BANJARMASIN
PANDUAN
EDISI 1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga
Buku Panduan Hak Pasien Dan Keluarga RSKIA Annisa ini dapat selesai
disusun.
Buku ini merupakan Panduan kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit
dalam menjalankan program Hak Pasien Dan Keluarga di RSKIA Annisa.
Tim Penyusun
iv
KEPUTUSAN DIREKTUR
TENTANG
KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA
NOMOR : 013/SKDIR/RSKIA-A/VII/2018
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA
iv
Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 21 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2803)Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 69 tahun 2014
tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1609);
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/Menkes/SK/X/2004 Standar Pelayanan di Rumah
Sakit;
iv
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 01 Juli 2018
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA
Direktur
iv
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
DIFINISI
1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak
dilaksanakan
3. General Consent atau Persetujuan Umum adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum
4. Informed Consent : pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien)
yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap
tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan
informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
5. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit.
6. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter
gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
7. Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung,
saudara saudara kandung atau pengampunya.
8. Ayah: Ayah kandung, termasuk ayah adalah ayah angkat yang ditetapkan
berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat
9. Ibu: Ibu kandung, termasuk ibu adalah ibu angkat yang ditetapkan
berdasarkanpenetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
10. Suami : Seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang
perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
11. Istri : Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang
laki-laki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila
yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri perlindungan hak
keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari istr
iv
BAB II
RUANG LINGKUP
Semua pasien yang masuk ke seluruh unit pelayanan akan mendapatkan
informasi tentang Hak Pasien dan Keluarga selama mendapatkan pelayanan pada
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa. Hak pasien bertujuan agar pasien
mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga
kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.
iv
2. Hak pasien yang ditetapkan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Annak Annisa
sebagaimana yang tercantum dalam UU Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009
adalah :
iv
14) Pasien berhak memeperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit.
15) Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah
sakit terhadap dirinya.
16) Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17) Pasien berhak menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit apabila rumah
sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana.
18) Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kewajiban pasien
Menurut Peraturan Mentri Kesehata Republik Indonesia Nomor 69 tahun
2014;
1) Mematuhi peraturan yang berlakudi RS;
2) Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab;
3) Menghormati hak hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit;
4) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatan
5) Memberikan informasi mengenai kemampuan financial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan tenaga kesehatan di
rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuaiketentuan peraturan perundang-
undangan;
7) Menerima segala konsekwensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang di rekomendasikan oleh tenaga kesehatan
dan/ atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatan lainnya;dan
8) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterimanya.
iv
2. Kewajiban Rumah Sakit Dalam Menghormati Hak Pasien Dan Keluarga
iv
12) Membentuk Tim Paliatif Care untuk pelayanan pasien terminal
13) Membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC/ Code Blue) untuk memberikan
14) pelayanan resusitasi bagi pasien yang membutuhkan
15) Memberikan informasi bila terjadi penundaan pelayanan
16) Menyediakan formulir permintaan rohaniawan
17) Menyediakan formulir permintaan menyimpan harta benda
18) Menyediakan formulir pelepasan informasi
iv
BAB III
TATA LAKSANA PEMBERIAN INFORMASI
HAK PASIEN DAN KELUARGA
1. Saat Pendaftaran.
1) Saat pendaftaran di rawat inap, petugas admisi menjelaskan hak dan
kewajiban pasien serta general consent (persetujuan umum)
2) Pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah
penentu keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri.
3) Petugas memastikan bahwa sistem pelayanan di rumah sakit bersifat
cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien.
4) Petugas memberi kesempatan kepada pasien/ keluarga jika ada hal-
hal yang belum jelas (ingin ditanyakan)
5) Setelah pasien dan keluarga mendapat penjelasan, kemudian pasien,
keluarga dan petugas admisi menandatangani form general consent.
iv
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 1 Juli 2018
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA
Direktur
iv