Tujuan penelitian dalam artikel ini adalah bagaimana seorang CEO dengan gaya
kepemimpinan yang melayani dapat memaksimalkan kinerja karyawan, didalam
artikel ini disebutkan bagaimana seorang pemimpin harus bisa mengispirasi orang lain
dengan cara mendengar dan melayani sehingga keberhasilan sebagai pemimpin bisnis
mendapat dukungan dari banyak orang seperti keluarga, rekan, dan para karyawan.
Meshvara Kanjaya adalah seorang pemimpin yang hebat dan namanya terkenal di
Industri ritel. Meshvara Kanjaya seorang yang pantang menyerah dan tidak surut
dalam berusaha dan dia didalam artikel ini mengutamakan empat hal kepada
karywannya yaitu integritas, kedisiplinan, result oriented dan kerja sama tim dan ini
sangat terkait dengan gaya kepemimpinan yang melayani. Meshvara Kanjaya
mengatakan integritas ini merupakan mengatur waktu kerja, dan jangan mencuri jam
kerja imbuhnya, lalu ada kedisiplinan ini bertujuan untuk memperkaya diri dengan
pengetahuan dan pengalaman, lalu result oriented membuat karyawan harus tau
pencapaian dalam kerja dan hidup dan yang terakhir adalah kerja sama tim supaya
satu tim kompak dan bersinergi sehingga perusahaan yang dia pimpin menjadi salah
satu perusahaan ritel yang terbesar.
- Empati : Didalam artikel ini dijelaskan dia hampir tidak pernah me-lay
off orang
Dengan pengalamannya dibidang yang pernah dia geluti beserta masalah yang dia
hadapi ini bisa digunakan untuk memotivasi karyawannya supaya mempunyai kinerja
yang baik dan bisa mengatasi masalah dan tekanan yang ada baik dari eksternal
maupun internal
Proposisi
Kepemimpinan yang
Peforma kerja
melayani
Konflik kerja
Model Penelitian
Kepemimpinan
yang melayani
Peforma Kerja
Motivasi Kerja
Konflik Kerja
Defiendum Difiniens
3. Visi (Vision). Arah organisasi dimasa mendatang yang akan dibawa oleh
seorang pemimpin. Visi akan mengispirasi tindakan dan membantu membentuk
masa depan.
4. Kerendahan Hati (Humility). Menjaga kerendahan hati dengan menunjukkan
rasa hormat terhadap karyawan dan mengakui kontribusi karyawan terhadap
tim.
6.
Motivasi kerja
Kinerja karyawan
Kemudian Robbins (2007) mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai
oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan. Dan Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima
indikator, yaitu (Robbins, 2007:260):
Konflik kerja
Menurut Robbins (2007) membagi dua indikator konflik kerja yaitu konflik
fungsional dan konflik difungsional. Berikut adalah indikator Konflik kerja
Konflik fungsional
Konflik disfungsional
1. Mendominasi diskusi
3. Benturan kepribadian
Referensi
Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba
Empat