PEMBAHASAN
Racun adalah bahan yang jika tertelan, terhirup, teresap kedalam kulit
(misalnya, dari tanaman) atau tersuntikkan (misalnya dari serangan serangga)
bias menyebabkan penyakit, kerusakan dan kadang-kadang kematian.
Keracunan adalah salah satu kasus darurat yang paling sering terjadi pada
anak-anak dibawah usia 5 tahun. Bagian terbesar dari kasus ini adalah
menelan racun. Keracunan merupakan masuknya zat yang mengandung racun
kedalam tubuh baik melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau
melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan timbul gejala klinis.
2. Etiologi Keracunan
Banyak sekali gejala dan tanda tanda keracunan yang mirip dengan gejala
atau tanda dari suatu penyakit, seperti kejang, stroke dan reaksi insulin.
Seseorang yang telah mengalami keracunan kadang dapat diketahui dengan
adanya gejala keracunan. Gejala-gejala keracunan tersebut secara umum dapat
berupa gejala non-spesifik dan spesifik, namun kadang kadang sulit untuk
menentukan adanya keracunan hanya dengan melihat gejala gejala saja. Perlu
dilakukan tindakan untuk memastikan telah terjadi keracunan dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium ini dapat
dilakukan melalui pemeriksaan periodik urin, tinja, darah, kuku, rambut dan
lain-lain.
Pada umumnya tanda dan gejala yang terjadi pada anak saat keracunan
adalah sebagai berikut:
a. Anak Anda merasa ingin muntah, dimana anak muntah tanpa sebab yang
jelas.
b. Ada luka bakar di bibir atau mulut anak Anda.
c. Anak Anda susah untuk dibangunkan.
d. Anak mengalami kesulitan pernafasan.
e. Anak mengalami sakit perut.
f. Anak menalami serangan sakit yang mendadak.
4. Patofisiologi Keracunan
Gejala dan tanda keracunan yang khas biasanya sesuai dengan jalur masuk
racun ke dalam tubuh. Bila masuk melalui saluran pencernaan, maka
gangguan utama akan terjadi pada saluran pencernaan. Bila masuk melalui
jalan nafas maka yang terganggu adalah pernafasannya dan bila melalui kulit
akan terjadi reaksi setempat lebih dahulu. Gejala lanjutan yang terjadi
biasanya sesuai dengan sifat zat racun tersebut terhadap tubuh. Mual dan
muntah terjadi disebabkan karena adanya iritasi pada lambung sehingga asam
lambung meningkat.
b. Keracunan Makanan
1) Keracunan Jamur Keracunan setelah macam jamur yang disebut
belakangan ini dapat saja terjadi. Ada jamur yang mengandung racun
amanitin dan muskarin.
Racun tersebut bekerja sangat cepat dan menyebabkan:
a) Rasa mual
b) Muntah
c) Sakit perut
d) Mengeluarkan banyak ludah dan keringat
e) Miosis
f) Diplopia
g) Bradikardi sampai konvulsif
h) Manitin dapat menyebabkan disfungsi hepatoseluler dan ginjal
Pengobatan
Pemberian cairan secara oral atau intravena dapat diberikan secara
intravena antropin sebanyak 0,02 mg/kg.
2) Asetaminofen
Manifestasi klinis, terjadi dalam empat tahap:
a) Periode awal (2– 4 jam setelah tertelan) : mual, muntah,
berkeringat, pucat.
b) Periode laten (24 – 36 jam) : pasien membaik.
c) Keterlibatan hepatik (dapat berakhir sampai 7 hari dan
permanen): nyeri di kuadran kanan atas, ikterik, konfusi, stupor,
abnormalitas koagulasi.
d) Pasien tidak meninggal pada tahap hepatik dan akan membaik
secara bertahap.
a) Otot-otot lemah
b) Gatal-gatal
c) Pigmentasi
d) Keratosis kulit dan edema
Pengobatan:
f. Keracunan Intektisida
Walaupun tujuan pemakaian insektisida itu untuk membasmi
berbagai macam serangga seperti kecoa dan sebagainya. Bahan-bahan
demikian dapat pula membunuh manusia.
Dengan demikian jika barang tersebut tidak disimpan di tempat
yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak, maka kejadian
keracuan baik melalui kontak maupun inhalasi dan minum tidak dapat
dihindarkan. Untuk menanggulangi kejadian keracunan insektisida
tidak mudahkarena bahan kimia yang dipergunakan oleh tiap produsen
tidak sama.
a) Tremor
b) Kejang
c) Koma
d) Paralisis
Tindakan
1. Lipan/Kelabang:
2.Kalajengking/Scorpio
3.Tomcat
Tomcat disinyalir memiliki racun yang dikenali dengan nama “Aederin”:
(C24 H43 09). Cairan ini dikatakan 12 kali lebih mematikan dari bisa ular kobra.
Racun tomcat bisa mencemar secara tidak langsung bila manusia bersentuhan
dengan benda lain yang tercemar racun tomcat. Itu sebabnya serangga kecil ini
harus diwaspadai.
Berikut cara pencegahan dan pengobatan racun tomcat:
a. Tomcat sangat senang dengan terang cahaya lampu, sebaiknya bila malam
hari minimalkan penggunaan lampu agar tidak mengundang tomcat.
b. Untuk membasmi tomcat dapat dengan cara semprotkan aerosol atau
pestisida organik dari campuran laos, sereh dan daun mamba.
c. Bila ada binatang apapun yang hinggap di kulit, usahakan jangan
mematikannya di tubuh. Jika kulit mengalami kontak langsung dengan
tomcat, kulit akan merasa terbakar yang kemudian timbul kemerahan pada
kulit, bila dibiarkan, dalam beberapa hari di bagian tengah akan muncul
nanah.
d. Jangan menggaruk luka, karena racunnya dapat berpindah ke bagian lain
kulit lewat cairan di luka.
e. Segera cuci dengan air sabun bagian kulit yang mengalami kontak dengan
tomcat.
f. Apabila terjadi reaksi pada kulit, cuci dengan antiseptik ringan atau
antibiotic neomycin sulfat 5%.
g. Apabila infeksi berlanjut segera pergi kedokter.
4.Ular
Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki
sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik
(Squamata).
Efek Gigitan:
Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi petunjuk
tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring yang nyata.
Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti, lebih baik apabila ularnya dapat
dibunuh. Identifikasi ini penting untuk mengenali jenis bisa yang telah
dimasukkannya bersama gigitan. Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding
pembuluh darah (ular pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular
kobra, ular laut) contoh gigitan
5.Laba-laba
Cara dan Pertolongan Pertama Terkena Gigitan Laba-laba. Untuk
menghindari laba-laba bersarang di rumah Anda, lakukan pembersihan rumah
secara teratur dengan menyapu, mengepel, atau memvakum setiap ruangan dalam
rumah. Lakukan juga pada tempat-tempat yang jarang Anda kunjungi, semisal
loteng, ruang bawah tanah, dan garasi. Tutup setiap celah di mana laba-laba
mungkin masuk ke dalam rumah.
Pertolongan Pertama :
a. Cuci daerah gigitan dengan air sabun yang dingin, ini akan membersihkan
luka dan membantu mencegah infeksi.
b. Kompres dengan es, ini bakal meringankan rasa sakit dari gigitan dan
membantu mengempiskan bengkak selama 20-30 menit.
c. Balut dengan nyaman, hal ini untuk mengurangi inflamasi (peradangan)
dan pembengkakan. Balut dengan nyaman di atas gigitan jika Anda
berpikir telah digigit oleh laba-laba yang berbahaya.
d. Gunakan penghilang rasa sakit, anak-anak yang baru pulih dari cacar, atau
punya gejala seperti flu, tidak dianjurkan meminum Aspirin sebagai
penghilang rasa sakit.
e. Carilah penanganan medis darurat
Segera ke dokter bila gigitan laba-laba memiliki gejala sebagai berikut:
1) Kesulitan bernapas
2) Mual
3) Kejang otot
4) Lesi (jaringan yang fungsinya terganggu karena penyakit atau
cedera, seperti tumor, ulkus, atau abses)
5) Pengencangan tenggorokan yang membuat sulit untuk menelan
6) Berkeringat
7) Merasa lemas
f. Memantau gigitan selama 24 jam ke depan untuk memastikan gejala tak
memburuk.
6. Ubur – Ubur
Pertolongan Pertama :
a. Segera jauhkan bagian tubuh dari air asin atau air laut agar rasa sakit tidak
semakin parah.
b. Basuh area yang terkena sengatan dengan air cuka (asam asetat) untuk
menonaktifkan nematosit dan menghentikan aliran racun.
c. Lepaskan tentakel yang menempel di kulit secara perlahan sambil terus
membasuh area sengatan dengan air cuka. Gunakan sarung tangan, plastik,
atau pinset agar Anda tidak ikut terkena racun dari ubur-ubur.
d. Rendam bagian tubuh yang disengat ubur-ubur ke dalam air dengan suhu
45 derajat Celcius selama 40 menit.
e. Jangan sesekali menggaruk lokasi sengatan karena hal ini justru akan
melepaskan lebih banyak racun ke dalam tubuh.
7. Lebah
Binatang kecil ini terdapat dicelah celah karang, dan jika ia merasa
terganggu akan mengeluarkan cincin berwarnba biru pada permukaan badannya.
Luka gigitan biasanya tidak sakit dan kecil. Namun jika dibiarkan akan
menyebabkan bisa ( racun ) akan menyebar ke dalam tubuh dan mengakibatkan
kelumpuhan yang bisa berujung pada berhentinya bernafasan.
Gurita Cincin Biru ( Blue ringed Octopus )
a. Tanda dan Gejala
1) Kegagalan nafas secara progresif selama 10-15 menit
2) Luka bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri
3) Mungkin berwarna merah & benjolan (tampak seperti melepuh berisi darah)
4) Kehilangan rasa raba (disekitar mulut & leher)
5) Kesulitan menelan, kelumpuhan otot, gangguan penglihatan, inkoordinasi
6) Mual & muntah, pernapasan & denyut nadi berhenti à kematian
b. Tindakan yang harus dilakukan saat pasien terkena gigitan gurita cincin biru ini
adalah
1) Nilai Airway, Breathing, Circulation
2) Pertolongan dengan nafas buatan selama 6 – 12 jam
3) Pemasangan turniket lebar dan sayatan diatas luka harus segera dilakukan
setelah tempat gigitan ditemukan
4) Sebaiknya korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang terdekat.