Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri Kendari


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX / I (Satu)
Materi Pokok : Kesebangunan dan Kekongruenan
Alokasi Waktu : 5 Pertemuan (13 JP)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menjelaskan dan menentukan 3.6.1 Mengidentifkasi dua benda sebangun atau
kesebangunan dan tidak.
kekongruenan antar bangun 3.6.2 Menjelaskan syarat-syarat/sifat-sifat dua
datar bangun segi banyak yang sebangun.
3.6.3 Menguji dan membuktikan dua segitiga
sebangun atau tidak.
3.6.4 Mengidentifkasi dua benda/bangun
kongruen atau tidak.
3.6.5 Menjelaskan syarat-syarat dua bangun segi
banyak yang kongruen.
3.6.6 Menguji dan membuktikan dua segitiga
kongruen atau tidak.

4.6 Menyelesaikan masalah yang 4.6.1 Menentukan panjang sisi atau besar sudut
berkaitan dengan kesebangunan yang belum diketahui dari dua bangun segi
dan kekongruenan antar bangun banyak yang sebangun
datar 4.6.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari
berdasarkan hasil pengamatan yang terkait
penerapan konsep kesebangunan bangun
datar segi banyak
4.6.3 Menentukan panjang sisi atau besar sudut

1
yang belum diketahui dari dua bangun segi
banyak yang kongruen
4.6.4 Menyelesaikan masalah sehari-hari
berdasarkan hasil pengamatan yang terkait
penerapan konsep kekongruenan bangun
datar segi banyak

Fokus nilai-nilai sikap dan karakter:


1. Religius
2. Kerjasama
3. Rasa Ingin Tahu

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
Melalui discovery learning, peserta didik dapat:
1. Mengidentifkasi dua benda sebangun atau tidak.
2. Menjelaskan syarat-syarat/sifat-sifat dua bangun segi banyak yang sebangun.
3. Bersikap religius, kerjasama dan rasa ingin tahu

Pertemuan kedua (3 JP)


Melalui discovery learning, peserta didik dapat:
1. Menguji dan membuktikan dua segitiga sebangun atau tidak.
2. Menentukan panjang sisi atau besar sudut yang belum diketahui dari dua bangun
segi banyak yang sebangun.
3. Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan hasil pengamatan yang terkait
penerapan konsep kesebangunan bangun datar segi banyak.
4. Bersikap religius, kerjasama dan rasa ingin tahu

Pertemuan ketiga (2 JP)


Melalui discovery learning, peserta didik dapat:
1. Mengidentifkasi dua benda/bangun kongruen atau tidak.
2. Menjelaskan syarat-syarat dua bangun segi banyak yang kongruen.
3. Bersikap religius, kerjasama dan rasa ingin tahu

Pertemuan keempat (3 JP)


Melalui discovery learning, peserta didik dapat:
1. Menguji dan membuktikan dua segitiga kongruen atau tidak.
2. Menentukan panjang sisi atau besar sudut yang belum diketahui dari dua bangun
segi banyak yang kongruen.
3. Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan hasil pengamatan yang terkait
penerapan konsep kekongruenan bangun datar segi banyak.
4. Bersikap religius, kerjasama dan rasa ingin tahu

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta
 Kongruen

2
 Factor sekala
 Sebangun
b. Konsep
 Dua bangun datar dikatakan kongruen jika kedua bangun datar tersebut
mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
 Jika dua bangun datar kongruen maka:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, dan
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
 Jika dua segitiga kongruen maka:
• Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang, dan
• Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar.
 Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga sama besar maka kedua
segitiga tersebut sebangun.
 Dua bangun datar dikatakan sebangun jika:
1. sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) pada kedua bangun datar sama
besar, dan
2. perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) pada kedua
bangun datar sama.
 Konstanta suku pada bentuk aljabar yang berupa bilangan/nilai tertentu.
c. Prinsip
 Mengidentifikasi dua benda kongruen atau tidak
 Mendapatkan dua bangun kongruen dengan cara translasi, dan rotasi
 Syarat dua bangun yang kongruen
 Menguji kekongruenan dua segitiga dapat dilakukan dengan:
 Kriteria sisi-sisi-sisi
 Kriteria sisi-sudut-sisi
 Kriteria sudut-sisi-sudut
 Kriteria sisi-sudut-sudut
2. Materi Pembelajaran Remedial
 IPK yang belum dikuasai oleh siswa dalam materi kekongruenan dan
kesebangunan
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
 Kekongruenan dan kesebangunan

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


1. Alat Pembelajaran : LCD dan Laptop
2. Media Pembelajaran : Tampilan slide pada power point (terlampir)

G. Sumber Belajar
- Buku siswa: As’ari, Abdul Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas IX
Semester II. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal (197-248).

3
- Buku guru: As’ari, Abdul Rahman, dkk. 2017. Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas
IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal (189-234).
- Bahan Ajar, LKPD (terlampir)

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Komponen 4C Level HOTS
Pendahuluan ( 10 menit )
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran
2. Guru menayakan kabar dan mengecek kehadiran
peserta didik.
3. Guru memberikan motivasi, manfaat materi, dan
apersepsi.
4. Pendidik menyampaikan indikator pembelajaran yang
ingin dicapai, cakupan materi, dan tujuan pembelajaran
pertemuan saat ini.
5. Guru membagi peserta didik dalam kelompok dan
mengatur tempat duduk.
Kegiatan Inti (55 menit)
Tahap 1. Memberi Stimulus
1. Setiap peserta didik menerima stimulus berupa
ilustrasi benda/bangun kongruen dan tidak kongruen
yang ditayangkan lewat slide power point
2. Setiap peserta didik mengamati ilustrasi gambar yang
ditayangkan.
Tahap 2. Mengindentifikasi masalah
3. Guru menanyakan kepada peserta didik mengapa dua
bangun/benda atau lebih dikatakan kongruen
berdasarkan ilustrasi yang diberikan.
4. Peserta didik memberikan tanggapan mengenai syarat Critical thinking
dua bangun/benda atau lebih dikatakan kongruen
berdasarkan ilustrasi yang diberikan
5. Guru memberikan LKPD kepada peserta didik.
6. Setiap peserta didik diarahkan untuk menemukan Analisis
masalah dari ilustrasi pada kegiatan di LKPD. (C4)
Tahap 3. Mengumpulkan data
6. Peserta didik berdiskusi bekerja dalam kelompok Collaboration
melakukan kegiatan yang ada pada LKPD
7. Setiap kelompok diarahkan untuk mengumpul-kan
informasi di buku peserta didik atau sumber lainnya.
Tahap 4. Mengolah data
8. Peserta didik mengeksplorasi pengetahuan baru dari
masalah yang mereka temukan.
9. Setiap peserta didik mendiskusikan hasil dari LKPD
berdasarkan hasil informasi yang ditemukan
10. Setiap peserta didik membuat hipotesis dari suatu Creativity
permasalahan.

4
Tahap 5. Memverifikasi
11.Salah satu anggota dari tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kegiatan LKPD
12. Kelompok yang lain memperhatikan dan mem- Communication
berikan tanggapan
Tahap 6. Menyimpulkan
13. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
hasil kegiatan LKPD.
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi sebagai umpan balik
terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.
2. Guru memberikan tugas (penugasan).
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam penutup.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual dan sosial

No. Teknik Bentuk Waktu Keterangan


Instrume Pelaksanaan
1. Jurnal n
Catatan Saat Penilaian untuk dan
Jurnal pembelajaran pencapaian pembelajaran
berlangsung (assessment for and of learning)
2. Penilai Lembar Setelah Penilaian untuk dan
an Diri Observasi pembelajaran pencapaian pembelajaran
berlangsung (assessment for and of learning)
Instrumen penilaian terlampir

b. Pengetahuan

No. Teknik Bentuk Waktu Keterangan


Instrumen Pelaksanaan
1. Penugasan Essay Saat Penilaian untuk pembelajaran
pembelajaran (assessment for
berlangsung learning) dan sebagai
pembelajaran (assessment as
learning)

2. Tertulis Essay Setelah Penilaian pencapaian


pembelajaran pembelajaran (assessment of
usai learning)
Instrumen penilaian terlampir

5
c. Keterampilan
Bentuk Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Tes Tertulis Essay Saat Penilaian untuk, sebagai,
pembelajaran dan/atau pencapaian
berlangsung pembelajaran (assessment for, as,
dan/atau setelah and of learning)
usai

Instrumen penilaian terlampir

1. Pembelajaran Remedial
Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
ke bagian Pengayaan. Pada kegiatan remedial, pendidik memberikan pemahaman kepada
peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Bentuk kegiatannya bisa berupa
pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, dan pemanfaatan tutor
sebaya. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remedial:
a. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tuntas.
Materi yang sering diremedialkan adalah:
1) Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan hasil pengamatan yang terkait
penerapan konsep kekongruenan bangun datar segi banyak
Contoh:
1. Sekelompok peserta jelajah alam mendapat tugas untuk menaksir lebar suatu
sungai tanpa mengukurnya secara langsung. Mereka menentukan titik acuan
di seberang sungai yaitu titik A. Satu peserta lain berdiri di titik C. Peserta
yang lain berdiri di titik B tepat di depan A. Kemudian berjalan menuju ke titik
F dengan jarak B ke F adalah dua kali jarak B ke C. Dari titik F ia berjalan
menuju titik D, di mana dengan pandangannya objek di titik A-C-D terletak
pada satu garis lurus. Sehingga lebar sungai dapat diketahui dengan
mengukur jarak F ke D. Apakah cara tersebut tepat utuk menaksir lebar
sungai? Jelaskan.

2) Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan hasil pengamatan yang terkait


penerapan konsep kesebangunan bangun datar segi banyak

6
Contoh:
Sebuah pohon tingginya 24 m dan tiang bendera 8m, jika bayangan pohon 15 m maka
bayangan tiang bendera adalah

2. Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KBM/KKM
berdasarkan hasil Penilaian Harian. Pembelajaran pengayaan diberikan sekali dan tidak
diakhiri dengan penilaian. Bentuknya bisa berupa: tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi, dan mewawancarai
narasumber.
Soal OSN:
Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika diketahui AB = 144 cm dan BC = 108 cm, persegi panjang ABCD, BCGF, dan EHGD
merupakan persegi panjang-persegi panjang yang sebangun, tentukan luas daerah AFHE!

Kendari, 2018
Mengetahui,
Kepala SMPN Kendari Guru Mata Pelajaran

.................................................. ……………………………..
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai