Laporan Praktikum Dioda Sebagai Penyearah Arus
Laporan Praktikum Dioda Sebagai Penyearah Arus
(E.1)
I. TUJUAN
Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.
1
dibangun menggunakan satu dioda saja, seperti diilustrasikan pada gambar
berikut ini :
2
sebuah sinyal setengah gelombang. Tegangan setengah gelombang
menghasilkan arus beban yang satu arah. Hal ini berarti bahwa ia mengalir
hanya pada satu arah.
Vo
3
2.2.4 Nilai Sinyal DC Setengah Gelombang
Nilai DC sebuah sinyal adalah sama dengan nilai rata-rata. Jika Anda
mengukur sebuah sinyal dengan sebuah Voltmeter DC, yang terbaca akan
sama dengan nilai rata-rata. Pada dasarnya nilai tertentu dari DC diperoleh
dari setengah gelombang diperoleh.
Gambar 2.6
Rangkaian Penyearah CT
4
Harga tegangan
dapat dihitung :
Ueff = 0,707 x Um Udc = 0,636 x Um
Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dengan kata lain selama setengah siklus positif tegangan input dioda D1 di
bias maju, sedangkan dioda D2 dibias mundur.Selama setengah siklus negatif
tengan input dioda D1 di bias mundur, sedangkan dioda D2 dibias maju.
2.2.3. DC atau Nilai Rata-Rata
Karena sinyal gelombang penuh mempunyai dua kali seperti banyak
putaran lingkaran positif seperti sinyal setengah gelombang DC atau nilai
rata-rata merupakan dua kali, diberikan oleh :
Vdc = 2Vp / π
Ketika 2/π = 0,636 Vp maka persamaan menjadi Vdc = 0,636 Vp
Bentuk ini dapat lihat bahwa DC atau nilai rata-rata sama dengan 63,6%
dari nilai puncak. Oleh karena itu, jika tegangan puncak sinyal gelombang
penuh adalahg 100% tegangan DC nya adalah 63,6 V.
2.4 Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan
Skema Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan.
Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah
diode. Dua diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan
berkonduksi saat isyarat negatif. Untuk model penyearah jembatan ini
kita tidak memerlukan transformator yang memiliki center-tap.
2.5 Filter
Filter adalah suatu rangkaian yang dibuat dengan tujuan untuk
memperbesar tegangan DC dan memperkecil tegangan rippple pada suatu
rangkaian penyearah baik setengah gelombang maupun gelombang penuh.
Adapun komponen elektronika yang sering digunakan sebagai rangkaian
filter adalah kompponen Induktor (l) dan Kapasitor (C).
6
2.5.1 Filter Dengan Menggunakan Komponen Induktor (l)
a. Filter Kapasitip
Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan
efek peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar
akan menyimpan muatan pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan
7
muatan kapasitor tergantung dari besarnya konstanta waktu, yang dirumuskan
dalam :
T = RL x C
Dimana :
Vr (rms) = harga tegangan kerut yang terukur oleh volt meter AC.
Vdc = harga tegangan keluaran DC yang terukur oleh volt meter DC.
8
Gambar 2.13 bentuk gelombang dengan menggunakan filter dan tanpa filter
untuk penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
T P
D1 D4
D3 C
D2
R
Q
Gambar percobaan
9
B. Penyearah satu gelombang
1. Penyearah satu gelombang tanpa perata dihubungkan dan amati bentuk
gelombang pada Osiloskop. Bacalah tinggi puncak gelombang. Ukur
tegangan dengan Voltmeter.
2. Kapasitor C dihubungkan dan amati bentuk gelombang pada Osiloskop.
Baca tinggi puncak gelombang pada Osiloskop dan ukur tegangan dengan
Voltmeter. Ukur tegangan bolak-balik antara P dan Q, P dan R serta R dan
Q.
V. TUGAS
1. Apa kegunaan rangkaian penyearah?
Jawab: Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC)
menjadi arus searah (DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir
satu arus saja.
2. Apakah peranan kapasitor pada penyearah termaksud?
Jawab: Kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik
dalam waktu tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia.
3. Tunjukkan secara kualitatif cara kerja alat ini!
Jawab: Osiloskop berguna untuk mengukur arus atau tegangan maksimum, arus
atau tegangan efektif, arus atau tegangan rata-rata serta besar frekuensi
gelombang yang dihasilkan oleh sumbernya. Untuk cara kerja alat ini
adalah:
1. Hidupkan osiloskop dan masukkan tegangan yang diukur.
2. Skala pada tombol VOLTS/DIV menunjukkan nilai tegangan tiap
cm secara vertikal dikalikan dengan kalibrasinya.
Untuk mengamati bentuk gelombang dengan penyearah arus setengah
gelombang, dapat dilakukan langkah berikut:
a. Hubungkan penyearah setengah gelombang tanpa perata dan
amati bentuk gelombang pada osiloskop
b. Hubungkan perata dan amati bentuk gelombang pada osiloskop.
Baca tinggi puncak (simpangan terendah) pada osiloskop. Ukur
tegangan dengan voltmeter.
10
Untuk mengamati bentuk gelombang dengan penyearah arus satu
gelombang, dapat dilakukan langkah berikut:
a. Hubungkan penyearah satu gelombang tanpa perata dan amati
bentuk gelombang pada osiloskop. Bacalah tinggi puncak
gelombang. Ukur tegangan dengan voltmeter.
b. Hubungkan kapasitor dan amati bentuk gelombang pada osiloskop.
Baca tinggi puncak gelombang pada osiloskop dan ukur tegangan
dengan voltmeter.
VI. GRAFIK
Terlampir
VIII. PERHITUNGAN
DC atau Nilai Rata-Rata
11
1. Penyearah setengah gelombang
Menggunakan voltmeter
Menggunakan perata
Vp
Vdc =
5,2
= 3,14 = 1,656 V
Tanpa perata
Vp
Vdc =
10,4
= 3,14
= 3,312 V
Menggunakan osiloskop
Menggunakan perata
Vp
Vdc =
7
= 3,14 = 2,229 V
Tanpa perata
Vp
Vdc =
10
= 3,14 = 3,184 V
Tanpa perata
2Vp
Vdc =
2.9,56
= 3,14
= 6,089 V
12
Menggunakan osiloskop
Menggunakan perata
2Vp
Vdc =
2.6,5
= 3,14 = 4,140 V
Tanpa perata
2Vp
Vdc =
2.8
= 3,14 = 5,095 V
IX. PEMBAHASAN
Percobaan Dioda sebagai penyearah arus ini dilakukan bertujuan untuk
mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. Dalam mempelajari
sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus, diperlukan rangkaian searah,
osiloskop, dan voltmeter. Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak
balik (AC) menjadi arus searah (DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir satu
arus saja. Dalam rangkaian penyearah terdapat kapasitor, dimana kapasitor dalam
penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam waktu tertentu (sementara)
tanpa disertai reaksi kimia. Percobaan ini dibagi menjadi dua, yaitu penyearah setengah
gelombang dan penyearah satu gelombang.
Percobaan Dioda sebagai penyearah arus ini dimulai dengan mengukur tegangan
rangkaian AC. Tegangan dari rangkaian AC yang diperoleh sebesar 11,8 V. Selanjutnya
mencari tegangan DC. Pada percobaan penyearah setengah gelombang, dibedakan
menjadi dua bagaian yaitu menggunakan voltmeter dan osiloskop. Pada percobaan
penyearah setengah gelombang menggunakan voltmeter, dibagi menjadi dua yaitu
menggunakan perata dan tidak menggunakan perata. Pada percobaan penyearah
setengah gelombang tanpa perata, penyearah setengah gelombang tanpa perata
dihubungkan, kemudian diukur tegangannya dengan menggunakan voltmeter. Tegangan
yang diperoleh pada percobaan penyearah setengah gelombang tanpa perata sebesar
10,4 V. Selanjutnya menggunakan percobaan penyearah setengah gelomban
menggunakan perata, tegangan yang diperoleh dengan menggunakan voltmeter adalah
5,2 V. Kemudian percobaan penyearah setengah gelombang dengan menggunakan
13
osiloskop. Pada percobaan ini, rangkaian penyearah setengah gelombang dihubungkan,
tegangan diukur menggunakan osiloskop. Tinggi puncak ( simpangan tertinggi) dan
lembah gelombang (simpangan terendah) dicatat bentuknya. Percobaan dengan
menggunakan osiloksop dibagi menjadi dua yaitu dengan menggunakan perata dan
tanpa perata. Tegangan penyearah arus setengah gelombang tanpa perata dengan
menggunakan osiloskop diperoleh sebesar 14 V. Sedangkan tegangan yang diperoleh
dengan menggunakan perata sebesar 7 V.
Percobaan kedua yaitu penyearah arus satu gelombang. Sama seperti percobaan
penyearah setengah gelombang, percobaan penyearah satu gelombang dibedakan
menjadi dua yaitu menggunakan voltmeter dan menggunakan osiloskop. Dengan
menggunakan voltmeter dibagi menjadi dua yaitu menggunakan perata dan tanpa
perata. Tegangan penyearah satu gelombang yang diperoleh tanpa perata dengan
menggunakan voltmeter sebesar 4,78 V, sedangkan menggunakan perata diperoleh 9,56
V. Selanjutnya adalah mengukur tegangan penyearah satu gelombang menggunakan
osiloskop. Tegangan yang diperoleh dengan tanpa perata sebesar 6,5 V, sedangkan
tegangan yang diperoleh menggunakan perata sebesar 13 V.
Setelah dilakukan percobaan penyearah arus baik setengah gelombang maupun
satu gelombang dengan menggunakan voltmeter ataupun menggunakan osiloskop,
selanjutnya dilakukan perhitungan. Perhitungan untuk menentukan tegangan,
Vp
menggunakan rumus Vdc = dimana Vp adalah tegangan rangakaian AC yaitu 11,8
V. Berdasarkan perhitungan yang ada tegangan penyearah arus setengah gelombang
tanpa perata dengan menggunakan voltmeter diperoleh sebesar 3,312 V, sedangkan
menggunakan perata diperoleh sebesar 1,656 V. Untuk tegangan penyearah arus
setengah gelombang dengan menggunakan osiloskop tanpa perata diperoleh sebesar
3,184 V, dan tegangan menggunakan perata diperoleh sebesar 2,229 V. Sedangkan
tegangan untuk penyearah satu gelombang menggunakan voltmeter tanpa perata
diperoleh sebesar 6,089 V, dan tegangan menggunakan perata diperoleh sebesar 3,044
V. Tegangan penyearah satu gelombang tanpa perata yang diukur menggunakan
osiloskop sebesar 5,095 V, sedangkan tegangan penyearah satu gelombang
menggunakan perata diperoleh sebesar 4,140 V.
14
Nilai tegangan penyearah satu gelombang maupun setengah gelombang dengan
menggunakan perata dan tanpa perata memiliki perbedaan. Jika penyearah arus
menggunakan perata atau kapasitor maka arus yang mengalir ditahan atau disimpan,
karena perata atau kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik
dalam waktu tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia, sedangkan jika penyearah
arus tanpa perata atau kapasitor arus mengalir langsung. Semakin besar hambatan, arus
yang mengalir semakin kecil, sehingga tegangan juga semakin kecil. Hal ini
menunjukkan tegangan dengan menggunakan perata lebih kecil daripada tidak
menggunakan perata.
Berdasarkan literatur yang ada, tegangan yang diukur dengan menggunakan
voltmeter dan osilokop memiliki nilai yang sama besar. Namun dalam pelaksanaannya,
tegangan dengan menggunakan voltmeter berbeda dengan menggunakan osiloskop.
Demikian pula tegangan yang diperoleh berdasarkan praktikum berbeda dengan
tegangan yang diperoleh berdasarkan perhitungan. Hal ini disebabkan kemungkinan
terjadinya kerusakan pada alat yaitu voltmeter atau osiloskop serta kurang telitinya
praktikan dalam melakukan praktikum.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi
arus searah (DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir satu arus saja.
2. Dioda adalah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda.
3. Osiloskop berguna untuk mengukur arus atau tegangan maksimum, arus atau
tegangan efektif, arus atau tegangan rata-rata serta besar frekuensi gelombang
yang dihasilkan oleh sumbernya.
4. Kapasitor dalam penyearah arus berfungsi menyimpan tenaga listrik dalam
waktu tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia.
5. Tegangan AC bersifat dinamik atau selalu berubah-ubah nilainya.
6. Tegangan dengan menggunakan perata lebih kecil daripada tidak menggunakan
perata, karena arus yang mengalir ditahan atau disimpan, dimana perata atau
kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam
15
waktu tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia, sedangkan jika penyearah
arus tanpa perata atau kapasitor arus mengalir langsung.
16