berikan penggantian
tubuh nasogatrik sesuai output
Peningkatan frekuensi Dorong keluarga untuk
nadi membantu pasien
Peningkatan makan.
konsentrasi urin Tawarkan snack (jus
Penurunan berar badan buah, buah segar)
Haus Kolaborasi dengan
Kelemahan dokter
Faktor Berhubungan Atur kemungkinan
Kehilangan cairan aktif transfusi
Kegagalan mekanisme Persiapan transfusi
regulasi Hypovolemia Management
Monitor status cairan
termasuk intake dan
output cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb dan
hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor respon pasien
terhadap
penambahan cairan
Monitor berat badan
Dorong pasien untuk
menambah intake
oral
Pemberian cairan iv
monitor adanya
tanda dan gejala
kelebihan volume
cairan
Monitor adanya tanda
gagal ginjal
2. Kelebihan volume cairan NOC NIC
Definisi: peningkatan electrolite and acid Fluid management
retensi cairan isotonik base balance timbang
Batasan karakteristik fluid balance popok/pembalut jika
bunyi napas hydration diperlukan
adventisius kriteria hasil pertahankan cairan
gangguan elektrolit terbebas dari edema, intake dan output
anasarka efusi, anaskara yang akurat
ansietas bunyi nafas bersih, pasang urin kateter
azotemia tidak ada jika diperlukan
perubahan tekanan dyspneu/ortopneu monitor hasil Hb
darah terbebas dari distensi yang sesuai dengan
perubahan status vena jugularis, reflek retensi cairan (BUN,
mental hepatojugular + Hmt, osmolalitas
perubahan pola memelihara tekanan urin)
pernapasan vena sentral, tekanan monitor status
penurunan hematokrit kapiler paru, output hemodinamik
penurunan jantung dan vital sign termasuk CVP, MAP,
hemoglobin dalam batas normal PAP, dan PCWP
dispnea terbebas dari monitor vital sign
edema kelelahan, kecemasan monitor indikasi
peningkatan tekanan atau kebingungan retensi/kelebihan
vena sentral menjelaskan indikator cairan (cracles, CVP,
kelebihan cairan edema, distensi vena
asupan melebihi
leher, asites)
haluaran
kaji lokasi dan luas
distensi vena jugularis
edema
oliguria
monitor masukan
ortopnea
makanan/cairan dan
efusi pleura hitung intake kalori
refleksi hepatojugular monitor status nutrisi
positif
kolaborasi pemberian
perubahan tekanan diuretik sesuai
arteri pulmonal interuksi
kongesti pulmonal batasi masukan
gelisah cairan pada keadaan
perubahan berat jenis hiponatermi dilusi
urin dengan serum
bunyi jantung S3 Na<130mEq/l
penambahan berat kolaborasi dokter
badan dalam waktu jika tanda cairan
sangat singkat berlebih muncul
faktor-faktor yang memburuk
berhubungan fluid monitoring
gangguan mekanisme tentukan riwayat
regulasi jumlah dan tipe
kelebihan asupan intake cairan dan
cairan eliminasi
kelebihan asupan tentukan
natrium kemungkinan faktor
risiko dari
ketidakseimbangan
cairan (hipertermia,
terapi diuretik,
kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll)
monitor berat badan
monitor serum dan
elektrolit urin
monitor serum dan
osmolalitas urin
monitor BP, HR, dan
RR
monitor tekanan
darah orthostatik dan
perubahan irama
jantung
monitor parameter
hemodinamik infasif
catat secara akurat
intake dan output
monitor adanya
distensi leher, rinchi,
odema, perifer dan
penambahan BB
monitor tanda dan
gejala dari odema
I. Referensi
Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta : EGC
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta:EGC
Potter&Perry.2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume.2 Konsep Proses dan
Praktik Edisi 4.Jakarta:EGC
Tarwoto&Wartonah.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta
:Salemba Medika
Herdinan, Heather T. 2012.Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan Klasifikasi
2012-2014 .Jakarta: EGC.
Nanda International (2015). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011.
Jakarta :Penerbit buku kedokteran EGC .