Disusun Oleh :
1
Daftar Isi
1. COVER ............................................................... 1
2. Daftar Isi ............................................................... 2
3. BAB I
a. Pendahuluan ...................................................... 3
b. Latar belakang................................................... 3
c. Rumusan masalah.............................................. 3
4. BAB II
a. Pembahasan ....................................................... 4
b. Dinamika perubahan ........................................ 4
5. BAB III
a. Definisi Administrasi Publik ........................... 11
6. BAB IV
a. Penutup .............................................................. 14
b. Kesimpulan ........................................................ 14
c. Daftar pustaka ................................................... 16
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
1. DINAMIKA PERUBAHAN
4
b. Prinsip-prinsip Administrasi (1927-1926). Melalui tulisan Paper on the
Science of Administration yang dikemukakan oleh Gullick dan Urwick,
menurut Thoha (2008: 23) focus memegang peranan penting pada paradigma
kedua ini. Sehingga, fokus prinsip-prinsip administrasi terletak pada planing,
organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting atau
yang lebih dikenal dengan POSDCORB. Lebih lanjut, Thoha (2008: 26)
menjelaskan pula bahwa perkembangan paradigma prinsip-prinsip
administrasi telah melahirkan dilema bagi administrasi negara. Implikasi
fokus paradigma ini berdampak pada rentang kendali (span of control) dari
sebuah struktur organisasi yang tambun agar tercapainya komunikasi yang
efektif dan terhindar dari distorsi. Implikasi tersebut sejalan dengan uraian
Simon (1974) bahwa psikologi sosial dapat mempengaruhi kedua paradigma
berjaan berdampingan tanpa konflik, sehingga mempengaruhi eksistensi
penerapan administrasi negara dengan paradigma dikotomi politik
administrasi dan prinsip-prinsip administrasi di masa selanjutnya.
5
d. Administrasi negara sebagai manajemen (1956-1970). Menurut Sugandi
(2011: 12), paradigma ini merupakan suatu konsep lama yang ditawarkan
pada berbagai cendikia administrasi publik seperti konsep
pengembangan/pembinaan organisasi yang sangat paradoks dari kajian
empiris ilmu politik. Fokus paradigma ini dikemukakan oleh Thoha (2008:
20) mengarah pada teknik-teknik yang canggih, memerlukan keahlian dan
spesialisai dalam menjalankannya. Implikasi dari fokus paradigma ini adalah
berkembangnya teori-teori organisasi dan perilaku, perencanaan dan
pengambilan keputusan, teknik manajemen kepemimpinan, motivasi,
komunikasi, penganggaran, auditing, pemasaran dan sebagainya.
6
Dinamika Perubahan Fokus Administrasi sebagai Administrasi Negara
Paradigma Fokus Implikasi
7
Pergeseran Paradigma Administrasi Negara
Old Public New Public
Aspek New Public Service
Administration Management
Dasar teoritis Teori Politik Teori Ekonomi Teori Demokrasi
dan Fondasi
Epistemologi
Konsep Kepentingan publik Kepentingan Kepentingan publik ada-lah
Kepentingan secara politis publik me- hasil dialog berbagai nilai
Publik dijelaskan dan di- wakili agregasi
ekspresikan dalam kepenti-ngan
aturan hukum individu
Responsivitas Clients dan constituent Customer Citizen’s
Birokrasi Publik
Peran Rowing Steering Serving
Pemerintah
Akuntabilitas Hierarki administratif Bekerja sesuai Multiaspek: akuntabilitas
de-ngan jenjang yang dengan ke- hukum, nilai-nilai, komu-
tegas hendak pasar nitas, norma politik, stan-dar
profesional
Struktur Birokratik yang Desentralisasi Struktur kolaboratif de-ngan
Organisasi ditandai dengan organisasi kepemilikan yang berbagi
otoritas top-down dengan kontrol secara internal dan eksternal
utama ber-ada
pada para agen
Asumsi terhadap Gaji dan keuntungan, Semangat Pelayanan publik dengan
motivasi proteksi enterpreneur keinginan melayana ma-
pegawai dan syarakat
administrator
8
Sesuai dengan uraian tabel dari Yudiatmaja tersebut, maka orientasi
paradigma administrasi publik yang paling mutakhir dan relevan dengan
perkembangan zaman saat ini adalah New Public Service (NPS). Menurut
Yudiatmaja (2012: 53), dalam penerapan New Public Service pemerintah
bertugas sebagai pengarah yang memberikan energi ekstra kepada organisasi
di luar pemerintah, yakni organisasi privat (swasta) dan organisasi masyarakat
sipil untuk mengurus persoalan-persoalan domestik dan internasional yang
lebih strategis.Oleh karena itu, fokus New Public Service sebagai paradigma
baru administrasi publik adalah menempatkan unsur-unsur governance atau
kepemerintahan sebagai objek yang dilayani dan diberdayakan agar dapat
memenuhi seluruh kepentingan warga negara secara komprehensif.
9
d. Recognized that Accountability is Not Simple. Contoh: Pemanfaatan
dana otonomi khusus berupa pembangunan gedung sekolah di wilayah pesisir
barat-selatan Aceh harus sesuai dengan perencanaan strategis dan pengawasan
yang kuat, sehingga hasil yang dihasilkan sesuai keinginan masyarakat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
10
BAB III
11
Sebaliknya, birokrasi publik juga mulai menyelenggarakan barang privat.
Oleh karena itu, pada saat itulah administrasi publik dipandang sebagai
sebuah kolektivitas antara pemerintah, swasta dan masyarakat yang
berkontribusi terhadap penyediaan barang-barang publik maupun barang-
barang privat. Menurut Thoha (2008: 67), administrasi publik dapat diartikan
sebagai administrasi pemerintahan yang dilakukan oleh aparat pemerintah
untuk kepentingan masyarakat. Dari definisi terakhir ini, penyelenggaraan
administrasi pemerintahan seharusnya bersumber dari aspirasi, kebutuhan dan
kepentingan rakyat (public interest) dan dikembalikan kepada rakyat tersebut.
Menurut Warella (2004: 382-383), public interest dapat berarti hal-hal umum
yang dikehendaki semua orang, atau hal-hal dimana terdapat konsensus di
antara warga, atau hal-hal yang baik bagi suatu masyarakat sebagai suatu
masyarakat yang utuh.
12
contohnya adalah perkembangan teknologi. Beberapa agenda yang
dilakukan oleh negara akhir-akhir ini adalah reformasi birokrasi. Karena
birokrasi merupakan bagian dari administrasi, maka upaya perubahan untuk
menjadikan birokrasi sebagai sebuah institusi yang semakin global dan
mengarah kepada logika-logika globalisasi adalah reformasi administrasi.
13
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
14
e. Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970).
Pasolong (2007: 30) mendefinisikan bahwa paradigma
administrasi negara telah berkembang menjadi ilmu administrasi
negara sehingga dalam penerapannya, menurut Thoha (2008: 31)
fokus paradigma ini terletak pada teori organisasi, praktik dalam
analisis public policy, dan teknik-teknik administrasi dan
manajemen yang sudah maju.
15
DAFTAR PUSTAKA
16