Anda di halaman 1dari 50

Laporan Keluarga Binaan

Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

KELUARGA BINAAN DESABANDAR LABUHAN DUSUN


IIIKECAMATAN TANJUNG MORAWA

TANGGAL 15 OKTOBER – 02 NOVEMBER 2018

Disusun oleh :

FEBRI SILVIA DABUKKE

17010009

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/


KEDOKTERAN KOMUNITAS/
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2018

i
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR KEGIATAN

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)


Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas
Keluarga Binaan Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa

Tanggal 15 OKTOBER – 02 NOVEMBER 218

Febri Silvia Dabukke

17010009

Disetujui oleh,

Medan, 02 November 2018

Pembimbing

ii
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

1 DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii


Daftar Isi........................................................................................................ iii
Kata Pengantar ............................................................................................... v
BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1
2.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Tujuan .......................................................................................... 3
1.2.1. Tujuan Umum .......................................................................... 3
1.2.2. Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.3. Manfaat ........................................................................................ 3
BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4
2.1. Keluarga ............................................................................................. 4
BAB III Laporan Keluarga Binaan ................................................................ 8
3.1. Identitas Keluarga Binaan ............................................................... 8
3.2 Data Status Kesehatan Keluarga ................................................... 13
3.3. Analisis Kesehatan Keluarga ........................................................ 14
3.3.1. Program KB ............................................................................... 14
3.3.2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan ............................................... 14
3.3.3. Imunisasi Lengkap ..................................................................... 15
3.3.4. ASI Eksklusif ............................................................................. 15
3.3.5. Pemantauan Pertumbuhan .......................................................... 15
3.3.6. Pemantauan Penyakit Menular ................................................... 15
3.3.7. Pemantauan Penyakit Tidak Menular ........................................ 15
3.3.8. Merokok ..................................................................................... 16
3.3.9. Pemantauan Anggota JK ............................................................ 17
3.3.10. Kesehatan Lingkungan ............................................................. 17
3.3.11. Kesehatan Jiwa ......................................................................... 23
3.4. Penilaian Fungsi Keluarga Binaan .................................................. 23
3.5. Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Binaan ........... 27

iii
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.5.2. Penilaian Indikator Keluarga Sehat ........................................ 29


3.5.3. Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan ................. 30
3.5.4. Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang Telah Dilakukan
Keluarga ............................................................................................... 31
3.6 Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga Binaan ......................... 32
3.6.1 Kerangka Konsep Masalah .................................................... 32
BAB IV Pembahasan ................................................................................... 33
BAB V Kesimpulan dan Saran .................................................................... 34
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 34
4.2. Saran .................................................................................................. 34
REFLEKSI ................................................................................................... 36
LAMPIRAN ................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 44

iv
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

2 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya, saya dapat menyelesaikan Laporan Keluarga Binaan
Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang. Laporan ini saya susun sebagai syarat untuk
menyelesaikan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya
keluarga binaan, maupun dalam penyusunan laporan ini, yaitu :
1. dr. Hartaty Saragih, Koordinator Co-Ass di Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang
2. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, Selaku Dosen Pembimbing dan
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas HKBP Nommensen Medan.
3. drg. Mariani Kepala Puskesmas Tanjung Morawa.
4. Dewi Susila, Koordinator Bidang Promosi Kesehatan Puskesmas
Tanjung Morawa
5. dr. Novita Hasiani Simanjuntak, MARS, dr. Putri Eyanoer,
M.Sepid., Ph.D, drg. Emmy Simbolon, MARS, Fotarisman Zaluchu,
S.KM., MPH, selaku Dosen Pembimbing Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen.
6. Seluruh pegawai di UPT Puskesmas Tanjung Morawa.
Saya menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 02 November 2018

Penulis

v
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

BAB I

PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 23 kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum, yang mengarah kepada terwujudnya generasi bermutu.
Sehat diwujudkan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dapat diartikan sebagai setiap
upaya yang dilakukan secara individu maupun kelompok untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, maupun
masyarakat.Sementara sasaran pelayanan kedokteran ialah perseorangan dan
keluarga.Sehingga dalam mengupayakan kesehatan secara menyeluruh bagi
masyarakat, pelayanan kedokteran di berikan secara khusus kepada keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat.
Keluarga berasal dari bahasa jawa yang dikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara dimana berasal dari dua suku kata yaitu kawula dan warga, yang
dapat diambil pengertian secara luas adalah setiap anggota dari kawula
merasakan sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai bagian dari dirinya dan
dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lainya secara keseluruhan.
Pada hakekatnya, keluarga merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu
sistem sosial yang ada di masyarakat.Sebagai satuan terkecil, keluarga
merupakan miniatur dan embrio berbagai unsur sistem sosial manusia.
Bagian dari lingkungan keluarga adalah beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah dan bersatu. Menurut Reisner keluarga adalah
sebuah kelompok terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing
mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,
kakek dan nenek yang merupakan individu yang berbeda yang hidup
bersama dengan membawa pandangan secara individu yang dapat

1
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

membentuk kebiasaan-kebiasaan sehari-hari terutama mempengaruhi hidup


keturunan mereka di dalam keluarga tersebut. Sehingga dalam menjalin
keluarga sehat diperlukan pola pikir dari orang tua agar dapat mengarahkan
keturunan mereka serta membentuk kebiasaan sehat untuk kehidupan
keluarga yang lebih sehat.
Suasana keluarga yang kondusif akan menghasilkan warga
masyarakat yang baik karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga
belajar berbagai dasar kehidupan masyarakat. Untuk itu perlu adanya suatu
pembinaan bagi keluarga oleh tenaga kesehatan.
Pedoman saat ini yang menyatakan bahwa keluarga merupakan
keluarga sehat adalah buku panduan yang terdapat pada Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga dimana terdapat 12 indikator yang
digunakan dalam menilai sebuah keluarga, dimana terbagi 3 kategori yaitu
tidak sehat dibawah 0,5, pra sehat antara 0,5 sampai 0,8 sedangkan untuk
sehat diatas 0,8. Adapun indikator yang dimaksud adalah keluarga
mengikuti program keluarga berencana, ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan, bayi mendapaat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat
ASI eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, penderita
tuberculosis mendapatkan pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi
melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak
merokok, memilki JKN, keluarga mempunyai akses air bersih dan keluarga
mempunyai jamban yang sehat.
Pembinaaan yang dilakukan pada tanggal 26-30 Oktober 2018 di
Dusun III Desa Bandar LabuhanKecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang berdasarkan 12 indikator untuk menganalisis keluarga sehat.
Pemilihan keluarga sehat sendiri dilakukan berdasarkan data yang diberikan
oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) yang diarahkan oleh
Bapak Kepala Desa, Sekrtaris Desa dan beberapa kadermerupakan dusun
yang memiliki kesadaran akan kesehatan minimal dan pasif dalam kegiatan
kesehatan serta keluarga yang memiliki PHBS yang masih rendah dan

2
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

keluarga yang bersedia untuk dilakukan pendekatan oleh pembina selama


jangka waktu tertentu.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum


Untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga di masyarakat
dan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti kegaiatan
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat/ Ilmu Kedokteran Komunitas/ Ilmu Kedokteran
Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di Desa Bandar
Labuhan Dusun IIIKecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang.
2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi keluarga di Desa
Bandar Labuhan Dusun IIIKecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang.
3. Untuk memberi promosi kesehatan kepada keluarga diDesa Bandar
Labuhan Dusun III Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang.

1.3. Manfaat
Laporan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca khususnya pengetahuan mengenai kondisi
kesehatan masyarakat dan kegiatan promosi kesehatan di Desa
Bandar Labuhan Dusun III Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang

3
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keluarga
Kata Keluarga berasal dari bahasa Jawa Kunoyaitu kawula dan
warga dimana kawula berarti hamba dan warga berarti anggota. Menurut
Ahmadi (2003), keluarga merupakan unit satuan masyarakat yang terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Menurt
Friedman (2003), keluarga merupakan suatu kelompok terdiri dari dua
individu atau lebih yang memiliki hunbungan darah maupun tidak dan
membentuk keluarga yang memiliku fungsinya masing-masing.

Fungsi keluarga adalah afektif (internal keluarga), sosialisasi,


reproduksi, ekonomi, dan pemeliharaan kesehatan. Adapun tahap
perkembangan keluarga terdiri dari :

1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru : membangun


perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan jaringan
persaudaraan secara harmonis, keluarga berencana.
2. Tahap II keluarga dengan “child bearing” (kelahiran anak
pertama) : membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang
mantap, rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan
dan kebutuhan anggota keluarga, mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan,memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambah peran-peran orang tua, kakek,
dan nenek.
3. Tahap III, keluarga dengan anak prasekolah (families with
preschool) : memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintergrasikan anak yang baru

4
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

4. sementara terap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain,


mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga.
5. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with school
children) : mensosialisasikan anak-anak termasuklah
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan daya
intelelektual, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
6. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenager) :
menyeimbangakan kebebasan dengan tanggungjawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri, memfokuskan
kembali hubunagn perkawinan, berkomunikasi secara terbuka
antara orang tua dan anak.
7. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa dan pelepasan (launcing
center families): memperluas siklus keluarga dengan memasukkan
anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-
anak. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan
kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia
dan sakit-sakitan daru suami ataupun istri.
8. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families) :
menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mepertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh
arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak, meperkokoh
hubungan perkawinan.
9. Tahap VIII keluarga lanjut usia : mempertahankan pengaturan
hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan
diri terhadap kehilangan pasangan, mepertahankan ikatan keluarga
antar generasi, meneruskan untuk memahami ekstensi mereka.

5
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

2.2 Pembinaan Keluarga


Pembinaan adalah suatu usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan
dalam hal ini mewujudkan perubahan, kemajuan, peningkatan,
pertumbuhan, evaluasi, atau berbagai kemungkinan atas sesuatu guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Sasaran upaya pembinaan kesehatan
keluarga adalah keluarga itu sendiri sebagai suatu kesatuan dari tiap
individu atau anggota keluarga tersebut atau yang disebut sebagai sistem
keluarga.
Sistem keluarga merupakan sistem yang kompleks, yang memerlukan
adaptasi, interaksi, proses pengambilan keputusan dan kelanjutan
pertumbuhan yang terdiri dari:

1. Input yang meliputi anggota keluarga; organisasi keluarga; sarana


dan prasarana dalam keluarga; dana.
2. Proses yang meliputi perencanaan dan pengorganisasian keluarga;
peran ayah sebagai suami; sebagai ayah dari anak-anaknya,
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindungm kepala keluarga,
anggota masyarakat; peran ibu sebagai istri, sebagai ibu dari anak-
anaknya, pengasuh dan pendidik, kadang-kadang ditambah sebagai
pencari nafkah, anggota mayarakat dan lain-lain, peran anak dalam
melaksanakan tugas-tugas/peran psiko-sosial sesuai dengan
perkembangan fisik dan mental berdasarkan usianya; kegiatan
keluarga untuk pemenuhan kebutuhan hidup masing-,masing
anggota keluarga; pengawasan keluarga.
3. Output yang meliputi tujuan yang hendak dicapai oleh keluarga
tersebut.
Keluarga yang membutuhkan pembinaan adalah terutama keluarga
pra sejahtera dan sejahtera tahap I. Pembinaan keluarga dapat
dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah demi rumah
secara berkala dalam hal promosi kesehatan.Pembinaan kesehatan
keluarga ditujukan kepada upaya menumbuhkan kemampuan

6
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

keluarga itu sendiri untuk mengatasi masalh kesehatan dengan


dukungan dan bimbingan tenaga profesional menuju terwujudnya
kehidupan keluarga yang sehat.Juga kesehatan keluarga
diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia
dan sejahtera.

Kunjungan rumah adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah


pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien atau memberikan
pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien. Yang
dilakukan saat kunjungan adalah observasi keadaan rumah, kegiatan
anggota keluarga, identifikasi maslah kesehatan, pelayanan kesehatan, serta
pencatatan dan pelaporan.

Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan upaya-upaya antara lain :

1. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan dalam kesehatan,


PHBS, diet seimbang, pembinaan mental, dan menanamkan sikap
akan pentingnya skrining kesehatan.
2. Upaya preventif dapat berupa kegiatan penyuluhan akan program
penanggulangan penyakit menular dan tidak menular yang
membutuhkan partisipasi masyarakat dan kegiatan pemeriksaan
kesehatan secara berkala dan teratur.
3. Upaya kuratif berupa pelayanan kesehatan dasar dan spesifikasi
melalai sistem rujukan.
4. Upaya rehabilitatif berupa kegiatan penyuluhan dan mengembalikan
rasa percaya diri pada penderita suatu penyakit, nasihat cara hidup
yang sesuai dengan penyakit yang diderita, dan perawatan
fisioterapi.

7
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

4 BAB III
LAPORAN KELUARGA BINAAN
3.1. Identitas Keluarga Binaan
Keluarga ini merupakan keluarga bertipe extended family tinggal di
rumah sendiri teletak di Dusun III desa Bandar Labuhan Kecamatan
Tanjung Morawa, dimana keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, nenek
dan anak.
Berikut ini adalah identitas anggota keluarga yang diperoleh pada saat
kunjungan pertama (23 Oktober 2018)

Tabel Keluarga Bapak Yasir Harahap

Identitas Anggota Keluarga : Ayah


Nama Yasir Harahap
Umur 28 tahun
Alamat Dusun III desa Bandar Labuhan
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Buruh
Status Menikah
Identitas Anggota Keluarga : Istri
Nama War Dathil Raudah
Umur 25 tahun
Alamat Dusun III desa Bandar Labuhan
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan IRT
Status Menikah
Identitas Anggota Keluarga : Anak I
Nama Keyla Suiztari Harahap
Umur 6 tahun
Alamat Dusun III desa Bandar Labuhan
Agama Islam
Pendidikan TK
Pekerjaan -
Status Belum menikah
Identitas Anggota Keluarga : Nenek
Nama Semi
Umur 67 tahun
Alamat Dusun III desa Bandar Labuhan
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan -
Status Menikah

8
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini:
Daftar anggota keluarga saat ini:
Jenis
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
1 Yasir Harahap Suami Laki-laki 28 Tahun SMA BHL

2 War Dhatil Istri Perempuan 25 Tahun SD IRT


Raudah
3 Keyla Suiztari Anak Perempuan 6Tahun TK Pelajar
Harahap Kandung

4 Semi Nenek Perempuan 67 Tahun SD -

9
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Genogram
Keluarga bapak Yasir Harahap secara skematis dpat digambarkan dalam pohon keluarga/ ikhitisar keluarga sebagai berikut :

Yasir Harahap
War Dhatil Raudah
28/05/1989
13/09/1992

Keyla Suiztari Muhammad ilham Semi


Harahap
(Meninggal Dunia) 28/07/1951
27/11/2012

10
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Family Life Cycle

2
th 2,
n 5
±10-15 thn th 3,5 thn
1 2 n
3
8 6 thn
4

5
7
±1 6 7thn
5
th
8 thn
n

1. Pasangan menikah tanpa anak-anak.


2. Keluarga dengan kelahiran anak, dimana anak tertua berusia
sampai dengan tiga puluh bulan.
3. Keluarga dengan anak-anak prasekolah, anak tertua berusia antara
tiga puluh bulan sampai enam tahun.
4. Keluarga dengan anak-anak yang bersekolah, dimana anak
tertua usia antara enam sampai tiga belas tahun.
5. Keluarga dengan anak usia remaja, dimana anak tertua berusia
antara tiga belas sampai dua puluh tahun.
6. Keluarga dengan anak dewasa muda, dimana semua anak-anaknya
telah meninggalkan rumah.
7. Orang tua usia pertengahan (pensiun).
8. Orang tua memasuki usia lanjut.

11
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Keterangan :

Pada keluarga Bapak Yasir Harahap, dapat diidentifikasi bahwa


keluarga ini telah memasuki tahap “Keluarga dengan anak-anak yang
bersekolah, dimana anak tertua usia antara enam sampai tiga belas
tahun” Yakni tahap Ke Empat. Dilihat dari umur orang tua (Bapak Yasir
Harahap berumur 28 tahun tahun, Ibu War Dhatil berumur 25 tahun, Nenek
Semi berumur 67 tahun) dan mereka telah menikah sejak tahun 2012, maka
mereka memang telah selayaknya menempati tahap keempat ini.

Anak pertama Bapak Yasir Harahap yakni Keyla Suiztari Harahap


telah memasukiTK, sedangkan anak kedua beliau masih di dalam
kandungan.

Tahap ke Empat ini dimulai ketika Keluarga dengan anak-anak yang


bersekolah, dimana anak tertua usia antara enam sampai tiga belas tahun.

Tugas Perkembangan di tahap ke empat ini :

1. Membantu Sosialisasi Anak


Dalam Tahap ini peran bapak Yasir Harahap dan Ibu War Dhatili
sangat penting, dimana anak pertama mereka Keyla Suiztari Harahap
sudah berusia 6 tahun, pada tahap ini bapak Yasir Harahap dan Ibu
War Dhatil membantu sosialisasi anak nya terhadap orang-orang
disekitar seperti memberikan ijin untuk berinteraksi dengan teman
sebaya dengan catatan orangtua tau anak pergi kemana, dan memberi
pandangan kapan seharusnya si anak harus kembali kerumah serta
memberi semangat kepada anak nya untuk menggapai cita-cita nya.
2. Mempertahankan Hubungan Perkawinan Yang Bahagia
Saling memberikan kepercayaan dan membuat waktu luang untuk
keluarga menurut ibu War Dhatil, akan tetap dapat mempertahankan
hubungan yang baik dalam keluarga kecilnya.

12
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3. Memenuhi Kebutuhan dan Biaya Kehidupan yang Semakin


Meningkat.
Dalam Tahap ini peran bapak Yasir Harahap dan Ibu War Dhatil
sangat penting, dimana anak pertama mereka Keyla Suiztari Harahap
sudah berusia 6 tahun, pada tahap ini bapak Yasir Harahap dan Ibu
War Dhatil Raudah memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan
dan biaya kehidupan anaknya yang semakin meningkat.

3.2 DATA STATUS KESEHATAN KELUARGA


Data kesehatan awal, diambil saat kunjungan kedua ke rumah
keluarga binaan (tanggal 27 Oktober 2018)

Aspek Yasir War Dhatil Keyla Semi


Pemeriksaan Harahap Raudah Suiztari
Harahap
Berat Badan 70 kg 57kg 16 kg 60 kg
Tinggi Badan 160 cm 155 95 cm 139 cm
Tekanan 120/80 100/90 - 170/80
Darah mmhg
Frekuensi 80x/i 80x/i 88x/i 82x/i
Nadi
Frekuensi 26x/i 24x/i 24x/i 28x/i
Nafas

STATUS PERILAKU KESEHATAN


NO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan  Anggota keluarga sering
mengonsumsi nasi dengan ikan
dan kadang-kadang daging.
 Sayur tidak selalu ada, dan ibu
War Dhatil beserta Keyla tidak
menyukai sayur.

13
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

 Buah- buahan tidak selalu


tersedia.
2. Kebiasaan Merokok Bpk. Yasir Harahap Merokok
3. Kebiasaan Alkohol Tidak ada anggota keluarga yang
minum alcohol.
4. Pemakaian obat dan jamu- Ibu War Dhatil merupakan anggota
jamuan keluarga yang sesekali mengonsumsi
jamu.
5. Kebiasaan Olahraga -

3.3. Analisis Kesehatan Keluarga


Analisis kesehatan keluarga diambil berdasarkan 12 indikator
kesehatan keluarga yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2016 tentang Program
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
pada pasal 3.

3.3.1. Program KB
Keluarga pak Yasir Harahap mengikuti program KB yaitu ibu War
Dhatil dimana ibu tersebut pertama sekali menggunakan KB pada bulan 1 di
tahun 2016 dengan jenis KB suntik, akan tetapi pasien merasa tidak nyaman
dengan KB tersebut karena selama pemakaian KB suntik, ibu War Dhatil
mengeluh lemas dan seperti orang mengidam. Sehingga setelah 2 bulan
pemakaian ibu War Dhatil beralih ke pil KB
Penggunaan pil KB dirasa lebih nyaman dari pada suntuk dan
bertahan digunakan selama 2 tahun.Kemudian diberhentikan sekitar bulan 4
atau 5 karena keluarga ingin punya anak.

3.3.2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan

Anak Tahun Tempat


Keyla Suiztari Harahap 2012 Bidan

14
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.3.3. Imunisasi Lengkap


Menurut pengakuan ibu War Dhatil bahwa Keyla Suiztari
Harahap selaku anak dari keluarga tersebut telah mengikuti imunisasi secara
lengkap dan pengakuan ini juga didukung dengan disertakannya kertas
catatan pemberian imunisasi dari puskesmas tanjung morawa, yang berisi
sebagai berikut :

Umur/Bulan Jenis Imunisasi Tanggal diberikan


imunisasi
0 HBO X
1 BCG, Polio 1 18-01-2013
2 DPT/HB-1, Polio2 22-02-2013
3 DPT/HB-2, Polio3 12-04-2013
4 DPT/HB-3, Polio4 24-05-2013
5 Campak 06-09-2013

3.3.4. ASI Eksklusif


Anak Berapa Lama
Keyla Suiztari Harahap 6 bulan
Dari wawancara dan data bukti pemantauan Asi Eksklusif yang
diselenggarakan oleh Puskesmas Tanjung Morawa dapat dinilai bahwa
mengenai ASI eksklusif keluarga ini sangat baik dalam pengetahuan.

3.3.5. Pemantauan Pertumbuhan


Keyla Suiztari Harahap mendapatkan 4 x pemeriksaan pada tanggal,
18 januari 2013, 22 februari 2013, 12 april 2013, dan pada 25 mei 2013
Didapatkan terjadi peningkatan pertumbuhan pada anak tersebut, dengan
bukti lampiran kertas KMS yang diperiksakan di posyandu.

3.3.6. Pemantauan Penyakit Menular


Pada keluarga ini masih kurang pengetahuan tentang penyakit
menular, sehingga perlu dilakukan edukasi selama 3 hari kedepan

3.3.7. Pemantauan Penyakit Tidak Menular


Pada keluarga ini masih kurang pengetahuan tentang penyakit tidak
menular yang dibuktikan dengan tidak diketahuinya bahwa penyakit stroke
merupakan penyakit yang tidak menular.

15
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Sehingga kepedulian keluarga terhadap penyakit hipertensi yang diderita


oleh nenek Semi kurang yang dibuktikan kembali dari tidak teraturnya
nenek tersebut mengonsumsi obat hipertensi dan kontrol tekanan darah.

Pemantauan Tekanan Darah


Anggota Keluarga Tekanan Darah
Yasir Harahap 120/80 mmHg
War Dhatil Raudah 100/90 mmHg
Semi 170/80 mmHg
Dari tabel diatas masih nenek Semi yang mengalami hipertensi
dirujuk dari JNC VIII.

Pemantauan IMT

Anggota Keluarga IMT Berat Badan Ideal


Yasir Nasution BB : 62 kg 54 Kg
TB : 160 cm
IMT : 24,2
Kategori :
Normoweight
War Dhatil Raudah BB : 57 kg 51,3Kg
TB : 155cm
IMT : 23,7
Kategori :
Normoweight
Semi BB :60 Kg 55 Kg
TB :139 cm
IMT : 31
Kategori :Gemuk
Dalam hal ini pemantauan Berat Badan Ideal pada keluarga ini kurang baik,
karena ada anggota keluarga yang memiliki indeks massa tubuh
obesitas(nenek semi).

3.3.8. Merokok
Dalam keluarga ini hanya Bapak Yasir Harahap yang
merokok.Beliau mulai merokok sejak SMP hingga saat ini.Maka perlu
dilakukan edukasi tentang bahaya merokok.

16
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.3.9. Pemantauan Anggota JKN


Anggota Keluarga Keterangan Jenis Asuransi Tahun Awal
Yasir Harahap Kepala Keluarga BPJS Kelas 3 2010
War Dhatil Raudah Istri BPJS Kelas 3 2012
Keyla Suiztari Anak I BPJS Kelas 3 2012
Harahap
Keluarga inti pak Yasir Harahap semua memiliki JKN kecuali nenek
Semi.

3.3.10. Kesehatan Lingkungan


a. Denah Rumah

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


829/Menkes/SK/VII/1999, tentang : Persyaratan Rumah Sehat
- Ventilasi udara
Rumah ini memiliki 3 ruangan tidur, 1 kamar utama dan 2 kamar untuk
anak dan nenek Semi, masing-masing memiliki ventilasi udara berupa

17
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

- jendela di setiap ruangan


Rumah ini memiliki 1 ruang tamu yang cukup luas walaupun cukup luas
kepala keluarga membuat 2 ventilasi udara
Rumah ini juga dilengkapi dengan kosen pintu di setiap pintu sebagai
tambahan ventilasi udara
Pada dapur memiliki pintu samping yang langsung ke lingkungan luar
sehingga memudahkan asap hasil masakan tidak menjadi polusi bagi
keluarga.

Penerangan
Rumah ini memiliki penerangan sebanyak 8 titik, yaitu di setiap kamar
tidur memiliki 1 lampu, ruang tamu memiliki 1 lampu, dapur memiliki 2
titik lampu, kamar mandi memiliki 1 lampu, dan terakhir teras memiliki 1
titik penerangan.

18
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan
setengah kayu, berlantai semen.

 Rumah memiliki2pintu dengan ukuran yang


sama(1,97 m x 0,81m), yaitu 1pintu di depan,
1pintu dibelakang,dan ada 3 tirai yaitu 1tirai di
tiapkamar.
 Jendela terdapat sebanyak 6 buah, yang terdapat
di ruang tamu dan di kamar tidur 0,6m x 0,3 m.
 Terdapat 4 ruangan di dalam rumah,
yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur yang
terletak di belakang dan 1 kamar mandi yang
memiliki jamban dan rumah tampak bersih dan
rapi.
 Rumah memiliki ventilasi udara

2. MCK  Terdapat MCK

3. Air bersih  Air bersih untuk keperluan makan didapat dari


Masjid dengan sumberr ar dari sumur bor dengan
biaya tagihan bulanan sebesar sepuluh ribu rupiah,
sedangkan untuk minum menggunakan galon isi
ulang.
4. Pembuangan limbah  Pembuangan menuju ke selokan yang ada didekat
rumah keluarga dan kadang dibakar.

18
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Dokumentasi Rumah Bapak Yasir Harahap.

Tampak Depan Rumah Keluarga Bapak Yasir Harahap.

Tampak Ruang Tengah Keluarga Bapak Yasir Harahap

19
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Tampak Dapur Keluarga Bapak Yasir Harahap

Tampak Kamar Mandi Keluarga Bapak Yasir Harahap

20
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi

21
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Mengukur Pintu Rumah Keluarga Bapak Yasir Harahap

Mengukur Jendela Keluarga Bapak Yasir Harahap

22
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Foto Bersama Keluarga Bapak Yasir Harahap

3.3.11. Kesehatan Jiwa


Pada keluarga bapak Muhammad Husni Nasution tidak dijumpai
adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan pada kejiwaan.

3.4. PENILAIAN FUNGSI KELUARGA BINAAN


Keluarga juga memiliki fungsi dalam perawatan kesehatan, sehingga
keluarga merupakan unit terdekat dalam pemantauan kesehatan tiap
anggotanya.
Untuk menilai persepsi anggota keluarga dari fungsi keluarga dengan
memeriksa kepuasannya terhadap hubungan keluarga dikembangkan
instrumen metode penilaian yaitu APGAR Keluarga ( Family
APGAR).Dengan metode APGAR ini dapat dilakukan penilaian atau
screening fungsi keluarga secara cepat dan dalam waktu yang singkat.Alat
ini digunakan untuk mengukur level kepuasan hubungan dalam keluarga.

23
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Pada metode ini dilakukan penilaian terhadap lima fungsi pokok keluarga,
yaitu :
1. Adaptasi (Adaptation)
Yang dinilai adalah tingkat kepuasan anggota keluarga dalam
menerima bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga lainnya.
2. Kemitraan (Partnership)
Yang dinilai adalah tingkat kepuasan anggota keluarga
terhadap berkomunikasi, musyawarah dalam mengambil suatu
keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalah yang sedang
dihadapi dengan anggota keluarga lainnya.
3. Pertumbuhan (Growth)
Yang dinilai adalah tingkat kepuasan anggota keluarga
terhadap kebebasan yang diberikan keluarga dalam mematangkan
pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.
4. Kasih sayang (Affection)
Yang dinilai adalah tingkat kepuasan anggota keluarga
terhadap kasih sayang serta interaksi emosional yang berlangsung
dalam keluarga.
5. Kebersamaan (Resolve)
Yang dinilai adalah tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang antar anggota
keluarga.

24
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

SERING/ KADANG- JARANG/


NO PERNYATAAN
SELALU KADANG TIDAK
1. Saya puas bahwa saya dapat
kembali kepada keluarga
saya, bila saya menghadapi
masalah.

2 Saya puas dengan cara-cara


keluarga saya membahas
serta membagi masalah
dengan saya.

Saya puas bahwa keluarga


3
saya menerima dan
mendukung keinginan saya
melaksanakan kegiatan dan
ataupun arah hidup yang
baru.

4 Saya puas dengan cara-cara


keluarga saya menyatakan
rasa kasih sayang dan
menanggapi emosi.

5 Saya puas dengan cara


keluarga saya membagi
waktu bersama.
Untuk setiap jawaban sering / selalu diberikan nilai 2, jawaban
kadang-kadang diberi nilai 1, sedangkan jawaban jarang / tidak pernah
diberikan nilai 0, kemudian lima nilai tersebut dijumlah, selanjutnya di nilai
debagai berikut :
1. 7 – 10 berarti keluarga sehat, dalam arti setiap anggota keluarga
saling mendukung satu sama lain.
2. 4 – 6 berarti keluarga kurang sehat, dalam arti hubungan antar
anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan.

25
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3. 0 – 3 berarti keluarga tidak sehat, dalam arti sangat memerlukan


banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota
keluarga.
a. APGAR Keluarga
1. Nama : Yasir Harahap
Hampir Selalu Terkadang Sangat Sulit
Adaptasi 
Partnership 
Growth 
Affection 
Resolve 
Skor :10
Keterangan : keluarga sangat berfungsi baik menurut pak Yasir, keluarga
dapat mengerti dan memahami jalan pikiran yang sedang dipikirkan pak
Yasir serta keluarga juga mengerti kesusahan yang dilami oleh pak Yasir
sebagai kepala keluarga.
Nama :War Dhatil Raudah
Hampir Selalu Terkadang Sangat Sulit
Adaptasi 
Partnership 
Growth 
Affection 
Resolve 
Skor :10

Keterangan : menurut War Dhatil sebagai ibu rumah tangga masih sangat
berfungsi dengan baik, dimana ibu tersebut dapat mengatur keuangan
sampai mental keluarga.
Nama :Semi
Hampir Selalu Terkadang Sangat Sulit
Adaptasi 
Partnership 
Growth 
Affection 
Resolve 
Skor : 7
Keterangan : menurut Nenek Semi keluarga masih bisa memberikan
kebebasan berpendapat terutama masalah Keyla.

26
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.5. MASALAH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA BINAAN


Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap keluarga binaan yang dibina maka ditemukan juga beberapa
masalah perilaku hidup bersih dan sehat.

Indikator Perilaku Sehat

Per- ASI Timban Air Cuci Gunakan Berantas Makan Aktivit Merokok
No Nama Umur Klasifikasi
salinan Eks- g balita Bersih Tangan Jamban Jentik buah & as fisik dirumah
PHBS
Klusif sayur

1. Bapak Yasir 28thn


Harahap
T T T √ X √ √ X √ X
Tidak Sehat

2. IbWar 25 thn
T T T √ X √ √ X √ √
Dhatil
Raudah

27
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap


keluarga binaan yang dibina, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
PHBS dalam rumah tangga yang ditemukan dalam keluarga ini adalah:
 Keluarga Bapak Yasir harahap tidak membiasakan untuk selalu
memakan buah dan sayur-sayuran, karen alasan tidak mempunyai
cukup biaya untuk membeli bahan makanan.
 Bapak Yasir Harahap masih sering merokok di dalam rumah. Hal
ini tidak sesuai dengan salah satu indikator rumah tangga sehat yang
seharusnya tidak boleh ada anggota keluarga yang merokok terutama
merokok di dalam rumah.

28
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.5.2. Penilaian Indikator Keluarga Sehat

Dari tabel diatas diperoleh hasil IKS = 0,75, dimana interpretasinya


ialah:
 IKS > 0,800 : Keluarga Sehat
 IKS 0,500-0,800 : Keluarga Prasehat
 IKS < 0,500 : Keluarga Tidak Sehat
Maka dari tabel tersebut dapat dikatakan bahwa keluarga bapak
Saiman tergolong keluarga pra sehat.

29
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.5.3. Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan


Anggota Masalah Perilaku Hidup Rencana Upaya
Keluarga Bersih dan Sehat Keluarga Intervensi
Binaan

 Bapak yasir  Memeriksakan  Penyuluhan tentang


Harahap kesehatan ke pentingnya memeriksakan
 Ibu War puskesmas kesehatan ke fasilitas
Dhatil terdekat kesehatan lini pertama
Raudah  Mengkonsumsi yang terdekat agar dapat
 Nenek Semi sayur-sayuran dan dipantau permasalahan
buah-buahan penyakit seperti pada
setiap hari nenek Semi yang
 Tidak Merokok menderita hipertensi.
 Menjelaskan pentingnya
memberantas jentik
nyamuk dengan 3M+
untuk mencegah
terjadinya penyakit DBD
yang sepertinya mulai
terjangkit akibat
perubahan cuaca yang
tidak baik.
 Menyarankan kepada
keluarga Bapak Yasir
Harahap untuk
mengkonsumsi sayur-
sayuran dan buah-buahan
setiap harinya. Tidak
harus mahal tetapi bergizi.
 Menyarankan kepada

30
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

keluarga Bapak Yasir


Harahap agar tidak
merokok di dalam rumah
dan menjelaskan tentang
bahayanya merokok bagi
kesehatannya sendiri dan
bagi kesehatan anggota
keluarganya.

3.5.4. Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang Telah Dilakukan
Keluarga
Upaya perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dilakukan oleh
keluarga Bapak Yasir Harahap bila terdapat anggota keluarga yang mau
melahirkan adalah mencari pengobatan/ melakukan persalinan di Rumah
Sakit/Puskesmas terdekat atau ke bidan-bidan yang dekat dengan tempat
tinggal keluarga ini, mengkonsumsi sayur setiap haridan Bapak Yasir
Harahap agar tidak merokok didalam rumah dan perlahan – lahan
menyarankan untuk berhenti merokok. Memberikan intervensi agar keluarga
rutin memeriksakan kesehatan ke puskesmas agar hipertensi dapat dikontrol
dengan baik.

31
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

3.6 PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA


BINAAN

3.6.1 Kerangka Konsep Masalah

BIOLOGIS

Nenek Semi Usia 67


tahun

PERILAKU LINGKUNGAN
HIPERTENSI

 Kurangnya kesadaran
GAYA HIDUP
 Kurangnya akan pola hidup yang
pengetahuan sehat.
mengenai makanan
(sering memakan  Kurangnya kesadaran
makanan asin). PELAYANAN akan pengaruh pikiran
 Tidak mengkonsumsi KESEHATAN terhadap hipertensi.
obat anti-Hipertensi.
 Kurangnya kepedulian
Kurangnya kesadaran
akan kebersihan rumah
keluarga untuk membawa
keluarga berobat ke pasien dan lingkungan
puskesmas sekitar.

32
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

5 BAB IV

PEMBAHASAN
Bila dilihat berdasarkan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga maka keluarga ini memiliki 9 “Y”, 3 “T”, dan 0 “N”,
dengan kesimpulan keluarga merupakan keluarga pra sehat dengan nilai
indikator sebesar 0,75.
Bila ditinjau berdasarkan kesehatan lingkungan maka keluarga ini
tergolong dalam kriteria rumah sehat yang sudah terpenuhi seperti terdapat
ventilasi baik permanen ataupun ventilasi buka tutup untuk setiap ruangan,
penerangan yang tepat dimana setiap titik ruangan telah mendapat 1
penerangan dengan peletakkan lampu secara sentral di setiap ruangan.
Bila ditinjau berdasarkan tahap perkembangan duvall yang dimulai dari
keluarga baru sampai seterusnya keluarga ini memiliki 3 tahapan dimana
tercatat 1 tahap kelahiran, 1 tahap usia sekolah, dan 1 tahap keluarga dengan
dewasa muda.
Bila ditinjau dengan APGAR skor setiap individu memiliki skor
diatas 8 yang berarti setiap individu merasakan keluarga berjalan sesuai
dengan fungsi yang bila dihubungan dengan gangguan jiwa terlebih depresi
maka setiap individu dapat terhindar dari depresi.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Blum terdapat 4 faktor yang
mempengaruhi determinasi sebuah penyakit, yaitu perilaku masyarakat,
lingkungan, pelayanan kesehatan dan genetik. Dalam keluarga ini memiliki
faktor resiko terbesar yaitu dalam garis keturunan dari keluarga ini memiliki
hipertensi ditambah dengan perilaku serta pola pikir dalam kesehatan dalam
keluarga ini sangat sedikit sehingga pada saat pertama melakukan binaan
didapatkan salah satu anggota keluarga memiliki faktor resiko sehingga
perlu dilakukan pemantauan tekanan darah dan pola hidup agar kondisi
dapat stabil dan tidak menimbulkan gejala-gejala hipertensi yang dapat
menggangu aktivitas sehari-hari.

33
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

6 BAB V

7 KESIMPULAN dan SARAN

4.1 KESIMPULAN
Keluarga pak Yasir mempunyai rumah sendiri dan bertempat di
dusun III desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang, dimana keluarga ini merupakan tipe family genogram terdiri
dari ayah, ibu, nenek dan satu orang anak.
Keluarga ini bila ditinjau dari Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, keluarga ini termasuk ke dalam keluarga sehat,
sedangkan bila ditinjau berdasarkan tingkat kesejahteraan maka keluarga ini
masuk ke dalam tingkat pra sejahtera dimana masih terdapat kekurangan di
beberapa kriteria keluarga sejahtera lain.
Secara keseluruhan keluarga ini masih dikatakan berfungsi dengan
baik sehingga dalam waktu pembinaan terjadi perubahan pola pikir dan gaya
hidup dimana pentingnya pemantauan tekanan darah dan konsumsi obat
hipertensi secara rutin, akan tetapi hal ini masih sulit dilakukan keluarga
untuk datang ke puskesmas melakukan pemeriksaan yang diakibatkan letak
faskes yang terlalu jauh dan tidak ada yang menemani atau mengantar nenek
semi ke puskesmas akibat keterbatasan ibu War Dhatil yg sedang hamil 5
bulan dan pak Yasir yang sibuk bekerja.
Dalam pembinaan bersama keluarga ini masih terdapat beberapa hal
belum dapat dibina yaitu masalah kriteria rumah sehat yang merupakan hal
permanen yang tidak dapat dirubah dalam waktu dekat dan kebiasan
merokok pak Yasir.

4.2. Saran
Puskesmas
Perlu dilakukan kegiatan yang menarik sehingga keluarga ingin datang dan
menjamah kegiatan tersebut sehingga setiap keluarga dalam lingkup kerja
puskesmas dapat merasakan pentingnya hidup sehat.

34
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

Mahasiswa
Ketika sudah menemukan keluarga yang akan dibina dan diberikan
penyuluhan tentang kesehatan sebaiknya membawa atau mengikutsertakan
petugas pelayanan kesehatan supaya keluarga dapat langsung merasakan
manfaatnya seperti memperoleh obat hipertensi secara langsung.
Dalam melakukan binaan terhadap keluarga maka perlu dilakukan hal yang
menarik sehingga dapat menempatkan diri sebagai agen perubahan, seperti
membuat mind mapping, demonstrasi dengan alat peraga, dll
Keluarga
Keluarga yang mempunyai niat untuk menjadi lebih baik hendaknya
diperhatikan lebih, sehingga dalam melakukan perubahan tidak sebatas
waktu yang ditentukan dan terjadi kelanjutan.
Universitas HKBP Nommensen
Perlu ditetapkannya standart baku untuk dilakukannya pembinaan keluarga,
sehingga mahasiswa dapat dengan mudah memahami bagaimana cara
membuat dan menempatkan diri untuk melakukan pembinaan terhadap
keluarga.

35
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

8 REFLEKSI

Pendekatan dalam melakukan keluarga binaan yang saya lakukan


selama 4 hari adalah melalui penyuluhan, Tanya jawab serta berbagai
macam simulasi untuk melakukan sebuah perubahan.Selama saya menjalani
binaan dalam keluarga ini terdapat beebrapa hal yang menjadi masalah yang
sangat menarik untuk dibahas terlebih masalah tersebut merupakan sebuah
masalah pokok yang berasal dari 12 indikator keluarga sehat.
Maka saya mendapatkan beberapa hal menarik yang bahkan
keluarga ini juga tidak mengetahui hal tersebut tidak baik bagi kesehatan.
Adapun hal-hal menarik yang saya temukan dalam keluarga ini adalah
terdapat satu anggota keluarga yang memiliki resiko untuk terkena stroke
akibat hipertensi, dan tidak diketahuinya bahwa konsumsi obat hipertensi
harus dilakukan secar rutin setiap hari dan seumur hidup, serta kurangnya
kesadaran keluarga untuk mematuhi hal tersebut.
Menurut Notoatmodjo penyuluhan termasuk dalam bentuk
pendidikan kesehatan dalam faktor-faktor predisposisi, yang bertujuan
menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Dalam undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan,
pasal 38 ayat 1 dijelaskan bahwa penyuluhan kesehatan masyarakat
merupakan kegiatan yang melekat pada setiap kegiatas upaya kesehatan dan
penyelenggaraan tersebut bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang
atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui komunikasi, informasi
dan edukasi.
Sedangkan Sari dkk menjelaskan bahwa pada penelitian mereka
menggunakan simulasi berupa permainan ular tangga pada tingkat sekolah
dasar untuk mengubah pola pikir yang dinilai dari pengetahuan, sikap dan
aplikasi. Maka didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam
uji statistik dimana terdapat perubahan pengetahuan, sikap dan aplikasi
dalam tindakan gosok gigi pada anak usia sekolah.
Perubahan di pola kesehatan dalam keluarga ini saya lakukan dengan cara
memberikan simulasi-simulasi serta penyuluhan-penyuluhan dengan dasar

36
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

diatas, namun ada beberapa hal yang berubah dan ada beberapa hal yang
tidak dapat diubah dengan instan selama saya menjalani pembinaan.
Hal yang berubah adalah terdapatnya pengetahuan keluarga akan
keteraturan konsumsi obat hipertensi dan kontrol tekanan darah secara rutin.
Pola makan yang harus dijaga serta perlunya melakukan olahraga agar tubuh
lebih sehat.Namun demikian sesuai dengan teori yang tertera diatas oleh
PEKENI bahwa aktifitas fisik yang dilakukan sebaiknya 3 kali seminggu
dalam waktu 30 menit.
Menurut saya selama pembinaan dalam hal aktifitas fisik hal tersebut
sudah dapat diterima sesuai dengan teori, maka saya tidak melakukan
perubahan lagi dalam hal tersebut, sedangkan hal yang tidak dapat saya
ubah dalam hal pembinaan adalah keinginan kepala keluarga untuk berhenti
merokok serta pelaksanaan nenek semi untuk konsumsi obat hipertensi. Hal
ini dipersulit karna jarak faskes yang jauh sehingga keluarga sering hanya
memanggil bidan desa saja kerumah untuk melakukan pemeriksaan dan hal
ini tidak rutin dilakukan hanya ketika nenek semi merasa tidak enak badan
dan sudah mulai timbul tanda dan gejala dari hipertensi.
Hal tersebut tidak dapat saya campuri lebih dalam dikarenakan
faktor ekonomi dan faktor waktu yang dipergunakan untuk fokus bekerja
dari keluarga yang bila saya paksakan selama pembinaan harus terpenuhi
dapat menimbulkan rasa minder ataupun malah terjadi penolakan keluarga
terhadap pola kesehatan yang sudah saya berikan, maka dari itu dalam hal
tersebut saya hanya memberikan dalam batas persuasif.

37
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

9 LAMPIRAN

Log Book

Tanggal dan Kegiatan dan Hasil


Waktu
Kedatangan Kegiatan
Pertama  Pada kedatangan pertama melakukan perkenalan
(26 Oktober 2017, dan pendekatan sesuai dengan norma – norma
± 2 jam) yang berlaku
 Menelaah lingkungan dan perilaku baik dari
keluarga atau pun sekitar tempat tinggal
keluarga
 Menggali semua informasi tentang rentetan
kejadian dalam keluarga baik kelahiran,
kesakitan, serta kematian.
 Menggali semua informasi tentang kebiasaan
hidup sehari – hari keluarga
Hasil
 Keluarga menunjukkan sikap kooperatif
terhadap pembina
 Didapatkan denah rumah yang menyerupai
rumah asli
 Didapatkan masalah yang bersumber dari
tekanan darah salah satu anggota keluarga yang
meningkat.
 Keluarga menyetujui dilakukan pembinaan
terhadap keluarga nya.
Rencana intervensi
 Melakukan pengukuran berat badan
 Memberikan penyuluhan tentang Hipertensi dan
Efek yang ditimbulkan jika tidak mengonsumsi

38
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

obat hipertensi secara teratur.


Kedatangan kedua Kegiatan
(27 Oktober 2018,  Melakukan pengukuran berat badan, Tinggi
± 2 jam) badan, serta pengukuran tekanan darah.
 Memberikan penyuluhan tentang :
a) Pemaparan Penyakit tidak menular
terkhusus hipertensi.
b) Hipertensi dan Efek yang di timbulkan
apabila tidak mengonsumsi obat
hipertensi secara teratur.
c) Menjaga kesehatan dengan cara
berolahraga.
d) Bahaya merokok.

Hasil
 Bagi keluarga bapak Yasir sangat bermanfaat
dimana mereka mengetahui berat badan, tinggi
badan dan tekanan darah mereka.
 Keluarga mengetahui bahwa ibu semi
mempunyai resiko terjadinya stroke akaibat
tekanan darah yang tinggi.
 Ibu War Dhatil Raudah mengetahui adanya
resiko hipertensi terjadi pada beliau selaku putri
kandung dari ibu semi.
 Keluarga melakukan olahraga kecil setiap hari,
seperti jalan santai di sore hari.
 Kepala keluarga masih tidak dapat memberikan
komentar terhadap bahaya merokok.
Rencana intervensi
 Setelah mengetahui tentang hipertensi dan efek
yang di timbulkan jika tidak mengonsumsi obat

39
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

hipertensi teratur diberikan edukasi untuk


menjaga pola makan ( tidak mengonsumsi
makanan yang dapat memperburuk keadaan
hipertensi)
 Untuk dilakukan perhiungan tekanan darah
setiap kunjungan.
Kedatangan ketiga Kegiatan
(29 Oktober 2018,  Melakukan pemantauan tekanan darah keluarga
± 2 jam) dengan cara pengukuran tekanan darah.
 Melakukan tanya- jawab apabila ada yang
kurang dimengerti keluarga tentang kesehatan.
 Melakukan penyuluhan cuci tangan yang baik
dan benar.
 Melakukan edukasi tentang bahaya merokok
 Memberikan penyuluhan tentang :
 Pentingnya imunisasi lengkap
 Pemaparan penyakit menular terkhusus TB paru

Hasil
 Keluarga mengetahui tekanan darah selama
kunjungan.
 Nenek semi mengetahui bahwa pentingnya
untuk selalu memantau tekanan darah, terkhusus
beliau adalah penderita hipertensi dan pernah
mengalami stroke.
 Ibu War Dahtil mengetahui efek yang
ditimbulkan akibat penggunaan KB suntik, hal
ini merupakan pertanyaan yang diajukan ibu
War Dhatil ketika kunjungan terkhusus ibu War
Dhatil juga pernah menggunakan KB suntik.

40
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

 Ibu War Dhatil telah mengetahui lebih dulu cara


mencuci tangan yang baik dan benar dari
Penyuluhan Puskesmas Tanjung Morawa.
 Kepala keluarga masih tidak dapat memberikan
komentar terhadap bahaya merokok.
 Ibu War Dhatil mengetahui pentingnya
imunisasi lengkap, dan ibu War Dhatil telah
melakukan imunisasi yang lengkap terhadap
Keyla.
 Keluarga telah mengetahui penularan penyakit
TB dan cara menghindarinya.
Rencana intervensi
 Melakukan follow up mengenai perilaku yang
sudah berubah
Kedatangan Kegitan
keempat (30  Melakukan pemantauan tekanan darah dengan
Oktober 2018, ± 2 cara melakukan pemeriksaan tekanan darah.
jam)
 Melakukan tanya- jawab apabila ada yang
kurang dimengerti keluarga tentang kesehatan.
 Memberikan edukasi dari pertanyaan yang
diajukan.
 Memberikan penyuluhan tentang :
 Manfaat BPJS dalam setiap aspek kehidupan
 Pentingnya kelahiran di fasilitas kesehatan
Hasil
 Keluarga masih memantau tekanan darah,
terkhusunya tekanan darah yang tinggi dalam
keluarga baik dari tanda dan gejalanya hingga
melakukan pemeriksaan tekanan darah ketika
kunjungan peneliti.

41
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

 Ibu War Dhatil Mengajukan pertanyaan


makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi
beliau selaku penderita maag yang akut.
 Ibu War Dhatil mengetahui makanan atau
minuman yang harus di konsumsi selaku
penderita maag.
 Keluarga bapak Yasir mengaku sangat tertolong
dengan adanya BPJS ini.
 Keluarga pak Yasir terkhusus nya Ibu War
Dhatil sudah lama mengetahui dengan
melahirkan di fasilitas kesehatan dapat
menghindarkan kematian bagi si ibu dan anak
Rencana intervensi
 Melakukan follow up mengenai perilaku yang
sudah berubah
a. Melakukan pemeriksaan KGD : Nenek semi (90
mg/dl)
 Melakukan Pemeriksaan Kolesterol : Nenek
semi (109 mg/dl).
 Melakukan Pemeriksaan Asam Urat : Nenek
Semi (3,5 mg/dl)

Daftar Kegiatan Intervensi terhadap Keluarga


NO. Tanggal Sebelum Sesudah
1 26 Oktober 2018 Setiap anggota keluarga Keluarga mengetahui
tidak mengetahui berat bahwa mereka
badan, Tinggi badan, memiliki faktor resiko
tekanan darah per yang perlu diubah
individu yaitu Hipertensi.
2 27 Oktober 2018 Setiap anggota keluarga Setiap anggota

42
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

tidak mengetahui keluarga melakukan


seberapa penting pemeriksaan tekanan
mengontrol tekanan darah.
darah dan konsumsi obat Konsumsi obat masih
hipertensi rutin. belum dikerjakan.
3 29 Oktober 2018 Setiap anggota keluarga Masih belum
tidak mengetahui dikerjakan.
bahaya merokok
terkhusus kepala
keluarga.
4 30 Oktober 2018 Tidak konsumsi obat Masih belum
hipertensi teratur dikerjakan.

43
Laporan Keluarga Binaan
Puskesmas Tanjung Morawa, Kec. Tanjung Morawa, Kab.Deliserdang

1 DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Umum


Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta;
2016.

2. Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga :


Riset, Teori dan Praktek. Jakarta : EGC

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman


Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Jakarta; Nomor 39 tahun 2016

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Persyaratan


Kesehatan Perumahan. Jakarta; 1999. Nomor
829/MENKES/SK/VII/1999.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Syarat-syarat dan


Pengawasan Kualitas Air. 1990; Nomor 416/Men.Kes/PER/IX/1990

44

Anda mungkin juga menyukai