Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN BERESIKO TINGGI PADA KELUARGA YANG

MEMPUNYAI ANAK CACAT MENTAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Beresiko
Tinggi

Disusun Oleh :
Kelompok 1
KETUA KELOMPOK
RONI ARISANDI

ANNISA NURMALIA F IKA SARTIKA


ASIH IMAS DAHLIA
DEDE SUGENDI KURNIASIH
HERTI OKTAPIAWATI RISMAYANTI
TINA IRNAWATI YUNI APRIANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI


2018
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Keluarga

a. Data Umum

1) Identitas Keluarga

a) Nama Kepala Keluarga : Ny. I

b) Nama Klien : An. A

c) Umur : 10 Tahun

d) Jenis Kelamin : Perempuan

e) Agama : Islam

f) Pendidikan : Sekolah Luar Biasa Joglo

g) Pekerjaan :-

h) Alamat : Jl. Pangeran Hidayatullah. Cianjur

2) Komposisi Keluarga

Jenis Hubungan
No Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan KK
1 An. A 10 th Perempuan Islam Cucu Sekolah Dasar IRT
b. Genogram

SUAMI SUAMI
KE 1 KE 2

Keterangan :

: Nenek

: Kakek

SUAMI
KE 1
: Ayah Kandung Klien

: Laki-Laki

: Perempuann

K : Klien

: Tinggal serumah

: Cerai
c. Tipe Keluarga

Keluarga klien merupakan tipe keluarga besar yang terdiri dari ibu, anak,

dan cucu. Tapi klien tinggal bersama nenek nya. Karena orang tua klien

bercerai dan ibu nya sudah memiliki suami baru dan punya anak lagi.

d. Latar Belakang Budaya

Suku keluarga Ny. I adalah suku sunda, begitu pula anak dan cucunya.

Berkomunikasi sehari-hari antar keluarga menggunakan bahasa sunda,

kebiasaan yang berpengaruh terhadap kesehatan tidak ada. Keluarga

memanfaatkan fasilitas kesehatan modern yaitu sedang sakit

memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan/Puskesmas.

e. Identifikasi Agama

Agama yang ada di keluarga Ny. I yaitu agama Islam, di dalam keluarga

tidak ada perbedaan agama, antara anggota keluarga terlihat taat dalam

menjalankan ibadahnya dan dalam keluarga agama dijadikan sebagai

dasar keyakinan dalam kehidupan.

f. Rekreasi Keluarga

Dalam keluarga Ny. I pernah melakukan reksreasi ke tempat wisata tidak

tentu waktunya.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga

a. Riwayat kesehatan keluarga

Neneknya sering mengalami pegal-pegal dan nyeri kaki serta mempunyai

penyakit katarak, sering berair matanya dan penglihatan tidak jelas, dokter

menyarankan untuk operasi, tetapi Ny. I menolak untuk operasi karena takut.

Ny. I mengatakan kondisi kesehatan cucu nya baik-baik saja tetapi sekitar 2

bulan yang lalu cucu nya mengalami demam dan dibawa berobat ke

puskesmas. Tetapi sering kali cucu nya mengalami batuk dan flu.

3. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Ny. I saat ini adalah tahap keluarga dengan

usia dewasa (pelepasan) karena anak-anaknya sudah menikah dan hanya

tinggal satu cucu (An. A) yang tinggal serumah bersama Ny. I.

b. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi

Menurut keluarga selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi dengan

cukup meskipun selama ini yang mencari nafkah adalah Ny. I sendiri dibantu

cucu nya berjualan di rumah nya dan sesekali berjualan keliling

perkampungan bersama cucunya. Tetapi ada tugas-tugas perkembangan yang

belum terpenuhi yaitu kurang nya kasih sayang dan perhatian cucu nya dari

orang tua nya.


c. Riwayat keluarga inti

Dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga, keluarga

Ny.I mengatasinya dengan bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah

yang ada dalam keluarga dan yang mengambil keputusan adalah ibu kandung

klien. Keluarga Ny. I mengatakan dalam menyelesaikan masalah keluarganya

yang berhubungan dengan masalah klien keputusan terakhir berada pada

keputusan ibu

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Dalam keluarga Ny. I sebelumnya tidak ada yang menderita penyakit kronis

4. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri, tipe rumah permanen dengan

lantai semen dan dinding tembok, luas rumah 4 x 5 m2, jumlah ruangan terdiri

dari 1 kamar tidur, 1 ruang TV/keluarga, dapur dan kamar mandi berada di

luar rumah nya, tidak mempunyai septik tank, sumber air dari sumur gali

mempunyai 2 jendela kecil berada di atas setiap hari dibuka dan memiliki

ventilasi yang kurang. Tidak memiliki halaman dan pekarangan rumah.

b. Karakteristik komunikasi dan tetangga

Keluarga tinggal di daerah yang tidak jauh dari pusat kota, hubungan anggota

keluarga dengan tetangga sekitar baik, mayoritas penduduk sebagai pedagang.


dan aturan atau norma dalam lingkungan daerah tempat tinggal Ny. I

ditentukan bersama-sama dengan jalan musyawarah.

c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny. I tinggal di daerah tersebut sejak Ny. I masih kecil dan keluarga

tidak pernah pindah-pindah tempat tinggal.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga terkadang melakukan sosialisasi dengan masyarakat seperti

mengikuti pengajian, keluarga sangat akrab dengan lingkungan sekitar.

5. Struktur Keluarga

a. Pola dan proses komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga yaitu pola terbuka antara Ny.

I dan cucunya yang berusia 10 tahun dan neneknya Ny. I Keluarga yang

dominan berbicara di rumah Ny. I dalam berkomunikasi tidak ada masalah.

b. Struktur kekuatan keluarga

Dalam mengambil keputusan biasanya dilakukan oleh ibunya klien dibantu

dengan Ny.I dengan jalan musyawarah untuk mencapai kesepakatan demi

kepentingan anak dan cucu nya.


c. Struktur peran

Keluarga tidak pernah mengeluh tentang peran masing-masing. Ny. I

menjalankan tugasnya sebagai seorang nenek, dan yang bertugas sebagai

pencari nafkah neneknya, Ny. I dan keluarga yang lain menjalankan perannya

dengan baik.

d. Nilai atau norma dalam keluarga

Di dalam keluarga tidak ada kesepakatan yang mempengaruhi kesehatan, jika ada

keluarga yang sakit keluarga selalu membawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

6. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman dengan

keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai, menghormati, dan tidak

saling memaksakan kehendak.

b. Fungsi sosialisasi

Hubungan keluarga Ny. I dengan tetangga sekitar bejalan dengan baik tidak

pernah ada pertengkaran dengan tetangga sekitar, kegiatan kemasyarakatan

yang diikuti oleh keluarga Ny. I adalah pengajian yang dilaksanakan

seminggu sekali di madrasah.


c. Fungsi ekonomi

Setiap anggota keluarga tidak semua mempunyai penghasilan. Ny. I dan

cucunya yang mempunyai penghasilan dari berjualan gorengan dan dagang

buka warung. Ny. I dan An. A mendapatkan kiriman uang dari ayah kandung

nya sebulan sekali kadang sampai berbulan bulan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

d. Fungsi reproduksi

Keluarga Ny. I tidak memiliki rencana untuk menambah keluarga baru dan

tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah keluarga karena

Ny. I sudah menopause. Pandangan keluarga terhadap pendidikan seks yaitu

keluarga menganggap pendidikan seks pada anak-anak harus disesuaikan pada

usia anak. Karena Ny. I merawat anak usia 10 tahun, jadi Ny.I harus bener

bener memberikan arahan kepada cucunya yang mempunyai kelainan mental.

e. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan Keluarga dalam Bidang Kesehatan

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga menganggap kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan

karena berkaitan dengan kehidupan dan apabila salah satu anggota

keluarga ada yang sakit, keluarga segera mengatasinya dengan membawa

ke Puskesmas terdekat. Namun, karena keterbatasan pendidikan, keluarga

kurang mengerti tanda dan gejala, akibat lanjut serta perawatan bagi

penderita kelainan cacat mental.


b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Ny. I mengatakan sudah kalau cucu nya sakit selalu memberitahu ibu

kandung nya, dan kadang di periksa ke Puskesmas untuk mengetahui

perkembangan cucu nya dan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Keluarga selalu memberikan dorongan kepada Ny. I untuk memeriksakan

kesehatannya dan keluarga merasa senang karena Ny. I selalu mengikuti

apa yang dianjurkan oleh keluarga.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Ny. I dan keluarga kurang mengetahui bagaimana cara merawat anak yang

mengalami kecacatan mental, Ny. I hanya mengetahui nama penyakit

yang diderita oleh cucu nya adalah kelainan cacat mental dimana

perilaku

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan

Keluarga kurang mengerti tentang manfaat dan pemeliharaan kebersihan

lingkungan bagi kesehatan lingkungan luar rumah yang kurang terawat

banyak sampah plastik dan daun-daun, dalam rumah klien rapi, namun

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

dan juga mengetahui manfaat yang diperoleh dari fasilitas kesehatan yaitu

tempat mendapatkan pelayanan kesehatan yang efisien. Keluarga percaya

terhadap petugas kesehatan sebagai pemberi pelayanan dengan sarana


fasilitas yang ada keluarga belum pernah mengalami pengalaman yang

kurang baik terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada

terjangkau oleh keluarga.

7. Masalah Kesehatan Spesifik

Kegiatan sehari-hari klien hanya tinggal di rumah saja bersama nenek nya

dan terkadang membantu Ny. I untuk membersihkan rumah dan berjualan

gorengan berkeliling kampung sekitar..

8. Stress dan Koping Keluarga

a. Stress

Dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, tidak terdapat permasalahan dalam

anggota keluarga, walaupun ibu nya klien menikah lagi dengan laki-laki lain,

kecuali klien yang mengalami permasalahan yaitu menderita kelainan cacat

mental sejak kecil.

b. Koping

Dalam keluarga Ny. I apabila ada permasalahan diselesaikan secara bersama-

sama seperti yang sedang dialami saat ini yakni cucu Ny. I yaitu An. A selalu

diberi dorongan dan semangat oleh ibu kandung nya untuk selalu berobat ke

Puskesmas atau pelayanan kesehatan, tetapi nenek nya (Ny. I takut terhadap

tempat yang nama nya fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah

sakit).
B. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksa Fisik An. A Ny. I
1 Keadaan umum Baik Baik
- TD - 130/90 mmHg
- Nadi 88 x/menit 80 x/menit
- Suhu 36,10C 36,30C
- TB 159 cm -
- RR 20 x/menit 22 x/menit
- Berat badan 53 kg 40 kg
- Kesadaran Composmentis Composmentis
- Tes urine Normal -

2 Kepala
- Bentuk Simetris Simetris
- Kulit kepala Bersih Bersih
- Warna rambut Beruban Beruban
- Luka Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
3 Mata
- Penglihatan Jelas Kabur
- Bentuk Simetris Simetris
- Pupil Isokor Isokor
- Skela Anikterik Anikterik
- Konjungtiva Ananemis Ananemis
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
4 Telinga
- Bentuk Simetris Simetris
- Pengeluaran Cairan Tidak ada Tidak ada
- Ketajaman pendengaran Dapat menjawab Dapat menjawab
pertanyaan pertanyaan
dengan baik dengan diulang
5 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris
- Polip Tidak ada Tidak ada
6 Mulut
- Mukosa bibir Lembab Lembab
- Gigi Caries Caries/ompong
- Kebersihan Bersih Bersih
7 Leher
- P.Kelenjar tonsil Tidak ada Tidak ada
- Peningkatan tekanan vena Tidak ada Tidak ada
jugularis
No Pemeriksa Fisik An. A Ny. I
- Lesi Tidak ada Tidak ada
- Nyeri Tidak ada Tidak ada
8 Paru
- Bentuk Simetris Simetris
- Suara nafas Vesikuler Vesikuler
9 Abdomen
- Bentuk dada Simetris Simetris
- Turgor Elastis Tidak elastis
- Lesi Tidak ada Tidak ada
- Asites Tidak ada Tidak ada
- Pemb. Hepar Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
10 Ektremitas
- Turgor Elastis Elastis
- Lesi Tidak ada Tidak ada
- Capillary refill <3 detik <3 detik
- Sianosis tidak ada tidak ada
- Kaki Normal Normal
- Kekuatan otot 5 5 5 5
5 5 5 5

1. Harapan Keluarga

Harapan keluarga terhadap An. A yaitu ingin sehat dan keluarga juga semua

semoga sehat selalu, dan harapan untuk petugas kesehatan yaitu dapat

memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat.


Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1 Ds:
- Ny. I mengatakan kurang tahu tentang penyakit Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
yang dialami oleh cucunya (pengertian, tanda, keluarga tentang keluarga dalam
gejala, akibat lanjut dan pengobatan atau penyakit kelainan cacat mengenal penyakit
perawatan) mental yang dialami oleh diabetes mellitus
- Ny. S mengatakan takut dan stres tentang cucunya di keluarga Ny.
penyakit yang diderita oleh cucu nya. I
- Ny. I mengatakan kurang tahu tentang
penyakit kecacatan mental yang dialami oleh
cucunya adalah penyakit bawaan lahir.
DO:
- Klien terlihat menggelengkan kepala saat
ditanya penyakit yang di derita oleh cucunya
(pengertian, penyebab, dan perawatannya).
2 DS: Resiko hipoglikemia Ketidakmampuan
- Ny. S mengatakan keluar keringat dingin penyakit diabetes keluarga dalam
bila lapar dan rasa ingin pingsan mellitus di keluarga Ny. merawat anggota
- Ny. S mengatakan makannya lebih sedikit S khususnya pada Ny. S keluarga yang sakit.
dari biasanya
No Data Masalah Etiologi
- Ny. S mengatakan makanan yang
dimakannya tidak ditimbang
DO:
- Klien mengkonsumsi glibenclamid
- Klien mengkonumsi diabetasol susu
- Glucotes urine tgl 7-08 hasilnya negatif
- Makan klien hanya sedikit
- Ny. S selalu beraktivitas sendiri

No Data Masalah Etiologi


3 DS: Resiko terjadi serangan Ketidakmampuan
- Ny. S mengatakan semenjak sakit klien ulang penyakit diabetes keluarga dalam
tinggal di rumah. mellitus di keluarga Ny. merawat anggota
- Ny. S mengatakan selama ini berobatnya S khususnya pada Ny. S keluarga yang sakit.
hanya di Puskesmas
- Ny. S mengatakan kadar gulanya tidak
stabil
- Ny. S mengatakan keluar keringat dingin
bila lapar, dan terasa ingin pingsan.
- Ny. S mengatakan lututnya terasa capek
dan linu-linu
- Ny. S mengatakan makanan yang
dimakannya tidak di timbang.
DO:
- Glukotes urine tgl 7-08-2008 hasilnya
negatif
- GDS: 3 bulan terakhir
- Mei : 192 mg/dl
- Juni : 209 mg/dl
- Juli : 250 mg/dl
- Jumlah makanan tidak ditimbang
No Data Masalah Etiologi
- BB : 53 kg
- TD : 130/80 mmHg
- TB: 162 cm
Prioritas Masalah Keperawatan

1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus di keluarga

Ny. S khususnya pada Ny. S.

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah
Keluarga memerlukan tindakan
- Aktual 3 3
- Resiko 2
1 3
x1  1 segera untuk memperoleh
perawatan dan pengobatan
- Potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah Sumber-sumber dan tindakan
1
- Mudah 2 2 2
x 2  1 untuk memecahkan masalah
- Sebagian 1 dapat dijangkau oleh keluarga.
- Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Keluarga mempunyai kemauan
- Tinggi 3 2 2
- Cukup 2
1 3
x1  dalam tindakan perawatan dan
3
penatalaksanaan
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
- Segera ditangani 2
1 Keluarga menyadari adanya
- Masalah ada tapi tidak perlu 1 1 2
x1=1
masalah yang harus ditangani
segera ditangani 0
- Masalah tidak dirasakan

2
Total - 3
3
2. Resiko Hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S khususnya pada

Ny. S

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah
- Aktual 3 2 2 Resiko akan terjadi bila tidak
- Resiko 2
1 3
x1 
3 dilakukan tindakan keperawatan
- Potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah 2 1 Sumber-sumber dan tindakan untuk
x 2  1 memecahkan
- Mudah 1 2 2 masalah dapat
- Sebagian 0 dijangkau oleh keluarga
- Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
Keluarga mempunyai kemauan
- Tinggi 3 2 2
- Cukup 2
1 3
x1=
3
dalam tindakan perawatan dan
penatalaksanaan
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
- Segera ditangani 2
2 Keluarga menyadari adanya
- Masalah ada tapi tidak perlu 1 1 2
x 1=1
masalah yang harus ditangani
segera ditangani 0
- Masalah tidak dirasakan

Total - 3 1
3
3. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S

khususnya Ny. S

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah
- Aktual 3 2 2 Resiko akan terjadi bila tidak
- Resiko 2
1 3
x1 
3 dilakukan tindakan keperawatan
- Potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah 2 1 Sumber-sumber dan tindakan untuk
x 2  1 memecahkan
- Mudah 1 2 2 masalah dapat
- Sebagian 0 dijangkau oleh keluarga
- Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
2 2 Keluarga mempunyai kemauan
- Tinggi 3 x1 
- Cukup 2
1 3 3 dalam tindakan perawatan dan
penatalaksanaan
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
- Segera ditangani 2
2 Keluarga menyadari adanya
- Masalah ada tapi tidak perlu 1 2
x 1=1
masalah yang harus ditangani
segera ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
1
Total - 3
3
Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus di keluarga

Ny. S khususnya pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal

penyakit diabetes mellitus ditandai dengan:

DS:

- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit diabetes mellitus

(pengertian, tanda, gejala, akibat lanjut dan pengobatan atau perawatan)

- Ny. S mengatakan kurang begitu mengerti tentang diit penderita diabetes

mellitus.

- Ny. S mengatakan jika makan nasinya lebih sedikit dan sayurnya banyak.

- Ny. S mengatakan takut dan stres setelah mengetahui terkena penyakit

diabetes mellitus

- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit diabetes mellitus penyakit

keturunan

DO:

- Klien terlihat menggelengkan kepala saat ditanya penyakit diabetes mellitus

(pengertian, penyebab, dan perawatannya).

2. Resiko hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S khususnya

pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang sakit ditandai dengan:


DS:

- Ny. S mengatakan keluar keringat dingin bila lapar dan rasa ingin pingsan

- Ny. S mengatakan makannya lebih sedikit dari biasanya

- Ny. S mengatakan makanan yang dimakannya tidak ditimbang

DO:

- Klien mengkonsumsi glibenclamid

- Klien mengkonumsi diabetasol susu

- Makan klien hanya sedikit

- Ny. S selalu beraktivitas sendiri

3. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S

khususnya Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota

keluarga yang sakit ditandai dengan:

DS:

- Ny. S berumur 56 tahun

- Ny. S mengatakan kurang mengerti tentang diit bagi penderita diabetes

mellitus.

DO:

- GDS: 3 bulan terakhir

- April : 192 mg/dl

- Mei : 209 mg/dl


- Juni : 250 mg/dl

- Jumlah makanan tidak ditimbang

- BB : 53 kg

- TD : 130/80 mmHg
- TB: 162
49

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Data Pendukung Masalah Diagnosa keperawatan NOC NIC
 Keluarga tidak mampu Kurang pengetahuan 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu
melakukan perawatan tentang penyakitnya mengenal masalah tentang mengenal masalah :
 Keluarga tidak mampu pengetahuan kesehatan psikososial dan
menghindari faktor resiko dan perilaku sehat. perubahan gaya hidup
 Keluarga tidak mengerti
tentang pengertian diabetes  Pengetahuan :  Pendidikan
melitus, penyebab diabetes manajemen diabetes kesehatan :
melitus, tanda dan gejala, melitus pengajaran proses
diet untuk diabetes melitus.  Pengetahuan : anjuran penyakit yang
 Keluarga tidak mengetahui pengaturan diet dialami
dampak diabetes melitus  Pengetahuan : regimen  Pengajaran :
 Data yang mendukung pengobatan proses penyakit
diabetes melitus yaitu :  Pengajaran : diet
1. Klien mengatakan yang tepat /
kurang tahu tentang dianjurkan
penyakit diabetes  Pengajaran :
melitus pengobatan yang
2. Klien pernah ditentukan/
mengalami penyakit diresepkan
diabetes melitus.
3. Klien mengkonsumsi
obat-obat diabetes
melitus
50

2. Keluarga mampu untuk 2. Keluarga mampu


memutuskan untuk memutuskan untuk
merawat, meningkatkan merawat anggota
atau memperbaiki keluarga yang sakit,
kesehatan membangun diri
 Berpartisipasi dalam sendiri membangun
memutuskan
kekuatan, beradaptasi
perawatan kesehatan
 Kesiapan caregiver dengan perubahan
dalam perawatan fungsi, atau mencapai
dirumah
 Kepercayaan fungsi yang lebih
kesehatan / health tinggi.
beliefs
 Partisipasi keluarga  Dukungan
dalam perawatan membuat
profesional keputusan
 Dukungan
emosional
 Dukungan
caregiver
 Membangun
harapan
51

3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu


anggota keluarga untuk merawat anggota
meningkatkan atau keluarga yang sakit
memperbaiki kesehatan dan memberikan
 Perilaku kepatuhan : dukungan dalam
menyiapkan diet yang
meningkatkan status
tepat
 Perilaku kepatuhan : kesehatan
melakukan aktivitas
 Manajemen nutrisi
yang tepat
yang tepat
 Perilaku
 Konsuling nutrisi
meningkatkan
 Dukungan pemberi
kesehatan
perawatan
 Kemampuan keluarga
memberikan
perawatan langsung
4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan memodifikasi
: kontrol resiko dan lingkungan dalam hal :
keamanan  Manajemen
lingkungan :
 Deteksi risiko
rumah yang aman
 Dukungan keluarga
 Bantuan
selama pengobatan
pemeliharaan
 Menyiapkan rumah
lingkungan rumah
52

yang aman nyaman  Peningkatan


dan sehat support sistem
53

5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu


memanfaatkan fasilitas memanfaatkan
kesehatan : fasilitas kesehatan
 Pengetahuan tentang  Paduan pelayanan
sumber kesehatan kesehatan
 Perilaku mencari  Mengunjungi
pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan
 Partisipasi keluarga  Bantuan sistem
dalam perawatan kesehatan
keluarga
Klien mengatakan : Resiko hipoglikemia 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu
 Keluar keringat dingin bila penyakit diabetes mellitus mengenal masalah mengenal masalah:
lapar dan rasa ingin pingsan di keluarga Ny. S tentang pengetahuan  Pengajaran :
individu
 Makannya lebih sedikit dari khususnya pada Ny. S resiko dari penyakit
 Pengajaran :
biasanya diabetes melitus kelompok
  Pengajaran :
 Makanan yang dimakannya pengetahuan
kesehatan proses penyakit
tidak ditimbang  pengetahuan tentang  Pengajaran : resiko
penyakit diabetes
 mengkonsumsi glibenclamid proses penyakit
melitus
 pengetahuan tentang
 mengkonumsi diabetasol resiko penyakit  Manajemen nutrisi
 perilaku peningkatan  Terapi nutrisi
susu
kesehatan  Konseling nutrisi
 mencari informasi  Monitoring nutrisi
masalah kesehatan.
54

2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu


untuk memutuskan memutuskan :
untuk merawat,  Memperkuat atau
meningkatkan
meningkatkan atau
kognitif yang
memperbaiki diinginkan atau
mengubah kognitif
kesehatan
yang tidak
 Berpartisipasi dalam diinginkan
memutuskan  Dukungan
perawatan kesehatan membuat
 Keyakinan kesehatan keputusan
 Kesiapan caregiver  Membangun
dalam perawatan di harapan
rumah  Dukungan emosi
 Partisipasi keluarga
dalam perawatan
profesional

3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu


merawat : merawat keluarga :
 Istirahat  Peningkatan
 Status kesehatan kegiatan olahraga
personal : kesehatan  Dukungan dokter /
fisik tenaga kesehatan
 Kualitas hidup lainnya, misalnya
55

ahli gizi
56

4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu


memodifikasi memodifikasi
lingkungan untuk lingkungan untuk
mencegah, mengembalikan
mengurangi atau fungsi psikososial
mengontrol ancaman dan memfasilitasi
kesehatan : perubahan gaya
 Kontrol resiko hidup :
mengkonsumsi yang
 Manajemen
manis manis
perilaku
 Kontrol resiko
 Bantuan untuk diet
diabetes melitus
agar tidak banyak
mengkonsumsi
yang manis manis
 Memodifikasi
perilaku
 Memodifikasi
perilaku
lingkungan
 Manajemen
lingkungan
57

5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu


memanfaatka n memfasilitasi
fasilitas pelayanan pelayanan
kesehatan : kesehatan :
 Pengetahuan tentang  Konsultasi
sumber-sumber  Rujukan
kesehatan  Bantuan sistem
 Perilaku mencari kesehatan
pelayanan kesehatan
 Partisipasi keluarga
dalam perawatan
keluarga
Keluarga mengatakan : Resiko terjadi serangan 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu
 Sudah berumur 56 tahun ulang penyakit diabetes mengenal masalah mengenal masalah :
mellitus di keluarga Ny. S kesehatan :  Pendidikan
 Kurang mengerti tentang kesehatan
khususnya Ny. S  Gaya hidup sehat
 Pengajaran proses
diit bagi penderita diabetes
penyakit
 Fasilitas
mellitus.
pembelajaran

 GDS: 3 bulan terakhir

 April : 192 mg/dl


58

 Mei : 209 mg/dl

 Juni : 250 mg/dl


59

2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu


mengambil keputusan : mengambil
 Berpartisipasi dalam keputusan :
membuat keputusan
 Dukungan dalam
tentang pemeliharaan
mengambil
kesehatan
keputusan
 Dukungan keluarga
 Dukungan
selama pengobatan
caregiver
 Dukungan
keluarga
3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu
merawat : merawat :
 Membina hubungan  Managemen
dalam perawatan pengobatan
pasien  Pendidikan
 Perilaku kepatuhan kesehatan tentang
kontrol nutrisi diet pada
 Perilaku diabetes melitus
meningkatkan
kesehatan
4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan : lingkungan :
 Pengendalian faktor  Identifikasi faktor
resiko resiko
60

 Lingkungan rumah  Pencegahan


yang nyaman serangan diabetes
berulang
5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan
kesehatan : fasilitas kesehatan
 Kepuasan klien : akses  Konsultasi
ke sumber pelayanan  Rujukan
kesehatan  Paduan sistem
 Kepuasan klien : kesehatan
bantuan fungsional
61

Kemandirian keluarga
Tingkat Kriteria
kemandirian Kemandirian
keluarga keluarga
1. Keluarga 2. Keluarga 3. Keluarga tahu 4. Keluarga 5. Keluarga 6. Keluarga 7. Keluarga
menerima menerima dan dapat memanfaatka melakukan melakukan melakukan
perawat pelayanan mengungkapk n fasilitas tindakan tindakan tindakan
kesehatan an masalah pelayanan keperawatan pencegahan promotif secara
sesuai rencana kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif. aktif
keperawatan secara benar. sesuai sesuai
keluarga anjuran. anjuran.

Definisi operasional Definisi operasinal : Definisi Definisi Definisi Defiinisi Definisi operasional :
: Keluarga operasional : operasional : operasional : operasional : Keluarga dapat
Keluarga menerima menyepakati Keluarga dapat Keluarga Keluarga dapat Keluarga dapat melakukan tindakan
perawat untuk perencanaan menjelaskan mengetahui melakukan melakukan promosi kesehatan
dilakuka asuhan keperawatan yang masalah kesehatan fasilitas pelayanan tindakan tindakan secara aktif di
keperawatan dan telah dibuat oleh prioritas secara kesehatan yang keperawatan pencegahan secara keluarga dan atau
keluarga bersedia perawat dan lengkap dapat sesuai dengan aktif terhadap masyarakat. Contoh :
menerima keluarga (pengertian, dimanfaatkan oleh perencanaan masalah kesehatan  Keluarga
kunjungan perawat penyebab, tanda keluarga dan keperawatan. prioritas. berbagi
berikutnya dan gejala, akibat melakukan Contoh : Contoh : pengalaman
apabila tida kunjungan sesuai  Patuh  Kontrol rutin dan
ditangani) anjuran perawat. minum ke pengetahuan
obat sesuai pasyankes kesehatan
anjuran  Modifikasi kepada orang
 Patuh lingkungan lain ( keluarga
memenuhi rumah dan
terapi diet  Taat minum masyarakat)
sesuai obat  Keluarga aktif
anjuran  Taat terapi dalam PHBS
 Mampu diet dirumah
melakukan  Mampu tangga untuk
perawatan melakukan meningkatkan
62

sederhana berbagai kesehatan


yang sudah upaya keluarga
diajarkan kesehatan  Keluarga
oleh sesuai mampu
perawat. masalah menerapkan
Contoh : kesehatan manajeman
merawat yang ada stress, contoh
luka sendiri dalam : melakukan
 Patuh anggota teknik
melakukan keluarga. relaksasim
kontrol Contohnya : melakukan
pemeriksaa penggunaan konsultasi
n secara obat secara pro
rutin sesuai tradisiomal aktif, dll
anjuran dan terapi
komplement
er untuk
pencehagan
penyakit
I
II
III
IV

Anda mungkin juga menyukai