Anda di halaman 1dari 11

Masalah dalam artikel ini

Didalam artikel ini menceritakan tentang bagaimana pemimpin harus bisa


mengispirasi orang lain, Meshvara Kanjaya adalah CEO dari PT Supra Boga Lestari
Tbk yang namanya tidak asing lagi didunia ritel. Meshvara Kanjaya awalnya
bercita-cita menjadi politikus namun tidak diijinkan oleh orang tuanya. Meshvara
adalah pribadi yang suka dengan tantangan dan tidak pantang menyerah untuk gagal,
didalam artikel terdapat permasalahan, Meshvara mengatakan ketika dia SMA
mendapatkan nilai kimia yang tidak baik, dan dia mempertanyakannya kenapa tidak
bisa mempunyai nilai yang baik? Ketika dia bekerja, dia ditempatkan dibidang
pengembangan produk dia berfikir kenapa hanya mengikuti perintah orang marketing?
Kendala sebagai pemimpin wanita mendapatkan masalah yang berat ketika
mengurangi karyawan.

Persoalan dalam artikel ini

Sebagai pemimpin pasti dihadapkan banyak masalah seperti motivasi kerja


karyawan turun sehingga mengakibatkan peforma kinerja perusahaan jadi turun,
seperti di ceritakan didalam artikel ini ketika pemimpin dihadapkan dengan
permasalahan yang dihadapi karyawan contohnya masalah keluarga kalau itu
dibiarkan akan menghambat kinerja karyawan dan akibatnya perusahaan menerima
dampaknya, persoalan lain didalam artikel ini bagaimana seorang pemimpin harus
memotivasi karyawannya supaya karyawan mempunyai mental yang kuat.

Rumusan tujuan penelitian

Tujuan penelitian dalam artikel ini adalah bagaimana seorang CEO dengan gaya
kepemimpinan yang melayani dapat memaksimalkan kinerja karyawan, didalam
artikel ini disebutkan bagaimana seorang pemimpin harus bisa mengispirasi orang lain
dengan cara mendengar dan melayani sehingga keberhasilan sebagai pemimpin bisnis
mendapat dukungan dari banyak orang seperti keluarga, rekan, dan para karyawan.

Proposisi dan peraga model

Meshvara Kanjaya adalah seorang pemimpin yang hebat dan namanya terkenal di
Industri ritel. Meshvara Kanjaya seorang yang pantang menyerah dan tidak surut
dalam berusaha dan dia didalam artikel ini mengutamakan empat hal kepada
karywannya yaitu integritas, kedisiplinan, result oriented dan kerja sama tim dan ini
sangat terkait dengan gaya kepemimpinan yang melayani. Meshvara Kanjaya
mengatakan integritas ini merupakan mengatur waktu kerja, dan jangan mencuri jam
kerja imbuhnya, lalu ada kedisiplinan ini bertujuan untuk memperkaya diri dengan
pengetahuan dan pengalaman, lalu result oriented membuat karyawan harus tau
pencapaian dalam kerja dan hidup dan yang terakhir adalah kerja sama tim supaya
satu tim kompak dan bersinergi sehingga perusahaan yang dia pimpin menjadi salah
satu perusahaan ritel yang terbesar.

Karakteristik Pemimpin yang melayani menurut Spears (2002:27-29) terdapat


sepuluh karakteristik

- Mendengarkan : Didalam artikel ini Meshvara Kanjaya untuk meningkatkan


kompetensi dia bertukar pikiran dengan bawahan atau stafnya

- Empati : Didalam artikel ini dijelaskan dia hampir tidak pernah me-lay
off orang

- Penyembuhan : Didalam artikel ini dijelaskan ketika ada karyawan baru


masuk dan hendak keluar karena takut menggangu kinerja, dia
mengatakan tidak dan dia akan mengatur agar karyawan ini
tidak menjadi lembek dan membuat karyawan ini mempunyai
mental baja

- Kesadaran : Didalam artikel ini dijelaskan Meshvara Kanjaya mempunyai


kelemahan oleh karena itu dia mau belajar dari siapapun dari
membaca hingga bertukar pikiran dengan siapapun untuk
maju.

- Persuasi : Didalam artikel ini dijelaskan bahwa dia mengutamakan


empat hal kepada karyawannya yaitu: Integritas,
Kedisiplinan,orientasi pada hasil dan kerja sama tim.

- Konseptualisasi : Didalam artikel ini diceritakan bahwa Meshvara Kanjaya


melakukan continues improvement bisa dilihat dari
kegigihannya dalam meraih itu semua.

- Kejelian Kejelian dari seorang Meshvara Kanjaya adalah ketika dia


ditempatkan bekerja di pengembangan produk dan dia
belajar riset pasar dan hasilnya dapat dilihat dari kesuksesan
dari kejeliannya

- Keterbukaan Meshvara mengatakan kepada karyawannya ketika ada


masalah keluarga yang ada kaitannya dengan pekerjaan,
karyawan bisa bercerita kepadanya seperti yang di artikel

- Komitmen untuk Didalam artikel ini statment Meshvara Kanjaya, kinerja


bertumbuh karyawan baik maka perusahaan kinerjanya akan naik, ketika
kinerja perusahaan naik maka gaji karyawan juga akan naik

-Membangun Mengutip statment dari Meshvara Kanjaya, Keberhasilan


Komunitas tidak dari satu pihak, karena ada keluarga, rekan, karyawan
dan lain-lain.

Dengan pengalamannya dibidang yang pernah dia geluti beserta masalah yang dia
hadapi ini bisa digunakan untuk memotivasi karyawannya supaya mempunyai kinerja
yang baik dan bisa mengatasi masalah dan tekanan yang ada baik dari eksternal
maupun internal

Didalam artikel ini terdapat berbagai konflik seperti halnya permasalahan


eksternal maupun internal seperti contoh ada karyawan baru dan dia mempunyai
penyakit dan hendak untuk keluar dari perusahaan karena menurut dia akan
menggangu pekerjaan dia. Terkait peraga model dan proposisi didalam penelitian ini
mengacu pada artikel ini adalah sebagai berikut ;

Proposisi

Kepemimpinan yang
Peforma kerja
melayani

Motivasi Kerja Peforma kerja

Motivasi Kerja Peforma Kerja

Konflik kerja
Model Penelitian
Kepemimpinan
yang melayani

Peforma Kerja

Motivasi Kerja

Konflik Kerja

Genus proximum dan Differncia spesifica

Defiendum Difiniens

Genus Proximum Differentia Specifica

Motivasi Semangat Dorongan yang timbul pada diri


seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu
Melayani Dukungan Bentuk informasi verbal ataupun non
verbal yang bersifat saran atau bantuan
nyata dari individu terhadap individu
yang lain dan memberikan keuntungan
emosional bagi penerimanya
Peforma Prestasi Bentuk tindakan, perbuatan, pekerjaan
yang telah dicapai atau dilaksanakan
keadaan dimana antara pihak yang
bermasalah tidak mencapai tujuan dan
kesepakatan yan ada sehingga hal ini
bisa mencampuri urusan
masing-masing pihak.
Konflik Pertentangan Suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih yang saling berusaha untuk
menyingkirkan satu sama lain.

Definisi dan Indikator

Kepemimpinan yang melayani

Menurut Spears (2002:255), pemimpin yang melayani (Servant Leadership)


adalah seorang pemimpin yang mengutamakan pelayanan, dimulai dengan perasaan
alami seseorang yang ingin melayani dan untuk mendahulukan pelayanan. Selanjutnya
secara sadar, pilihan ini membawa aspirasi dan dorongan dalam memimpin orang lain.

Menurut Dennis (2004), Servant Leadership dapat diukur melalui Servant


Leadership Assement Instrument (SLAI). Berdasarkan hal tersebut indikator Servant
Leadership adalah sebagai berikut:

1. Kasih Sayang (Love). Kepemimpinan yang mengasihi dengan cinta atau


kasih sayang. Cinta yang dimaksud adalah melakukan hal yang benar pada
waktu yang tepat untuk alasan dan keputusan yang terbaik.

2. Pemberdayaan (Empowerment). Penekanan pada kerja sama yaitu


mempercayakan kekuasaan pada orang lain, dan mendengarkan saran dari
followers.

3. Visi (Vision). Arah organisasi dimasa mendatang yang akan dibawa oleh
seorang pemimpin. Visi akan mengispirasi tindakan dan membantu membentuk
masa depan.
4. Kerendahan Hati (Humility). Menjaga kerendahan hati dengan menunjukkan
rasa hormat terhadap karyawan dan mengakui kontribusi karyawan terhadap
tim.

5. Kepercayaan (Trust). Servant-leader adalah orang-orang pilihan yang dipilih


berdasarkan suatu kelebihan yang menyebabkan pemimpin tersebut
mendapatkan kepercayaan.

6.

Motivasi kerja

Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang


menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Dan
indikator dalam motivasi kerja adalah :

Robbins (2007) indikator-indikator motivasi kerja adalah:

1. Kebutuhan akan kekuasaan

2. Kebutuhan untuk berprestasi

3. Kebutuhan akan afiliasi

Kinerja karyawan

Kemudian Robbins (2007) mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai
oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan. Dan Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima
indikator, yaitu (Robbins, 2007:260):

1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas


pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan
kemampuan karyawan.
2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu


yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,


uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil
dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat


menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana
karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab
karyawan terhadap kantor.

Konflik kerja

Menurut Robbins (2007) mendefenisikan konflik sebagai situasi yang mana


individu (seseorang) dihadapkan dengan harapan-harapan peran yang berlainan. Jadi,
konflik timbul bila individu dalam peran tertentu dibingungkan oleh tuntutan kerja
atau keharusan melakukan sesuatu yang berbeda dari yang diinginkannya atau yang
tidak merupakan bagian dari bidang kerjanya.

Indikator Konflik kerja

Menurut Robbins (2007) membagi dua indikator konflik kerja yaitu konflik
fungsional dan konflik difungsional. Berikut adalah indikator Konflik kerja

Konflik fungsional

1. Bersaing meraih prestasi

2. Pergerakan menuju tujuan

3. Merangsang kreatifitas dan inovasi


4. Dorongan melakukan perubahan

Konflik disfungsional

1. Mendominasi diskusi

2. Tidak senang bekerja dalam kelompok

3. Benturan kepribadian

4. Perselisihan antar individu

Referensi

Dennis, R. 2004. Development of the Servant Leadership Assesment Instrumen.


Leadership & Organization Development Journal.

Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba
Empat

Spears, Larry. 2002. Character and Servant Leadership: Ten Characteristics of


Effective, Caring Leaders. The Journal of Virtues & Leadership.

Anda mungkin juga menyukai